Selasa, 22 Desember 2015

Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah ?

Cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, Hj. Lily Chodidjah Wahid mengomentari deklarasi Majelis Dzikir Hubbul Wathon yang diinisiasi Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin. Menurut dia, dengan majelis tersebut satu kelompok dengan kelompok yang lain diharapkan bisa berkomunikasi.

“Kemudian yang paling penting adalah berdoa bersama untuk kemaslahatan bangsa ini ke depan karena kita sudah terlalu capek diadu domba satu dengan yang lain,” katanya selepas deklarasi majelis tersebut di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/7) lalu.

Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Harapan Lily Wahid untuk Majelis Dzikir Hubbul Wathon

Lewat majelis itu pula, ia berharap menjadi ajang pertemuan kelompok nasioalis dan agamis. Pada majelis tersebut, kedua belah pihak tidak hanya berdzikir, tapi berdiskusi membahas masalah kebangsaan untuk dikerjakan secara bersama-sama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jadi, lanjutnya, majelis ini bukan sekadar dzikir saja, tapi mengadakan halaqah, diskusi kebangsaan dan mengajak seluruh komponen bangsa.

“Ini, bagi saya, NU menemukan kembali perannya sebagai perekat bangsa,” kata adik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak hanya itu, ia berharap majelis tersebut akan diminati anak-anak muda. “Makanya ketua panitia anak muda, Hery Azumi, itu simbul yang bergerak itu anak muda,” katanya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Ulama, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 19 Desember 2015

Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur akan dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo. Demikian hasil rapat harian gabungan Syuriyah dan Tanfidziyahdi kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (7/1).

Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferwil NU Jawa Timur akan Digelar di Sidoarjo

Hadir dalam rapat gabungan tersebut para pengurus syuriyah seperti KH Miftachul Akhyar (Rais), KH Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais), KH Abdul Matin, KH Nuruddin,KH Jazuli Nur, KH Hasyim Abbas, KH Syafruddin, dan KH Abdurrahman Nafis. Dari jajaran tanfidziyah hadir KH Mutawakkil (Ketua), H Masyhudi Muchtar (Sekretaris), H Wahid Asa, Prof H Son Haji, H Sholeh Hayat, H Abdi Manaf, H Lukman A Hakim, dan H Ikhwan. 

PWNU Jatim siap menggelar konferensi wilayah pada bulan Mei 2013 mendatang. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim sendiri dengan Rais Syuriyah KH Miftachul Akhyar dan Ketua Tanfidziyah KH M Hasan Mutawakkil akan berakhir Juli 2013.  

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konferwil akan dilaksanakan di desa Lebo Kecamatan Sidoarjo tepatnya di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat pengasuhnya KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali).

Dipilihnya tempat tersebut untuk konferwil NU Jatim, menurut Humas PWNU Jatim Norhadi, karena pengasuh sanggup menjamin keamanan konferwil dari intervensi pihak luar, mengingat agenda NU berdekatan dengan agenda politik Jatim. Pesantren Bumi Shalawat sendiri belum pernah ditempati sebelumnya kegiatan NU Jatim. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konferwil ini merupakan  forum tertinggi  di tingkat wilayah yang dinisbatkan sebagai hajat demokratisasi warga NU di Jatim.  Kegiatan ini untuk merumuskan dan menetapkan beragam kebijakan strategis terkait penataan organisasi secara internal,  perumusan program-program keumatan dan reaktualisasi peran dan posisi NU di tingkat lokal serta bagaimana sikap dan rekomendasi  NU  terkait  persoalan-persoalan mendasar sekaligus aktual yang tengah terjadi di Jatim. 

Konferwil akan dihadiri 44 cabang terdiri dari Rais Syuriyah dan ketua Tanfidziyah PCNU se-Jatim dan agendanya utamanya pemilihan Rais dan Ketua PWNU Jatim. Sedangkan agenda lainnya adalah Laporan pertanggungjawaban, membahas program limatahunan NU Jatim, mengganti seluruh kepemimpinan lembaga dan lajnah.   

Redaktur: A. Khoirul Anam

Sumber   : Humas PWNU Jatim

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 18 Desember 2015

Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an

Oleh Muhammad Yunus



Upaya pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda yang berkarakter kuat patut diacungi jempol. Beberapa langkah strategis sebagai langkah ikhtiar sudah dilakukan. Instrument pendidikan digodok. Aturan mainpun dikeluarkan. Hal ini terlihat dari usaha Presiden mengeluarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Yang menarik adalah pidato presiden ketika menyampaikan isi Perpers ini dihadapan ulama dengan mengatakan “Perpres tersebut jadi pekerjaan besar bagi pemerintah dan pondok pesantren.”

Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Belajar dari Keluarga Luqman Hakim yang Diabadikan Al-Qur’an

Pidato Pak Presiden tersebut mengindikasikan akan sinergisitas umara dan ulama yang begitu kuat. Mr. Presiden menyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya dengan usaha bersama (ulama  dan pemerintah) cita-cita mempersiapakn generasi muda berkarakter kuat tersebut dapat tercapai. Seperti yang kita ketahui bersama arus informasi yang begitu dahsat dan massif tidak dapat membendung  virus budaya dari luar negeri yang tidak sejalan dengan budaya Indonesia. 

Menurut Jokowi Indonesia mempunyai budaya kesopanan, kesantuan, integritas, kejujuran, hormat pada ulama, para kiai, para ustadz, para gurunya, dan kepada sesamanya. Hal ini harus terus diperkuat melalui pendidikan yang ada di Indonesia mulai dari sekolah, madrasah, pondok pesantren, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Sebagai usaha ikut serta mensukseskan program PPK  tersebut, sebagai orang tua, hemat penulis perlu untuk aktif membina putra putri kita. Anak kita tidak sekedar menjadi tanggung jawab sekolah, pondok pesantren, orang tua sebagai pendidikan pertama dan utama harus menyadari akan pentingnya menanamkan pendidikan karakter yang disebutkan di atas. Dalam konteks inilah ada baiknya kita mencontoh kehidupan keluarga Luqman yang diabadikan dalam Al Quran QS Al Luqman ayat 13-19. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam ayat-ayat tersebut disebutkan sedikitnya tujuh ajaran utama dan pertama yang patut kita renungkan dan implementasikan kepada putra-putri kita. Pertama adalah ajaran kepada putra putri kita tentang ketauhidan. Ajaran untuk tidak mempersekutukan Allah adalah langkah awal agar manusia dapat sukses hidup di dunia sampai di akherat. Karena sesungguhnya ilmu yang dimiliki manusia ini hanya oleh dan karena kehendak Allah SWT. Tidak ada daya dan upaya manusia selain kekuatan Allah SWT. Putra putri kita harus disadarkan akan hal itu dan ini menjadi pendidikan yang utama dan pertama. 

Berikutnya adalah pendidikan untuk berbakti dan menghormat kepada kedua orang tua. Luqman mengingatkan kepada anaknya bahwa ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka menghormat kepada kedua orang tua adalah bentuk syukur kepada Allah SWT dan kepada kedua orang tua. Tidak cukup hanya kepada orang tua, Luqman juga meminta kepada anaknya untuk berbuat baik kepada sesama meskipun hanya seberat biji sawi, niscaya Allah akan memberinya balasan berupa kebaikan juga. Jika pendidikan hormat kepada sesama ini berhasil maka radikalisme dan fundamentalisme atas dasar agama tidak akan terjadi. Karena manusia akan sadar bahwa keluarga terbentuk atas ikatan. Seluruh manusia ini adalah keluarga Karena terikat dalam penciptaan yang sama yaitu dari Allah SWT.

Selanjutnya, Luqman meminta anaknya untuk mendirikan shalat. Perintah mendirikan shalat ini disandingkan dengan perintah untuk selalu melakukan hal yang baik dan mencegah kemungkran. Shalat adalah tiang agama. Shalatlah yang menjaga hubungan manusia dengan Rabnya tetap tersambung. Shalat adalah kebutuhan hidup yang hakiki. Shalatlah yang merawat manusia istiqomah menjadi hamba dan mengantarkannya menjadi khalifah yang kuat. Pendidikan karakter akan kuat jika generasi muda mampu menjaga shalatnya. Jika generasi muda sudah lalai akan shalatnya maka karakter tidak akan dicapai.

Pesan Luqman berikutnya kepada anaknya adalah tidak bersikap sombong dan angkuh. Sombong dan angkuh bukanlah karakter manusia, melainkan karakter jin, ciptaan Allah dari api. Seperti yang kita ketahui, jin dikeluarkan dari surga-Nya karena kesombongan dan keangkuhannya terhadap ciptaan Allah yang lain. Jin tidak patut ketika diminta sujud kapada Adam hanya karena dirinya merasa lebih baik dari Adam. Perasaan lebih baik inilah yang menjadi persoalan dan petaka kehidupan manusia. Tidak jarang kerusakan di muka bumi ini karena kesombongan dan keangkuhan manusia. Jika manusia sadar akan dirinya yang hina maka sombong dan angkuh tidak patut berada dalam dirinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terakhir pesan Luqman adalah perintah untuk hidup sederhana dan melunakkan suara. Akhir-akhir ini kehidupan semakin hedon. Suka memamerkan kekayaan kepada manusia yang lain. Suara seringkali sudah tidak santun lagi. Suara bukan hanya apa yang keluar dari mulut manusia, tapi suara tulisan juga dalam katagori ini. Zaman hoax akhir-akhir ini mengindikasikan suara kita tidak lagi lunak. Ujaran kebencian kepada sesama seakan-akan hal mudah yang dilakukan manusia saat ini. Jika generasi muda kita tidak diajarin untuk melunakkan suara dalam artian hati-hati dalam membuat status atau tulisan dimedia sosial maka karakter yang kuat tersebut akan sulit dicapai.

Inilah sejatinya yang menjadi pekerjaan rumah ulama dan umara dan kita semuanya. Mari berjuang bersama dalam program PPK  ini. Masa depan bangsa ini bergantung dari para generasi muda saat ini. Akhirnya ada baiknya kita renungkan lanjutan ayat dalam QS Al Luqman tersebut ayat 20 yang berbunyi: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang ada di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang  membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.” Tidak ada keraguan untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat jika kita mampu menjalankan pendidikan karakter dalam kisah keluarga Luqman ini.





Penulis adalah Wakil Dekan III FKIP Unisma, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Islam Malang

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 08 Desember 2015

Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menegaskan bahwa menjadi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu adalah takdir Tuhan yang tidak bisa diingkari, demikian pula keragaman suku, agama maupun bahasanya.?

"Kita bangsa yang satu, tidak boleh kita melawan takdir Tuhan itu. Ini bukanlah persoalan benar atau tidak benar, tetapi ini adalah masalah yang tertanam dalam jiwa kita masing-masing yang di dalam nadi mengalir darah Indonesia," jelas Gus Ishom lewat akun Facebook miliknya, Jumat (28/10).

Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Sumber Gambar : Nu Online)
Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Sumber Gambar : Nu Online)

Tujuan Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kesamaan dalam kebangsaan ini, lanjutnya, mengharuskan kita bertanggungjawab untuk dengan hati-hati merawatnya dan sabar menambal setiap keretakan karena perbedaan dan memerangi setiap apa yang berpotensi memecah belahnya.?

"Pengingkaran terhadap kehadiran bangsa ini adalah perbuatan dosa dan penyimpangan dari akal sehat dan kebenaran ajaran agama," tulisnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sejalan dengan tujuan agama yang ingin menciptakan keharmonisan menurutnya, maka bangsa yang berarti keinginan untuk hidup bersama pun diawali dengan keharmonisan setiap pribadi pemeluknya. Artinya, bangsa ini hanya bisa sehat dan harmonis apabila setiap elemennya berakal sehat, menjadi bangunan yang mengokohkan satu sama lain serta saling terkoneksi dengan baik dan tertib.?

Lebih-lebih agama sendiri lanjutnya, mengajarkan keragaman dan dengan tegas mengharamkan segala bentuk perpecahan. Lebih jauh lagi bahwa diciptakannya perbedaan itu bukanlah untuk dipertentangkan atau untuk saling menghinakan, melainkan bertujuan untuk saling melengkapi, memperindah dan membentuk keharmonisan.

"Keragaman agama yang dianut oleh bangsa kita pun tidak terlepas dari kehendak-Nya. Masing-masing penganut agama mengimani kebenaran agama yang dianutnya, sehingga tidak dibenarkan memaksakan kebenaran menurut "versinya" kepada orang lain yang berbeda agamanya. Inilah pangkal kerukunan untuk mewujudkan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ingatnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tujuan bersama dari seluruh anak bangsa yang sangat banyak perbedaannya ini adalah untuk mewujudkan kemaslahatan umum, yaitu kesejahteraan, kebaikan dan keadilan tanpa kecuali yang meliputi segenap bangsa Indonesia.?

Untuk meraih tujuan ini menurutnya, diperlukan kematangan jiwa kebangsaan (nasionalisme) dari kita semua, selain tentu butuh pengelolaan yang super kuat. Karenanya, solidaritas kemanusiaan dan kemauan untuk belajar hidup bersama dengan menjunjung tinggi keadaban harus terus menerus diperjuangkan. Sehingga keragaman pun terus menerus dapat terlindungi. Penyeragaman terhadap apa yang sudah ditakdirkan berbeda adalah perbuatan sia-sia.?

"Kedangkalan dalam memahami maksud agama dalam konteks kehidupan berbangsa, seringkali menjadi penyebab sebagian orang beragama dengan klaim kebenarannya sendiri memaksakan kehendaknya kepada orang lain, sehingga menimbulkan kegaduhan sosial yang berpotensi mengancam keutuhan hidup harmonis bersama," tandasnya.

Ia mencontohkan sebagian muslim misalnya masih menganggap non muslim atau sebaliknya dari warga negara bangsa ini sebagai musuh yang wajib dibenci, dimusuhi atau halal dialirkan darahnya. Pandangan ini jelas keliru karena merusak keharmonisan dan menghalangi tercapainya tujuan hidup bernegara.?

Menurutnya yang patut menjadi musuh bersama warga negara ini, baik muslim atau non muslim setidaknya ada tiga. Pertama, orang yang dzalim atau siapa saja yang tidak bersikap adil. Seperti ketidakadilan rakyat terhadap pemerintahan dengan keengganan untuk menaatinya atau ketidakadilan pemerintah terhadap rakyatnya dengan tindakan yang tidak mengacu kepada kemaslahatan rakyat.?

Kedua, syetan dari jenis manusia maupun jin yang mengobarkan saling benci, permusuhan, berbuat kerusakan dan pertumpahan darah, dan ketiga, hawa nafsu yang bercokol pada jiwa manusia yang selalu memerintahkan kepada keburukan.?

"Agama apa pun yang kita anut, hendaknya kita tetap bersatu untuk mewujudkan keadilan, kesejahteraan, kemanusiaan dan keberadaban. Hendaklah kita selalu bijak dalam menyelesaikan setiap persolan yang dihadapi oleh bangsa ini," pungkasnya.

(Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 07 Desember 2015

Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron

Pamekasan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kata sastra dan santri sejatinya berkait kelindan. Keduanya memiliki hubungan linguistik yang nyaris tidak bisa dipisahkan. Bahkan, hingga para ranah konteks sosio-kulturnya pun, kedua kata tersebut hampir selalu bergandengan.

Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron (Sumber Gambar : Nu Online)
Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron (Sumber Gambar : Nu Online)

Sastra dan Santri di Mata Zawawi Imron

Demikian penjelasan tokoh sastra internasional D Zawawi Imron, saat mengisi kuliah umum Program Studi Ilmu al-Quran dan Tafsir STIU Al-Mujtama Pamekasan, Rabu (17/2/2016). "Kandungan Sastra dalam al-Quran" menjadi tema utama dalam kegiatan yang dihadiri mahasiswa STIU Al-Mujtama’ dan masyarakat umum tersebut.

Di mata Penyair Celurit Emas ini, santri sesungguhnya berasal dari kata sastra, yang punya arti orang yang mengkaji kitab suci dan keindahannya. Jadi, sastra itu masdar. Sementara sastri itu isim fail-nya.?

“Namun, pengucapan sastri mengalami erosi bahasa. Akhirnya, menjadi santri,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan yang ditempatkan di Gedung Serbaguna Pesantren Al-Mujtama ini dihadiri oleh berbagai kalangan pelajar dan perwakilan pesantren sekitar kampus. Sebanyak 300 kursi yang disediakan panitia, seluruhnya terpakai.?

Dan sebagai motivasi bagi Mahasiswa, Zawawi berpesan melalui puisi Imam Syafii yang berbunyi: ? ? ? ? ? # ? ? ? ? (Barang siapa yang semasa mudanya malas belajar, sebaiknya ditakbirkan empat kali sebagai simpul kematiannya).

Kuliah umum kali ini dimoderatori oleh Zainal Arif dan menjadikan suasana lebih semarak dengan diawali pembacaan puisi karya Zawawi Imron. Sampai akhir acara pun, tepuk tangan simpatik dari audien silih berganti menyambut petikan pantun dan puisi Zawawi yang dibacakannya sendiri di sela-sela ceramah.?

Puncaknya, puisi dengan judul "Ibu" yang ditulis saat Zawawi berusia 16 tahun dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia, dibacakan secara lengkap.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum menutup kuliahnya, Zawawi Imron membuatkan puisi bagi mahasiswa STIU Al-Mujtama’:

Plakpak cintaku

Mahasiswa Al-Mujtama sayangku

Jejakku kutinggal di sini

Senyummu kubawa pergi

(Hairul Anam/Fathoni)?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi

Temanggung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nadhaltul Ulama (IPPNU) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, 25-26 Maret 2017, menggelar konfrensi cabang XIV di SMP Islam Ngadirejo, Temanggung.

Meskipun diguyur hujan deras, acara pembukaan konferensi yang mengusung tema "Meneguhkan Ideologi Aswaja di Tengah Pluralitas untuk Pelajar yang Berkarakter" ini berjalan lancar dan penuh khidmat.

Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Konfercab IPNU-IPPNU Temanggung, Ajang Silaturahim Lintas Generasi

Menurut Ahmad Rofik, ketua PC IPNU Temanggung demisioner, setidaknya ada dua agenda utama dalam Konfercab IPNU Temanggung 2017 ini. "Pertama, pemilihan pengurus baru; dan kedua, sarasehan bersama mantan ketua IPNU Temanggung lintas generasi," tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikonfirmasi usai pembukaan, Sabtu (25/3), mengenai para kandidat ketua baru PC IPNU Temanggung Rofik menyatakan sudah ada beberapa nama yang mengemuka. Masing-masing mewakili tiga zona. Mereka adalah Agus Subhi dari zona utara, Susanto dari zona tengah, dan Hidayat dari zona Kecamatan Tembarak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Semoga ketua baru IPNU dan IPPNU yang terpilih dalam konfercab ke XIV ini dapat meneruskan estafet perjuangan kami masa khidmah 2015-2017 yang tentu saja masih banyak kekurangannya serta dapat menuntaskan program program kami yang belum tuntas dijalankan," pungkas Rofik.

Terpisah ketua panita Konfercab ke XIV PC IPNU IPPNU Temanggung Qonita Ulya menyatakan bahwa konfercab ini diikuti 350 peserta. Mereka dari 16 PAC, beberapa komisariat sekolah di bawah naungan LP Maarif NU, dan selebihnya delegasi ranting-ranting.

Qonita berharap penyelenggaraan Konfercab kali ini bisa meningkatkan standar kualitas organisasi IPNU IPPNU Temanggung periode mendatang yang lebih baik. "Lewat konfercab ini semoga tercipta suatu regenerasi dan tercetak kader-kader NU masa depan yang andal," katanya. (M. Haromain/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 04 Desember 2015

Batasan Haid Perempuan Pengguna KB

Assalamu alaikum. Redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terhormat. Saya mau bertanya perihal haid pengguna KB dengan alat kontrasepsi hormonal suntik. Setelah mengikut program itu, haid saya jadi tidak teratur. Saya kadang haid lebih dari lima belas hari. Itu pun hanya keluar flek. Apakah darah flek itu darah haid? Kalau bisa disebut haid, apakah flek yang keluar lebih dari 15 hari masih bisa disebut darah haid atau istihadloh? Mohon penjelasannya karena ini menyangkut dengan ibadah. Terima kasih. Wassalamualaikum wr.wr. (Putri Hidayani)

 

Jawaban

Assalamu’alaikum wr. wb.

Batasan Haid Perempuan Pengguna KB (Sumber Gambar : Nu Online)
Batasan Haid Perempuan Pengguna KB (Sumber Gambar : Nu Online)

Batasan Haid Perempuan Pengguna KB

Mbak Putri yang dirahmati Allah. sebagaimana dimaklumi bahwa haid itu menurut madzhab syafi’I paling sedikit selama siang dan malam. Paling lama 15 hari. Namun lazimnya 6 atau 7 hari. Sementara mazdhab Hanafi, haid paling lama 10 hari.

Kendati demikian, di kalangan syafi’iyah sendiri terdapat perbedaan pendapat. Untuk itu baiklah disimak keterangan Imam Nawawi dalam karyanya Raudhotut Tholibin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ?

Haid paling sebentar hanya sehari semalam menurut ini Madzhab. Atas dasar pendapat ini persoalan bisa bercabang. Paling lama 15 hari. Lazimnya 6-7 hari. Masa suci antara satu dan haid lainnya, 15 hari. Biasanya masa suci sebulan penuh. Paling banyak, tiada batas. Kalau kita dapati seorang perempuan mengalami haid secara teratur kurang dari sehari semalam atau lebih dari 15 hari; atau perempuan yang suci kurang dari 15 hari, maka sekurangnya ada 3 pendapat berbeda di kalangan ulama. Pendapat pertama, tidak ada model pada kasus ini. Kedua, ia harus mengikuti pola siklus demikian. Ketiga, kalau pola ini sesuai dengan temuan sebagian madzhab ulama salaf, kita ikuti pola demikian. Kalau tidak sesuai, kita tidak terima pola demikian.

Iklim dingin dan panas juga memengaruhi siklus haid perempuan. Ini pula yang membuat penetapan bilangan hari-hari haid menjadi berbeda di kalangan ulama. Demikian diterangkan Imam Nawawi dalam Raudhohnya.

Imam Nawawi dalam Al-Majemuk, Syarah Muhadzdzab menyebutkan sejumlah pendapat ulama yang menyatakan bahwa haid perempuan paling lama 15. Ada lagi yang mengatakan, 17 hari. Ada lagi yang menyatakan, 20 hari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ibrahim Al-Baijuri dalam hasyiyatul Baijuri ala Fathil Qarib menyebutkan

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Pendapat muktamad pada kasus haid ini harus dadasarkan pada metode istiqra, induktif dengan menarik prinsip umum dari banyak kasus. Artinya prinsip yang bisa dijadikan pedoman dalam menetapkan batas minimal, maksimal, hingga standar kelaziman haid.

Demikian disebutkan Abdurahman Zaidi dalam karyanya Al-Ijtihad bi Tahqiqil Manath wa Sulthonihi fil Fiqhil Islami, Kairo, Darul Hadits, Halaman 429.

? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ?. ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Para ahli fiqih berbeda pendapat di dalam bilangan lamanya haid. Imam Malik dan imam Syafi’I menyebutkan 15 hari sebagai batasan maksimal. Sementara Imam Hanafi, 10 hari. Sementara tidak ada nash jelas yang menyebutkan ketentuan haid ini. yang jelas, sebab itu tidak bisa dipulangkan pada perbedaan dalil, tetapi pada perbedaan kebiasaan masing-masing perempuan.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Bersandar pada kaidah ini, bantuan keterangan ahli medis untuk mengetahui kebiasaan haid perempuan sangat dimungkinkan. Demikian halnya pada kasus haid, begitu juga pada kasus nifas.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Bila masalah ini tidak bisa dirujuk pada nash secara hakiki-yang mana sebagian dari para ulama merasa nyaman pada sebagian nash-maka dimungkinkan bisa dibantu dengan ketetapan para dokter perihal batasan jenis darah apakah itu memang darah haid, istihadloh, atau nifas. Dengan ini, kesulitan dan kebimbangan perempuan pada isu ini selesai.

Menurut hemat kami, yang lebih pas penetapan jenis darah haid berikut penghitungannya mesti didasarkan pada riset kalangan medis. Mengingat tidak ada nash perihal ini, maka keterangan dokter yang bisa dipercaya akan sangat membantu kita dalam menetapkan apakah darah yang bersangkutan betul darah haid atau bukan.

Jadi, kalau kita memakai patokan sederhana Imam Syafi’i, haid paling lama 15 hari. Lebih dari itu dihukumi sebagai darah istikhadzoh atau darah haid yang tidak lazim dan yang bersangkutan wajib melakukan shalat kembali seperti biasa.

Namun penjelasan dari dokter atau bidan yang mengerti soal ini penting juga sebagai acuan. Pasalnya, makanan, cuaca, macam-macam bahan kimia sudah masuk ke dalam manusia sekarang ini. Itu semua tentu akan memengaruhi darah haid berikut siklus regulernya. Sekali lagi, untuk soal haid, keterangan dokter atau bidan KB sangat membantu untuk menjawab pertanyaan saudari penanya yang terhormat. Wallahu a’lam

Wallahul Muwaffiq ila Aqwami Thoriq.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Alhafiz K.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Amalan, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah