Minggu, 28 Januari 2018

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban

Sebagaimana diketahui, kurban pada saat ini sudah diatur dengan baik: mulai dari proses pencarian peserta kurban, pembelian hewan kurban, penyembelihan, dan distribusi daging kurban. Di kebanyakan daerah, pengurus masjid biasanya menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk mewujudkan ini.

Model kepanitiaan seperti ini tentu sangat bermanfaat dan berguna. Terutama untuk pendistribusian daging kurban. Pasalnya bila dikelola secara personal, pendistribusiannya mungkin tidak merata dan tidak tepat sasaran.

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Mewakilkan Penyembelihan Kepada Panitia Kurban

Namun bagaimana hukumnya bila penyembelihan hewan kurban tersebut diserahkan semuanya kepada panitia? Bukankah peserta kurban itu sendiri lebih utama untuk menyembelihnya? Anas bin Malik mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, "Nabi SAW menyembelih sendiri dua ekor domba yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk.”

Berdasarkan hadis ini, para ulama menyimpulkan bahwa penyembelihan hewan kurban seyogianya dilakukan sendiri oleh orang yang berkurban. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ini sekaligus merupakan sifat tawaddu’ dan kerendahan hati Rasulullah SAW. Penyembelihan ini perlu dilakukan sendiri karena kurban termasuk bagian dari ibadah. Sangat diutamakan dalam beribadah dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan dan tidak mewakilkannya kepada orang lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Al-Qasthalani dalam Irsyadus Sari mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Ini menjadi dalil disyariatkan penyembelihan kurban dengan tangan sendiri, dengan syarat dia pandai menyembelihnya. Sebab kurban merupakan ibadah dan ibadah lebih utama dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.”

Meskipun penyembelihan sendiri lebih diutamakan, hal ini bukan berarti jika diwakilkan kepada orang lain tidak diperbolehkan. Faktanya, memang tidak semua orang mampu menyembelih hewan kurban. Bagi yang tidak pandai menyembelih, mewakilkan kepada orang lain tentu lebih maslahat. Sebab jika ia memaksakan dirinya, padahal dia tidak pandai, ini akan berdampak buruk dan menyiksa hewan kurban.

Badruddin Al-‘Aini dalam ‘Umdatul Qari mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Ulama menyepakati kebolehan mewakilkan penyembelihan kurban dan tidak ada keharusan menyembelihnya sendiri. Akan tetapi, ada satu riwayat dari madzhab Malik yang menyatakan tidak sah bila ia mampu menyembelihnya, sementara menurut kebanyakan pendapat madzhab Malik hukumnya makruh. Disunahkan bagi orang yang mewakilkan penyembelihan hewan kepada orang lain untuk menyaksikan prosesnya dan dihukumi makruh bila diwakilkan kepada wanita haidh, anak kecil, dan ahli kitab.”

Zakariya al-Anshari dalam Fathul Wahab berpendapat:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Disunahkan menyembelih hewan kurban sendiri bila ia pandai? menyembelihnya dan dianjurkan pula menyaksikan proses penyembelihannya bila diwakilkan, sebagaimana terdapat di riwayat Syaikhani (Bukhari-Muslim). Rasul berkata kepada Fatimah, ‘Pergilah untuk melihat penyembelihan hewan kurbanmu, karena pada tetes darah pertama akan diampuni dosamu yang telah berlalu’. Hadis ini diriwayatkan Hakim dan sanadnya shahih.”

Berdasarkan pemaparan di atas, penyembelihan hewan kurban lebih baik dilakukan sendiri, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ini dianjurkan selama orang yang berkurban pandai dan mampu menyembelihnya sendiri. Apabila tidak mampu, diperbolehkan mewakilkannya kepada orang lain atau panitia kurban yang diamanahkan. Meskipun demikian, tetap disunahkan untuk melihat prosesnya dan mengikutinya hingga selesai.

Panitia kurban dalam hal ini misalnya pengurus masjid juga dituntut bijak untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang berkurban untuk menyembelih sendiri kurbannya. Sementara distribusinya menjadi tanggung jawab panitia. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Kyai, RMI NU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. KH Musthofa Bisri atau Gus Mus menyampaikan pengarahan pertama sebagai Pejabat Rais Aam PBNU dalam Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah di kantor PBNU Jakarta, Senin (3/3). Rapat antara lain membahas agenda Munas-Konbes NU, Mei 2014 mendatang.

Dalam arahannya, Gus Mus menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi sosial-keagamaan, bukan organisasi politik. Menurut Gus Mus, perjalanan NU semenjak Kembali ke Khitah pada 1984 menunjukkan tidak adanya perubahan paradigma berorganisasi. NU belum serta merta menjadi organisasi sosial keagamaan seperti pada awal didirikan pada 1926.

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Beri Pengarahan Pertama sebagai Rais Aam

“Gus Mus mencontohkan, dulu sebelum menjadi partai, para anggota membayar ianah syahriyah (iuran bulanan). Ketika menjadi partai politik, syahriyah anggota bergeser menjadi sumbangan fraksi. Setelah kembali ke khittah mestinya dari sumbangan fraksi dikembalikan menjadi ianah syahriyah lagi,” kata Wakil Sekjen PBNU, H Sulton Fathani kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai mengikuti rapat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menjelang pelaksanaan Pemilu 2014, Gus Mus juga mengimbau para pengurus NU untuk memperhatikan arahan dari Almarhum KH Sahal Mahfudh pada saat Rapat Pleno Wonosobo 2012.

Rapat Harian membahas persiapan Musyarawah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) NU akan diselenggarakan pada bulan Mei mendatang atau setelah pelaksanaan Pemilu 2014. Menurut Sulton, ada empat materi yang telah disiapkan yakni tentang code of conduct penyiaran agama, metode pemilihan pemimpin NU dengan ahlul halli wal aqdi, rekomendasi NU soal ketatanegaraan dan rekomendasi di bidang ekonomi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah dihadiri para pengurus PBNU lengkap antara lain, Katib Aam KH Malik Madani, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Sa’ad Ali, serta para pengurus lainnya dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.

Usai mengikuti Rapat Harian di lantai 5 kantor PBNU, Gus Mus bersama Ketua Umum Said Aqil dan pengurus lainnya menyempatkan menengok ruang redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berbincang dengan kru redaksi.

Pada hari yang sama, sebelumnya diadakan tahlilan 40 hari meninggalnya KH Sahal Mahfudh yang diikuti oleh para pengurus, petugas sekretariat, dan jamaah Masjid An-Nahdlah di lantai dasar kantor PBNU. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 27 Januari 2018

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Taufikurrahman Saleh mengakhiri masa tugasnya di parlemen dengan manis. Mantan aktivis Ansor ini menerbitkan buku “Membangun Pendidikan Indonesia” yang berisi catatannya soal pendidikan Indonesia selama menjadi anggota DPR RI.

“Buku ini salah satu kenang-kenangan saya selama menjadi anggota DPR RI,” kata Taufikurrahman Saleh kepada wartawan dalam acara syukuran akhir masa jabatan di Jakarta, Rabu (29/09). Pada kesempatan tersebut, Taufik ditemani rekannya yang juga purna tugas dari DPR, Fuad Anwar.

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pensiun dari DPR, Taufikurrahman Saleh Ingin Mengabdi pada NU

Taufik Sudah 10 tahun atau dua periode menjadi anggota DPR RI. Buku tersebut, katanya, merupakan salah satu bentuk pertanggung jabawan kepada rakyat. ”Sebagian pengalaman saya selama menjadi anggota DPR ada di buku ini,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, mantan Ketua Fraksi PKB ini akan tetap mengabdi kepada rakyat, meskipun telah berada di luar parlemen. ”Saya akan tetap berjuang mengawal kebijakan pemerintah dari luar DPR,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut, Taufik yang sejak lahir dibesar di kalangan nahdliyin, ingin mengabdikan diri kepada NU, organisasi yang membesarkan namanya. “Diminta atau tidak, saya akan mengabdi kepada NU. sebelum menjadi anggota DPR saya juga aktivis di organisasi ini,” kata putra Kiai Saleh ini.

Tidak lupa, Taufik mengucapkan banyak terima kasih kepada media massa yang selama ini telah banyak bekerjasama dengannya selama berada di Senayan.

“Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman wartawan. Selama ini, media massa selalu bekerjasama dengan saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Fuad Anwar mengaku akan pindah kantor dari gedung DPR di Senayan ke gedung PBNU. Sebab, katanya, saat ini ia menjabat sebagai Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa NU.

“Mulai hari ini dan seterusnya, saya pindah kantor ke kramat 164 (Gedung PBNU). Kebetulan saya menjabat Ketua Umum Pagar Nusa. Jadi, kalau kemarin di DPR biasa silat lidah, nanti silat yang sebenarnya,” kata Fuad.

Senada dengan Taufik, Fuad juga mengucapkan terima kasih kepada media massa yang kerap bekerjasama dengannya selama menjadi anggota DPR. “Saya juga mohon maaf bila ada salah,” katanya. (mad)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dua Tantangan NU Saat ini

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU) Kabupaten Jepara Hindun Anisa mengatakan, sebagai organisasi, NU di era globalisasi ini menghadapi banyak tantangan. Di antaranya tantangan di bidang informasi dan Islam "radikal" dan "liberal".

“Website di internet banyak dikuasai oleh kelompok bukan NU,” katanya pada Sarasehan “Mengapa Harus NU?” yang dilaksanakan PAC IPNU-IPPNU Nalumsari di Kampus 2 SMK Terpadu Hadziqiyah desa Tritis kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara, Ahad (08/3).

Dua Tantangan NU Saat ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Tantangan NU Saat ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Tantangan NU Saat ini

Menurut dia, warga NU yang mengakses kaidah agama di internet akan bersinggungan dengan media-media non-NU sehingga sudah saatnya kiai dan santri melek internet.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tantangan kedua, lanjut perempuan yang sering disapa Neng Hindun, ini NU berhadapan dengan Islam radikal dan liberal.Paham keagamaan NU yang menganut konsep tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (adil) dan tasamuh (toleransi) itu yang membuat negara adikuasa tidak suka dengan kebesaran NU di Nusantara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pantas saat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden ke-4 RI, tegas Neng Hindun, negara adikuasa itu tidak rela orang NU memimpin bangsa. Negeri penguasa itu, tidak pernah memuji Gus Dur namun terus-menerus menjelek-jelekkan putra KH Wahid Hasyim tersebut hingga lengser.

Segala macam cara dilakukan media Barat tersebut. “Mereka (Barat, red) membangun wacana, waktu itu Gus Dur ialah antek Amerika. Padahal saya meyakini kelompok radikal yang menjelek-jelekkan Gus Dur ini suruhan mereka,” sambungnya.

Ia juga menyebut NU mempunyai peran untuk merebut kemerdekaan. Sehingga? organisasi yang bermakna kebangkitan ulama ini bersiteguh untuk mempertahankan NKRI. Kelompok-kelompok yang hendak mengobok-obok eksistensi NKRI sama dengan berhadapan NU.

Misalnya saja Kongres Umat Islam Indonesia yang dilaksanakan di Yogyakarta belum lama ini merupakan contoh kelompok yang hendak mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan diganti dengan Islam.

Padahal pada Munas Alim Ulama 1983, lanjut istri KH Nuruddin Amin, itu cukup menegaskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Karena itu, pembicara lain, Mustaqim Umar menyatakan menjadi orang NU harus bangga. “Tidak usah getun menjadi warga NU. Tunjukkan ke-NU-an kita. Kita harus yakin orang NU berkualitas,” terang Sekretaris LPNU Jepara.

Sebab, kata Mustaqim, NU sangat dihormati dunia dikenal sebagai penebar Islam rahmatan lil alamin. Diterimanya organisasi rahmatan lil alamin di mata dunia lantaran menggunakan pendekatan ala Indonesia.

Kegiatan yang diawali sambutan pengasuh Pesantren Hadziqiyah KH Chayatun Abdullah Hadziq. pada kesempatan itu ia mengatakan, jamiyyah NU yang didirikan KH Hasyim Asyari dan kiai-kiai lain merupakan organisasi untuk mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Lebih dari itu, ormas yang dilahirkan 1926 itu merupakan organisasi untuk menyelamatkan bangsa dan negara.

kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari pelajar dan delegasi Banom NU tersebut merupakan pamungkas rangkaian Harlah IPNU ke-61 dan IPPNU ke-60 dari 02 Februari hingga 08 Maret 2015 yang meliputi Ziarah, Karnaval, Bakti Sosial dan Santunan Yatama. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 26 Januari 2018

Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi

Pacitan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Konferensi Anak Cabang (Konferancab) GP Ansor NU Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang digelar di Balai Pertemuan Jatigunung, pada Ahad 4 September 2016 kembali mengamanahkan Ulumuddin sebagai Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) masa khidmat 2016-2018. Kepengurusan kali ini akan berfokus pada pengembangan sektor ekonomi dan kaderisasi.

Ketua terpilih Ulumuddin mengatakan, Nahdlatul Ulama pada masa lalu pernah memiliki sejarah emas dalam penataan ekonomi ummat. KH Abdul Wahab Hasbullah melalui Nahdlatut Tujar, cikal bakal berdirinya NU, berhasil membangun kemandirian ekonomi warga Nahdliyin melalui jasa perdagangan.?

Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferancab, Ansor Tulakan Fokus Penguatan Ekonomi dan Kaderisasi

Semangat yang pernah digelorakan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah dalam kemandirian ekonomi, katanya, harus menjadi penyemangat bagi kader Ansor untuk menata kembali sektor ekonomi dalam tubuh organisasinya.

“Sebagai bentuk kemandirian pemuda, maka sangat penting GP Ansor menjadi pelopor dalam sektor kewirausahaan dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengoptimalkan potensi lokal yang ada,” ujarnya

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia menambahkan, pemberdayaan ekonomi menjadi salah satu program prioritas GP Ansor NU Tulakan. Salah satu program yang akan segera diwujudkan adalah pembentukan lembaga keuangan mikro syariah, yang diharap dapat melayani kebutuhan kader GP Ansor dan warga nahdliyin.

“Melalui penataan ekonomi ini diharapkan nanti muaranya adalah kemandirian organisasi,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, program kaderisasi menjadi sangat penting untuk menumbuhkan militansi kader. Kaderisasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam estafet kepemimpinan GP Ansor NU Tulakan. Oleh karena itu, lanjutnya, program kaderisasi akan dilakukan berjenjang dan rutin.

“Nanti di Ansor akan ada PKD, PKL, PKN. Sementara di Banser akan ada Diklatsar, Susbalan, maupun Susbanpim,” tegasnya. (Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengasuh Pondok Pesanteren Assalafiyah Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, KH Subekhan Makmun, menegaskan, bila ada pembiaran terhadap kemaksiatan maka akan ditimpakan bencana.

Hal itu terjadi, kata dia, ketika para pemimpin daerah atau pemimpin umat sudah acuh tak acuh terhadap kemaksiatan yang terjadi di daerah tersebut.

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Subekhan: Pembiaran Maksiat Datangkan Musibah

Kiai Subekhan menyampaikan hal tersebut saat mengisi mauidlotul khasanah dalam Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Bupati Brebes, Kamis (30/1) malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, azab akan ditimpakan kepada pelaku kemaksiatan secara pribadi-pribadi. Allah tidak akan menimpakan azab kepada orang yang tidak berdosa. Tetapi ketika kemaksiatan sudah menjamur, membudaya dan tidak ada tindakan preventif maupun kuratif dari pemerintah setempat maka azab akan ditimpakan pula kepada orang-orang yang tidak berdosa.

“Apalagi kalau pemerintah setempat menyetujui atau memberi ijin beroperasinya tempat-tempat yang mengundang maksiat, maka azab akan ditimpakan kepada orang yang tidak berdosa juga,” ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diibaratkan, lanjutnya, ketika ada seekor semut menggigit orang maka ketika orang tersebut mengetahui semut bersembunyi ke sarangnya, maka sarang tersebut dibakarnya. “Akibatnya, semut-semut lain yang tidak nakal, ikut terbakar,” katanya.

Untuk itu, kata kiai, Pemerintah Kabupaten harus terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendorong peningkatan Iman dan Takwa kepada Allah SWT. “Biarlah Brebes penuh dengan jalan yang berlobang, tetapi jangan sampai ada “lubang-lubang” yang berjalan. Jangan sampai ada lokalisasi di Brebes,” tandas kiai.

Kiai mengajak kepada seluruh pengunjung untuk bersyukur karena Kabupaten Brebes terhindar dari marabahaya. Wujud dari rasa syukur, setiap saat harus menghindarkan diri dari perbuatan maksiat dan dzolim. “Agar nikmat tidak lepas, maka harus diikat dengan syukur,” terangnya.

Peringatan Nabi Muhammad SAW yang mengambil tema memetik hikmah, merajut ukhuwah dan menuju masa depan cerah di hadiri ribuan pengunjung. Selain mauidlotul khasanah juga digelar, semaan Quran oleh 30 orang Hafidz dan Istighosah yang dipimpin pengasuh Pesanteren Darussalam Jatibarang Kidul, Kec Jatibarang Brebes KH Syeh Sholeh Basalamah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mengajak kepada seluruh warga Brebes untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Termasuk meneladani pemimpin umat Nabi Muhammad SAW. Dia menjelaskan, kalau Kabupaten Brebes dalam tahun 2014 menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Jateng dan Musyawarah Jamiatul Ahlit Thoriqoh Muktabaroh An Nahdliyah (JATMAN) tingkat Jateng.

Kegiatan keagamaan, kata Bupati, menjadi agenda yang tidak terputus bagi Pemkab Brebes. “Semoga dengan ikhtiar peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT, akan membawa Brebes menjadi daerah yang baldatul toyibatun warobun ghofur, rakyat sejahtera dalam lindungan Allah SWT,” pungkas Bupati. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Hikmah, Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Negeri Sakura juga meramaikan pasar busana Muslim di Indonesia dengan memamerkan koleksi pakaian Muslim yang terbuat dari bahan kimono.

Japan Muslim Fashion Chiharu Collection di Indonesia Fashion Week 2016 membawa beragam model busana berpotongan longgar dan santun menutup tubuh dengan motif bunga warna-warni.

Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono (Sumber Gambar : Nu Online)
Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono (Sumber Gambar : Nu Online)

Desainer Jepang Pamerkan Koleksi Busana Muslim dari Kimono

"Menurut saya, kimono dan baju Muslim punya kemiripan," kata desainer Chiharu Horiuchi pada Antara News saat ditemui di IFW 2016, Jakarta Convention Center, Jumat.

Chiharu mencari inspirasi lewat gambar busana Muslim yang didapatnya dari berbagai sumber, sampai ke mal Jakarta untuk melihat langsung baju-baju Muslim yang dipakai para pengunjung.

Hasil observasinya dituangkan dalam bentuk kimono, rok-rok lebar, mantel, blus longgar dan kerudung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perempuan paruh baya yang baru pertama kali ke Indonesia itu terpukau dengan gaya berbusana Muslimah Tanah Air yang dinilai modis dan berani memadu padan warna serta motif.

Baju Muslim bahan kimono yang sebagian besar terbuat dari kain sutra itu ditujukan untuk kelas premium dengan kisaran harga Rp3 juta-Rp25 juta. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Koshi Kubo dari Jepang membawa koleksi blus-blus berlengan panjang dari bahan sutra yang bisa dipakai oleh Muslimah. 

Khusus untuk Indonesia, ia membuat dalaman kerudung (inner ninja), syal, manset tangan dan kaos dalam tangan panjang dari bahan yang sama. Koleksinya dijual dengan kisaran harga 50-250 dolar AS.

"Orang Muslim di Indonesia jauh lebih modis dari bayangan saya," komentar Kubo. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah