Rabu, 25 Oktober 2017

Pendidikan Pesantren Miliki Peran Penting untuk Bangsa

Tuban, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rangkaian demi rangkaian acara haul masyayikh Pondok Pesantren Manbail Futuh berjalan lancar. Tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, sejak hari Kamis (18/05) tercatat ada banyak kegiatan seperti takhtimul quran (bin-nadzhar &bil-ghoib) tahlil bersama (MI, Mts, MA), khitan massal dan kegiatan bakti sosial. Tahlil akbar dan pengajian umum (21/05) pun menjadi puncak dari acara tahunan yang biasanya juga dimanfaatkan untuk ajang silaturrahim para alumni.?

Pendidikan Pesantren Miliki Peran Penting untuk Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pendidikan Pesantren Miliki Peran Penting untuk Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pendidikan Pesantren Miliki Peran Penting untuk Bangsa

Yang menjadi pembeda adalah kiai yang menyampaikan mauidzoh dan tema atau pesan yang disampaikan.

"Islam Pesantren... ya Islam Indonesia." Itulah salah satu pesan penting dari mauidzoh hasanah oleh KH Nashiruddin di haul malam itu (21/05). Meski terbilang lama, uraiannya mengenai peran penting pendidikan ala pesantren menyedot perhatian para hadirin yang memenuhi halaman dan beberapa ruang kelas pesantren yang didirikan oleh almaghfurlah KH Fatchurrohman bin Abu Said ini.

Sumbangsih pesantren sangat besar bagi bangsa Indonesia, termasuk dalam mendidik (akhlak) masyarakat. Perjuangan dakwah (talim-tadib) ala kiai pesantren adalah khas nan lembut (hasanah).?

"Salah satu khas para kiai pesantren (Nahdlatul Ulama) meski tinggi ilmunya tetapi tidak kereng (red: kenceng, kasar), ada rasa sayang terhadap umat. Telaten dan halus dalam membimbing masyarakat," ujar Mbah Nashir.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Walhasil, pesantren sejak lama berusaha menjadi solusi bagi kehidupan. Dengan begitu jebolan tradisi pendidikan khas Nusantara tersebut seakan dituntut siap ngemong umat. Mengenai ini Kiai asal Sendang Senori Tuban tersebut mengingatkan bahwa para santri bisa berdakwah dengan cara apa saja, yang baik; tidak harus jadi muballigh atau kiai. Menurutnya "ngak mesti wong alim iku kiai, gak mesti kiai iku alim," kata kuncinya adalah memberi manfaat, bukan masalah.

Dalam menjelaskan cara kiai pesantren mendidik masyarakat, Mbah Nashir mengutip salah satu syair dalam burdah "wan nafsu kat-thifli in tuhmilhu syabba ala -- hubbir rodloi wa in tafthimhu yanfathimi". Salah satu metode dakwah salafuna-sholih dalam istilah Jawa adalah nyapih. Sebagaimana lazimnya ibu nyapih anaknya dari air susu (ASI) tidak dengan kekerasan, tetapi justru harus dengan kasih sayang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam acara yang dihadiri santri, alumni, dan berbagai pihak (Ketua tanfidziah PCNU Tuban, TNI, PolriI, dan unsur lain) tersebut, Kiai yang pernah nyantri pada Sayyid Maliki (Makkah) ini menegaskan peran perjuangan kiai-santri untuk bangsa tercinta, bahkan jauh sebelum kemerdekaan. Sudah semestinya apresiasi dan rasa terima kasih patut dialamatkan pada mereka, oleh pemerintah dan segenap anak bangsa ini.

Dari lamanya gerakan dakwah pendidikan pesantren yang hasanah lah kemudian terbentuk NU; jamiyah yang mengajarkan cinta tanah air. Lebih dari itu, sumbangsih pesantren amatlah besar bagi bangsa-negara ini. Tradisi pendidikan pesantren yang baik harus dipertahankan.?

"Tentu pendidikan pesantren bukan tanpa kekurangan. Dan sekarang bisa terus dibenahi," pungkas Kiai Nashirudin.

Setelah ngaji muhasabah dan berusaha meneladani atas perjuangan (kiai-santri) pesantren acara pun diakhiri dengan mendoakan pesantren dan muassis Manbail Futuh serta para masyayikh: KH Hisyam Ismail, Kiai Mizan Abdullah, KH Bisyrul Chafi Sholeh, KH Ali Machrus, KH Muslih Abdur Rohim, KH Abdul Hannan Hisyam, KH Hafash Hisyam, KH Masram Shofwan, dan lainnya. Almaghfur lahum, wa lahum al-Faatihah. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, RMI NU, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Agama Butuh Teknologi dan Teknologi Butuh Agama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Saat ini teknologi menjadi gaya hidup dan perburuan. Adapun media sosial menjadi fasilitas yang paling diminati publik untuk mengakses informasi dan berita terkini.?

Agama Butuh Teknologi dan Teknologi Butuh Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Agama Butuh Teknologi dan Teknologi Butuh Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Agama Butuh Teknologi dan Teknologi Butuh Agama

Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Maman Imanul Haq Faqih pada acara workshop yang diselenggarakan LDNU di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).

Mudahnya dalam mengakses informasi tersebut menjadi bahaya jika pengguna media sosial yang tidak punya landasan agama yang kuat.?

Hal tersebut ditandai dengan banyaknya komentar-komentar negatif yang bersliweran di media sosial.

“Teknologi dikuasai oleh orang yang tidak berilmu agama itu akan menghancurkan,” kata Pengasuh Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia melanjutkan bahwa agama butuh teknologi untuk menyebarkan Nasrud Dakwah dan teknologi juga butuh etika agama agar tidak dipakai orang untuk mem-bully dan memfitnah.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya bilang berkali-kali agar jangan ada orang menggunakan mimbar dakwah menjadi mimbar fitnah. Kita harus memperkuat Ahlussunnah wal Jamaah, bukan Ahlulfitnah wal Jamaah,” tegasnya. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang

Sampang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) memberikan bantuan awal kepada masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Sampang, Jawa Timur pada Ahad (28/2). Bantuan diserahkan melalui Pengurus Cabang LPBINU Kabupaten Sampang.

Bantuan tersebut berupa paket makanan, air minum dan pembalut wanita untuk 750 orang. Rencananya akan didistribusikan ke empat lokasi yaitu Desa Tanggumong, Kelurahan Dalpenang, Kelurahan Rongtengah dan Kelurahan Gunung Sekar. Empat lokasi tersebut dipilih berdasarkan jumlah dan besarnya dampak yang ditimbulkan.

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)
PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)

PP LPBINU Bantu Masyarakat Terdampak Banjir di Sampang

Seperti diketahui, sejak Jumat, 26 Februari? siang, sedikitnya 13 desa dan kelurahan di Kabupaten Sampang dilanda banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga sungai Kemuning meluap ke pemukiman penduduk. Kondisi tersebut diperparah kondisi laut yang pasang, sementara posisi Kota Sampang lebih rendah dari permukaan laut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut data dari BPBD Sampang hingga Sabtu malam (27/2) tak kurang dari 11.468 KK atau kurang lebih 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir tersebut. Rata-rata rumah mereka terendam setinggi 1 hingga 2 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI, Polri, masyarakat dan berbagai pihak termasuk PC LPBI NU Sampang beserta Keluarga Besar NU Sampang telah mendirikan sejumlah posko dan membagikan sejumlah bantuan. Bupati Sampang juga telah menetapkan status tanggap darurat banjir yang berlaku hingga 12 Maret 2016.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menyambut bantuan dari PP LPBI NU, Ketua PC LPBI NU Sampang, Mohamad Jailani, mewakili penerima bantuan mengatakan, bantuan yang diberikan PP LPBI NU ini sangat diperlukan dan sangat membantu masyarakat yang terdampak banjir.

PC LPBI NU Sampang sendiri telah membuka posko dapur umum untuk membantu masyarakat terdampak banjir. Mengingat besar dan luasnya dampak bencana banjir, PC LPBI NU Sampang juga berharap bantuan dari semua pihak untuk dapat didistribusikan di daerah terdampak banjir di Sampang.

Begitu juga Pengurus PCNU Kabupaten Sampang KH Sholahurrabbani mengucapkan terima kasih kepada PP LPBI NU, dan akan segera menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat terdampak banjir di Sampang. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 24 Oktober 2017

Tingkatkan Sistem Kompetisi, Manajer LSN Sampaikan Pengarahan

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Demi tingkatkan sistem kompetisi seri nasional, panitia pusat LSN mengadakan pengarahan Liga Santri Nusantara di ruang Asrama Haji Yoyayakarta, Sabtu (22/10) malam. Pertemuan ini diikuti oleh semua pelatih, manager dan koordinator region dari 32 tim yang? masuk seri nasional.

Dalam pengarahan umum tampak hadir Direktur Torabica Championship Joko Driono, Manager Kompetisi LSN M Kusnaeni. Pada pengantarnya M Kusnaeni mangatakan bahwa LSN kali ini dijadikan sebagai kompetisi profesional seperti adminnistrasi, lapangan, dan hal lain.

Tingkatkan Sistem Kompetisi, Manajer LSN Sampaikan Pengarahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Tingkatkan Sistem Kompetisi, Manajer LSN Sampaikan Pengarahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Tingkatkan Sistem Kompetisi, Manajer LSN Sampaikan Pengarahan

Kusnaeni juga memberikan pengertian terkait sukses prestasi dalam LSN. "Artinya kita harapkan liga santri dapat keluar pemain-pemain terbaik nasional bahkan ke depan kita harapkan Liga Santri tidak lagi bergantung kepada negara dengan kompetisi yang profesional," terangnya.

Seperti telah diketahui Seri Nasional menggunakan sistem setengah kompetisi dengan memberikan ruang yang lebih banyak kepada peserta lolos ke seri nasional. "Seri nasional ini pestanya kalangan pesantren karena berbarengan dengan hari santri nasional," imbunya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kusnaeni mengatakan bahwa liga santri ini menularkan virus-virus positif seperti sopan santun. Hal yang demikian merupakan nilai yang terpenting dari sebuah kompetisi liga santri "Bagaimana kita tetap bisa menjaga martabat pesantren, juara tak harus jadi tujuan utama," jelas Cak Kus.

Jokodriono mengapreasisi gelaran liga santri yang di dalamnya ada nilai ritual sepakbola yang cukup menjadi warna baru di Indonesia. "Perkembangan luar biasa dari sisi jumlah liga santri. Harapannya ke depan akan mewarnai persepakbolaan nasional," sambutnya. (Red Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Cerita, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 23 Oktober 2017

PMII Ngawi Desak DPRD Pro Rakyat

Ngawi,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pelantikan anggota DPRD periode 2014-2019 disambut aksi demonstrasi puluhan mahasiswa, Senin 25/08). Massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menuntut 45 wakil rakyat menandatangani kontrak moral. Sebab mereka menilai kinerja dewan sebelumnya tidak banyak memberikan sumbangsih terhadap kemajuan Ngawi.

PMII Ngawi Desak DPRD Pro Rakyat (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Ngawi Desak DPRD Pro Rakyat (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Ngawi Desak DPRD Pro Rakyat

Dalam aksi tersebut mereka tidak hanya berorasi, tapi juga membawa poster yang berisi pesan moral. Namun, mahasiswa berhadapan dengan pintu tertutup. Petugas sengaja menutup pintu masuk menuju Pendapa Wedya Graha, tempat dilakukan pengambilan sumpah janji anggota DPRD periode 2014-2019. Beberapa nekat naik ke atas gerbang dan berorasi sambil meneriakan yel-yel.

Wakhid Hariadi, koordinator aksi mendesak para wakil rakyat merealisasikan janji politiknya pasca diambil sumpah dan janjinya. Dia mengingatkan agar mereka benar-benar bekerja secara profesional dan pro rakyat. ‘’Pelantikan memiliki makna yang sakral dan mendalam sebagai penentu nasib rakyat,’’ ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PMII menyodorkan kontrak moral yang berisi kesediaan anggota dewan baru untuk memiliki komitmen memajukan pembangunan ekonomi dan pendidikan, senantiasa melibatkan partisipasi masyarakat, lebih pro rakyat, merealisasikan kepentingan rakyat dengan amanah, jujur, profesional, kredibel dan transparan.

PMII juga serta mendorong anggota DPRD agar merealisasikan kontrak politiknya, dan transparansi anggaran serta fungsi legislasinya. Mendesak anggota agar tidak berpraktik korupsi, kolusi serta nepotisme. ‘’Produk hukum, kebijakan serta program yang dilaksanakan harus pro rakyat,’’ tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sayangnya, tidak ada satupun anggota DPRD baru yang menandatangi kontrak moral tersebut. Usai pengambilan sumpah janji, para wakil rakyat buru-buru pulang. Mereka juga menggunakan pintu keluar depan sekretariat daerah. Sehingga tidak bertemu massa yang berkumpul di pintu masuk pendapa. ‘’Kalau mereka tidak mau menandatangani kontrak moral, sudah terlihat jika mereka tidak mau memajukan Ngawi,’’ katanya.

Meski begitu, PMII mengancam akan mendatangi gedung dewan. Mereka akan melakukan sweeping agar anggota DPRD mau menandatangani kontrak moral tersebut. Jika tidak berhasil, mahasiswa akan datang lagi dengan massa yang lebih besar. ‘’Kami tidak main main,’’ tegas Wakhid.

Ketua DPRD sementara Dwi Rianto Jatmiko mengatakan menerima masukan dari kalangan mahasiswa itu. Tanpa diminta pun, pihaknya sudah komitmen berjuang untuk kepentingan rakyat. Hal itu sudah dibuktikan dengan meningkatnya anggaran perbaikan infrastruktur jalan yang setiap tahunnya di atas 40 persen. Dewan juga fokus pada program dan kebijakan di bidang kesehatan dan pendidikan. ‘’Karena tiga hal tersebut merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Dan selalu kami perjuangkan agar mendapat prioritas,’’ katanya. (Agus Susanto/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Khutbah, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Begini Cara HTI Berkembang di Indonesia

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berkembang mulus di negara ini. Kelompok tersebut, saat ini, menurut Zuhairi Misrawi menjelaskan, sebagaimana klaim mereka, ada sekitar 2 juta juta pengikut di Indonesia.?

Begini Cara HTI Berkembang di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Cara HTI Berkembang di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Cara HTI Berkembang di Indonesia

Menurut aktivis dari Muslim Moderate Society itu, HTI berkembang baik di Indonesia karena ada pembiaran dari pemerintah sehingga mereka dengan leluasa menjalankan aktivitasnya tanpa hambatan.

Zuhari menjelaskan hal itu pada Seminar Kebangsaan bertema “Pembubaran HTI dan Amanat Konstitusi Kita” yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur di gedung PBNU, Jakarta, Senin (10/7). ? ?

Kedua, lanjut Zuhairi, dalam gerakannnya, HTI menggunakan isu yang sangat cerdas, yaitu antikapitalisme dan liberalisme. Mereka selalu mengkritik Barat, terutama Amerika dan sekutunya yang melakukan praktik tidak menguntungkan terhadap Islam termasuk di Timur Tengah.?

Isu tersebut sangat gampang diterima oleh kalangan Islam kelas menengah yang baru belajar Islam dan kalangan aktivis kampus yang tak memiliki latar belakang agama yang mendalam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara ketiga, untuk membubarkan organisasi tersebut ditentang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM). “Kontras, Imparsial tidak setuju pembubaran HTI karena dianggap melanggar HAM,” jelasnya. ?

Zuhairi menambahkan, faktor lain yang menyebabkan HTI berkembang dengan adalah agresivitas mereka dalam menyampaikan ide-idenya. “Di Jakarta, hampir tak ada masjid yang tak mendapatkan buletin jumat HTI,” katanya.?

Turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi kali ini Kepala Densus 99 Satkornas Banser Nuruzzaman dan praktisi hukum Sholeh. Acara yang dimoderatori jurnalis CNN Budi Adi Putro ini juga dihadiri Ketua PC GP Ansor Jakarta Timur Mahmud Muzoffar. (Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Quote, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif

Tasikmalaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Tasikmalaya menginisiasi dakwh kreatif, melalui pembelajaran internet pada anakmuda khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Tasik Inisiasi Dakwah Kreatif

"Dakwah kreatif lewat internet. Kami belajar menulis, belajar seluk beluk internet. Internet kini sudah masuk ke saku anak-anak muda. Bahaya kalau mereka tidak bisa mengambil manfaat, jadi konsumen saja," jelas Fikry Syamsie kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah siang tadi (6/11).

Fikry mengaku, awalnya rekan-rekan IPNU ragu dengan mewujudkan program dakwah kreatif, tapi karena terus didesak keadaan, maka dilaksanakan juga. PC IPNU Kabupaten Tasikmalaya menggalang sepulah aktivis IPNU untuk menyiapkan peluncuran program tersebut.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berbekal semangat dan cita-cita, peluncuran program Dakwah Kreatif digelar, di Pondok Pesantren Manarul Hikam, Kampung Tampiaan Ciseda Desa Sukaasih Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, 14 Oktober 2012. 150 orang dari 24 pesantren menghadiri peluncuran acara tersebut. Para peserta rata-rata berumur 15-22 tahun. Sebagian mereka anggota IPNU atau IPPNU, santri pesantren dan sebagian sekolah umum. Yang bersarung, bercelana, yang pakai kerudung berkumpul, tekun duduk dari pukul delapan hingga lima sore, menerima materi dan indormasi. Mereka betah duduk lesehan di ubin, memandangi layar kecil dibentangkang di aula pesantren.?

“Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang pertama kali buat saya, meskipun tadinya saya kira ini adalah acara yang klasik, tapi setelah saya diam beberapa saat banyak ilmu yang saya dapat terutama dalam bidang teknologi,”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, KH Chobir ketua RMI Jawa Barat, yang hadir dalam acara tersebut, mengingatkan pada peserta bahwa yang paling penting adalah bagaimana kita memilih teknologi yang mana yang menguntungkan bagi kita.?

"Kuncinya adalah mencari dan belajar dan terus belajar karena orang yang berilmu tidak pernah berhenti untuk belajar, karena semakin ilmu itu digali semakin kita tidak tahu, jadi filosofinya ilmu itu adalah rendah hati. Nabi Muhammad SAW bersabda orang yang pintar dan banyak ilmunya dan dia merasa pintar maka dia itulah yang termasuk orang bodoh," jelas Kiai Chobir yang juga salah satu pengasuh Pesantren Cipasung.?

Sementara itu, Ketua PC IPNU Kab. Tasikmalaya Fahmi Siddiq mengatakan, sebetulnya acara tersebut bermula dari obrolan ringan di antara rekan-rekan IPNU dan para santri. "Kita sering para santri dan anak-anak remaja ngobrol tentang status di facebook, tapi kita lebih banyak main-main saja. Eman-eman kalau tidak ditemani. Sebetulnya kata kuncinya yang menemani, dakwah terlalu berat, meski akhirnya kita pakai juga. Semoga kami belum terlambat," paparnya.

Program IPNU tersebut didukung oleh Pengurus Cabang NU Kab. Tasikmalaya, Pikiran Rakyat, dan pesantren. "Kami Senang semua mendukung. Tapi kami juga deg-degan, cemas dengan sikap konsistensi rekan-rekan," ujar Fikry Syamsie.

Penulis: Hamzah Sahal

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Makam, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah