Selasa, 25 April 2017

NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beragam kegiatan dilaksanakan untuk menyambut Bulan Hari Lahir (Harlah) ke-82 Nahdlatul Ulama (NU). Pengurus Cabang NU Pekalongan, Jawa Tengah, pun tak mau ketinggalan. Mereka telah mengagendakan kegiatan kerja bakti massal untuk membersihkan 50 masjid dan 100 musala yang ada di seluruh Kota Pekalongan.

Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama antara PCNU Pekalongan dengan pengurus takmir dan remaja masjid atau musala setempat itu akan digelar secara serentak oleh warga Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) se-Kota Pekalongan. Demikian dilaporkan Kontributor PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Pekalongan, Abdul Muiz.

NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Pekalongan Gelar Kerja Bakti Massal, Bersihkan 100 Musala

Masih dalam rangka menyambut Harlah NU yang puncaknya pada 3 Februari mendatang itu, PCNU Pekalonga juga telah mempersiapkan sejumlah kegiatan lainnya. Antara lain, aksi sosial donor darah dan pengobatan gratis.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tak ketinggalan, disiapkan pula pemasangan 1000 bendera dan 100 spanduk NU. Kegiatan lain, seperti, ziarah ke makam ulama dan pejuang NU Kota Pekalongan, tasyakuran/refleksi harlah serta istigosah kubro, siap memeriahkan peringatan 82 tahun NU.

Ketua Panitia Peringatan Harlah NU Kota Pekalongan, Abdul Basir, mengatakan, gerakan membersihkan masjid dan musala itu, merupakan hal baru. “Jadi, sangat wajar jika warga Nahdliyin sangat antusias, apalagi kegiatan ini dalam rangka Harlah NU,” terangnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menjelaskan, berbagai pihak yang diajak kerja sama sudah menyatakan kesiapan, termasuk Dinas Kesehatan, PMI, Pemerintah Kota Pekalongan, Camat se-Kota Pekalongan maupun lembaga dan badon otonom di lingkungan NU.

Ketua PCNU Kota Pekalongan, Ahmad Rofiq, menambahkan, hal dilakukannya masih sebatas langkah awal kepengurusan yang baru terbentuk pada akhir Oktober 2007 lalu. Beberapa kegiatan yang telah diprogramkan masih akan dikaji bersama-sama oleh seluruh pengurus di semua tingkatan.

“Sehingga, garapan utama, bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang merupakan kebutuhan pokok warga Nahdliyin dapat segera diimplementasikan,” ujarnya. (rif)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 24 April 2017

Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah membentuk tim redaksi baru untuk Majalah Pilar pada semester pertama kepengurusan periode ini.

Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca (Sumber Gambar : Nu Online)
Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca (Sumber Gambar : Nu Online)

Majalah IPNU-IPPNU Kudus Siap Sapa Kembali Pembaca

IPPNU-IPNU pimpinan Joni Prabowo dan Futuhal Hidayah menyusun tim baru di Rumah Makan Gentong Sehat Kudus, Rabu (21/1). Tim redaksi yang terdiri dari alumni lokakarya jurnalistik PC IPNU-IPPNU Kudus tahun 2013 ini akan melanjutkan penerbitan majalah yang sudah berlangsung pada kepengurusan sebelumnya. Dengan demikian, urusan keredaksian kali ini didominasi oleh para mahasiswa dan pelajar dengan pemimpin redaksi Abdul Muis.

Tema Majalah Pilar yang terbit pada empat kali dalam satu periode mengacu pada lingkup pelajar dan santri. Edisi kelima kelak tidak hanya berisi seputar organisasi NU dan persoalan sosial, tapi juga mengangkat wacana fiqh seputar kehidupan para pelajar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beberapa rubrik yang telah disiapkan antara lain Salam Redaksi, Surat Pembaca, Joglo, Surat Pembaca, Sajian Khusus, Opini, Kolom, Fiqh, dan beberapa rubrik yang menampung kreaktifitas para pelajar dan santri, seperti Momen, Jalan-jalan, Resensi Film, Resensi Buku, Syair, Cerpen, Tips – Tips, Kartun, dan lain-lain.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua IPNU Kudus Joni Prabowo berharap, pada semester pertama ini tim redaksi Majalah Pilar yang baru ini mampu tamplil lebih baik dalam isi atau pendistribusian kepada para kader NU se Kabupaten Kudus, bahkan di luar Kabupaten Kudus.

“Sehingga Majalah Pilar ini menjadi majalah yang mampu bersaing dengan majalah-majalah yang sekarang ini beredar di kalangan pelajar yang memberikan contoh yang tidak baik bagi kader-kader NU,” tuturnya. (Dedi Hermanto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 22 April 2017

Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lima warga Syiah korban kekerasan konflik agama di Sampang mengadakan kegiatan Gowes bersepeda dari Surabaya menuju Istana Negara Jakarta sejak Sabtu (1/6) lalu. Dengan didampingi Kontras, yayasan Lembaga bantuan Hukum Universal (YLBHI) dan jaringan Gusdurian, mereka akan menemui presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selasa (4/6) kemarin, warga syiah yang terdiri Mat Rasyid (24), Bujadin (40), Rohman (35), Anwar (36), dan Muiz (20) telah memasuki kota Kudus pada selasa (4/6) pada pukul 14.00 WIB. Mereka yang disambut aktifis PMII dan Gusdurian Kudus ini akan berisitirahat semalam di kota kretek ini. Siang itu juga, mereka menyempatkan berziarah ke makam Sunan Kudus.

Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis PMII-Gusdurian Kudus Sambut Korban Konflik Sampang

Divisi Monitoring dan Dokumentasi Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Fathul Khoir menyatakan mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil tindakan kongkrit atas penyelesaian konflik yang menimpa warga syi’ah di Karanggayam dan Bluuran, Sampang, Madura. Mereka berharap pemerintah segera mewujudkan resolusi konflik dan bukan relokasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sampai hari ini sudah 9 bulan sejak konflik di sana belum ada upaya tindakan konkrit dari pemerintah.Padahal pemerintah pusat sudah berjanji akan menyelesaikan, namun kenyataannya sampai hari ini masih belum tertuntaskan. Yang kita inginkan resolusi konflik bukan relokasi warga," ujarnya di kompleks masjidil Aqsha Menara Kudus untuk beristirahat sebentar, Selasa (4/6).

Salah satu warga Syiah Mat Rasyid menyatakan perjalanan yang akan ditempuhnya ini untuk menghadap Presiden di istana negara. Dikatakan, sekarang ini tidak ada kenyamanan lagi di kampungnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami akan untuk menemui Presiden SBY meminta supaya ada kebebasan beragama dan masyarakat bisa hidup berdampingan lagi dengan aman,katanya.

Sekretaris DPP Gerakan Kebangkitan Rakyat (Gatara), Aris Junaidi memberikan dukungan atas perjuangan warga Syiah Sampang ini. Mantan asisten pribadi mendiang Gus Dur merasa prihatin kondisi masyarakat bangsa ini sekarang mudah tersinggung meskipun se-agama sehingga menimbulkan konflik.

"Ini menjadi tantanagan baru bagi presiden SBY yang memperoleh penghargaan bapak pluralisme, agar supaya menuntaskan persoalan konflik berbasis agama ini,” tandas Aris yang ikut menemui di Menara Kudus kepada awak media termasuk PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Aris berharap warga Syi’ah bisa segera kembali pulang dari pengungsiannya masing-masing dengan jaminan keeamaan dan bebas melaksanakan agamanya layaknya warga negara lain.

“Kami juga berharap kepada GP Ansor dan Banser bisa memberikan bantuan perlindungan keamanan dan melindungi warga syiah di Sampang.”pintanya.

Usai bermalam, Rabu pagi tadi melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Direncanakan, mereka sudah sampai di Istana Negara Jakarta 16 Juni mendatang.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 21 April 2017

Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama

Jakarta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tujuan didirikan Ikatan Pencak Selat Nahdlatul Ulama atau Pagar Nusa adalah mengawal dan memagari NU dan bangsa Indonesia.

?

Menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, tujuan organisasi yang didirikan 3 Januari 1986 tersebut, sudah benar, karena mengawal ulama dan membela tanah air sama dengan membela agama.

Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Bela Ulama dan Tanah Air = Bela Agama

?

“Mengawal NU sebagai semangat agama, sebagai semangat keberagamaan kita, dan mengawal NKRI sebagai semangat keragaman kita. Itulah Pagar Nusa,” terangnya pada pidato pelantikan dan pengukuhan Pimpinan Pusat Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa masa khidmah 2012-2017 di pondok pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (21/10).

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemudian kiai kelahiran 1953 ini, menukil sebuah hadis yang artinya, Barangsiapa tidak punya tanah, tidak punya tanah air, tidak akan punya sejarah. Dan jika tak punya sejarah, maka tak punya karakter.

?

“Sejarah itu dibangun di atas tanah. Kalau kita ingin mengukir sejarah Islam, maka kita harus mencintai tanah air Indonesia terlebih dahulu.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?

Oleh karena itu, sambung doktor Umul Qurro Madinah ini, membela tanah air berarti membela agama.

?

“Makanya tidak heran jika KH Hasyim Asy’ari tanggal 22 Oktober di Tebuireng, mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan Sekutu yang masuk Surabaya. Membela tanah air hukumnya sama dengan fardhu ‘ain. Sama dengan shalat, zakat, puasa dan haji,” tambahnya. ? ?

?

Kang Said juga mengucapkan selamat kepada Aizzudddin Abdurrahman, Ketua Pagar Nusa 2012-2017. “Semoga Pagar Nusa semakin maju. Kekurangan-kekurangan di masa lalu bisa menjadi pelajaran untuk kepengurusan sekarana.”

?

Selain itu, kiai kelahiran Cirebon ini menyatakan, selama kepengurusan akan menargetkan berdirinya 10 perguruan tinggi NU. “Baru berdiri tiga, Universitas Nahdlatul Ulama di Cirebon, Jawa Barat, di Lampung, dan Halmahera, Maluku,” pungkasnya.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Amalan, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Indonesia didirikan dengan kompromi-kompromi antara kaum islamis yang ingin mendirikan negara agama dan kaum nasionalis yang ingin mendirikan negara sekuler.

“Melihat fakta sejarah, kalau waktu itu, islamis dan nasionalis sama-sama ngotot dan tidak mau kompromi, mungkin sampai sekarang Indonesia belum lahir," tutur Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Surakarta Kiai Abdul Aziz Ahmad, usai mengikuti acara Apel Nusantara Bersatu yang diadakan di Lapangan Kota Barat Solo, Rabu (30/11).

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Ditambahkan kiai yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surakarta itu, para ulama akhirnya tetap konsekuen dengan kompromi tersebut dan memiliki semboyan NKRI harga mati. "Maka lahirlah Pancasila, yang menyerap ajaran-ajaran keduanya,” kata dia.

Acara Apel Nusantara Bersatu ini, turut dihadiri kurang lebih 7.000 peserta dari berbagai elemen, di antaranya jajaran Pemkot, TNI, Polri, organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan, serta tokoh masyarakat di Solo.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perwakilan dari berbagai elemen masyarakat tersebut menandatangani Ikrar Kesepakatan Bersama dalam rangka menjaga kebhinekaan dan antisipasi bahaya terorisme, paham radikalisme dan separatisme di Kota Surakarta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ikrar Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh berbagai elemen masyarakat berisi lima poin. Pertama, setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, menghormati keberagaman suku, agama, ras dan budaya, dan siap bersama-sama menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Poin ketiga, mengamalkan prinsip sikap toleran dan menjaga kerukunan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan adil. Keempat, menolak segala bentuk gerakan anarkisme dan radikalisme yang ingin memecah- belah persatuan bangsa, mengadu domba dengan provokasi SARA.

Poin kelima, menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Purwakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejuknya udara pagi di wilayah Kota Purwakarta, Jawa Barat berhasil membakar semangat lebih terhadap puluhan aktivis Ikatan Pelajar NU (IPNU), Gerakan Pemuda Ansor, dan jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) untuk mendatangi Taman Makam Pahlawan Purwakarta, Ahad (16/08).

Kedatangan mereka ke Taman Makam Pahlawan Purwakarta ini dalam rangka merayakan HUT Ke-70 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-146 Kabupaten Purwakarta.

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Di tempat tersebut, para aktivis ini melakukan bersih-bersih, pengecatan ulang, dan tahlil bersama untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan kemudian pada pukul 11.30 WIB acara ditutup dengan prosesi tabur bunga yang dipimpin oleh Pdt. T Adama Sihite.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adi Setiawan (23) selaku Ketua PC IPNU Kabupaten Purwakarta menuturkan, acara ini merupakan tindak lanjut dari acara buka bersama lintas keyakinan yang diprakarsai Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Purwakarta pada bulan Ramadhan kemarin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memupuk tali persaudaraan antar umat beragama di Purwakarta, mengingat teror dan konflik horizontal atas nama agama masih terjadi dibelahan bumi pertiwi," katanya.

Selain itu, sambung dia, acara ini juga merupakan bentuk aktualisasi semangat nasionalisme kami untuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa yang berjuang demi merebut kemerdekaan Indonesia.

"Kita wajib menghargai sejarah kalau hidup kita ingin bersejarah," tandasnya.

Sementara itu, KH. Anwar Nasihin selaku Ketua GP Ansor Purwakarta mendorong kepada IPNU agar tetap mampu meneguhkan kembali nilai-nilai dan semangat patriotisme di kalangan pelajar sebagai medan gerak IPNU.

"Kondisi pelajar saat ini sangatlah jauh dari cita-cita kemerdekaan terutama dari aspek moral," tutupnya. (Aiz Luthfi/Mahbib)

?







Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi

Bangkalan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Terobosan baru dilakukan pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Bangkalan, selain fokus pada bidang garap yang menjadi program dasar gerakan pemuda Ansor, mulai Jumat 19 April, Ansor Bangkalan mulai merambah bidang ekonomi, menggandeng Koperasi Bumi Permata Hati Bangkalan, dibuka layanan  kebutuhan ATK, foto copy, dan penjilidan. 

Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi

“Ini ikhtiar kita agar organisasi ke depan mampu membiayai operasionalnya, minimal mengurangi gerakan proposal,” papar H Hasani Zubair, ketua Ansor Bangkalan.

Masih menurut Ra Zani panggilan akrabnya, ke depan Ansor akan mendorong anak cabang agar juga mempunyai unit usaha sesuai dengan kemampuan dan potensi daerahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait pimpinan anak cabang yang telah siap, putra rais syuriyah PCNU Bangkalan ini menyatakan PAC Tragah sudah mempersiapkan badan usaha yang bergerak dibidang simpan pinjam. Terkait permodalan, sesuai laporan pengurus Tragah sudah siap lima puluh juta, dan diusahakan segera beroperasi.

Sementara Abdul Hamed kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Bangkalan selaku Pembina Koperasi Bumi Permata Hati merasa bersyukur koperasinya memperoleh kepercayaan dari pimpinan cabang Ansor Bangkalan, bahkan pejabat yang juga pernah memimpin Satpol PP Bangkalan ini juga berharap agar kerjasama ini bisa dalam bentuk lain, apalagi anggota koperasi milik Dishubkominfo ini anggotanya luar biasa banyak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Langkah PC Ansor Bangkalan direspon dan didukung wakil bupati Bangkalan. Dalam arahannya pada acara tasyakkuran yang digelar di aula Dishubkominfo Wabup Mondir A. Rofii menyatakan bahwa terobosan ini sungguh luar biasa dan mungkin pertama kali dilakukan banom NU di Bangkalan.

“Ke depan hal ini harus dipromosikan sehingga unit usaha ini bisa diketahui banyak pihak, datangi saja instansi yang ada di Bangkalan, prospek dan tanya kebutuhan administrasi mereka, siapa tahu mereka bersedia dengan tawaran tersebut,” katanya.

Namun demikian Wabup yang alumni Universitas Indonesia Jakarta ini juga berpesan bahwa yang tidak kalah pentingya adalah mengelola secara profesional unit usaha ini.

“Biasanya budaya kita (orang pesantren; red ) sering mencari tenaga kerja berbayar ikhlas, inilah yang sering menjadi kendala untuk maju papar wakil bupati yang juga ketua tanfidz PKB Bangkalan. 

Mengawali pembukaan usai sambutan dan pengarahan dilakukan potong tumpeng oleh ketua cabang Ansor yang diserahkan kepada wakil bupati Mondir Rofii. Unit usaha foto copy, penjilidan dan lainnya ini berada di komplek Dishubkominfo kabupaten Bangkalan yang secara kewilayahan cukup strategis. Selain bergandengan dengan kantor uji kelayakan dan trayek, di wilayah ini juga ada tiga kampus yang jumlah mahasiswanya termasuk paling banyak di Bangkalan. 

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Meme Islam, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah