Senin, 22 September 2014

NU Jateng Siap Musyawaroh, dari Politik hingga Harga Gabah

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah siap membahas persoalan pilitik dalam Bahsul Masail di acara Munas & Konbes NU di Kempek Cirebon.?

NU Jateng Siap Musyawaroh, dari Politik hingga Harga Gabah (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Jateng Siap Musyawaroh, dari Politik hingga Harga Gabah (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Jateng Siap Musyawaroh, dari Politik hingga Harga Gabah

Rais Syuriyah PWNU Jateng melalui Katib Syuriyah, KH Ubaidullah Sodaqoh ketika ditemui di lokasi Munas menjelamg acara pembukaan menyatakan, PWNU Jateng telah menyiapkan materi fiqhiyyah untuk membahas soal pemilihan umum, money politik, suap dan juga penentuan harga gabah oleh pemerintah.

"Kami siap membahas persoalan politik dan pemerintahan. Isu Pemilu san money politik akan kami bahas serius," ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Tlogosari Kota Semarang ini, Sabtu (15/9).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Ubed (panggilan akrab katib syuriyah ini), menguraikan, pemilihan umum yang termasuk pemilihan presiden dan kepala daerah haruslah diselenggarakan untuk dan demi kemaslahatan umat. Apabila membawa mafsadat, maka harus ditinjau ulang sistem dan tata cara pemilihannya.?

Menurutnya, salah satu pasal yang patut dibahas adalah sistem pemilihan langsung atau pemilihan perwakilan. Ahli fiqih ini mengatakan, NU telah mendapat masukan berbagai pihak agar meninjau ulang sistem pemilihan kepala daerah secara langsung. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di dalam sejarah Islam, sambung dia, hanya dikenal pemilihan model perwakilan. Itupun hanya berlaku untuk imam (pemimpin) tertinggi dalam negara. Yakni pengangkatan para khalifah yang terkenal sebagai khulafaur rosyidin.?

Adapun pemilihan kepala daerah, yakni gubernur, bupati/walikota, dalam masa khalifah ditunjuk oleh imam. Bukan dipilih langsung oleh rakyat.?

"Dari sejarah khalifah bisa diambil rumusan fiqih bahwa kepala daerah ditunjuk oleh imam atau sulthon. Dalam ranah Indonesia ya oleh presiden," sambung dia.

Sistem Perwakilan

Selain dasar fiqih tersebut, tambah adik kandung KH Haris Sodaqoh ini, faktor maslahat perlu jadi pertimbangan untuk meninjau ulang model Pilkada langsung. Jika melalui politik uang dengan membeli suara rakyat serta menjadi penyebab suburnya korupsi sebagai akibat dari modal pencalonan yang mahal, maka patut diganti sistem perwakilan atau bahkan penunjukan oleh presiden.

"Pilkada langsung jika membawa kerusakan, ada politik uang dan menimbulkan korupsi, bisa saja diganti sistem perwakilan atau bahkan penunjukan langsung," imbuhnya.

Adapun jika memakai sistem perwakilan, sebagaimana dulu pernah dilaksanakan, harus benar-benar melalui proses yang benar. Para pemilihnya adalah ahlul halli wal aqdi. Bukan orang fasiq.? ?

Maka menurutnya, tanggung jawab semua warga negara adalah memilih orang yang baik dan adil untuk menjadi anggota dewan sebagai wakil rakyat.

"Syarat pemilih sebagai perwakilan rakyat adalah orang yg ahlul halli wal aqdi, tegasnya.

Mengutip qoul Imam Ghozali, Ubed menukilkan, kerusakan umaro karena kerusakan ulama, dan kerusakan ulama karena hubbud dun-ya (kecintaan pada harta benda).

Ulama dalam definisi Al-Ghozali, menurut tafsirannya, adalah DPR/DPRD. Sebab fungsi ulama di zaman Al-Ghozali hidup adalah sebagai dean penasehat dan pertimbangan Sulthon. Juga sebagai pengawas pemerintahan.?

"Di zaman Imam Ghozali belum ada trias politica. Jadi ulama yang beliau katakan dalam konteks sekarang adalah DPR/DPRD. Jadi kita harus memilih anggota parlemen yang tidak serakah harta. Tentu tidak yang koruptor, tandas Ubed.

Harga Gabah Harus Menguntungkan Petani

Lebih lanjut Kiai yang senang berdiskusi di dunia maya ini menyebutkan, pihaknya akan mengawal Bahsul Masail tema ekonomi dan pemerintahan Diantaranya terkait penentuan harga gabah oleh pemerintah.

Dia jelaskan, pemerintah secara umum wajib menjamin kesejahteraan rakyat. Perlindungan kepada petani dan pengaturan perdagangan adalah bagian tanggung jawab pemerintah.

Jika pemerintah ingin mengatur harga gabah, harus yang menguntungkan petani. Bulog sebagai lembaga yang melaksanakan pembelian serta pedagang swasta perlu diatur agar membeli gabah petani dengan harga yang layak. Tidak boleh seperti selama ini. Jika petani panen harganya murah, tapi kala musim tanam harga bibit mahal sekali. Ditambah beban harga pupuk yang sering tidak terkendali.?

Kontributor: Ichwan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Hadits, Nahdlatul PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 18 September 2014

Kader PMII harus Mampu Jawab Persoalan Umat

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus mampu menjawab persoalan umat. Oleh karenanya, kader-kader PMII diharapkan serius belajar, melakukan kajian dan mendekatkan diri kepada masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Pembina PMII Jawa Tengah Habib Umar Muthohar dalam acara puncak peringatan harlah ke-53 PMII yang diadakan di kantor sekretariat PMII Kudus Jl Mayor Kusmanto Pedawang Bae Kudus, Selasa (16/4).

Kader PMII harus Mampu Jawab Persoalan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII harus Mampu Jawab Persoalan Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII harus Mampu Jawab Persoalan Umat

Dalam acara bertajuk Pengajian Kebangsaan itu, Habib Umar menandaskan menjawab persoalan masyarakat tidak harus dilakukan melalui aksi demonstrasi melainkan dengan jawaban yang konkrit.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Setiap zaman memiliki cara tersendiri memperjuangkan masyarakat. Pada era 66 wajar memperjuangkan dengan aksi demo. Sekarang harus dengan jawaban yang konkrit dan kontemporer,” tegasnya.

Habib juga mengajak kader PMII tidak hanya memiliki cita-cita menjadi anggota DPR saja. Kader PMII harus ada yang terjun di masyarakat pada bidang yang lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Medan perjuangan tidak hanya sebagai DPR saja. Kader PMII harus menyebar, bisa menjadi sutradara film atau perancang busana maupun profesi lain yang,” imbuh alumni PMII tahun 1980-an.

Sebagai mahasiswa, ajaknya, kader PMII harus selalu berilmu tinggi dan beribadah yang baik untuk mewujudkan harapan masyarakat.

”Karena PMII adalah perkumpulan mahasiswa Islam yang Indonesia dan mahasiswa Indonesia yang Islam,” tandas Habib.

Terkait aqidah, Habib berharap PMII harus  mengawal Ahlussunnah wal Jamaah dari gerusan ajaran kelompok lain. Apalagi muncul ajaran aliran baru yang bertentangan Aswaja semakin banyak menyesatkan umat Islam.

“Diantaranya kelompok wahabi yang gerakannya selalu mebid’ahkan syiar-syiar Islam semacam manaqiban, tahlilan, ziarah kubur,” tegas Habib asal Semarang ini.

Kepada masyarakat, Habib mengajak untuk tidak ikut-ikutan kepada ajaran baru. Ia berharap umat Islam selalu berpegang kepada ajaran yang dikembangkan kepada ulama maupun kiai.

Pengajian kebangsaan ini merupakan acara puncak peringatan harlah ke-53 yang diadakan PMII Kudus. Hari sebelumnya, berbagai rangkaian kegiatan telah diadakan yakni lomba anak-anak, ziarah muassis PMII Kudus, diskusi, mimbar bebas dan panggung seni-budaya.

Hadir dalam pengajian tersebut puluhan alumni, kader, pengurus PMII Kudus dan ratusan masyarakat setempat.

 

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 September 2014

Waktu Sidang Isbat 1 Syawal akan Lebih Panjang

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemerintah akan menggelar sidang isbat atau penetapan 1 Syawal 1434/2013 pada hari Rabu, 7 Agustus 2013 di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Waktu sidang akan lebih lama dari biasanya.

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, sidang isbat akan dimulai pada pukul 13.30 dengan agenda sidang pra isbat, bukan 17.00 seperti biasanya. Alasannya, kata Menag, sidang isbat menarik perhatian masyarakat luas, yang selalu mempertanyakan mengapa awal Ramadhan dan 1 Syawal selalu berbeda.

Waktu Sidang Isbat 1 Syawal akan Lebih Panjang (Sumber Gambar : Nu Online)
Waktu Sidang Isbat 1 Syawal akan Lebih Panjang (Sumber Gambar : Nu Online)

Waktu Sidang Isbat 1 Syawal akan Lebih Panjang

Selain itu, masyarakat selama ini beranggapan bahwa tanggal 1 Syawal sebenarnya sudah bisa ditetapkan bahkan sampai 100 tahun mendatang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ada pertanyaan apakah ilmu hisab itu sejalan dengan astronomi, apakah rukyah itu sejalan dengan ilmu astronomi, apakah pemerintah itu merupakan ulil amri," ungkap Menag.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan panjangnya waktu sidang isbat, diharapkan akan mampu mempertemukan pandangan-pandangan yang selama ini berselisih.

Dalam siding isbat itu, kata Menag, pemerintah juga akan meminta pandangan dari tokoh-tokoh negara sahabat, dalam menetapkan awal Ramadhan dan 1 Syawal.

Sidang isbat 1 Syawal nanti, kata Menag, juga akan menghadirkan kelompok-kelompok yang selama ini kerap berbeda pandangan, seperti misalnya Muhammadiyah, Satariyah di Medan, Naqsyabandiyah, An Nasir dari Sulawesi Selatan.

Dalam sidang, kata Menag, pemerintah mengundang kelompok-kelompok ahli untuk menjelaskan kriteria yang menjadi dasar perhitungan tinggi hilal (bulan).

"Syukur-syukur tahun depan kita akan menyatukan kriteria itu menjadi satu kriteria saja. Selama kriterianya masih berbeda-beda maka potensi perbedaan dalam menetapkan awal bulan itu masih terbuka lebar," kata Menteri Agama.

Menteri Agama Suryadharma Ali lebih lanjut berharap pemerintah mendapatkan mandat penuh dari umat Islam di Indonesia.

Redaktur: Mukafi Niam

Sumber : Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Syariah, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 15 September 2014

Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ansor sebagai salah satu komponen bangsa diminta turut aktif mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi bangsa ini. Demikian diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika membuka Kongres XIII Gerakan Pemuda Anshor XIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (1/4).

Menurut Kalla, masalah yang dihadapi bangsa ini banyak. Selain soal politik, juga ada masalah sosial ekonomi dan lainnya. Dan, sebagian besar yang menghadapi adalah umat Islam, mayoritas di negeri ini. "Bukan hanya soal Ambalat," kata Jusuf Kalla.

Soal Ambalat ini disinggung menanggapi pidato sambutan Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Anshor Syaifullah Yusuf. Dalam sambutan sebelumnya, Syaifullah menyatakan Anshor mendukung langkah pemerintah mempertahankan kedaulatan. Saat itu dia menanyakan kepada peserta kongres apakah siap jika dikirim ke Ambalat. Serempak peserta menjawab "Siap."

Kalla mengatakan, peran pemuda, termasuk Anshor sangat penting pembangunan bangsa. Karena itu, Kalla mengajak Anshor serta organisasi pemuda lainnya untuk bersama ikut mencari soluasi atas masalah tersebut. Kepada peserta kongres yang akan mengikuti acara ini dari 1 - 5 April, Kalla berharap agar masalah yang dihadapi bangsa ini juga dibahas dalam kongres ini.

Dalam pembukaan, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang ikut hadir antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Daud, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Subiyanto, Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Anshari. Beberapa anggota DPR juga tampak dalam acara ini. (Ti/cih)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa

Rabu, 10 September 2014

Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah

Awalnya, kepercayaan masyarakat atas MTs NU Pakis ini nyaris hilang. Apalagi prestasi siswanya cenderung menurun. Pada 2005, saat Ujian Nasional, madrasah ini hanya bisa meluluskan hanya 8 siswa dari 55 siswa kelas IX. Di puncak krisis kepercayaan masyarakat, Naj’mah Katsir hadir membuat trobosan. Apa yang dilakukannya?

Najmah diangkat menjadi Kepala Sekolah di pertengahan 2005. Ia tetap optimis bisa memajukan madrasahnya kala itu, karena MTs NU Pakis sudah cukup tua sejak beroperasi tahun 1967 dan berada di lingkungan warga NU (Nahdliyin). Sebenarnya madrasah ini sudah memiliki “hati” di tengah masyarakat.

“MTs NU memiliki potensi untuk berbenah bahkan berprestasi di kemudian hari.”? Keyakinan itulah yang terus memacu Naj’mah untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas siswa yang waktu itu hanya tinggal 152 orang.

Tak mudah memang di akui Naj’mah berbenah dari mulai administrasi yang tidak tertata, semangat siswa yang tinggal sisah karena harus masuk siang (harus berbagi tempat dengan MI), dan guru-guru yang hanya menerima apadanya.

Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah

Langkah pertama yang dibangun Naj’mah di kalangan guru dan siswa ada membangun kepercayaan diri dan menunjukkan eksistensi di tengah massyarakat.

Najmah kemudian membentuk group drum band. Ia datangkan pelatih. Para siswanya pun senang. Beberapa bulan kemudian setelah menjalani masa latihan, grup ini berkeliling kampung, berbarengan dengan launching seragam baru para siswa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nahmah mengumumkan, tidak boleh ada siswa yang datang kesiangan. Rupanya di sinilah kecerdikan Naj’mah. Para siswa tidak akan malas-malas lagi jika mereka memiliki kegiatan yang disukai dan membuat mereka sibuk. Yang lebih penting dari berbagai kegiatan adalah membuat anak-anak percaya diri.

Satu tahun berlalu, dimulailah event kompetisi pertama ajang pramuka se-Malang Raya. Tak banyak yang dituntut Naj’mah kepada siswanya. Tak harus menang katanya. Cukup mereka tahu bagaimana berhadapan dengan sekolah-sekolah lain. Praktis, event pertama itu tak membuahkan apa-apa.

Namun jangan salah, pada ajang-ajang yang sama berikutnya pantang MTs NU Pakis tak membawa Tropi piala. Hingga saat ini sosok kepala sekolah yang dicintai siswa dan masyarakat itu menargetkan 100 tropi dalam setahun.

Bersamaan dengan itu drum band dikembangkan lebih serius lagi. Naj’mah menghubungi pelatih yang sudah tersohor dikawasan itu. Terbentuklah sesuai harapan Naj’mah hingga grup drum band dari madrasah ini kualahan jadwal “manggung” dalam acara-acara besar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Naj’mah teringat akan muridnya dulu di SMP NU yang mahir sekali dalam musik. Abdul Rokim namanya. Sosok satu ini terkatagori kurang mampu dalam hal ekonomi, hingga semua bakat musiknya harus mandek dan dia bekerja sebagai kuli tukang gali gorong-gorong pinggir jalan. Saat dipanggil dan ditawari untuk menjadi team Naj’mah, guru musik di MTs NU Pakis, dia langsung menerima meski Naj’mah sudah memarparan diawal jika gaji hanya 70 ribu sebulan.

Disinilah Rokim dengan bakatnya membuat drum band “Kyai Madu” memasuki puncak karirnya yang ingin mengejar tropi-tropi yang telah diperoleh Anakonda dan Pakis Saji. Dan hal ini rupanya bukan bualan semata, sekarang Drum Band ini tak hanya jago panggung namun juga mampu menciptakan Himne dan Mars MTs NU Pakis, Malang. Mimpi Naj’mah benar-benar tergandakan sekarang.

Diawali dengan menunjukkan eksistensi di tengah masyarakat dan prestasi di setiap kompetisi, Naj’mah menumbuhkan rasa percaya diri dan menciptakan citra MTs NU yang lebih baik di tengah masyarakat. Semangat dan rasa percaya diri para siswa meningkat. Pengurus dan tenaga didik menjelma menjadi team hebat. (Diana Manzila)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Makam, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 September 2014

Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta

Tangerang Selatan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lapangan Triguna di samping UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dipadati kaum muslimin. Spanduk-spanduk bertajuk shalawat dan Majelis Rasulullah bertebaran di sekitar area kampus. Malam itu Tabligh Akbar “UIN Jakarta Bershalawat dan Santunan Anak Yatim” diselenggarakan CSSMoRA (Community Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs) UIN Jakarta dan Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN, bekerja sama dengan Majelis Rasulullah SAW.

Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta

Menurut Widya Prayoga selaku perwakilan panitia penyelenggara dari CSSMoRA, acara yang berlangsung Jumat (25/03) tersebut merupakan bentuk silaturrahim komunitas penerima beasiswa santri Kementerian Agama RI kepada mahasiswa UIN Jakarta serta kepada khalayak luas.

“Semoga lewat acara UIN Bershalawat ini kita juga bisa menjalin perdamaian dan persaudaraan, serta mengambil hikmah dari Syekh Syarif Hidayatullah yang menjadi nama universitas kita ini,” ujar Widya.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Rektor UIN Jakarta, yang diwakili oleh Kepala Subbagian Administrasi dan Alumni, Rohmatullah. Selain menyampaikan amanat Rektor, Rohmatullah juga mengulas sejarah Syarif Hidayatullah sebagai cikal bakal nama institusi UIN yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Syarif Hidayatullah, yang juga dikenal dengan Sunan Gunung Jati ini merupakan seorang pemimpin yang memiliki peran penting dalam perkembangan daerah Jakarta, yang waktu itu masih bernama Jayakarta. Karena hubungan itulah, Syarif Hidayatullah terpilih menjadi nama universitas ini,” terangnya.

Jamaah tampak khidmat menyimak dan melantunkan Simthud Duror bersama pemimpin majelis. Di panggung hadir Kapolsek Ciputat, Ketua PCNU Tangerang Selatan H Muhammad Tohir, serta pejabat dari Kelurahan Cempaka Putih. Tausiyah dan doa diisi oleh Habib Abdurrahman bin Ahmad Al Habsyi, dan acara ditutup dengan penyerahan santunan secara simbolis kepada anak yatim oleh Bapak Rohmatullah.

CSSMoRA adalah organisasi berbasis pesantren yang berusaha turut melestarikan budaya Islam di Indonesia, dan berorientasi untuk pengembangan dunia pesantren. Organisasi ini beranggotakan penerima beasiswa santri dari Kemenag RI, dan tersebar di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 04 September 2014

Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi

Banyuwangi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Baksos Kesehatan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Banyuwangi memasuki pelaksanaan di titik ketiga dari lima titik kegiatan yang direncanakan. Pada kegiatan yang berlangsung di pesantren Minhajut Thulab, Sumber Beras, Muncar, Banyuwangi, Sabtu (28/2), ribuan pasien tampak mengantre untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Mereka yang tidak mendapatkan kupon panitia, bisa membawa KARTANU.

Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi

Layanan semula direncanakan berlangsung sejak pukul 09.00 hingga pukul 13.00. namun pihak panitia bakti sosial LKNU Banyuwangi dengan senang hati memperpanjang waktu layanan hingga 1,5 jam dari jadwal yang ditentukan. Perpanjangan waktu ini dilakukan mengingat antusias warga yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan gratis tersebut.

Mobil yang disediakan panitia, sibuk hilir-mudik mengantarkan calon pasien dari tempat tinggalnya menuju lokasi layanan. Tingginya frekuensi arus hilir-mudik mobil itu sempat membuat panitia dan petugas medis kewalahan. Namun dengan jumlah tenaga medis yang memadai, antrean yang sempat mengular bisa segera teratasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua panitia Baksos Kesehatan dr H Mufti Anam menyatakan, pihaknya hanya menyebarkan 750 kupon pengobatan gratis dalam setiap kegiatan. Namun pihak panitia tidak menjadikan jumlah kupon sebagai patokan untuk melayani warga yang ingin berobat. Pasalnya, meskipun tanpa membawa kupon, warga tetap mendapatkan layanan kesehatan dengan berbekal KTP atau KARTANU.

“Meskipun baksos kesehatan telah ditutup namun masih ada warga yang datang. Alhamdulillah, masih terlayani karena ada petugas medis yang belum meninggalkan lokasi,” ujar dr H Mufti sambil membantu memeriksa pasien yang datang terlambat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PCNU Banyuwangi H Masykur Ali dalam kesempatan ini mengingatkan bahwa kegiatan ini telah memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat kurang mampu di Banyuwangi. Kiai Masykur berpesan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan itu untuk senantiasa sabar dan ikhlas dalam melayani warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Dengan kesabaran dan keikhlasan, semoga kegiatan ini dapat menjadi amal sholeh bagi kita semua,” kata Kiai Masykur yang turut mengarahkan warga yang ingin berobat.

Selain pengobatan gratis, tim medis juga melayani pemeriksaan gigi, penyuluhan kesehatan reproduksi wanita, penyuluhan pola hidup sehat, penyuluhan HIV/AIDs, khitanan, donor darah, santunan anak yatim, dan pemberantasan sarang nyamuk. (Fandi Ahmad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah