Minggu, 03 Mei 2015

Puluhan Ribu Umat Islam Hadiri Konser Habib Syech

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Puluhan ribu ummat Islam di Pekalongan dan sekitarnya hadiri pagelaran konser sholawat Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaff yang berlangsung di Jalan Hasanuddin Senin (14/1).

Puluhan Ribu Umat Islam Hadiri Konser Habib Syech (Sumber Gambar : Nu Online)
Puluhan Ribu Umat Islam Hadiri Konser Habib Syech (Sumber Gambar : Nu Online)

Puluhan Ribu Umat Islam Hadiri Konser Habib Syech

Acara konser sholawat dalam rangka peringatan Haul Habib Mohammad bin Yahya dan peringatan Maulidur Rasul SAW 1434 H. serta pelantikan masal 12 ranting NU yang digelar oleh Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Pekalongan Timur.

Meski sebelum konser dimulai Pekalongan sempat diguyur hujan sejak sore, tak menyurutkan langkah pencinta lagu lagu Habib Syech untuk hadir menyaksikan dan mendengarkan secara langsung penampilan sang idola yang cukup fenomenal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diawali dengan lagu sholawat NU, Habib Syech langsung menggebrak dengan lagu lagunya yang hits dilantunkan secara bersambung diiringi gerakan tangan puluhan ribu pengunjung dan berbagai atribut bendera dan spanduk yang tiada henti. Bahkan di tengah tengah ribuan pengunjung terdapat bendera NU dan Badan Otonomnya untuk ikut dikibarkan selama konser berlangsung.

Sebelum konser dimulai, Habib Syech mengingatkan peda pengunjung untuk lebih hati-hati dan waspada terhadap barang bawaannya seperti handphon, perhiasan dan uang. Pasalnya, hampir disetiap dirinya menggelar konser selalu terdapat banyak korban para copet yang mengambil kesempatan padatnya pengunjung.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan gayanya yang khas, Habib Syech mampu menghipnotis puluhan ribu pengunjung mulai dari anak anak, remaja hingga orang tua yang duduk secara rapi meski harus berdesakan untuk terus mengikuti lantunan lagu demi lagu yang tidak asing di telinga ummat Islam.

Ketua Pengurus MWC NU Pekalongan Timur RM Firdaus mengatakan, kegiatan konser sholawat Habib Syech dilakukan dalam rangka memperingati haul Habib Mohammad bin Yahya sekaligus memperingati Maulidurrasul Muhammad SAW 1434 Hijriyah serta pelantikan bersama 12 ranting NU di Pekalongan Timur yang telah mendapatkan SK dari PCNU Kota Pekalongan.

Dikatakan, untuk menyemarakkan acara, pihaknya bersama Muslimat dan Fatayat NU juga menggelar kegiatan penunjang antara lain yakni jalan sehat warga NU, bazar dan fashion show serta khitanan masal yang diikuti 24 anak. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Abdul Muiz P

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 02 Mei 2015

PBNU Harus Turun Tangan Bimbing UNU di Wilayah Minus

Jombang,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pendirian dan pengembangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di berbagai daerah patut diapresiasi oleh warga nahdiyin. Program tersebut harus diteruskan PBNU periode 2015-2020 mendatang. Siapa pun pemimpinnya, UNU ini harus lebih ditingkatkan.

?

Hal itu? diungkapkan Ketua Badan Pelaksana UNU Sumatera Barat KH Zainal MS menjawab pertanyaan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di sela-sela rehat sidang pleno pembahasan tata tertib Muktamar ke 33 NU, di Alun-Alun, Jombang, Ahad (2/8) malam. Menurut Zainal,? kehadiran UNU disamping sebagai lembaga ilmiah, yang lebih penting adalah sebagai lembaga kajian keislaman yang berpahamkan Ahlussunnah wal-Jamaah.

PBNU Harus Turun Tangan Bimbing UNU di Wilayah Minus (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Harus Turun Tangan Bimbing UNU di Wilayah Minus (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Harus Turun Tangan Bimbing UNU di Wilayah Minus

?

Dikatakan, apa yang dirintis PBNU 2010-2015 mendirikan UNU di sejumlah wilayah di Indonesia, adalah langkah strategis dan amat penting. Ini kebangkitan NU pascareformasi yang patut diajung jempol.

?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"UNU tampil sebagai lembaga kajian keislaman untuk menciptakan dan memahami? Islam secara komprehensif, Islam yang rahmatan lilalamin. Saat ini banyak yang mengaku Islam, Islam dari kulit saja, tapi tidak tahu isi Islam yang sesungguhnya. Sering umat Islam berbeda antara di dalam dengan di luarnya. Di luarnya Islam, ternyata di dalamnya jauh dari nilai-nilai? ? Islam yang rahmatan lilalamin sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dulunya," kata Zainal yang juga Rais Syuriah PW Nahdlatul Ulama Sumatera Barat ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?

Dikatakan, kehadiran UNU di berbagai daerah di Indonesia akan mempercepat pengembangan NU di daerah-daerah yang minus NU-nya. Jika PBNU serius mengembangkan NU di luar pulau Jawa, harus lebih memberikan prioritas program terhadap pengembangan UNU. "Wilayah NU yang memang minus, PBNU harus turun tangan membimbing langsung mendirikan dan mengembangkan UNU-nya. Jika dibiarkan sendiri, dapat dipastikan akan sulit berkembang," ujar Zainal.

?

Di Sumatera Barat sendiri, kata Zainal, UNU sudah mendapatkan izin. Walaupun hingga kini masih mengalami kesulitan merealisasikannya, tapi tetap optimis UNU bisa eksis. Hanya perlu waktu dan pendekatan kepada pihak terkait. "Masyarakat dan pemerintah daerah sendiri menyambut positif? kehadiran UNU ini," tuturnya. (armaidi tanjung/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 23 April 2015

Mahasiswa Pascasarjana NU di UGM Bahas Pangan Fungsional untuk Masyarakat

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah  

Dalam rangka memperingati hari pangan dunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober, Forum Silaturrahmi Mahasiswa Pascasarjana Nahdlatul Ulama UGM bekerjasama dengan Pusat Studi Energi UGM menyelenggarakan diskusi bulanan ke-3 pada Rabu, (18/10). Diskusi ini mengusung tema “Peran Pangan Fungsional untuk Kesejahteraan Masyarakat.” 

Hadir sebagai pembicara Satyaguna Rakhmatullah, alumni S2 Fakultas Peternakan UGM yang sekarang menjadi  peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM. Selain itu ia juga aktif sebagai pengurus Lembaga Pengembangan Pertanian PWNU DIY. 

Mahasiswa Pascasarjana NU di UGM Bahas Pangan Fungsional untuk Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Pascasarjana NU di UGM Bahas Pangan Fungsional untuk Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Pascasarjana NU di UGM Bahas Pangan Fungsional untuk Masyarakat

Satyaguna menyampaikan bahwa pangan fungsional itu erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Pangan fungsional ini adalah pangan yang tidak hanya memberikan nutrient atau nilai gizi, tetapi juga memberikan nilai kesehatan lebih bagi tubuh kita. 

Lebih lanjut, Satyaguna mengatakan bahwa pangan fungsional yang jumlahnya sangat banyak itu dapat kita temukan di lingkungan sekitar kita baik dalam bentuk umbi, sayur, maupun buah-buahan lokal. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemerintah diharapkan dapat mendorong kampanye pangan fungsional ini dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup masyarkat baik dalam sisi kesehatan maupun dalam konteks ekonomi. Setiap desa diharapkan dapat mengembangkan pangan fungsional yang berasal dari hasil alam yang organik sebagi ciri khas daerah tersebut dan sekaligus untuk menguatkan ketahanan pangan masyarakat.

Sementara Ahmad Rahma Wardhana, perwakilan Pusat Studi Energi menyampaikan bahwa yang terpenting dalam menyelenggarakan diskusi seperti ini adalah keistiqomahan. 

Selain itu ia juga menyampaikan, sebagai forum yang berisi mahasiswa dari litas disiplin, forum ini memungkinkan kita untuk mengembangkan sudut pandang multi perspektif, untuk keluasan dan kedewasaan dalam mengambil keputusan. 

Diskusi ini diikuti oleh sekitar 30 mahasiswa S2 dan S3 yang berasal dari bebagai jurusan di kampus UGM, UIN Sunan Kalijaga dan UNY.  Forum ini merupakan wadah diskusi untuk mengembangkan intelektualitas mahasiswa Pascasarjana dari berbagai disiplin ilmu yang terikat oleh satu rasa emosi yang sama, yakni sebagai keluarga besar Nahdhlatul Ulama. (Irsyadul Ibad/Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 18 April 2015

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gencarnya penggunaan media online dan media sosial tentang berbagai aktivitas masyarakat disikapi anggota Muslimat NU Kabupaten Brebes dengan cara bijak. Sebanyak 60 aktivis Muslimat NU Brebes menggunakan sejumlah media sosial terutama untuk memotivasi para pasangan usia subur agar ikut Keluarga Berencana (KB).

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi (Sumber Gambar : Nu Online)
60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi (Sumber Gambar : Nu Online)

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi

Mereka mengikuti pendidikan di Hotel Grand Dian Jalan Jenderal Sudirman Brebes, Rabu-Jumat (13-15/1). “Mereka mendapatkan pelatihan mengenai metode kontrasepsi dan penggunaan teknologi modern untuk sosialisasi KB dengan cara Islami di tengah masyarakat,” kata Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKM) Muslimat NU Brebes Hj Nurhalimah.

Selama 10 tahun ke belakang, kata Nurhalimah, peningkatan capaian KB di Indonesia sangat rendah. Di sisi lain tingkat kematian ibu karena melahirkan juga masih tinggi. Ia menyebut kehamilan yang tidak direncanakan dengan baik sebagai salah satu penyebab kematian ibu. Hal ini semakin memperkuat urgensi untuk segera melakukan inovasi dalam bekerja di lapangan.?

Keluarga Berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak 40 puluh tahun lalu dan sudah mencapai hasil yang sangat baik yang diakui oleh dunia internasional keberhasilannya. Meski demikian, dalam setiap hal pasti akan ada saatnya dimana dibutuhkan cara kerja baru. Di tengah dinamika lingkungan yang sudah berbeda, seperti dinamika kemajuan teknologi, dinamika budaya dan sosial yang sudah berubah diperlukan inovasi agar dapat terus mempertahankan apa yang sudah dicapai dan meningkatkan ke arah yang lebih baik lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Muslimat NU Dra Hj Chulasoh menambahkan, Kabupaten Brebes memiliki jumlah penduduk terbanyak se-Jawa Tengah. Ia berharap ledakan jumlah penduduk dapat dicegah. “Muslimat NU terpanggil untuk berperan aktif mengatur jumlah kelahiran,” tuturnya.

Di sisi lain, kata Chulasoh, saat ini hampir 80% orang di Brebes memiliki akses terhadap telepon genggam. Sebagian besar di antaranya sudah memiliki koneksi internet di teleponnya. Mereka menggunakan internet untuk mencari informasi, membaca berita, atau menggunakan sosial media. Hampir 90% masyarakat Brebes memilliki fesbuk.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Statistik ini didapatkan berdasarkan studi terakhir di tahun 2015 yang dilakukan oleh Johns Hopkins Center for Communication Program bekerja sama dengan Universitas Indonesia di 11 kabupaten kota wilayah kerja program Pilihanku, dengan total responden lebih dari 20,000 Pasangan Usia Subur (PUS).

“Dengan media sosial dan instant messaging saya sekarang dapat terkoneksi dengan seluruh orang di dunia,” tambah Soimah salah seorang peserta.?

Ketua Pelaksana Program Pilihanku Muslimat NU Hj Kusnia Nasser menjelaskan, Muslimat NU bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Johns Hopkins Center for Communication Program (CCP) melihat potensi yang sangat besar untuk menjangkau masyarakat dengan informasi akurat tentang Keluarga Berencana melalui pemanfaatan teknologi online dan media sosial.?

“Muslimat NU sejak tahun 1967 setuju dengan Keluarga Berencana dan bahkan aktif mengumpulkan para ulama NU untuk diajak diskusi tentang KB ditinjau dari perspektif Islam sehingga pada tanggal 25 September 1969 menghasilkan 8 Fatwa PB Syuriah NU berupa Pedoman Pokok tentang KB untuk jam’iyah NU”, jelasnya.?

Cara-cara Islami yang dimaksud adalah yang sesuai dengan delapan fatwa ulama Syuriyah PBNU. Pertama, KB harus diartikan sebagai pengaturan penjarakkan kehamilan untuk kesejahteraan dan bukan pencegahan untuk pembatasan kehamilan. Kedua, KB harus dijelaskan dalam kepentingan kesejahteraan Ibu dan Anak dan bukan karena takut miskin. Ketiga, KB tidak boleh dilakukan dengan pengguguran kandungan. Keempat, tidak boleh merusak dan menghilangkan bagian tubuh. Kelima, KB adalah masalah perseorangan dan sukarela. Keenam, KB harus mendapat persetujuan suami dan istri. Ketujuh, KB tidak boleh bertentangan dengan hukum agama Islam. Kedelapan, KB jangan disalahgunakan untuk kepentingan maksiat.

Motivator yang rata-rata tinggal di pedesaan dari 17 Pimpinan Anak Cabang se-Kabupaten Brebes itu diberi bekal cara menggunakan media komunikasi tablet yang sudah dilengkapi dengan aplikasi tentang Keluarga Berencana. “Alhamdulillah, saya bisa mengoperasikan tablet yang biasa digunakan anak saya,” tuturnya.

Tablet yang menjadi hak milik para peserta pelatihan tersebut, juga dilengkapi aplikasi perencanaan keluarga yang diberi nama SKATA ? (berasal dari Seiya Sekata bersama pasangan) kini sudah dapat diunduh dari Google Play dan App Store. SKATA adalah aplikasi baru tentang perencanaan keluarga yang dapat diunduh secara gratis oleh pengguna Android atau IOS (iPhone). Selain itu SKATA juga dapat diakses di www.skata.info bagi mereka yang memiliki operating system berbeda, seperti misalnya Blackberry.

Dengan mengunduh SKATA atau melihat websitenya masyarakat dapat memperoleh informasi tentang perencanaan keluarga lewat artikel yang ditulis oleh para ahli. SKATA memberikan penjelasan mendetail tentang masing-masing metode kontrasepsi seperti IUD dan implan, metode kontrasepsi jangka panjang yang memberikan perlindungan 3-12 tahun yang dapat dihentikan pemakaiannya sewaktu-waktu atau berbagai jenis metode kontrasepsi yang cocok bagi ibu yang baru melahirkan. Melalui SKATA juga dapat diperoleh lokasi bidan terdekat untuk konsultasi. SKATA memberikan kuis-kuis untuk mengetes pengatahuan dan bahkan dapat digunakan menjadi menjadi agenda pribadi perencanaan keluarga seperti pengingat imunisasi, kalender menstruasi, kalender kontrasepsi, dan lain-lain.

Hal ini dilakukan agar tiap keluarga di Indonesia memiliki inspirasi untuk merencanakan keluarganya dan merencanakan kebahagiannya sehingga setiap keluarga di Indonesia adalah keluarga yang sejahtera, harmonis, dan berdaya saing tinggi untuk Indonesia yang lebih baik. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 11 April 2015

MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat KH Hafidz Utsman menyatakan bahwa keberadaan MUI perlu dipertahankan karena bertugas meluruskan persepsi ummat tentang masalah-masalah dalam agama Islam.

Masalah yang menjadi perhatian MUI adalah masalah akidah yang menyangkut kepercayaan yang dianggap sesat, bukan masalah yang sifatnya syariah yang memang banyak pendapat atau khilafiyah.

MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat

Tugas ini juga bukan tanggung jawab MUI semata, tetapi juga melibatkan pemerintah untuk mensosialisasikan apa yang sudah diputuskan MUI dan dalam pelaksanaanya tidak boleh menggunakan kekerasan.

“Dalam salah satu keputusannya ada ketetapan bahwa untuk mengajak ke jalan yang lurus, tidak boleh menggunakan cara-cara kekerasan,” katanya.

Karena itu, Rais Syuriyah PBNU ini berpendapat bahwa kekerasan agama yang terjadi belakangan ini bukan karena disebabkan oleh fatwa MUI. “Setelah reformasi, Indonesia mengulang posisi transisi kehidupan sosial masyarakat yang menimbulkan kekerasan dalam berbagai bentuk,” tuturnya.

Karena itu, kekerasan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dari masalah pilkada, politik, dan masalah lainnya. Kekerasan juga memiliki banyak bentuk. “Kekerasan dilakukan oleh rakyat, pemimpin menggunakan bahasa yang kasar sampai dengan perpecahan dikalangan para kiai,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengenai masalah Ahmadiyah, Hafidz berpendapat fatwa yang dikeluarkan saat ini adalah penegasan kembali fatwa yang sudah dikeluarkan pada tahun 1980. Kesesatan Ahmadiyah yang mengakui adanya nabi setelah nabi Muhammad ini juga diputuskan oleh Rabithah Alam Islami Makkah. Menerutnya, yang penting saat ini adalah ketegasan pemerintah menyelesaikan ini. (mkf)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Kajian Sunnah, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 April 2015

NU Gelar Apel Besar di Surabaya

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah NU Jawa Timur bakal menggelar apel besar untuk memperingati hari lahir ke-93 NU, sekaligus mendeklarasikan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, Sabtu (30/4) malam. Kegiatan yang dipusatkan di Candrawilwatikta Pandaan, Pasuruan ini bakal dihadiri Ketua Umum NU KH Said Aqil Siroj dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.

"NU sudah melakukan kajian akademik menentukan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan akan diusulkan kepada pemerintah bersamaan dengan apel besar," kata Ketua PBNU Saifullah Yusuf kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah,? Jumat (29/4)? di Surabaya.

NU Gelar Apel Besar di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Gelar Apel Besar di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Gelar Apel Besar di Surabaya

Wakil Gubernur Jatim ini menyatakan saat ini hanya ada hari kesaktian Pancasila, sedangan hari lahirnya belum ada sehingga kajian dan naskah akademik yang sudah dilakukan NU dinilainya sangat tepat.

Dalam naskah akademik, kata dia, di antaranya NU berpendapat bahwa pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 adalah fakta sejarah yang tak dapat disangkal.

"Agar momentum kesejarahan itu tidak hilang, maka 1 Juni harus menjadi hari lahir Pancasila," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Naskah akademik itu, lanjut Gus Ipul, akan dibacakan pengurus PBNU di hadapan Megawati Soekarnoputri dan disaksikan 10 ribu kader NU serta sejumlah perwakilan organisasi masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Pancasila terbukti mampu membawa ketenteraman di tengah warga Indonesia yang berbeda suku, agama dan kepentingan," kata Gus Ipul, sembari menambahkan dalam apel besar tersebut juga akan diteguhkan Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi inspirasi dunia pada era globalisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari mengkonfirmasi bahwa Ketua Umum Megawati akan menghadiri apel besar NU dan Harlah Pancasila.

"Bu Mega diundang dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI ke-5, sekaligus putri sang penggali lahirnya Pancasila 1 Juni, Bung Karno," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, rencananya ribuan kader PDI Perjuangan di Jatim juga dikerahkan dan berbaur bersama puluhan ribu nahdliyin. "Pengurus DPD ke sana dan sudah menginstruksikan DPC sekitar agar mengirimkan kadernya datang ke Pandaan," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim tersebut. (Rofii Boenawi/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Tegal, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 04 April 2015

Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA

Tulungagung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, sebelum? menghadiri? acara Rapat Koordinasi? Nasional (Rakornas) Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser di Tulungagung menyempatkan diri? singgah ke Pesantren Pesulukan Toriqoh Agung (PETA), Tulungagung, Jawa Timur Jumat sore (5/8).

Ketum dan rombongan tiba di Pesantren PETA, langsung disambut KH Saladdin Abdul Djalil Mustaqiem yang juga salah seorang mursyid Thoriqoh Sadziliyah yang berpusat di Kauman Tulungagung.

Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA

Suasana sangat akrab begitu rombongan Gus Tutut dijamu di ruang tamu kediaman kiai yang akrab disapa Gus Saladin. Apalagi yang jadi bahan gojlokan adalah Kepala Satkornas? Banser Alfa Isneini dan Bendahara Umum Zainal Abidin yang memang sudah akrab dengan tuan rumah. Keduanya memang salah aktivis pesantren tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Inti kehadiran rombongan pengurus PP GP Ansor ke pesantren tersebut dalam rangka silaturahim dan ta’aruf pengurus PP dan Satkornas Banser. Selain itu juga mohon dukungan dan masukkan untuk perkembangan orgaanisasi pemuda NU tersebut.

Beberapa masukkan disampaikan kiai muda tersebut. Salah satunya ia mendorang agar Ansor dan Banser bisa berkiprah di semua lini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ansor dan Banser ini masa-masa produktif sehingga bisa lebih giat dalam berkiprah. Kalau mau bisa berkiprah di semua lini ekonomi, politik, pendidikan dan lainnya. Yang terpenting tetap menjaga? marwah NU dan NKRI,’’ ungkap Gus Saladin.

Sebagaimana diketahui, Gus Tutut akan menghadiri Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Banser. Acara bertema “Menyamakan Gerak dan Langkah Guna Mempekokoh NKRI” ini akan berlangsung mulai 5-7 Agustus di Pendapa Agung Mandiri Tulungagung.

Sebelum memberi arahan dan membuka acara tersebut beberapa agenda dilakukan Gus Tutut, salah satunya sowan ke Pengasuh Pesantren PETA Tulungagung tersebut.

“Alhamdulillah? kita diterima dengan penuh keakraban. Masukkan sangat? bagus. Insyaallah nanti akan kita tindak lanjuti,’’ ungkap Gus Tutut? usia sowan.

Sementara hingga tadi peserta yang hadir sudah 98 persen. Ada sebagian pengurus yang belum hadir, khususnya yang dari luar kota. (imam kusnin ahmad/abdulllah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah