Senin, 21 September 2015

Pimpinan Gerakan Tani Internasional Diserahkan ke Afrika

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. La Via Campesina (LVC), organisasi gerakan petani dunia akan mengakhiri kongres ke-6 yang diselenggarakan sejak 9 Juni kemarin di Padepokan Pencak Silat Indonesia, Taman Mini di Jakarta. LVC telah membuat keputusan penting mengenai strategi ke depan, anggota baru, koordinator baru dan masalah internal penting lainnya.

Koordinator global LVC yang juga ketua umum Serikat Petani Indonesia (SPI) mengatakan, sekretariat operasional internasional yang telah berada di Asia selama 8 tahun terakhir, saat ini akan pindah ke Afrika, tepatnya Zimbabwe. 

Pimpinan Gerakan Tani Internasional Diserahkan ke Afrika (Sumber Gambar : Nu Online)
Pimpinan Gerakan Tani Internasional Diserahkan ke Afrika (Sumber Gambar : Nu Online)

Pimpinan Gerakan Tani Internasional Diserahkan ke Afrika

"Kami akan menyerahkan  tongkat estafet ke Afrika tahun ini. Afrika adalah benua yang sangat penting karena perusahaan transnasional menaruh perhatian disana,” kata Hendri Saragih dalam konferensi pers di arena kongres, Rabu (12/6).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mereka merampas tanah di sana dan memaksakan model revolusi hijau dengan GMO. Kami di Asia telah mengetahui  kegagalan revolusi hijau di sini. Kami memperluas dan memperbesar solidaritas dan persatuan dengan gerakan tani Afrika untuk menghentikan rekolonialisasi ini dan memilih jalur pembangunan yang benar-benar akan menguntungkan bagi masyarakat dan petani, " kata Henry.

Kongres LVC merupakan agenda rutin 4 tahunan yang dihadiri organisasi-organisasi petani dari 76 negara. Pada kongres di Jakarta kali ini LVC mengesahkan 33 anggota baru yang berarti terhitung sebanyak 183 negara telah bergabung bersama dengan anggota negara baru lainnya seperti Palestina dan Taiwan. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu Elizabeth Mpofu, dari organisasi petani Zimbabwe yang akan mulai menjadi tuan rumah Sekretariat internasional LVC tahun depan menyatakan, pada tahun-tahun mendatang pihaknya akan terus meningkatkan diskusi mendalam dan komitmen kembali yang lebih intensif berkenaan dengan semua masalah kunci yang telah diputuskan selama konferensi global yang terakhir di Maputo, Mozambik. 

Rencana aksi utama akan dipublikasikan pada tanggal 13 Juni, namun Mpofu mengisyaratkan bahwa akan ada penekanan pada penguatan kampanye untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, memberikan lebih banyak ruang untuk para pemuda, dan juga mempromosikan agenda yang positif melalui kampanye benih global.

Dikatakannya, pada Deklarasi Maputo, LVC telah mencantumkan isu-isu penting seperti membangun gerakan kedaulatan pangan global dengan para aliansi, mendorong Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Petani, menentang perdagangan bebas dan perusahaan-perusahaan transnasional, mempromosikan reforma agraria dan mengatasi dampak perubahan iklim antara satu sama lain.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Santri, Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 20 September 2015

Ketua PC Ansor Magetan Fokus Tingkatkan Kebersamaan

Magetan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor terpilih, Nur Wakhid memprioritaskan dan meningkatkan terjalinnya kekompakan serta kebersamaan kader Ansor di kabupaten Magetan. Konsolidasi internal ini yang menjadi fokus awal program kerjanya.

“Saat ini saya masih berpikir bagaimana kebersamaan di Ansor itu terus bisa langgeng,” ujar Nur Wakhid saat dikonfirmasi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (19/3).

Ketua PC Ansor Magetan Fokus Tingkatkan Kebersamaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PC Ansor Magetan Fokus Tingkatkan Kebersamaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PC Ansor Magetan Fokus Tingkatkan Kebersamaan

Hal tersebut dirasa sangatlah penting mengingat Ansor merupakan organisasi besar yang juga memiliki peran strategis dan signifikan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. “Kebersamaan itu penting apalagi di dalam sebuah organisasi besar seperti Ansor,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seberat apapun persoalan, lanjut kang Nur, kalau diselesaikan secara bersama-sama insya Allah akan jadi lebih ringan. Ia percaya di tengah banyaknya perbedaan pendapat dan persepsi, kebersamaan dapat meminilmalisir terjadinya konflik. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 17 September 2015

Mendagri ‘Curhat’ ke PBNU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menyampaikan curahan hatinya (curhat) kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait perkembangan politik di Indonesia. Katanya, sejak reformasi bergulir, Kementerian yang dipimpinnya nyaris tidak punya hak untuk mengarahkan ormas dan mengatur lalu lintas ide yang berkembang dari luar negeri.



Mendagri ‘Curhat’ ke PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Mendagri ‘Curhat’ ke PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Mendagri ‘Curhat’ ke PBNU

“Kita ini dibuat tidak punya hak. Tugas kita mencatat saja ormas yang masuk,” katanya dalam audiensi dengan PBNU di kantor Kementerian Dalam Negeri di jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, Rabu (10/8).

Rombongan PBNU dipimpin langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj bersama Sekjen PBNU Ikbal Sullam beserta beberapa pengurus lembaga dan lajnah di lingkungan PBNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gamawan mengatakan, pada masa reformasi tatanan politik berubah drastis. Para politisi cenderung mengarahkan Indonesia persis seperti Amerika dan negara-negara liberal di Eropa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kecenderungannya diserahkan suara pasar saja, padahal pendidikan rata-rata rakyat Indonesia kan baru sekolah menengah atau SMP, berarti kualitas pasar yang dimaksud ya pasar SMP,” katanya.

Menteri juga sempat mengeluhkan beberapa fakta terakhir terkait hasil pemilihan kepala daerah di beberapa tempat. Beberapa calon bupati yang sedang terkena kasus justru malah terpilih kembali karena tidak ada persyaratan bahwa calon kepala daerah harus bersis dari cacat moral.

“Kita ini mau bedemokrasi seperti apa. Disebutkan bahwa syarat seorang calon presiden haruslah tidak cacat mora, tapi untuk jadi gubenur atau bupati tidak apa,” katanya menyinggung penolakan sejumlah kalangan terhadap gagasan Mendagri memasukkan pasal moral dalam undang-undang pemilu.

Menanggapi hak itu Said Aqil menyampaikan, pihaknya mendukung berbagai upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi bangsa yang karut marut setelah era reformasi.

“Kita tidak ikut campur urusan politik. Tapi kita siap bekerjasama untuk membangun bangun bangsa, masyarakat dan umat Islam. Kita sudah satu barisan dengan pemerintah,” katanya. (nam)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Bahtsul Masail, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 13 September 2015

Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menghidupkan Nahdlatul Ulama sama dengan menghidupkan agama. Begitu juga dengan menghidupkan banom NU semisal Gerakan Pemuda Ansor. Karena inti dari perjuangan di NU maupun GP Ansor sama dengan menegakkan Agama, bahkan sangat riil. NU menjadikan pedoman Islam Ahlusunah wal Jamaah karena merupakan amanat dari para ulama atau kiai, titipan para wali, dan wasiat dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Demikian disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Nadlatul Ummah-Buntet-Cirebon DR KH Muhammad Abbas Billy Yachsi Fuad Hasyim saat mengisi Ansor Bershalawat PAC Ansor Ketanggungan, Selasa (28/3) lalu.

Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah (Sumber Gambar : Nu Online)
Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah (Sumber Gambar : Nu Online)

Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah

Pada taushiyahnya, Kang Babbas, sapaan akrabnya, berpesan agar para pengurus yang telah dilantik segera membangkitkan ranting-ranting. “Baiat bukanlah janji kosong, namun juga harus dipertanggungjawabkan kepada anggota dan Allah SWT untuk menegakkan Islam .

“Dengan menghidupkan Ansor, menghidupkan NU, kalian sama halnya menghidupkan agamanya Allah. Jangan ragu ikut NU. Jangan ragu berjuang membesarkan NU," ajak Kang Babbas dengan lantang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Panitia Ahmad Fauzan El Azizi mengatakan, Ansor Bersholawat merupakan agar Ansor makin dikenal masyarakat dan dicintai masyarakat. Di Brebes, pada umumnya Nahdliyin kultural secara amaliyah, namun kurang paham apa itu Ansor dan Banser. Untuk itu, Ansor harus merangkul masyarakat dalam berbagai kegiatan, dan peduli pada masyarakat.

Ansor Bersholawat yang dimeriahkan group hadrah Al-Munsyidin dari Kota Pekalongan itu sekaligus pelantikan Pengurus PAC GP Ansor Ketanggungan masa khidmah 2017-2019, pelantikan Pengurus Pimpinan Ranting Fatayat NU Desa Kubangsari dan peresmian mushala Babussalam Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan Brebes.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelantikan Pengurus PAC Ansor Ketanggungan dilakukan Ketua PC Ansor Brebes Ahmad Munsip Maksudi. Mereka yang dilantik antara lain Ketua Arif Rahman, Slamet dan Bendahara Misbahudin.

Ahmad Munsip berpesan agar jajaran pengurus yang dilantik bisa mengemban amanah organisasi, mampu mengembangkan kader, dan jangan tunggu waktu untuk bergerak. “Bergeraklah, kalau bisa lari mengapa kita hanya terdiam,” pesannya. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Kajian, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 11 September 2015

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peringatan Harlah ke-71 sekaligus pelantikan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) periode 2016-2021, Selasa (28/3) di Masjid Istiqlal Jakarta diikuti antusias oleh 23.000 kader Muslimat dari sejumlah daerah. Istiqlal dipenuhi oleh ibu-ibu yang kompak mengenakan batik hijau, seragam khas Muslimat NU.

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU

Dalam pidatonya sesaat setelah dilantik Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa banyak realisasi dari program-program Muslimat berangkat dari kerpihatinan yang dialami ibu pertiwi.

“Saat ibu pertiwi bersedih banyak anak-anak yang perlu asuhan, Muslimat hadir mendirikan panti asuh yang di dalamnya ada sekolah untuk mereka antara lain TQP, TK RA, dan PAUD,” kata Khofifah.

Dia menambahkan, saat ini Muslimat NU telah memiliki sekitar 16.300 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), 13.000 lebih Raudlatul Athfal (RA), 9.800 RA, dan 4.600 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).?

Ketika ibu pertiwi bersedih karena maraknya penyalahgunaan Narkoba, kata dia, Muslimat hadir untuk menanggulangi penyebaran Narkoba di kalangan anak dengan gerakan aktif Laskar Antinarkoba.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Laskar Antinarkoba telah dideklarasikan pada 2016 lalu di Malang dan telah meraih penghargaan MURI. Saat ini Laskar tersebut dikomandani oleh setiap Ketua Pimpinan Wilayah di daerahnya masing-masing. Mari kita jaga NKRI dengan merawat anak-anak dari ancaman Narkoba,” urai Menteri Sosial RI ini.

Kepriahtinan ibu pertiwi juga diraskan betul oleh Muslimat NU ketika banyak anak-anak terlantar. Pihak telah melakukan langkah nyata dengan mendirikan sejumlah panti asuhan.

“Saat ini ada 144 panti asuhan di lingkungan Muslimat NU. Bukan hanya itu, Muslimat NU juga memiliki 134 panti yang diperuntukan bagi orang lanjut usia (Lansia) ,” terang perempuan kelahiran Surabaya 51 tahun lalu ini.

Hingga sekarang ini, Muslimat NU juga terus melakukan pemberdayaan ekonomi melalui maksimalisasi pusat-pusat koperasi (Puskop) yang dikelola oleh pengurus dan kader Muslimat NU di setiap tingkatan. Muslimat juga memiliki induk koperasi yaitu Inkopan (Induk Koperasi Annisa).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Begitu juga di bidang kesehatan dengan mendirikan sejumlah rumah sakit dan klinik. “Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Jombang yang dikelola oleh Muslimat NU bahkan mendapatkan penghargaan nasional. Lalu kami juga medirikan Klinik Haemodialisis yang saat telah berjalan dengan baik,” jelas Khofifah. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 07 September 2015

Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dede Kurniawan dinobatkan sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Brebes untuk periode 2009-2010 menggantikan Afifudin El Jufri. Dia memperoleh suara 20 sehingga mengungguli rivalnya Sholikhin AP dengan 11 suara dan Ahmad Jauhari Amin 1 suara dalam Konferensi Cabang (Konfercab) III PMII Kabupaten Brebes Sabtu Malam (26/12).



Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes

Ketua Terpilih, dalam programnya antara lain ingin meningkatkan intelektual kader PMII. Antara lain melalui penyelenggaraan diskusi dan debat publik. “Untuk tampil ke muka, kader PMII harus memiliki intelektual yang tinggi selain kadar keimanan dan ketakwaan yang membaja,” jelasnya.

Konfercab yang berlangsung di gedung Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jalan Raya Klampok Brebes itu dibuka Bupati Brebes Indra Kusuma S Sos yang diwakili Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Drs. Rais Khana. Dalam kata sambutannya, Bupati berharap, organisasi mahasiswa ini bisa menjadi spirit pembangunan di Kabupaten Brebes. “Tanpa kawalan mahasiswa, pembangunan tidak bisa berjalan dinamis,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk itu, dia berharap kepekaan PMII untuk bersama-sama membangkitkan pembangunan daerah. “Saatnya PMII turut serta membangun masyarakat,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Konfercab, juga diisi dengan bedah buku. Buku yang dibedah karya Addien Jauharudin dengan judul Menggerakan Nahdlatut Tujjar. Sang Penulis hadir dalam kesempatan tersebut dengan pembanding Budayan Atmo Tan Sidik serta di Moderatori Redaktur Radar Tegal Muamar Riza Pahlevi.

Menurut Addien, Nahdlatut Tujjar atau kebangkitan para saudagar era kini sedang diperbincakan banyak orang. Terkait dengan besarnya potensi NU dan adanya keterputusan Indonesia sebagai bangsa saudagar. Maka membincangkan model ekonomi yang harus di bangun oleh NU, pada dasarnya sama dengan membincangkan bagaimana model ekonomi Indonesia yang harus dibangun.

Semua model ekonomi yang dibangun oleh pemerintahan Indonesia baik melalui Repelita maupun Musrenbang belum mampu menjawab kebutuhan dasar ekonomi rakyat. Nahdlatut Tujjar hanyalah formula awal dalam membangun kesadaran ekonomi NU. “Artinya, bagaimana seharusnya NU berperan dalam pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Addien, sembilan puluh tahun yang lalu Nahdlatut Tujjar telah merintis jalan pembangunan ekonomi masyarakat nahdliyin. “Dengan kehadiran Nahdlatut Tujjar, diharapkan mampu menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat Nahdliyin,” tandasnya. (was)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 05 September 2015

Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care”

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Surabaya merekrut dan melatih kader dari kalangan mahasiswa untuk menjadi petugas "NU Care LAZISNU". Langkah ini dilakukan? guna meningkatkan pengelolaan dana dan kegiatan bantuan sosial masyarakat kota Surabaya.

"Saat ini kami melatih sekitar 100 orang kader dari dari berbagai kalangan baik dari warga NU, remaja NU, dan kalangan kampus di Surabaya, seperti ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dan Unair (Universitas Airlangga), yang diharapkan menjadi motor penggerak lembaga," ujar Ketua LAZISNU Kota Surabaya Yusuf Hidayat dalam kesempatan pelatihan Manajemen dan Pengaderan Amil di Hotel Pesona Surabaya, Sabtu (9/4).

Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care” (Sumber Gambar : Nu Online)
Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care” (Sumber Gambar : Nu Online)

Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care”

Ia mengatakan, kader tersebut diharapkan menjadi petugas profesional LAZISNU dan Program NU Care di Surabaya dalam pengoperasian dana zakat, nonzakat, infaq, dan shadaqah dari warga NU dan masyarakat untuk kegiatan bantuan sosial di bidang kesehatan, pendidikan, dan bantuan masyarakat yang kurang mampu, serta bantuan sosial lainnya. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Diharapkan mereka menjadi kader yang mampu bekerja secara profesional dalam pengelolaan dana guna memperluas jaringan dan meningkatkan kegiatan bantuan sosial NU Care seperti bantuan pendidikan dan kesehatan masyarakat Kota Surabaya,” tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pelatihan ini, LAZISNU Surabaya mengajarkan peserta pembentukan kepribadian amil, dari aspek penampilan, perilaku profesional ketika menerima tamu, mendatangi muzakki (wajib zakat), serta cara menyapa mustahiq (penerima zakat). "Saya juga mengajak peserta pelatihan dan kader untuk serius bergiat di LAZISNU sebagai jalan untuk mengbdikan diri kepada masyarakat," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Pengurus Pusat LAZISNU Syamsul Huda. Ia berharap dengan pelatihan tersebut, para kader bisa melakukan pengelolaan dana dan memperbanyak kegiatan bantuan NU Care di Surabaya sehingga meningkatkan kepedulian NU terhadap pendidikan, kesehatan masyarakat, maupun mendukung kegiatan keagamaan NU Kota Surabaya.

Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2016 ini PBNU melalui LAZISNU lebih meningkatkan bantuan sosial melalui program NU Care sedangkan untuk urusan zakat LAZISNU tetap bekerja sama dengan Baznas.

"Untuk dana program NU Care dan kegiatan sosial sepenuhnya akan dilakukan oleh NU Cabang masing-masing dan laporan pengelolaan akan disampaikan secara transparan dan terbuka, laporan keuangannya harus bisa diakses siapa saja, kapan saja, dari mana saja," ujarnya.? ?

Sementara ituWakil Rais Syuriah NU Kota Surabaya KH Azhar Sofwan berpesan agar dalam meningkatkan dan mengembangkan manajemen operasional tetap mengedepankan aspek hukum yang sudah ditetapkan oleh Nahdlatul Ulama maupun regulasi dari pemerintah agar LAZISNU tetap menjadi pilihan dalam mengelolah zakat dari warga NU maupun masyarakat.

"Yang perlu diperhatikan oleh LAZISNU bahwa manajemen adalah untuk mempercepat dan mempermudah orang untuk berzakat tapi bukan mengabaikan aspek hukum, mudah-mudahan dengan prinsip ini semangat berzakat semakin tinggi," ujarnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah