Jumat, 18 November 2016

Wahabisme dan Radikalisme Harus Dibendung dengan Tindakan Nyata

Kupang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Timur KH Abdulkadir Makarim mengatakan ideologi Islam yang tampil dengan gaya wahabisme dan radikalisme harus dibendung dengan tindakan nyata dan teladan para pemimpin.

Wahabisme dan Radikalisme Harus Dibendung dengan Tindakan Nyata (Sumber Gambar : Nu Online)
Wahabisme dan Radikalisme Harus Dibendung dengan Tindakan Nyata (Sumber Gambar : Nu Online)

Wahabisme dan Radikalisme Harus Dibendung dengan Tindakan Nyata

"Selaku tokoh agama, saya menyampaikan bahwa membendung gerakan wahabisme dan radikalisme dengan segala macam cara mulai dari bentuk fatwa-fatwa hingga tindakan nyata," kata ulama yang juga Ketua MUI NTT itu pada Konferensi Wilayah (Konferwil) IX Nahdlatul Ulama NTT di Kupang, Sabtu.

Pada acara yang dibuka Gubernur NTT Frans Lebu Raya itu, dia mengatakan situasi dan kondisi serta realitas masa depan Indonesia harus kembali kepada Ke-Indonesiaan yang sebenarnya yaitu Pancasila yang intinya menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama tetapi negara yang bangsanya menganut nilai-nilai agama dalam kehidupannya.

Oleh karena itu, katanya, agitasi-agitasi melalui konsep HAM yang sering bias itu tidak sesuai dengan Ke-Indonesiaan bangsa ini, sehingga harus tegas ditolak seperti gerakan LGBT yang akhir-akhir ini semakin aktual diperdebatkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Inilah bentuk dari gerakan ideologi liberal-kapitalis yang ingin memperlemah bangsa Indonesia di kemudian hari, maka sebagai orang Indonesia yang kaffah (seutuhnya/sejati) tidak boleh menerimanya karena semua ajaran samawi dan kitab Suci telah mengutuk kaum LGBT itu," katanya.?

Artinya, tidak boleh mendiskriminasikan mereka tetapi tidak kemudian dilegalkan-formalkan dalam hukum di NKRI ini.

"Satu lagi, perlakuan terhadap oknum/majelis bahkan memberi stigma Pesantren sebagai sarang teroris adalah bagian dari sebuah agitasi massal untuk membenci negaranya sendiri, karena apapun alasannya, doktrin agama amatlah mudah untuk diterima oleh semua kalangan," katanya.

Karena itu, katanya, stigma dan penanganan pelaku teroris harus lebih bijak agar tidak berimbas pada pembuahan partikel-partikel baru..

Oleh karena itu, dirinya sepakat dengan advokasi yang dilakukan Muhammadiyah dan merekomendasikan kepada PBNU untuk senantiasa kritis terhadap proses penanganan terorisme di Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam forum itu, PWNU NTT mendeklarasikan "Resolusi Jihad Nadlatul Ulama NTT tentang Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Kebhinnekaan", sebagai proteksi guna memperkuat imunitas NU dari gerakan yang merongrong baik warga Nahdliyin maupun seluruh warga bangsa. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 15 November 2016

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Ciamis, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - GP Ansor Kabupaten Ciamis memfasilitasi masyarakat untuk menyukseskan program Pendataan Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang saat ini menjadi salah satu program strategis Jokowi di Sukaresik dan Sukasenang, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Aksi ini berangkat dari keprihatinan atas banyak bidang tanah milik masyarakat yang belum memiliki tanda kepemilikan yang sah atau sertifikat serta kondisi Desa Sukaresik dan Desa Sukasenang yang berada di kaki Gunung Syawal dan terhitung relatif tertinggal, sehingga program-program pemerintah yang semestinya landing membutuhkan proses fasilitasi dari pihak-pihak yang memiliki concern dalam pendampingan terhadap masyarakat, termasuk dalam hal ini GP Ansor.

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Sosialisasi dan fasilitasi seperti yang dilaksanakan pada Sabtu (14/10) siang di Balai Desa Sukasenang telah membesarkan hati masyarakat untuk menyambut program PTSL ini dengan memenuhi target minimal 1000 bidang tanah per desa. Menghadirkan tiga fasilitator, GP Ansor Ciamis memberikan penjelasan seputar pelaksanaan dan kiat-kiat sukses serifikasi massal ini.

Dalam sambutannya di forum sosialisasi dan fasilitasi, Kepala Desa Sukasenang Darus Salim menyatakan akan segera melakukan pendataan dan pendaftaran warganya untuk penyertifikatan lahannya dan akan mengajukan permohonan pada Kepala BPN setempat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Program ini sesungguhnya sangat ditunggu masyarakat. Apalagi dengan jaminan tanpa biaya dan hanya dipungut pembiayaan yang sudah ditentukan dalam peraturan sebesar Rp. 150.000,-. Untuk itu kami, seluruh aparat desa akan bekerja dengan keras untuk memenuhi target minimal 1000 bidang ini,” kata Darus Salim.

Anggota GP Ansor Ciamis Fathan Arionaldo yang ikut menjadi fasilitator kegiatan ini mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi sebelumnya di Desa Sukaresik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pendamping Desa yang sekaligus santri dari Pesantren Qoshrul Arifin Atas Angin pimpinan Hazrat Syaikh M Irfa’I Nahrowi An-Naqsyabandi ini menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala Badan Pertanahan Nasioanal Ciamis untuk menyukseskan program PTSL di dua desa ini.

“Target kami tidak hanya dua desa ini karena desa-desa di sekitaran kaki gunung Syawal ini banyak dan kondisinya (administrasi asetnya-red) hampir sama.” Kata Fathan.

Selain karena program ini juga memang merupakan bagian dari kebijakan Kemendesa yang dituangkan dalam SKB tiga menteri, ia juga menekankan akan pentingnya penataan aset masyarakat, lebih-lebih aset milik desa.

Atabik Janka Dausat yang merupakan salah satu pengurus GP Ansor Ciamis mengatakan bahwa advokasi ini dilakukan dengan spontanitas dan secara sukarela saja.

“Kita mendampingi masyarakat untuk menyertifikasi lahannya agar memiliki surat yang berkekuatan hukum dan sah secara hukum,” katanya.

Menurutnya, gerakan advokasi ini dilakukan bersama-sama dengan santri yang tergabung dalam Ansor. Selain sebagai media silaturrahmi dengan masyarakat, katanya, juga sebagai bentuk sumbangsih kami, Pesantren Atas Angin untuk kemajuan masyarakat. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 09 November 2016

Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana

Purworejo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kader Gerakan Pemuda Ansor berbangga hati meraih juara pertama Festival dan Lomba Rebana se-Eks Karesidenan Banyumas dan Kedu bertema "Santri Bersholawat Memperkuat Bangsa". Namun demikian, Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Purworejo, Jawa Tengah, Daryanto meminta hal tersebut tidak membuat jumawa (tinggi hati).

"Keluarga besar Pemuda Ansor Purworejo menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada tim hadroh yang telah mengharumkan nama organisasi. Pasca kemenangan, kami berharap tim hadroh tersebut tidak bubar dan tidak merasa jumawa karena prestasinya," ujar Daryanto, di Purworejo, Jumat (14/10).

Jika nantinya diselenggarakan kompetisi tingkat lebih tinggi, Daryanto berharap tim hadroh PC GP Ansor Purworejo mampu menelurkan prestasi.

Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana

Ketua PC GP Ansor Purworejo Muhammad Haikal mengapresiasi capaian tersebut. "Itu prestasi yang sangat membanggakan. Kami haturkan terimakasih atas segala bantuan dan doa para sesepuh dan kiai," ujarnya.

Dalam bermain hadroh, tim PC GP Ansor Purworejo menggunakan atau menggabungkan beberapa variasi. "Dan itu bukan hal mudah dalam seni hadroh. Namun Alhamdulillah, mereka mampu menorehkan prestasi gemilang," ujar Haikal lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tim hadroh Ansor Purworejo meraih nilai 456, sehingga ditetapkan sebagai juara pertama pada kegiatan diselenggarakan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Ahad (9/10) di STIMIK Tunas Bangsa, kompleks Ponpes Al Fatah, Kabupaten Banjarnegara. Diurutan kedua, PC Ansor Kabupaten Wonosono meraih nilai 447. Dan juara ketiga, PC Ansor Magelang mendulang nilai 435.

"Kegiatan tersebut merupakan wadah bagi pemuda-pemuda NU khususnya GP Ansor untuk melestarikan nilai budaya dalam rangka memperingati Hari Santri dan Tahun baru Hijriyah 1438 H," ujar Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Ikhwanudin.?

Didampingi, Ketua Panitia Penyelenggara Zainal Arifin, Ikhwanudin berharap melalui kegiatan tersebut pemuda Nahdlatul Ulama (NU) kian kreatif dan nilai spiritualnya bertambah.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ansor punya wadah yang punya peran dan fungsi masing-masing, salah satu Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor. Ansor juga memiliki Banser yang memiliki satuan khusus lain, seperti Banser Tanggap Bencana," pungkasnya. (Gatot Arifianto/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Halaqoh, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 06 November 2016

Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar

Wonosobo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Desa Wonobungkah, Wonosobo, Rabu (4/9) kemarin terlihat sibuk. Warga bersama para anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sedang mengadakan pengecoran untuk Panti Pintar di Desa tersebut.

Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar

Pembangunan Panti ini yang diasuh oleh Kiai Syafaat sekaligus sebagai Syuriyah MWCNU kota, dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan sarana pendidikan di lingkungan Kota khususnya.

Panti ini bukan sekadar melakukan pendidikan formal, tetapi sorenya juga mengadakan kegiatan layaknya Pomdok Pesantren dari segi kurikulumnya, kajian tafsir, kitab kuning serta Qoidah lain yang merupakan bagian penting dari ajaran Awaja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pembangunan ini Satkoryon kota yang menjadi tuan rumah ikut berpartisipasi dengan mengirimkan personilnya yang didatangkan dari ranting yang ada. Terlihat sekali Banser berbaur dengan masyarakat umum bahu-membahu mulai dari pengadukan, pengangkutan dan suplai pengecoran.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami banser adalah bagian dari Masyarakat yang mengemban amanah untuk menolong sesuai ruhnya "ansor", apalagi ini di bidang pendidikan, sehingga kami merasa perlu untuk cancut taliwondo membantu dan menggerakkan anggota untuk ikut membangun panti ini," terang Nursalim Satkoryon Wonosobo.

Dengan masih penuh keringat dan Kotoran disekujur tubuhnya dia menambahkan, bahwa Kegiatan seperti ini juga bisa menimbulkan kerja-sama yang lebih kuat antar anggota dan masyarakat serta soliditas Organisasi.

"Dari ranting yang hadir diantaranya Tlogojati, Jaraksari, Kejiwan, Mlipak dll, bergerak hanya untuk berjuang dan beribadah," tambahnya.

"Apapun kegiatannya asal berguna dan bermanfaat dan dilandasi nilai ibadah InsyaAlloh kami siap kapanpun dan dimanapun," tambah Suparno, anggota Banser dari Jaraksari.

Pembangunan ini dilaksanakan bertahap. "Semoga dengan dibangun panti ini Masyarakat merasa memiliki, sehingga diharapkan Pendidikan ala Ahlussunnah wal Jamaah disemua tingkatan bisa semakin berkembang, tanpa mengesampingkan nilai modernisasi di masyarakat," kata kiai Syafaat sekaligus sebagai tuan rumah kegiatan tersebut.

Semoga dari kegiatan ini Banser semakin berkembang dan maju baik dari segi pemikiran dan tingkah laku, hingga tidak mudah terprovokasi oleh suara yang tidak jelas. Hidup Banser !! (Herry BH/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Jawa Timur melangsungkan sarasehan sastra dan budaya bertema "Fikih, Seni dan Sastra" di kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, Jumat (25/9), dengan menghadirkan KH Abdurrahman Nafis dan Muhammad Al-Fayyadl sebagai narasumber dan Riadi Ngasiran sebagai moderator.

Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan

KH Abdurrahman Nafis, mengemukakan bahwa dalam sejarahnya, sastra sering menjadi bagian tidak terpisahkan bagi awal dikenalkannya Islam. "Dan Nabi Muhammad dengan mukjizat yang diterimanya berupa al-Quran, telah mampu mengalahkan karya sastra masyarakat Arab saat itu," katanya.

Para pemimpin Quraisy saat itu, yakni Umar bin Khattab serta Amr bin Hisyam dibuat tidak berdaya dengan kandungan ayat Al-Quran. "Bahkan, Umar bin Khattab bisa terenyuh saat putrinya, Siti Hafshah membaca ayat al-Quran, sehinggga berkenan menjadi muslim," kata Wakil Ketua PWNU Jatim ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Nafis, sapaan akrabnya, kemudian menggambarkan bagaimana awal mula islamisasi di Indonesia yang lebih menggunakan cara damai, termasuk dengan menggunakan seni sebagai media dakwahnya.

"Para Wali Songo telah berhasil mengislamkan khususnya masyarakat Jawa lewat pendekatan seni," terangnya. Lahirnya seni wayang, tembang dan syair dengan tema agama sebagai bukti bahwa seni demikian menjadi media yang sangat efektif untuk mengenalkan Islam kepada masyarakat, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya, masih menurut Direktur PW Aswaja NU Center Jatim ini, para ulama pengarang kitab telah menemukan disiplin ilmu yang membahas tentang kaidah sastra lewat ilmu balaghah, arudh, dengan berbagai varian yang dimiliki.

Pertemuan antara fikih dan sastra akhirnya melahirkan definisi dan batasan yang menjelaskan tentang seni islami. "Ada 4 batasan yang telah digariskan para fuqaha terhadap seni," kata Kiai Nafis yang juga dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Pertama adalah, seni yang dilahirkan tidak memgandung kemusyrikan. "Yang kedua, seni islami adalah yang tidak mengandung maksiat," katanya. Sedangkan ketiga adalah jangan sampai menimbulkan fitnah, dan terakhir yakni seni harus mengandung amar makruf nahi munkar, imbuhnya.

Sering Terjadi Ketegangan

Muhammad Al-Fayyadl justru mencatat akhir-akhir ini sering terjadi ketegangan di akar rumput antara santrawan dan para fuqaha. "Bahkan pernah saya saksikan, pagelaran seni di salah satu kampung justru dihentikan lantaran dianggap tidak islami," kata alumnus Master "Philosophie et Critiques Contemporaines de la culture" Université Paris VIII, Prancis tersebut.

Padahal di awal Muktamar NU, para kiai sangat terbuka dengan masalah kesenian. "Ini mengisyaratkan bahwa hubungan antara kesenian dan agama menduduki porsi terpenting dalam perhatian ulama," kata Gus Fayyadl, sapaan akrabnya.

Dalam perjalanannya, kendati persoalan kesenian kontemporer kemudian kerap menjadi bahasan dalam forum bahtsul masail NU, tapi dalam pandangan dosen UGM ini, rumusannya secara konseptual masih jauh dari komprehensif dan meyakinkan.

Kedua narasumber sepakat bahwa harus selalu dilakukan dialog terbuka antara para pegiat seni dengan aktifis bahtsul masail agar ditemukan titik temu bagi sejumlah permasalahan seni mutaakhir yang tentunya sarat dengan dinamika dan inovasi. (Ibnu Nawawi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 03 November 2016

Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Sedikitnya 150 orang kader NU di Kabupaten Probolinggo mengikuti kegiatan Pendidikan Kader Penggerak (PKP) di Pondok Pesantren Nurul Hasan Desa Lemahkembar Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Jumat hingga Ahad (25-27/8).

Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak

Para kader NU yang mengikuti PKP ini terdiri dari 100 orang pengurus ranting, 25 orang pengurus MWC, 5 orang pengurus Gerakan Pemuda Ansor, 5 orang pengurus Pergunu, 5 orang pengurus IPNU, 5 orang pengurus Lesbumi dan 5 orang pengurus Ishari.

Para kader NU ini diberikan materi tentang ke-NU-an, sejarah NU dan perjuangan NU dalam kemerdekaan.?

“Tujuan PKP ini adalah selain memenuhi AD/ART juga bertujuan meningkatkan militansi dan kecintaan pada NU secara kelembagaan dan keorganisasian,” ujar Wakil Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH A. Dafiq.

Menurut Dafiq, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih para kader NU dalam memperbaiki SDM (Sumber Daya Manusia) sekaligus meningkatkan kecintaan terhadap NU. Sehingga bisa menumbuhkan semangat dalam membesarkan organisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini para kader NU ini bisa semakin memantapkan diri untuk berkhidmah dalam organisasi NU. Sehingga ke depan, organisasi NU di Kabupaten Probolinggo bisa semakin maju dan berkembang serta mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga NU di Kabupaten Probolinggo,” harapnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Berita, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 01 November 2016

Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah

Way Kanan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PC GP Ansor Way Kanan, Lampung mengajak kader di 14 kecamatan menyelenggarakan donor darah setiap tiga bulan sekali secara bergiliran. Upaya tersebut diharapkan membantu terpenuhinya kebutuhan darah, baik secara kualitas maupun kuantitas bagi masyarakat setempat yang membutuhkan.

Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah

"Donor darah saat ini belum jadi tren karena kurangnya pemahaman masyarakat bagi kesehatan diri sendiri. Padahal pengandaian donor darah sederhana sekali, seperti membersihkan sumur kotor berlumpur. Seketika juga akan keluar mata air baru yang jernih, seperti itu," ujar dia di Blambangan Umpu, Selasa (9/1).

Upaya-upaya penyembuhan alternatif dengan mengeluarkan darah kotor dari tubuh ialah hijamah atau bekam hingga pashod  dengan metode memecah pembuluh darah vena.

"Kenapa ada penyembuhan alternatif semacam itu jika tidak bermanfaat bagi kesehatan? Donor darah memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, meningkatkan produksi sel darah merah, menurunkan resiko penyakit jantung dan dampak eksternal ialah membantu jiwa seseorang," kata dia lagi.

Ia menambahkan, Donor Darah Sukarela (DDS) adalah orang yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. Mereka tidak tahu siapa yang akan menerima darahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jangan takut pula akan langsung diambil darahnya. Jika tidak bisa juga tidak diambil. Keuntungan lain dari donor darah ialah mengetahui kita sehat atau sebaliknya," kata penggiat Gusdurian Lampung itu menjelaskan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Data Palang Merah Indonesia (PMI) Way Kanan menyebut jumlah DDS tersebut masih belum banyak, baru sekitar 2-3 persen saja secara keseluruhan.

Padahal idealnya jumlah DDS minimal 4 persen dari jumlah penduduk suatu daerah. Kebutuhan darah di Kabupaten Lampung Utara yang juga sebagai penyangga kebutuhan darah masyarakat Way Kanan pada bulan November 2017 sejumlah 474 kolf. Kebutuhan darah tersebut dipenuhi oleh pendonor sukarela dan pendonor pengganti.

Banyaknya relawan yang rutin donor darah dapat membantu memenuhi kebutuhan darah setiap hari. Hal ini tentu sangat menguntungkan pasien yang pada saat itu membutuhkan transfusi darah sehubungan selalu tersedia darah sehat sudah diolah dan siap digunakan kapan saja.

"Pasien yang membutuhkan transfusi darah tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan darah yang cocok dengannya atau menunggu proses pengolahan darah selesai. Itu satu harapan Gerakan Bank Darah Hidup yang akan kami luncurkan pekan depan di Kampung Bumi Baru dengan difasilitasi PMI setempat," tegas praktisi Neo Neuro Lingusitic Programing itu.

GP Ansor Way Kanan berharap, gerakan tersebut menginspirasi kader dan masyarakat yang ada di setiap kampung, termasuk pemerintah setempat untuk mendukungnya dengan kebijakan daerah.

"Butuh darah golongan A, B, AB atau O minta dicarikan masyarakat lain kampung, kecamatan, kabupaten bahkan provinsi melalui pesan berantai perlu disederhanakan dengan gerakan Bank Darah Hidup di setiap kampung. Tidak saja cepat tapi lebih masuk akal sekaligus penegasan kita punya saudara dekat, yakni tetangga," tandas Gatot Arifianto. (Nun Rizqia/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah