Rabu, 09 November 2016

Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana

Purworejo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kader Gerakan Pemuda Ansor berbangga hati meraih juara pertama Festival dan Lomba Rebana se-Eks Karesidenan Banyumas dan Kedu bertema "Santri Bersholawat Memperkuat Bangsa". Namun demikian, Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Purworejo, Jawa Tengah, Daryanto meminta hal tersebut tidak membuat jumawa (tinggi hati).

"Keluarga besar Pemuda Ansor Purworejo menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada tim hadroh yang telah mengharumkan nama organisasi. Pasca kemenangan, kami berharap tim hadroh tersebut tidak bubar dan tidak merasa jumawa karena prestasinya," ujar Daryanto, di Purworejo, Jumat (14/10).

Jika nantinya diselenggarakan kompetisi tingkat lebih tinggi, Daryanto berharap tim hadroh PC GP Ansor Purworejo mampu menelurkan prestasi.

Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader GP Ansor juga Mahir Memainkan Rebana

Ketua PC GP Ansor Purworejo Muhammad Haikal mengapresiasi capaian tersebut. "Itu prestasi yang sangat membanggakan. Kami haturkan terimakasih atas segala bantuan dan doa para sesepuh dan kiai," ujarnya.

Dalam bermain hadroh, tim PC GP Ansor Purworejo menggunakan atau menggabungkan beberapa variasi. "Dan itu bukan hal mudah dalam seni hadroh. Namun Alhamdulillah, mereka mampu menorehkan prestasi gemilang," ujar Haikal lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tim hadroh Ansor Purworejo meraih nilai 456, sehingga ditetapkan sebagai juara pertama pada kegiatan diselenggarakan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Ahad (9/10) di STIMIK Tunas Bangsa, kompleks Ponpes Al Fatah, Kabupaten Banjarnegara. Diurutan kedua, PC Ansor Kabupaten Wonosono meraih nilai 447. Dan juara ketiga, PC Ansor Magelang mendulang nilai 435.

"Kegiatan tersebut merupakan wadah bagi pemuda-pemuda NU khususnya GP Ansor untuk melestarikan nilai budaya dalam rangka memperingati Hari Santri dan Tahun baru Hijriyah 1438 H," ujar Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Ikhwanudin.?

Didampingi, Ketua Panitia Penyelenggara Zainal Arifin, Ikhwanudin berharap melalui kegiatan tersebut pemuda Nahdlatul Ulama (NU) kian kreatif dan nilai spiritualnya bertambah.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ansor punya wadah yang punya peran dan fungsi masing-masing, salah satu Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor. Ansor juga memiliki Banser yang memiliki satuan khusus lain, seperti Banser Tanggap Bencana," pungkasnya. (Gatot Arifianto/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Halaqoh, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 06 November 2016

Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar

Wonosobo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Desa Wonobungkah, Wonosobo, Rabu (4/9) kemarin terlihat sibuk. Warga bersama para anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sedang mengadakan pengecoran untuk Panti Pintar di Desa tersebut.

Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Wonosobo Bahu-membahu Bangun Panti Pintar

Pembangunan Panti ini yang diasuh oleh Kiai Syafaat sekaligus sebagai Syuriyah MWCNU kota, dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan sarana pendidikan di lingkungan Kota khususnya.

Panti ini bukan sekadar melakukan pendidikan formal, tetapi sorenya juga mengadakan kegiatan layaknya Pomdok Pesantren dari segi kurikulumnya, kajian tafsir, kitab kuning serta Qoidah lain yang merupakan bagian penting dari ajaran Awaja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pembangunan ini Satkoryon kota yang menjadi tuan rumah ikut berpartisipasi dengan mengirimkan personilnya yang didatangkan dari ranting yang ada. Terlihat sekali Banser berbaur dengan masyarakat umum bahu-membahu mulai dari pengadukan, pengangkutan dan suplai pengecoran.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami banser adalah bagian dari Masyarakat yang mengemban amanah untuk menolong sesuai ruhnya "ansor", apalagi ini di bidang pendidikan, sehingga kami merasa perlu untuk cancut taliwondo membantu dan menggerakkan anggota untuk ikut membangun panti ini," terang Nursalim Satkoryon Wonosobo.

Dengan masih penuh keringat dan Kotoran disekujur tubuhnya dia menambahkan, bahwa Kegiatan seperti ini juga bisa menimbulkan kerja-sama yang lebih kuat antar anggota dan masyarakat serta soliditas Organisasi.

"Dari ranting yang hadir diantaranya Tlogojati, Jaraksari, Kejiwan, Mlipak dll, bergerak hanya untuk berjuang dan beribadah," tambahnya.

"Apapun kegiatannya asal berguna dan bermanfaat dan dilandasi nilai ibadah InsyaAlloh kami siap kapanpun dan dimanapun," tambah Suparno, anggota Banser dari Jaraksari.

Pembangunan ini dilaksanakan bertahap. "Semoga dengan dibangun panti ini Masyarakat merasa memiliki, sehingga diharapkan Pendidikan ala Ahlussunnah wal Jamaah disemua tingkatan bisa semakin berkembang, tanpa mengesampingkan nilai modernisasi di masyarakat," kata kiai Syafaat sekaligus sebagai tuan rumah kegiatan tersebut.

Semoga dari kegiatan ini Banser semakin berkembang dan maju baik dari segi pemikiran dan tingkah laku, hingga tidak mudah terprovokasi oleh suara yang tidak jelas. Hidup Banser !! (Herry BH/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Jawa Timur melangsungkan sarasehan sastra dan budaya bertema "Fikih, Seni dan Sastra" di kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, Jumat (25/9), dengan menghadirkan KH Abdurrahman Nafis dan Muhammad Al-Fayyadl sebagai narasumber dan Riadi Ngasiran sebagai moderator.

Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dalam Sejarah, Fiqih dan Seni Tidak Terpisahkan

KH Abdurrahman Nafis, mengemukakan bahwa dalam sejarahnya, sastra sering menjadi bagian tidak terpisahkan bagi awal dikenalkannya Islam. "Dan Nabi Muhammad dengan mukjizat yang diterimanya berupa al-Quran, telah mampu mengalahkan karya sastra masyarakat Arab saat itu," katanya.

Para pemimpin Quraisy saat itu, yakni Umar bin Khattab serta Amr bin Hisyam dibuat tidak berdaya dengan kandungan ayat Al-Quran. "Bahkan, Umar bin Khattab bisa terenyuh saat putrinya, Siti Hafshah membaca ayat al-Quran, sehinggga berkenan menjadi muslim," kata Wakil Ketua PWNU Jatim ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Nafis, sapaan akrabnya, kemudian menggambarkan bagaimana awal mula islamisasi di Indonesia yang lebih menggunakan cara damai, termasuk dengan menggunakan seni sebagai media dakwahnya.

"Para Wali Songo telah berhasil mengislamkan khususnya masyarakat Jawa lewat pendekatan seni," terangnya. Lahirnya seni wayang, tembang dan syair dengan tema agama sebagai bukti bahwa seni demikian menjadi media yang sangat efektif untuk mengenalkan Islam kepada masyarakat, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya, masih menurut Direktur PW Aswaja NU Center Jatim ini, para ulama pengarang kitab telah menemukan disiplin ilmu yang membahas tentang kaidah sastra lewat ilmu balaghah, arudh, dengan berbagai varian yang dimiliki.

Pertemuan antara fikih dan sastra akhirnya melahirkan definisi dan batasan yang menjelaskan tentang seni islami. "Ada 4 batasan yang telah digariskan para fuqaha terhadap seni," kata Kiai Nafis yang juga dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Pertama adalah, seni yang dilahirkan tidak memgandung kemusyrikan. "Yang kedua, seni islami adalah yang tidak mengandung maksiat," katanya. Sedangkan ketiga adalah jangan sampai menimbulkan fitnah, dan terakhir yakni seni harus mengandung amar makruf nahi munkar, imbuhnya.

Sering Terjadi Ketegangan

Muhammad Al-Fayyadl justru mencatat akhir-akhir ini sering terjadi ketegangan di akar rumput antara santrawan dan para fuqaha. "Bahkan pernah saya saksikan, pagelaran seni di salah satu kampung justru dihentikan lantaran dianggap tidak islami," kata alumnus Master "Philosophie et Critiques Contemporaines de la culture" Université Paris VIII, Prancis tersebut.

Padahal di awal Muktamar NU, para kiai sangat terbuka dengan masalah kesenian. "Ini mengisyaratkan bahwa hubungan antara kesenian dan agama menduduki porsi terpenting dalam perhatian ulama," kata Gus Fayyadl, sapaan akrabnya.

Dalam perjalanannya, kendati persoalan kesenian kontemporer kemudian kerap menjadi bahasan dalam forum bahtsul masail NU, tapi dalam pandangan dosen UGM ini, rumusannya secara konseptual masih jauh dari komprehensif dan meyakinkan.

Kedua narasumber sepakat bahwa harus selalu dilakukan dialog terbuka antara para pegiat seni dengan aktifis bahtsul masail agar ditemukan titik temu bagi sejumlah permasalahan seni mutaakhir yang tentunya sarat dengan dinamika dan inovasi. (Ibnu Nawawi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 03 November 2016

Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Sedikitnya 150 orang kader NU di Kabupaten Probolinggo mengikuti kegiatan Pendidikan Kader Penggerak (PKP) di Pondok Pesantren Nurul Hasan Desa Lemahkembar Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Jumat hingga Ahad (25-27/8).

Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader NU Probolinggo Ikuti Pendidikan Kader Penggerak

Para kader NU yang mengikuti PKP ini terdiri dari 100 orang pengurus ranting, 25 orang pengurus MWC, 5 orang pengurus Gerakan Pemuda Ansor, 5 orang pengurus Pergunu, 5 orang pengurus IPNU, 5 orang pengurus Lesbumi dan 5 orang pengurus Ishari.

Para kader NU ini diberikan materi tentang ke-NU-an, sejarah NU dan perjuangan NU dalam kemerdekaan.?

“Tujuan PKP ini adalah selain memenuhi AD/ART juga bertujuan meningkatkan militansi dan kecintaan pada NU secara kelembagaan dan keorganisasian,” ujar Wakil Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH A. Dafiq.

Menurut Dafiq, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk melatih para kader NU dalam memperbaiki SDM (Sumber Daya Manusia) sekaligus meningkatkan kecintaan terhadap NU. Sehingga bisa menumbuhkan semangat dalam membesarkan organisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini para kader NU ini bisa semakin memantapkan diri untuk berkhidmah dalam organisasi NU. Sehingga ke depan, organisasi NU di Kabupaten Probolinggo bisa semakin maju dan berkembang serta mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga NU di Kabupaten Probolinggo,” harapnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Berita, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 01 November 2016

Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah

Way Kanan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PC GP Ansor Way Kanan, Lampung mengajak kader di 14 kecamatan menyelenggarakan donor darah setiap tiga bulan sekali secara bergiliran. Upaya tersebut diharapkan membantu terpenuhinya kebutuhan darah, baik secara kualitas maupun kuantitas bagi masyarakat setempat yang membutuhkan.

Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah

"Donor darah saat ini belum jadi tren karena kurangnya pemahaman masyarakat bagi kesehatan diri sendiri. Padahal pengandaian donor darah sederhana sekali, seperti membersihkan sumur kotor berlumpur. Seketika juga akan keluar mata air baru yang jernih, seperti itu," ujar dia di Blambangan Umpu, Selasa (9/1).

Upaya-upaya penyembuhan alternatif dengan mengeluarkan darah kotor dari tubuh ialah hijamah atau bekam hingga pashod  dengan metode memecah pembuluh darah vena.

"Kenapa ada penyembuhan alternatif semacam itu jika tidak bermanfaat bagi kesehatan? Donor darah memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, meningkatkan produksi sel darah merah, menurunkan resiko penyakit jantung dan dampak eksternal ialah membantu jiwa seseorang," kata dia lagi.

Ia menambahkan, Donor Darah Sukarela (DDS) adalah orang yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. Mereka tidak tahu siapa yang akan menerima darahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jangan takut pula akan langsung diambil darahnya. Jika tidak bisa juga tidak diambil. Keuntungan lain dari donor darah ialah mengetahui kita sehat atau sebaliknya," kata penggiat Gusdurian Lampung itu menjelaskan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Data Palang Merah Indonesia (PMI) Way Kanan menyebut jumlah DDS tersebut masih belum banyak, baru sekitar 2-3 persen saja secara keseluruhan.

Padahal idealnya jumlah DDS minimal 4 persen dari jumlah penduduk suatu daerah. Kebutuhan darah di Kabupaten Lampung Utara yang juga sebagai penyangga kebutuhan darah masyarakat Way Kanan pada bulan November 2017 sejumlah 474 kolf. Kebutuhan darah tersebut dipenuhi oleh pendonor sukarela dan pendonor pengganti.

Banyaknya relawan yang rutin donor darah dapat membantu memenuhi kebutuhan darah setiap hari. Hal ini tentu sangat menguntungkan pasien yang pada saat itu membutuhkan transfusi darah sehubungan selalu tersedia darah sehat sudah diolah dan siap digunakan kapan saja.

"Pasien yang membutuhkan transfusi darah tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan darah yang cocok dengannya atau menunggu proses pengolahan darah selesai. Itu satu harapan Gerakan Bank Darah Hidup yang akan kami luncurkan pekan depan di Kampung Bumi Baru dengan difasilitasi PMI setempat," tegas praktisi Neo Neuro Lingusitic Programing itu.

GP Ansor Way Kanan berharap, gerakan tersebut menginspirasi kader dan masyarakat yang ada di setiap kampung, termasuk pemerintah setempat untuk mendukungnya dengan kebijakan daerah.

"Butuh darah golongan A, B, AB atau O minta dicarikan masyarakat lain kampung, kecamatan, kabupaten bahkan provinsi melalui pesan berantai perlu disederhanakan dengan gerakan Bank Darah Hidup di setiap kampung. Tidak saja cepat tapi lebih masuk akal sekaligus penegasan kita punya saudara dekat, yakni tetangga," tandas Gatot Arifianto. (Nun Rizqia/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 26 Oktober 2016

Ini Rangkaian Agenda Lawatan PBNU ke Tiongkok

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima undangan dari Komunitas Muslim Tiongkok. Ketua Umum PBNU KH Saiq Aqil Siroj bersama rombongan akan berkunjung ke beberapa wilayah di Tiongkok dan bertemu dengan komunitas Muslim di sana.

Sekretaris pribadi Ketum PBNU, Muhammad Sofwan menjelaskan bahwa tujuan dari agenda ini adalah untuk bertukar pandangan terkait dengan perkembangan Islam di Tiongkok dan Indonesia. “Dan juga untuk mempererat kembali hubungan Islam Tiongkok dan Islam Indonesia,” katanya.

Ini Rangkaian Agenda Lawatan PBNU ke Tiongkok (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Rangkaian Agenda Lawatan PBNU ke Tiongkok (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Rangkaian Agenda Lawatan PBNU ke Tiongkok

Selain itu, lanjut Sofwan, kunjungan tersebut juga akan membahas tentang kerja sama antara NU dan Muslim Tiongkok. “Terutama (bekerja sama dalam) bidang pendidikan, berupa beasiswa bagi pelajar Indonesia yang akan menuntut ilmu di China, ataupun sebaliknya,” jelas lulusan UIN Jakarta tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sofwan menerangkan bahwa ada beberapa rangkaian agenda yang rencananya akan dilaksanakan oleh rombongan pengurus NU tersebut, yaitu bertemu dengan direktori urusan agama pemerintah Tiongkok (Wung Zuoan), ketua Asosiasi Muslim Tiongkok (Mustafa Zang Yang Zhibo), ketua Asosiasi Muslim Xinjiang (Jume Tahir), dan imam masjid agung Xinjiang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Di sela-sela kunjungan juga akan berziarah di beberapa makam pejuang Islam Tiongkok,” ungkap laki-laki asal Pati ini.

Pada hari pertama rombongan yang terdiri dari KH Saiq Aqil Siroj, H Bina Suhendra (Bendahara Umum PBNU), Eman Suryaman (Ketua PBNU), Muhammad Said Aqil (Wasekjen PBNU), Muhammad Sofwan (Sekretaris Pribadi Kiai Said), dan Nyai Hj Nurhayati Said (istri Kiai Said),? tiba di Provinsi Beijing dan disambut oleh Wung Zuoan (direktori urusan agama pemerintah Tiongkok). Adapun di hari kedua, rombongan tiba di Provinsi Xinjiang. (Muchlishon Rochmat/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 25 Oktober 2016

Karya Monumental Misbach Diabaikan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU DKI Jakarta Misbach Yusa Biran, sangat berjasa bagi bangsa ini, kata sejarawan senior Taufik Abdullah selepas tahlilan ke-40 hari wafatnya Misbach di Taman Ismail Marzuki, beberapa hari lalu.Tahlilan ala NU itu diselenggarakan Akademi Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, Institut Kesenian Jakarta dan BP. Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, dan Pusat Dokumentasi HB Jassin. 

“Yang konkret saja, setidaknya ada tiga hal jasa Pak Misbach. Pertama, itu Sinematek. Itu luar biasa, yang pertama di Asia. Sinematek itu ibarat sebuah candi Borobudur. Itu jasa yang monumental!” tegasnya.  

Karya Monumental Misbach Diabaikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Karya Monumental Misbach Diabaikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Karya Monumental Misbach Diabaikan

Kedua, sambung mantan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini, Misbach turut memperkaya cerpen-cerpen Indonesia. Ia salah seorang cerpenis terbaik dengan humor yang tinggi. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ketiga, Misbach adalah sutradara dan penulis skenario yang baik, yang punya komitmen apa itu paling baik,” tambah Ketua Akademi Jakarta ini.   

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senada dengan Taufik, pengamat politik dan kritikus film Salim Said yang juga hadir pada tahlilan itu menyatakan hal yang sama tentang Misbach. 

“Kalau tidak ada Pak Misbah, belum tentu Sinematek itu ada. Luar biasa, dari nol saya lihat. Saya saksikan sendiri. Saya orang pertama yang memanfaatkan Sinematek itu untuk menulis skripsi, tesis, tahun 76. Misbach juga termasuk orang yang memelopori penulisan sejarah film Indonesia,” jelasnya. 

Salim Said menyesalkan, pemerintah sekarang tidak memperhatikan jasa Misbach tersebut. Seperti diketahui, Sinematek yang menyimpan ribuan koleksi film Indonesia nyaris hancur karena kekurangan dana.

Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri juga hadir pada kesempatan itu. Ia berpendapat, bahwa rusaknya Sinematek mengisyaratkan bahwa pemerintah dan masyarakat masih menganggap bahawa kesenian masih dianggap nomor dua. 

Memang, sambung Sutardji, bangsa ini sering lupa terhadap warisan yang telah diberi warga negaranya, misalnya Chairil Anwar, Amir Hamzah, Sutan Takdir Ali Syahbana, Rendra.

“Mungkin prioritas kita sekarang ini terlalu ke sosial politik dan ekonomi. Sibuk ngomongin korupsi-korupsi. Itu benar, itu bagus. Tapi janga dilupakan prioritas untuk mengolah secara kreatif yang diberikan warga negara terhadap bangsanya. Memberantas korupsi oke. Menegakkan kultur juga harus! Jadi, seimbang.” 

Kalau tidak memperhatikan kebudayaan, sambung penulis syair O, Amuk Kapak ini, kita akan menjadi bangsa yang kosong. Akan tetapi, kita juga harus tepat dalam memperlakukan warisan budaya. 

“Bukan hanya mengelap-elap warisannya, tapi memelihara dalam arti kreatif, memperbanyak lagi, mencari inspirasi,” ujarnya. 

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis   : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah