Senin, 31 Oktober 2011

Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus IPNU-IPPNU kabupaten Cirebon tengah mempersiapkan konferensi cabang yang dilangsungkan di Gedung PCNU Cirebon jalan Dewi Sartika, Sumber, Cirebon, Ahad (23/11) siang. Pada kesempatan itu, mereka menyerahkan bantuan buku tulis kepada para santri pesantren Amparan Djati Cisaat, Dukupuntang, Cirebon.

Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok

Konferensi IPNU masa bakti 2012-2014 dan IPPNU masa bakti 2013-2015 ini mengambil tema “Wujud Nyata Kaderisasi NU untuk Bangsa”. Peserta konferensi terdiri atas utusan pengurus anak cabang, komisariat, dan ranting.

"Kesempatan ini diadakan untuk menilai pertanggungjawaban pengurus pimpinan cabang, menetapkan program kerja, memilih pengurus baru, dan mengambil keputusan-keputusan lainnya," kata Ketua IPNU Cirebon Wahyono.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berharap, konferensi berjalan baik dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bisa membawa perubahan dan perbaikan dalam pengelolaan organisasi di masa mendatang. Ia ingin pelajar NU tetap mewarnai pembangunan dunia pelajar di Indonesia. (Imam Baehaqi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Nasional, AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 29 Oktober 2011

Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik

Makassar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sesepuh NU, Anregurutta H Muhammad Sanusi Baco mengimbau umat Islam untuk menjaga ukhuwah atau persaudaraan dan persatuan disamping memperbaiki akhlak.

Pada tahun politik, kata dia, banyak sekali kebohongan, fitnah, bahkan kampanye hitam yang menyebabkan perpecahan umat.

Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik

“Nahdlatul Ulama, menyatukan kita sehingga sama-sama memperjuangkan nilai-nilai aswaja dan kebangsaan,” katanya pada lailatul ijtima keluarga besar NU Sulawesi Selatan di kediaman Prof H Natsir Hamzah, Komp Perdos UMI Makassar pada Kamis malam ini (5/6).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Al-Quran, kata dia, terdapat banyak ayat yang menyinggung tentang akhlak, hal ini menunjukkan betapa agama menuntut umatnya untuk memperbaiki akhlaknya. “Diantara tokoh yang tinggi akhlaknya bahkan diabadikan dalam Al-Quran yaitu Lukman,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lukman, kata dia, senantiasa diejek, namun karena kebersihan dan kesucian hatinya itulah, nama lukman diabadikan sebagai bentuk pelajaran bagi umat manusia. Gurutta pun mengimbau untuk memilih pemimpin yang punya akhlak yang baik.

Hadir beberapa tokoh Anregurutta H Abdurrahman K, Mochtar Noer Jaya, Iskandar Idy Ketua Tanfidziyah, Ruslan Katib Syuriyah, Andi Majdah M Zain Rektor Universitas Islam Makassar, Masrurah Mochtar Rektor Universitas Muslim Indonesia, para guru besar NU, Ketua-ketua Lembaga/lajnah dan banom.

Lailatul ijtima’ ini sebagai bentuk silaturrahim sesama pengurus dan warga Nahdliyin untuk mempererat atau menyambung silaturrahim. (Andy muhammad idris/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Jadwal Kajian, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 22 Oktober 2011

Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses

Lombok Tengah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj membuka acara pra muktamar NU yang dihelat di Pesantren NU Al-Manshuriyah Talimusshibyan Jl TGH Moh Shaleh Hambali Sangkong, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/4).

Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses

Upacara pembukaan tersebut dihadiri ribuan warga Nahdliyin yang memenuhi halaman pesantren. Selain para pengurus PCNU se-Provinsi NTB, sebagian besar pengurus PBNU tampak hadir.

Di tribun utama, antara lain Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), KH Chalid Mawardi, KH Saifuddin Amsir, Tuan Guru Turmudzi Badaruddin, KH Ishomuddin, KH Artani Hasbi, KH Ubaidillah, dan KH Musthofa Aqil Siroj.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bupati Lombok Tengah, Sekda Provinsi NTB mewakili gubernur, dan para pejabat dinas serta kepolisian setempat tampak antusias mengikuti jalannya upacara pembukaan pra-muktamar.

Dalam sambutannya selaku tuan rumah sekaligus Ketua PWNU NTB, AGH A Taqiuddin Mansur menyatakan kegembirannya menyambut kedatangan para ulama di pesantrennya. “Kami bangga, Pondok Pesantren NU Al-Manshuriyah Ta’limusshibyan diberi amanah untuk menyelenggarakan agenda muktamar

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meski demikian, Tuan Guru Taqiuddin menyebut pemberitahuan dari PBNU sangat mendadak. Padahal, jika diberitahu sebulan sebelumnya, dipastikan pesantrennya tidak bisa menampung ribuan warga NU.

“Sebab, rakyat NU yang begitu besar di NTB ini. NU di sini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari watak dan akhlak masyarakat. Menyebut NU sudah tak asing lagi, karena sama saja menyebut dirinya sendiri. Inilah yang membahagiakan kami warga Nahdliyin di sini,” ujarnya bangga.

Ia menambahkan, antara NU dengan ormas lain telah seirama memandang bahwa Ahlussunnah wal Jamaah sebagai pandangan hidup mereka. “Oleh karena itulah, kegiatan seperti ini kendati hanya dua minggu pemberitahuannya, alhamdulillah kami tetap bisa melaksanakannya,” katanya disambut gemuruh tepuk tangan ribuan hadirin.

Sementara itu, dalam pidato pembukaan pra-muktamar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kembali mengulas tentang Islam yang tidak hanya membawa akidah dan syariah semata. Namun, Islam sebagai agama ilmu pengetahuan, budaya, peradaban, kemajuan, dan kemanusiaan. “Sungguh Allah dan Rasulullah tidak ridho kalau umat Islam bodoh. Juga tidak ridho kalau umat Islam biadab seperti ISIS,” ujarnya yang langsung disambut aplaus panjang.

Kiai Said juga menyinggung tema muktamar ke-33 NU Agustus mendatang. Ia menegaskan bahwa Islam Nusantara yang kini diusung sebagai tema muktamar merupakan Islam penebar kasih sayang.

“Islam Nusantara itu identik dengan Ahlussunnah Wal Jamaah, Islam yang beradab, Islam sebagai din al-rahmah wa al-hidayah. Bukan Islam yang membawa doktrin kekerasan, ekstrim radikal, apalagi terorisme,” tegasnya.

Sebelum mengakhiri pidatonya dan membuka acara, Kiai Said berharap Muktamar ke-33 NU di Jombang sukses seperti pra-muktamar di Lombok. “Dengan ini, saya selaku Ketua Umum PBNU membuka seminar pra-muktamar dengan tema ‘Penguatan Ulama melalui Ahlul Halli Wal Aqdi dengan ucapan bismillahi Allahu Akbar saya buka secara resmi,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Kajian Islam, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 21 Oktober 2011

Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Musyawarah Nasional (Munas) ke-1 Ikatan Seni Hadrah indonesia (Ishari) Nahdatul Ulama dibuka Wakil Gubenur (Wagub) Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul). Pembukaan ini ditandai bacaan alfatihah dan tabuhan alat terbang, Jumat (20/10) malam.

Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)
Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)

Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang

Kegiatan pembukaan yang berpusat di Alun-alun Kabupaten Jombang dihadiri ribuan nahdliyin. Tak hanya dari sejumlah Pengurus Ishari, dari tokoh masyarakat serta unsur pemerintah setempat juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

"Semoga acaranya sukses dari awal sampai akhir," jelasnya.

Gus Ipul sapaan akrabnya mengapresiasi para peserta Munas yang datang dengan biaya pribadi. Ia menyebutkan hal tersebut sebagai bukti kecintaan yang luar biasa kepada Nahdatul Ulama.

Selain itu, Gus Ipul juga menyebutkan jika Ishari bagian dari seni. Sedangkan seni membuat hidup bertambah indah dan bermakna.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup menjadi terarah dan dengan seni hidup menjadi indah," papar Ketua PBNU ini.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Jombang lewat Wakil Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, menyebutkan ISHARI menjadi Banom NU dalam Muktamar ke-33 Jombang dan Munas pertamanya juga di Jombang.

Hal ini menjadi sebuah penghargaan bagi kota santri, dimana salah satu pencetus ISHARI merupakan tokoh Jombang, KH Wahab Chasbullah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ishari resmi menjadi banom NU pada Muktamar ke-33 di Jombang tahun 2015. Atas kesepakatan para sesepuh ISHARI maka Jombang jadi tuan rumah Munas 1," paparnya.

Ishari, aku Wabup, merupakan salah satu kesenian yang bisa jadi alternatif bagi anak muda untuk mengisi waktu kosong atau bersosialisasi dengan masyarakat.

Lanjut Wabup, dengan semakin banyaknya anak muda memanfaatkan waktu kosongnya pada kegiatan positif, maka akan terhindar dari narkoba dan kenakalan remaja.

"Pemerintah Kabupaten Jombang akan menggalakkan pembangunan dalam bidang seni dan olahraga untuk anak muda," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 15 Oktober 2011

Paling Sah Kelola Zakat, LAZISNU Harus Terus Dikembangkan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Semua lembaga Nahdlatul Ulama (NU) bergerak secara sosial dan keagamaan. Beberapa lembaga untuk peningkatan kesejahteraan warga yaitu Lembaga Perekonomian NU (LPNU), Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU), Lembaga Kesejahteraan Keluarga NU (LKKNU), Lembaga Kesehatan NU (LKNU) dan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh NU (Lazisnu).

Paling Sah Kelola Zakat, LAZISNU Harus Terus Dikembangkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Paling Sah Kelola Zakat, LAZISNU Harus Terus Dikembangkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Paling Sah Kelola Zakat, LAZISNU Harus Terus Dikembangkan

Namun di antara sejumlah lembaga tersebut, menurut Sekretaris Umum PCNU Jombang H Muslimin Abdillah, hanya LAZISNU yang selama ini konsisten memaksimalkan perannya sebagai jembatan kesejahteraan masyarakat. Terutama dalam bidang pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh.

"Yang bergerak untuk kesejahteraan warga NU tersebut hanya LAZISNU yang memiliki legitimasi untuk menarik, mencari, dan mengumpulkan dana dari warga masyarakat," katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahad (26/6).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, peran LAZISNU sangat penting untuk terus dikembangkan demi menfasilitasi kebutuhan masyarakat. Selain itu, membangun kepercayaan masyarakat tentu tidak kalah penting dalam mengelola dana atau barang yang akan disalurkan kepada yang berhak atau kepentingan umat.

"Tidak ada lembaga, selain LAZISNU yang secara sah dan ditugaskan secara khusus untuk menarik dan mengumpulkan dana dan barang dari warga masyarakat," tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena itu, lanjut Cak Muslimin, sapaan akrabnya melalui LAZISNU, NU bisa memanfaatkan dana zakat, infaq dan shodaqoh untuk menguatkan dan memberdayakan warga yang tergolong dalam delapan ashnaf (kelompok) penerima (mustahiq), sehingga bisa menjadi lebih sejahtera.

Selama bulan Ramadhan ini pengurus LAZISNU Jombang menggelar sejumlah aksi sosialnya di berbagai tempat. Di antaranya bedah musholla, santunan anak yatim dan janda, pemberian zakat, infaq dan shodaqoh. Aksi tersebut masih terus digelar hingga sekarang.

“Demikian itu, pada prinsipnya menciptakan kesejahteraan ini merupakan salah satu? tujuan NU didirikan,” pungkas Muslimin. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 09 Oktober 2011

Majalah AULA Buka Bersama Agen dan Anak Yatim

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ruangan Salsabila kantor PWNU Jawa Timur tiba-tiba penuh sesak oleh ratusan anak yatin piatu. Mereka datang dari sejumlah panti asuhan wilayah di Surabaya dan Sidoarjo. Kehadiran anak-anak yang tidak memiliki ayah maupun ibu ini sebagai matarangkai kegiatan buka bersama yang diselengarakan Majalah PWNU Jatim AULA.

Majalah AULA Buka Bersama Agen dan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Majalah AULA Buka Bersama Agen dan Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Majalah AULA Buka Bersama Agen dan Anak Yatim

Sebelumnya, pagi hari kegiatan diawali dengan khatmil Qur’an. “Ada lima penghafal al-Qur’an dari PW Jam’iyatul Qurra wal Huffadz NU Jawa Timur,” kata Mohammad Rofi’e (28/7) yang didaulat untuk mensukseskan kegiatan tersebut.   

Usai shalat Dhuhur, kegiatan dilanjutkan dialog pimpinan majalah AULA dengan sejumlah agen di Jawa Timur. Dalam pengantarnya, Afif Amrullah menandaskan bahwa pertemuan agen dengan perusahaan idealnya dilaksanakan secara ajeg. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ini penting agar semua pihak saling mengakui kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki,” tandas Redaktur Pelaksana Majalah AULA ini.

Ada empat narasumber yang dihadirkan pada kesempatan tersebut. Pertama adalah H Abdul Wahid Asa selaku pimpinan umum, Habib Wijaya yang dalam keseharian sebagai pemimpin perusahaan serta Muhammad Subhan, pemimpin redaksi. Demikian juga pendiri majalah yakni H Sholeh Hayat SH.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

H Abdul Wahid Asa memaparkan secara singkat bagaimana awal majalah ini isa terbit dengan subsidi dari PWNU Jawa Timur. “Awalnya majalah ini mendapatkan suntikan dana berupa seluruh biaya cetak,” kenangnya.

Namun seiring dengan respon dari para pembaca dan pelangan akhirnya majalah mampu membiayai sendiri ongkos cetak dan distribusi. “Bahkan majalah AULA sudah bisa memberikan donasi untuk PWNU Jawa Timur,” terangnya.

Bagi Pak Wahid, sapaan akrabnya, berjibaku di media NU memang harus tahan banting, termasuk untuk ikhlash dengan bayaran yang tidak seberapa. “Memang bukan untuk mencari penghidupan,” katanya. “Di AULA malah harus mengabdi,” lanjutnya.

Demikian juga mantan Wakil Ketua PWNU Jatim ini menemukan mitra yang tangguh dan mukhlish di bagian pemasaran yakni agen. “Mereka sama seperti kami yang tidak terlalu mempersoalkan keuntungan saat mengedarkan maupun memasarkan AULA,” ungkapnya.

Karena itu, semangat seperti ini hendaknya terus digelorakan demi khidmat kepada NU. 

Tidak mudah memang memiliki media cetak yang mampu eksis dalam rentang waktu demikian lama. Tentu banyak faktor yang membuat bisa bertahan. Yang utama adalah peran para agen dan tentunya doa dari berbagai kalangan.

Pada kesempatan ini juga diserahkan sejumlah penghargaan dan souvenir kepada agen yang telah memiliki komitmen membesarkan majalah yang telah berusia 36 tahun ini.  Kegiatan ditutup dengan buka bersama dan shalat Magrib berjamaah.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Pertandingan, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah