Kamis, 20 Maret 2014

Kader Muda NU Bogor Kenalkan Moderasi di Bahrain

Bogor, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kader muda NU Kabupaten Bogor Ahmad Zulfiqor menegaskan bahwa nilai-nilai moderasi dan toleransi yang dianut oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia bisa menjadi prinsip acuan dalam mewujudkan perdamaian dunia.

“Akar permasalahan konflik di berbagai negara adalah ketiadaan ruang dialogis untuk menerima perbedaan. Nahdlatul Ulama sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia bahkan di dunia bisa menjadi contoh pergerakan dalam mewujudkan perdamaian yang dicita-citakan oleh seluruh bangsa,” katanya di hadapan ratusan delegasi dari berbagai Negara pada forum “International Youth Conference for Peace” yang dihelat di Gulf Convention Centre Manama Kerajaan Bahrain.

“Di dalam NU nilai-nilai tawazun, tawasuth, tasamuh dan i’tidal sangat dijunjung tinggi dan sudah menjadi prinsip perjuangan NU, sehingga tidak heran jika NU banyak dikenal sebagai organisasi yang sangat moderat dan sangat menghargai perbedaan,” tambah mantan Ketua PC IPNU itu.

Kader Muda NU Bogor Kenalkan Moderasi di Bahrain (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Muda NU Bogor Kenalkan Moderasi di Bahrain (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Muda NU Bogor Kenalkan Moderasi di Bahrain

Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 20-24 September 2013 digagas dan difasilitasi oleh Kerajaan Bahrain bekerjasama dengan PBB. Lima tema utama yang dibahas di forum ini yaitu Youth, Peace and economic development, Youth, peace and modern technology, Peace and Social Justice, Peace and Sportsmanship, Peace and Experiments Made on Peaceworldwide.

Hal yang paling disorot pada kegiatan konferensi ini adalah isu ‘Arab Springs’ dan Konflik antara Palestina dan Israel. Selain kedua isu tadi, para peserta konferensi juga menghujani forum dengan kritikan pedas atas kebijakan Amerika Serikat yang seringkali mengatasnamakan misi perdamaian pada beberapa invasi di Timur Tengah maupun kawasan lain, yang sejatinya aktifitas tersebut adalah sebuah peperangan dan sangat bertolak belakang dengan misi perdamaian dunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konferensi yang dibuka langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Kerajaan Bahrain Syeikh Nasser bin Hamad Al Khalifa ini diharapkan menjadi ajang inisiasi dan penyatuan persepsi tentang hakikat perdamaian secara universal kepada para pemuda di seluruh dunia.

Diharapkan setelah kegiatan ini, para delegasi bisa menjadi duta-duta perdamaian serta mengkampanyekan nilai-nilai kebaikan di negaranya masing-masing.

Indonesia sendiri turut andil dalam kegiatan prestisius ini dengan mengirimkan dua orang delegasi. Pertama adalah Ahmad Zulfiqor  yang merepresentasikan NU dan Beni Pramula dari aktivis muda Muhammadiyah. (Akhsan Ustadhi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 19 Maret 2014

Kang Said, Mengapa Konflik Timur Tengah Berkepanjangan?

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mengapa konflik, perang saudara, dan saling bunuh antar sesama muslim di kawasan Timur Tengah terus terjadi dan tidak kunjung reda? Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj punya jawabannya.

Kang Said menyampaikan jawaban pertanyaan itu di hadapan kaum Nahdliyin dalam haul keluarga besar KH Bisri Musthofa Leteh Rembang, Selasa malam (8/1). Menurut Kang Said, konflik berkepanjangan di Timur Tengah disebabkan tidak ada organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang menjadi penengah.

Kang Said, Mengapa Konflik Timur Tengah Berkepanjangan? (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said, Mengapa Konflik Timur Tengah Berkepanjangan? (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said, Mengapa Konflik Timur Tengah Berkepanjangan?

“Ente itu gampang perang karena tidak punya ormas. Yang ada hanya tentara, pemerintah, dan partai politik, serta berbagai suku. Sehingga, jika terjadi konflik, akan memicu perang yang berkepanjangan,” kata Kang Said menirukan ucapannya sendiri kepada orang Arab.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keberadaan jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) dan beberapa organisasi Islam di Indonesia menjadi kekuatan tersendiri dalam hal menjaga kerukunan bangsa yang mempunyai banyak suku bangsa dan beragam agama serta kepercayaan.

Menurut Kiai Said Aqil, Mesir yang mempunyai universitas Al Azhar dan punya banyak ulama yang hebat, misalnya, tidak mampu menjadi penengah konflik yang melanda. Mengapa? Lagi-lagi karena di sana tidak mempunyai organisasi massa besar yang mampu menjaga kerukunan di sana. (Ahmad Asmu’i/Anam)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Ulama, Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 07 Maret 2014

Aktivis Media Sosial Subang Berikan Santunan Santri Yatim Piatu

Subang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ratusan aktivis media sosial facebook yang tergabung dalam grup Facebooker Subang menggelar Kopdar (kopi darat) di Pesantren Al-Mukhtariyyah, Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat, Ahad (28/6).

Aktivis Media Sosial Subang Berikan Santunan Santri Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Media Sosial Subang Berikan Santunan Santri Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Media Sosial Subang Berikan Santunan Santri Yatim Piatu

Di lokasi kegiatan, grup Facebook yang sudah punya member lebih dari 40.000 orang ini memberikan santunan kepada puluhan santri yatim piatu, menyumbang Al-Qur’an, ATK, material bangunan untuk kamar mandi santri dan papan nama pesantren yang selama ini belum ada.

"Kegiatan pokok kita kopi darat tiap bulan, selain itu ada juga kegiatan yang bersifat insidental," kata Rohadian, salah seorang Admin Grup facebooker Subang di sela-sela kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan Dian, kegiatan ini, biasanya diisi dengan kegiatan sosial-budaya-kemasyarakatan, seperti donor darah, memberi apresiasi kepada warga Subang yang berdedikasi namun tidak terangkat, bermain game rakyat yang sudah mulai punah, menyumbang kepada faqir, miskin, yatim piatu, korban bencana dan sebagainya.

Sementara itu, Anton Rahman Mulyono, member Grup Facebooker Subang lain menambahkan, anggota grup terdiri dari berbagai lapisan masyarakat lintas agama, profesi, organisasi, usia, daerah, bahkan lintas negara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Biaya untuk kegiatan-kegiatan, ya seperti sekarang contohnya ini diambil dari shadaqah member seikhlashnya. Member dari luar negeri juga selalu nyumbang, yang rajin itu dari Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi," ungkapnya

Ia pun berbagi tips tentang guyubnya grup Facebook yang punya jargon Facebooker Nu Teu Saukur facebookan (Facebooker Yang  Tak Hanya Facebook-an) ini, diantaranya adalah dengan adanya tim inti atau tim riweuh yang bertugas melakukan konsolidasi di udara dan juga di darat.

Selain itu, kata dia, ada aturan di grup facebok yang wajib ditaati oleh para member yaitu tidak boleh memposting konten yang berbau porno, jual beli dan juga politik.

"Kalau yang porno jelas, kalau jualan, silahkan di grup jual beli kan banyak, kalau politik kita khawatir nanti member kita jadi berkubu-kubu, kalau ada member sampai tiga kali memposting itu sama admin bakal di banned permanen," tegasnya

Selain memberikan sumbangan dan santunan, dalam kegiatan ini juga digelar penampilan grup musik dari member Facebooker Subang dan marawis Santri Al-Mukhtariyyah, tausiyah, buka bersama, shalat magrib berjamaah dan ditutup dengan doa bersama. (Aiz Luthfi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 20 Februari 2014

Kemenag Jateng Fasilitasi Pesantren Ngaji Fikih Perempuan

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Tengah menggelar kursus singkat penulisan santri angkatan III di pesantren Al-Ishlah Mangkang, Semarang, Senin (12/10). Kemampuan menulis ini diarahkan untuk mengangkat antara lain wacana fikih perempuan.

Ny Hj Aminah selaku tuan rumah mengingatkan peserta untuk mendorong khususnya santriwati dalam mengembangkan fikih perempuan. Menurutnya, hal ini penting untuk memberikan warna fikih yang pro terhadap perempuan.

Kemenag Jateng Fasilitasi Pesantren Ngaji Fikih Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Jateng Fasilitasi Pesantren Ngaji Fikih Perempuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Jateng Fasilitasi Pesantren Ngaji Fikih Perempuan

"Banyak sekali kajian tentang fikih wanita," kata istri KH Hadlor Ihsan ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berharap adanya pelatihan jurnalistik ini dapat menggugah kesadaran untuk menuliskan apa yang selama ini berada dalam kitab kuning. Menurutnya, perlu ada kontekstualisasi terhadap kitab kuning yang selama ini dipelajari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kita juga bisa memadukan dengan berbagai disiplin ilmu lain.”

Gagasan ini disambut baik Kepala Seksi Pondok Pesantren Kemenag Jateng Mukhtasit. Ia berharap di kesempatan mendatang pihaknya bisa membicarakan ini dengan serius dengan berbagai pesantren untuk membincang fikih perempuan. “Selain Kementerian Agama Jawa Tengah, kita bisa menggandeng beberapa instasi untuk mengadakan perbincangan ini secara serius.”

Ia mengambil contoh Air Susu Ibu (ASI) menjadi penting untuk pertumbuhan bayi santriwati ke depan. Mengapa ada ASI eksklusif (6 bulan umur bayi hanya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan)?

“Tentu hal ini kita bisa temui dalam nash fikih yang selama ini kita pelajari bahwa najis mukhaffafah air kencing bayi (baulush shobi) cukup diciprati air suci untuk menghilangkan najisnya. Banyak sudah yang meneliti hal ini dikaitkan dalam dunia kesehatan modern sekarang.”

Menutup sambutan Nyai Aminah menegaskan bahwa selama ini banyak orang seringkali mengetahui ilmu fikih namun tidak menjalankannya. Ia prihatin ketika masalah ini terjadi di kalangan santri sendiri. Ia berharap acara semacam ini bisa memberikan inspirasi kepada santriwan-santriwati lain untuk turut serta menjadi penulis. (Zulfa/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 09 Februari 2014

Persulit Madrasah, PCNU Batang Keberatan dengan Raperda

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Batang, Jawa Tengah, mengajukan keberatan atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pendidikan yang akan disahkan pada Selasa (12/2) hari ini oleh DPRD dan Pemkab Batang.

Persulit Madrasah, PCNU Batang Keberatan dengan Raperda (Sumber Gambar : Nu Online)
Persulit Madrasah, PCNU Batang Keberatan dengan Raperda (Sumber Gambar : Nu Online)

Persulit Madrasah, PCNU Batang Keberatan dengan Raperda

Keberatan terutama diajukan atas klausul pasal 52 tentang rekomendasi bupati yang dikhawatirkan akan mempersulit prosedur pendirian madrasah. Aturan mengenai rekomendasi bupati tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan 

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Batang bersinergi dengan Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) Batang dan PC Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) NU Batang telah melakukan pengkajian terhadap Raperda tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami memandang perlu melakukan kajian terhadap raperda ini karena menyangkut keberlangsungan 106 RA/BA, 116 MI, 29 MTs, dan 11 MA yang notebene sebagian besar bernaung langsung di bawah PC. LP Ma’arif  NU Batang atau memiliki hubungan ideologis, kultur, dan historis dengan NU,” demikian dalam rilis PCNU Batang.

Ada klausul dalam Raperda ini yang berpotensi membatasi peran serta masyarakat serta diskriminatif terhadap madrasah yaitu Pasal 52 ayat [6] dan ayat [7].

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pasal 52 [6] menyebutkan, “Setiap izin pendirian program atau satuan pendidikan yang dikeluarkan oleh Kementerian, Kementerian Agama atau Pemerintah Provinsi harus memperoleh rekomendasi dari Bupati. [7] Rekomendasi dari Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat [6] dikeluarkan berdasarkan hasil studi kelayakan yang mencakup: a. kelayakan tata ruang, geografis dan ekologis; b. kelayakan finansial, sosial dan budaya; dan c. kelayakan jarak antara satuan pendidikan sederajat dengan potensi dan/atau jumlah penduduk usia sekolah, serta kapasitas daya tampung lingkup jangkauan program atau satuan pendidikan sederajat di wilayah tersebut."

Pasal 52 ayat 6 raperda tersebut mengharuskan adanya rekomendasi bupati bagi pendirian satuan pendidikan yang bernaung di bawah Kementerian Agama. Padahal dalam PP No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan terutama pasal 182 ayat 6 tidak mengatur adanya syarat rekomendasi bupati/wali kota bagi pendirian RA/MI/MTs/MA/MAK dan pendidikan agama.

“Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kami, mengapa harus ada rekomendasi bupati jika memang dalam peraturan yang lebih tinggi tidak diatur mengenai hal tersebut? Kami khawatir jika syarat rekomendasi ini justru menjadi ajang oknum yang ingin mencari kesempatan untuk kepentingan pribadinya sendiri. Tentunya hal ini bertentangan dengan semangat yang diusung oleh Bupati Batang yang ingin menciptakan birokrasi bersih di lingkungan pemerintah Kabupaten Batang,” demikian pernyataan PCNU Batang. 

Sementara dalam huruf [c] ayat [7] pasal [52] dalam raperda ini secara eksplisit menjadikan jarak sebagai salah satu ukuran/kriteria layak atau tidaknya pendirian sebuah sekolah/madrasah di suatu wilayah. Padahal, jarak merupakan sebuah ukuran yang sangat relatif dan subjektif jika digunakan sebagai kriteria kelayakan pendirian sekolah.

Raperda Penyelenggaraan Pendidikan yang digagas oleh Pemkab Batang ini juga mensyaratkan adanya studi kelayakan untuk mendirikan satuan pendidikan baru.

"Yang menjadi pertanyaan kami adalah siapa yang akan melakukan studi kelayakan tersebut? Bagaimana komposisi tim studi kelayakan tersebut? Apakah ada unsur masyarakat yang akan dilibatkan dalam tim studi kelayakan tersebut? Penentuan tim studi kelayakan ini saja sudah pasti akan menjadi ajang tarik-ulur berbagai kepentingan.” 

Klausul kelayakan jarak pada Raperda ini menimbulkan kesan seolah-olah Pemkab Batang berusaha melindungi sekolah-sekolah negeri, terutama SD-SD di pedesaan, yang diakui atau tidak, kalah bersaing dengan sekolah-sekolah swasta, dalam hal ini MI/Madrasah Ibtida’iyyah.

Redaktur: A. Khoirul Anam 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 04 Februari 2014

Terungkap, Jaringan yang Promosikan Islamophobia di AS

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah laporan lengkap tentang jaringan pembuat Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam, dibuat oleh sebuah kelompok pejuang hak sipil Muslim Amerika, yang menyatakan bahwa kelompok anti-Islam ini menerima pendanaan lebih dari $119 juta atau 1.3 trilyun rupiah lebih antara 2008-2011.

“Laporan ini menunjukkan kelompok-kelompok yang mempromosikan Islamophobia dalam masyarakat kita,” kata Corey Saylor, yang menjadi kepala departemen untuk memonitor dan melawan Islamophobia di Council on American-Islamic Relations (CAIR), yang berbasis di Washington, pada release yang diperoleh OnIslam.net.

Terungkap, Jaringan yang Promosikan Islamophobia di AS (Sumber Gambar : Nu Online)
Terungkap, Jaringan yang Promosikan Islamophobia di AS (Sumber Gambar : Nu Online)

Terungkap, Jaringan yang Promosikan Islamophobia di AS

"Ini mengungkapkan kepada pembaca dampak kelompok-kelompok tersebut terhadap bangsa kita tentang Islam, pluralitas dan masa depan perlindungan yang diabadikan dalam Konstitusi AS,” tambahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berjudul, Membuat Aturan Ketakutan: Islamophobia dan Dampaknya di Amerika Serikat, laporan tersebut diluncurkan pada Kamis (19/9).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terdapat 37 organisasi yang menjadi pusat promosi Islamophobia di Amerika Serikat selama 2011-2012 yang membentuk “jaringan inti” Islamophobia yang berbasis di Amerika Serikat.

Terdapat 32 kelompok yang tujuan utamanya tidak tampak mempromosikan prasangka melawan atau membenci Islam dan Muslim, tetapi bekerja secara reguler menunjukkan dukungan terhadap tema-tema Islamophobia, yang membuatnya masuk kategori “jaringan luar"

Selama periode dua tahun laporan tersebut, 78 rancangan UU “didesain untuk menjelekkan praktek agama Islam” diperkenalkan di 29 negara bagian dan Kongres.

Dari rancangan UU tersebut, 62 terkait legislasi yang diciptakan oleh David Yerushalmi dari the American Freedom Law Center, satu institusi yang masuk kategori “jaringan inti”

Laporan ini merupakan laporan kedua tentang Islamophobia di Amerika Serikat.?

Laporan pertama, “Kebencian yang sama, target baru,” dipublikasikan pada 2010 dan berpendapat bahwa sentimen anti-Islam merupakan manifestasi dari masalah-masalah minoritas yang dihadapi di Amerika Seikat sepanjang sejarah negara tersebut.

Mesin-mesin Islamophobia

Pengungkapan kekhawatiran trend Islamophobia di Amerika Serikat, Pejabat CAIR mengecam "dampak buruk" pada kehidupan Muslim Amerika.

“Muslim Amerika menghadapi diskriminasi setiap hari,” kata Nihad Awad, direktur eksekutif nasional CAIR, pada Washington Post.

“Islamophobia merupakan ancaman bagi keamanan Muslim Amerika.”

Awad mengatakan bahwa pembuat Islamophobia memberikan dampak buruk bagaimana Muslim dilihat di Amerika Serikat, menghasilkan peningkatan retorika dan perilaku yang menjurus Islamophobia.

“Kami akan terus diserang oleh individu-individu dan institusi-institusi tersebut,” kata Awad.

“Tujuan kami dalam mempublikasikan informasi ini untuk memberdayakan orang-orang yang memiliki perhatian terhadap Islamophobia.”

Walaupun tidak ada estimasi resmi, terdapat sekitar 7-8 juta Muslim tinggal di Amerika Serikat.?

Survey yang dilakukan Gallup menemukan bahwa mayoritas Muslim Amerika loyal terhadap negara mereka dan optimis terhadap keberadaan mereka di Amerika Serikat.

Sejak serangan 9/11 di Amerika Serikat, banyak Muslim menghadapi diskriminasi dan stereotype di masyarakat karena identitas Muslim mereka. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan, Cerita, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 03 Februari 2014

Kelompok Hasmi Sangkal Tudingan Teroris

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah kelompok bernama Hasmi atau Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami menyangkal tudingan teroris untuk mereka yang telah tersebar luas di berbagai media massa.

Dalam rilis pers yang diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah tertanggal 28 Oktober 2012 kemarin, Dr Muhammad Sarbini atas nama Ketua DPP Hasmi menyatakan, teror baru yang mengatas namakan Hasmi bukanlah kelompok mereka dan hanya merupakan kemiripan nama.

Kelompok Hasmi Sangkal Tudingan Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)
Kelompok Hasmi Sangkal Tudingan Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)

Kelompok Hasmi Sangkal Tudingan Teroris

Dikatakan Hasmi merupakan Ormas Islam resmi yang terdaftar di Kemdagri dirjen kesbangpol dengan no 01-00-00/0064/D.III.4/III/2012 yang didirikan sejak tahun 2005 yang berdomisili di jalan raya  Cimanglid Gang Purnama RT 05/01 Sukamantri Tamansari Bogor dan bergerak dalam bidang dakwah umum, sosial dan pendidikan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami atas nama DPP Hasmi menegaskan bahwa nama organisasi Hasmi sebagaimana yang telah disebutkan dalam pemberitaan oleh media elektronik sama sekali bukan  organisasi kami. Bahwa kami adalah ormas Islam yang berkonsentrasi pada dakwah umum dan pendidikan resmi,” demikian dalam rilis pers tersebut.

Hasmi juga meminta anggota dan simpatisan agar tetap tenang dan bertindak proporsional dalam menyikapi berbagai berita dan manuver yang dilakukan atas nama organisasi ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah