Jumat, 26 Agustus 2016

BMT NU Gapura Gelar Rapat Anggota

Sumenep, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Baitul Mal wat Tamwil Nuansa Umat (BMT NU) Gapura menggelar rapat tahunan dengan melibatkan perwakilan 150 anggota dari jumlah anggota 2.500 arang, Rabu (2/1) di Aula MWC NU Gapura. 

Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua PCNU Sumenep H A. Pandji Taufiq dan Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi dan SDM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sumenep, Akhmad Zaini.

BMT NU Gapura Gelar Rapat Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)
BMT NU Gapura Gelar Rapat Anggota (Sumber Gambar : Nu Online)

BMT NU Gapura Gelar Rapat Anggota

Rapat Anggota Perencanaan (RAP) Tahun Buku 2013 tersebut membahas enam hal, yaitu pembahasan perubahan standar operasional manajemen ( SOM) dan standar operasional prosedur (SOP), pembahasan program jangka pendek dan jangka panjang tahun 2013-2015, pembahasan program prioritas tahun 2013, pembahasan program kerja tahun 2013, pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahun 2013, dan pengesahan hasil RAP.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi dan SDM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sumenep, Akhmad Zaini, mengapresiasi keberadaan BMT NU Gapura. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pengurus dan pengelola dari tahun 2004 sampai 2012 sudah menampakkan kinerja yang baik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang telah diraih,” katanya.

Selama ini, penghargaan yang sudah diraih adalah Juara 1 Tingkat Jawa Timur kategori Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Juara 1 Expo Ekonomi Syariah, Juara 2 Tingkat Jawa Timur Koperasi Simpan Pinjam Konvensional-Syariah dan masuk Nominasi Liputan 6 SCTV Award.

“Tahun 2012 Bupati Sumenep menerima penghargaan Paramdhana Utama Nugraha Koperasi berkat sumbangan kinerja dari KJKS BMT NU Gapura,” terangnya.

Ia mengingatkan, pengelola BMT NU sekalipun sudah berhasil mendirikan beberapa cabang koperasi tidak puas sampai disitu. “Namun jangan sampai merasa puas dengan hal itu. Maka, kinerjanya perlu terus ditingkatkan,” pesannya.

Sementara Ketua PCNU Sumenep H A Pandji Taufiq daam sambutannya mengajak hadirin agar menjalin kerjasama do’a, dukungan, dan aksi nyata untuk mengembangkan BMT NU kedepan.

“Ini dalam rangka share kenikmatan Allah antar Nahdliyyin biar bisa memperkuat  NU,” katanya.

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: M Kamil Akhyari

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 24 Agustus 2016

Juara NU Award Jatim, PCNU Blitar Semangat Berbenah

Blitar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Keberhasilan Pengurus Cabang NU Kabupaten Blitar terpilih sebegai juara NU AWARD PWNU Jawa Timur? (Jatim) 2016 menjadikan pemicu dan semangat para pengurus NU di Bumi Bung Karno itu berbenah di berbagai bidang. Mereka berbenah mulai dari pendidikan, kesehatan, dakwah, kesenian, kepemudaan dan lainnya.

“Keberhasilan ini memicu dan semangat kami para pengurus dalam berkhidmah di NU,’’ ujar KH Imam Sugrowardi Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Blitar kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Rabu malam (13/7).

Juara NU Award Jatim, PCNU Blitar Semangat Berbenah (Sumber Gambar : Nu Online)
Juara NU Award Jatim, PCNU Blitar Semangat Berbenah (Sumber Gambar : Nu Online)

Juara NU Award Jatim, PCNU Blitar Semangat Berbenah

Semua lini, khususnya lembaga dan dan badan otonomi NU, lanjut Kiai Imam harus berbenah. Semua hal yang dirasa kurang harus ditingkatkan. Mulai dari pendidikan, pesantren, kesehatan, dakwah, kesenian semua harus ditingkatkan guna melayani keperluan umat.

”Keberhasilan ini menjadi cambuk untuk bekerja lebih keras lagi dalam melayani umat di berbagai bidang. Justru jangan ogah-ogahan.Kalau sampai begitu malu kita nanti, baik kepada Allah SWT maupun kepada umat,’’ kata Gus Imam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketika ditanya mengapa malu, ia menjawab karena biasanya kalau sudah dianggap juara, NU blitar akan jadi rujukan pertanyaan.”Kalau ternyata kita memble setelah juara, kan malu kita karena tidak bertahan dalam berjuang berkhidmah di NU,” jelasnya.

Sementara itu Ketua PCNU Blitar KH Masdain Rifai Ahyat menyampaikan, adanya penghargaan NU Award PWNU ini akan ditindaklanjuti dengan mengadakan kegiatan yang sama sampai ke pengurus Majelis Wakil Cabang dan Ranting NU. ”Kegiatan ini tahun ini akan kami laksanakan sampai ke tingkat MWC dan ranting-ranting NU. Kami sudah membentuk tim pelaksana,’’ kata Gus Dain, panggilan akrabnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diharapkan dengan kegiatan serupa, semua lini bangkit di semua bidang. Sehingga kepentingan umat bisa tercover dengan baik seperti yang diharapkan oleh para muasis NU. “Dengan pola ini diharapkan semua lini NU akan bangkit dan bergerak sehingga kepentingan umat terpenuhi dengan baik,’’ tambah anggota FKUB Kabupaten Blitar ini.

Seperti diketahui, PCNU Blitar berhasil meraih juara setelah dalam final yang berlangsung di Aula Kertoraharjo PWNU Jatim pada 28 Juni lalu mampu meyakinkan belasan juri.

Dalam sesi final NU Blitar berhasil mengungguli tiga nominator lain, PCNU Magetan, PCNU Banyuwangi, dan PCNU Lumajang.Atas keberhasilannya tersebut, masing-masing pemenang mendapatkan tropi, sertifikat, buku/kitab, serta uang pembinaan dari Gubernur Jatim.

Penyerahan tropi juara disampaikan langsung oleh Gubernur Jatim? H Soekarwo (Pakde Karwo) didampingi Wakilnya H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ketua PWNU Jatim KH Moh. Mutawakil Alallah. (Imam Kusnin Ahmad/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan

Belu, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama grup band Slank, kembali menggelar konser perbatasan Merah Putih, untuk menggelorakan semangat pembangunan dan nasionalisme warga, khususnya masyarakat perbatasan. Kali ini, konser perbatasan Merah Putih digelar di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (31/5).

Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes Terus Berupaya Genjot Pembangunan dan Nasionalisme di Daerah Perbatasan

"Salah satu prioritas pemerintahan Jokowi-JK yang tertuang dalam Nawa Cita adalah membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa-desa, dan ? dari perbatasan. Maksud dan tujuan konser Slank di perbatasan untuk menyemangati daerah-daerah kita di perbatasan supaya pembangunan di perbatasan semakin cepat dan diwujudkan bersama-sama," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Konser perbatasan Slank di Atambua ? yang berbatasan dengan Republik Demokrat Timor Leste ini adalah gelaran kedua, setelah sebelumnya juga digelar di Singkawang Kalimantan Barat, 15 Mei 2016 lalu. Menurut Menteri Marwan, daerah-daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga ini, adalah pintu gerbang Indonesia yang harus mendapatkan perhatian khusus. "Spirit nasionalisme harus terus dikumandangkan dan pembangunan di daerah terdepan RI ini tidak boleh lagi terabaikan," tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun alasan Kemendes PDTT menggandeng Slank dalam Konser di Perbatasan, karena band legendaris ini memiliki pesan kuat dalam lagu-lagunya. Termasuk dalam tiga persoalan pokok yang digarisbawahi di daerah perbatasan, yakni masalah narkoba, terorisme dan perdagangan manusia. Dalam hal ini, Slank dianggap relevan dalam menyampaikan pesan-pesan moral tersebut, selain untuk menggugah kebudayaan di daerah perbatasan.

Marwan menuturkan, ada setidaknya 41 kabupaten/kota di Tanah Air yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. ? Pemerintah dalam hal ini, terus berupaya agar pembangunan berjalan optimal. Pembangunan juga diprioritaskan untuk mengurangi disparitas yang selama ini masih terjadi, baik Jawa-luar Jawa, desa-kota, dan pusat-pinggiran. "Berbagai program pembangunan sudah digencarkan di semua daerah perbatasan oleh pemerintahan Jokowi-JK," ujarnya.

Meski demikian, lanjut Marwan, tekad membangun perbatasan tidak cukup hanya dijalankan pemerintah pusat. Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, kalangan usaha dan warga di perbatasan. Secara khusus, Marwan juga mengajak kepada para Slankers, untuk menjauhi narkoba dan turut serta membangun perbatasan.

"Guna menuntaskan ketertinggalan, sudah waktunya perbatasan negara menjadi pusat pertumbuhan dan investasi. Dengan cara mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di daerah perbatasan masing-masing," ujarnya.

Menurut Marwan, tugas utama pemerintah dalam menuntaskan ketertinggalan perbatasan tersebut, adalah dengan menyiapkan infrastruktur dan menyediakan investasi dasar seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, dan sebagainya. Serta insentif khusus kepada pengusaha yang mau berinvestasi di daerah perbatasan.

Semangat masyarakat perbatasan

Terkait hal tersebut, Bupati Belu, Willy mengapresisasi upaya Kemendes PDTT ? dan Indihome Telkom yang menggelorakan semangat pembangunan, melalui konser slank di perbatasan. Konser tersebut pun mendapat respon positif tidak hanya dari warga Atambua, namun juga dari daerah sekitar seperti Kupang, bahkan Timor Leste.

"Langkah Kemendes PDTT menghadirkan konser ini sangat tepat, memberi semangat pada masyarakat perbatasan dan tekad pemerintah membangun dari pinggiran lebih terasa," ujar Willy.

Ia berharap, Konser Perbatasan tersebut dapat menjadi sinyal positif bagi pembangunan dan kemajuan Atambua sebagai salah satu daerah perbatasan dengan negara negara tetangga. "Kita sedang ? menghimpun potensi-potensi apa saja yang bisa dikembangkan dan bisa menarik minat investor," tambah Willy.

?

Di sisi lain, Vokalis Slank, Kaka juga menegaskan bahwa semangat membangun perbatasan dan memperkokoh nasionalisme menjadi warna dalam konser tersebut. Setelah di tampil perdana di Singkawang yang merupakan perbatasan Indonesia dan Malaysia beberapa waktu lalu ? Kaka mengaku, ingin lebih memperkuat spirit nasionalisme warga perbatasan.

"Sudah seharusnya warga perbatasan memiliki rasa nasionalisme yang lebih tinggi," tutur Kaka.

?

Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Atambua untuk bersama-sama membangun daerahnya. "Bangunlah daerah sendiri, ciptakan lapangan pekerjaan, kalaupun harus bekerja di luar, bawa hasilnya untuk membangun Atambua," imbau Kaka.

Personel Slank yang lain, Bimbim, mengaku bahwa pembangunan di daerah perbatasan mutlak dilakukan dan tekad pemerintah saat ini lewat Kemendes PDTT patut diapresiasi. Bimbim melihat banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan untuk membangun Atambua.

?

"Jangan biarkan warga perbatasan melihat rumput tetangga lebih hijau. Warga perbatasan harus tetap bangga pada Indonesia yang memiliki Pancasila dan juga memiliki slank. Saya lihat pantai-pantai indah di sini misalnya, belum dikelola dengan baik. Tentu ini bisa dikembangkan sebagai wisata bahari," tambah drummer ini. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 21 Agustus 2016

HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang

Banjar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peringatan Hari Santri Nasional disambut sukacita warga Nahdliyin di Kota Banjar Jawa Barat. Salah satunya dengan refleksi perjuangan para santri dan ulama dengan kemasan Nonton Bareng Film “Sang Kyai” di halaman kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar. (21/10/2015)

HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang (Sumber Gambar : Nu Online)
HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang (Sumber Gambar : Nu Online)

HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang

Acara berlangsung sederhana, namun khidmat. Puluhan anggota Ansor, Banser, IPNU dan PMII berkumpul merayakan Hari Santri Nasional.?

Ketua GP Ansor Kota Banjar Mamun Syarif saat ditemui PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengatakan terkait Hari Santri Nasional "Peringatan ini untuk memasyarakatkan perjuangan santri dari pra kemerdekaan sampai hari ini yang tidak pernah luntur, seperti yang diperjuangkan mbah Hasyim Asyari," ujar Mamun Syarif, S.Ag.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tanggapan berbeda dari Ketua IPPNU Kota Banjar Dikdik Nursidik "Kita mendukung baik dengan dijadikannya 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Dipungkiri atau tidak, sejarah saat ini banyak yang diputarbalikkan, dengan ini kita jadi tahu sejarah perjuangan ulama," tegas Dikdik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, selesai kegiatan refleks, mereka berdiskusi tentang pro-kontra Hari Santri Nasional. Alhasil, bagaimanapun tanggapannya, perjuangan santri dan ulama harus dikenang. (Muhafidz/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 14 Agustus 2016

Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis

Kendari, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan civitas akademika perguruan tinggi agar tidak bersikap apatis dan apolitis terhadap kondisi bangsa. Sebaliknya, harus turut berpartisipasi penuh sebagai penggerak dan pengawal pembangunan bangsa.?

Hal tersebut disampaikan Khofifah dalam kuliah umum di Insititut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (14/4). Kuliah umum yang mengangkat tema "Urgensi Peran Perguruan Tinggi Islam dalam Menanggulangi Masalah-Masalah Sosial" tersebut diikuti ratusan mahasiswa dan dosen pengajar.?

Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Khofifah Ingatkan Akademisi Tidak Apatis dan Apolitis

"Kebanyakan civitas akademika utamanya mahasiswa mengambil jarak dengan partai politik, kurang peduli dengan kondisi kekinian bangsa dan eksklusif," ujarnya.?

Menurut Khofifah, saat ini juga ditemukan gaya hidup hedonis dan konsumtif di kalangan mahasiswa. Inilah yang membuat masih adanya sebagian mahasiswa di negeri ini yang kurang progresif, tidak kritis, bahkan ada yang tidak memiliki orientasi jelas, tidak memiliki kepedulian sosial, dan lain sebagainya.?

Padahal, sebagai linkage actor yang memiliki energi besar, mahasiswa harus mampu mengagregasi kepentingan rakyat. Khofifah mengajak mahasiswa agar selain menuntut ilmu dan mendapatkan prestasi akademik setinggi-tingginya juga memiliki peran yang signifikan dalam membangun bangsa ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Peduli sosial tidak cukup kalau tidak berbekal ilmu, juga sebaliknya. Jadi keduanya harus berjalan beriringan, karena menangani kemiskinan juga membutuhkan pendekatan multidisiplin ilmu," imbuhnya.?

Sementara itu terkait desa mandiri, Khofifah mengatakan kerjasama yang dilakukan dengan perguruan tinggi diimplementasikan saat mahasiswa melaksanakan kuliah kerja nyata.?

Nantinya mahasiswa melakukan berbagai program kegiatan untuk mengatasi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Hal ini sangat penting, mengingat mereka tidak sekadar membangun desa dan menjadikannya mandiri namun turut membangun negeri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diungkapkan, daya saing desa perlu ditingkatkan, mengingat pasar akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi harus ditingkatkan guna mengantisipasi pasar bebas.?

Khofifah mengatakan, mahasiswa bisa ikut membantu pemerintah antara lain melalui kemitraan dengan Kementerian Sosial dalam melakukan penyisiran terhadap masyarakat miskin di desa tempatnya KKN. Dengan demikian, tidak ada masyarakat miskin yang tercecer yang tidak memperoleh bantuan sosial sebagaimana amanat nawacita.

Namun, Ia berharap KKN di satu titik desa bisa dilaksanakan secara terus menerus. Minimal dua sampai tiga tahun hingga desa tersebut menjadi desa mandiri dan berdaya .

Penyisiran secara terus menerus ini, kata dia, akan semakin mempercepat penanganan kemiskinan di daerah tersebut. Khofifah menambahkan desa menjadi sasaran utama karena angka kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi daripada di kota. Aksesibilitas terhadap layanan publik pun sangat minim.?

"Prosentase penduduk miskin di desa mencapai 13,96 persen, sementara di Kota hanya 7,73 persen. Artinya jumlah penduduk miskin di desa dua kali lipat lebih banyak," terangnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 06 Agustus 2016

65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan masa kesetiaan anggota atau Makesta di mushola Darul Mujahidin Desa Karangwareng.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 65 peserta yang berasal dari utusan ranting dari desa-desa di Kecamatan Karangwareng dan sekitarnya. Para peserta yang terdiri dari para remaja berkisaran usia antara 14-21 tahun ini nampak antusias dan khidmat mengikuti serangkaian acara yang berlangsung sejak hari Rabu tanggal 2 Januari kemarin.

65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)
65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)

65 Pelajar Karangwareng Ikuti Makesta

Dalam acara tersebut hadir tokoh masyarakat setempat, Kiai Amin Rohaemin yang sekaligus membuka acara makesta tersebut. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam sambutannya, ia mengatakan ikut merasa bangga dengan adanya kegiatan tersebut, karena berkontribusi positif terhadap perkembangan dan kemajuan pelajar dan pemuda di Kecamatan Karangwareng. 

“Makesta ini mudah-mudahan bisa menjadi media belajar bagi remaja NU di Kec. Karangwareng tentang kedisiplinan, keNUan, serta menambah kecerdasan sehingga menjadi pelajar-pelajar remaja yang maju dan berkembang,” paparnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, hadir pula PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Cirebon, yang dalam sambutannya menuturkan sangat apresiatif terhadap kegiatan tersebut.

Menurut penuturan wakil ketua panitia, Mohammad Saefudin, kegiatan Makesta ini merupakan pelatihan singkat tentang organisasi, Aswaja dan kepemudaan. Alasan diadakan kegiatan ini, yang pertama adalah menanamkan nilai-nilai dan paham NU terhadap pelajar dan pemuda, memberikan pengetahuan tentang organisasi, serta sebagai sarana menyatukan para pemuda dan pelajar di Kecamatan Karangwareng. 

Kegiatan makesta ini diisi dengan berbagai materi, seperti Aswaja, kenuan, IPNU dan IPPNU, keorganisasian, manajemen konflik, yang dalam setiap sesi diselah-selahi dengan permainan yang menyegarkan, selain itu di pagi harinya diadakan senam dan tadabbur alam. 



Kontributor: Sobih Adnan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 04 Agustus 2016

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta berbagai pihak untuk mengawasi tayangan televisi Indonesia yang saat ini didominasi oleh adegan seksual, kekerasan, hura-hura, dan mistik.



Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

"Mayoritas tayangan televisi itu merusak, terutama dalam masalah akidah umat," katanya saat memberikan taushiyah dalam acara "Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa" di Halaman Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, Kamis (28/2) malam.

Dikatakannya, keluarga menjadi faktor terpenting dalam mengatasi pengaruh buruk siaran televisi. Para orangtua harus bisa mengarahkan anak-anaknya untuk memilih tayangan-tayangan yang baik. "Malah lebih baik tidak ada televisi daripada para orangtua tidak bisa menuntun anaknya, katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu menyatakan, sejak era reformasi, berbagai pengaruh dan informasi dari layar televisi mudah sekali masuk ke Indonesia tanpa ada filter. Semua itu bisa jadi kebaikan tapi juga bisa berdampak negatif jika umat tidak bisa menggunakannya.

Menurutnya, cara paling efektif yang bisa dilakukan oleh orang-perorang dalam menyaring berbagai pengaruh dan informasi yang masuk adalah dengan kembali kepada ajaran agama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kesempatan itu Kiai Hasyim meminta para tokoh agama dan berdakwah mengubah hal-hal yang batil atau merusak itu menurut kadar kemampuan masing-masing.

PBNU sendiri belum lama ini telah mengumpulkan para pakar, praktisi, pengamat, dan tokoh agama untuk membincang persoalan penting seputar dunia pertelevisian. PBNU juga menjalin kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan koreksi dan arahan terhadap berbagai siaran televisi. (han)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Nasional, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah