Sabtu, 18 April 2015

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gencarnya penggunaan media online dan media sosial tentang berbagai aktivitas masyarakat disikapi anggota Muslimat NU Kabupaten Brebes dengan cara bijak. Sebanyak 60 aktivis Muslimat NU Brebes menggunakan sejumlah media sosial terutama untuk memotivasi para pasangan usia subur agar ikut Keluarga Berencana (KB).

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi (Sumber Gambar : Nu Online)
60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi (Sumber Gambar : Nu Online)

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi

Mereka mengikuti pendidikan di Hotel Grand Dian Jalan Jenderal Sudirman Brebes, Rabu-Jumat (13-15/1). “Mereka mendapatkan pelatihan mengenai metode kontrasepsi dan penggunaan teknologi modern untuk sosialisasi KB dengan cara Islami di tengah masyarakat,” kata Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKM) Muslimat NU Brebes Hj Nurhalimah.

Selama 10 tahun ke belakang, kata Nurhalimah, peningkatan capaian KB di Indonesia sangat rendah. Di sisi lain tingkat kematian ibu karena melahirkan juga masih tinggi. Ia menyebut kehamilan yang tidak direncanakan dengan baik sebagai salah satu penyebab kematian ibu. Hal ini semakin memperkuat urgensi untuk segera melakukan inovasi dalam bekerja di lapangan.?

Keluarga Berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak 40 puluh tahun lalu dan sudah mencapai hasil yang sangat baik yang diakui oleh dunia internasional keberhasilannya. Meski demikian, dalam setiap hal pasti akan ada saatnya dimana dibutuhkan cara kerja baru. Di tengah dinamika lingkungan yang sudah berbeda, seperti dinamika kemajuan teknologi, dinamika budaya dan sosial yang sudah berubah diperlukan inovasi agar dapat terus mempertahankan apa yang sudah dicapai dan meningkatkan ke arah yang lebih baik lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Muslimat NU Dra Hj Chulasoh menambahkan, Kabupaten Brebes memiliki jumlah penduduk terbanyak se-Jawa Tengah. Ia berharap ledakan jumlah penduduk dapat dicegah. “Muslimat NU terpanggil untuk berperan aktif mengatur jumlah kelahiran,” tuturnya.

Di sisi lain, kata Chulasoh, saat ini hampir 80% orang di Brebes memiliki akses terhadap telepon genggam. Sebagian besar di antaranya sudah memiliki koneksi internet di teleponnya. Mereka menggunakan internet untuk mencari informasi, membaca berita, atau menggunakan sosial media. Hampir 90% masyarakat Brebes memilliki fesbuk.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Statistik ini didapatkan berdasarkan studi terakhir di tahun 2015 yang dilakukan oleh Johns Hopkins Center for Communication Program bekerja sama dengan Universitas Indonesia di 11 kabupaten kota wilayah kerja program Pilihanku, dengan total responden lebih dari 20,000 Pasangan Usia Subur (PUS).

“Dengan media sosial dan instant messaging saya sekarang dapat terkoneksi dengan seluruh orang di dunia,” tambah Soimah salah seorang peserta.?

Ketua Pelaksana Program Pilihanku Muslimat NU Hj Kusnia Nasser menjelaskan, Muslimat NU bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Johns Hopkins Center for Communication Program (CCP) melihat potensi yang sangat besar untuk menjangkau masyarakat dengan informasi akurat tentang Keluarga Berencana melalui pemanfaatan teknologi online dan media sosial.?

“Muslimat NU sejak tahun 1967 setuju dengan Keluarga Berencana dan bahkan aktif mengumpulkan para ulama NU untuk diajak diskusi tentang KB ditinjau dari perspektif Islam sehingga pada tanggal 25 September 1969 menghasilkan 8 Fatwa PB Syuriah NU berupa Pedoman Pokok tentang KB untuk jam’iyah NU”, jelasnya.?

Cara-cara Islami yang dimaksud adalah yang sesuai dengan delapan fatwa ulama Syuriyah PBNU. Pertama, KB harus diartikan sebagai pengaturan penjarakkan kehamilan untuk kesejahteraan dan bukan pencegahan untuk pembatasan kehamilan. Kedua, KB harus dijelaskan dalam kepentingan kesejahteraan Ibu dan Anak dan bukan karena takut miskin. Ketiga, KB tidak boleh dilakukan dengan pengguguran kandungan. Keempat, tidak boleh merusak dan menghilangkan bagian tubuh. Kelima, KB adalah masalah perseorangan dan sukarela. Keenam, KB harus mendapat persetujuan suami dan istri. Ketujuh, KB tidak boleh bertentangan dengan hukum agama Islam. Kedelapan, KB jangan disalahgunakan untuk kepentingan maksiat.

Motivator yang rata-rata tinggal di pedesaan dari 17 Pimpinan Anak Cabang se-Kabupaten Brebes itu diberi bekal cara menggunakan media komunikasi tablet yang sudah dilengkapi dengan aplikasi tentang Keluarga Berencana. “Alhamdulillah, saya bisa mengoperasikan tablet yang biasa digunakan anak saya,” tuturnya.

Tablet yang menjadi hak milik para peserta pelatihan tersebut, juga dilengkapi aplikasi perencanaan keluarga yang diberi nama SKATA ? (berasal dari Seiya Sekata bersama pasangan) kini sudah dapat diunduh dari Google Play dan App Store. SKATA adalah aplikasi baru tentang perencanaan keluarga yang dapat diunduh secara gratis oleh pengguna Android atau IOS (iPhone). Selain itu SKATA juga dapat diakses di www.skata.info bagi mereka yang memiliki operating system berbeda, seperti misalnya Blackberry.

Dengan mengunduh SKATA atau melihat websitenya masyarakat dapat memperoleh informasi tentang perencanaan keluarga lewat artikel yang ditulis oleh para ahli. SKATA memberikan penjelasan mendetail tentang masing-masing metode kontrasepsi seperti IUD dan implan, metode kontrasepsi jangka panjang yang memberikan perlindungan 3-12 tahun yang dapat dihentikan pemakaiannya sewaktu-waktu atau berbagai jenis metode kontrasepsi yang cocok bagi ibu yang baru melahirkan. Melalui SKATA juga dapat diperoleh lokasi bidan terdekat untuk konsultasi. SKATA memberikan kuis-kuis untuk mengetes pengatahuan dan bahkan dapat digunakan menjadi menjadi agenda pribadi perencanaan keluarga seperti pengingat imunisasi, kalender menstruasi, kalender kontrasepsi, dan lain-lain.

Hal ini dilakukan agar tiap keluarga di Indonesia memiliki inspirasi untuk merencanakan keluarganya dan merencanakan kebahagiannya sehingga setiap keluarga di Indonesia adalah keluarga yang sejahtera, harmonis, dan berdaya saing tinggi untuk Indonesia yang lebih baik. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 11 April 2015

MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat KH Hafidz Utsman menyatakan bahwa keberadaan MUI perlu dipertahankan karena bertugas meluruskan persepsi ummat tentang masalah-masalah dalam agama Islam.

Masalah yang menjadi perhatian MUI adalah masalah akidah yang menyangkut kepercayaan yang dianggap sesat, bukan masalah yang sifatnya syariah yang memang banyak pendapat atau khilafiyah.

MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

MUI Bertugas untuk Luruskan Persepsi Umat

Tugas ini juga bukan tanggung jawab MUI semata, tetapi juga melibatkan pemerintah untuk mensosialisasikan apa yang sudah diputuskan MUI dan dalam pelaksanaanya tidak boleh menggunakan kekerasan.

“Dalam salah satu keputusannya ada ketetapan bahwa untuk mengajak ke jalan yang lurus, tidak boleh menggunakan cara-cara kekerasan,” katanya.

Karena itu, Rais Syuriyah PBNU ini berpendapat bahwa kekerasan agama yang terjadi belakangan ini bukan karena disebabkan oleh fatwa MUI. “Setelah reformasi, Indonesia mengulang posisi transisi kehidupan sosial masyarakat yang menimbulkan kekerasan dalam berbagai bentuk,” tuturnya.

Karena itu, kekerasan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dari masalah pilkada, politik, dan masalah lainnya. Kekerasan juga memiliki banyak bentuk. “Kekerasan dilakukan oleh rakyat, pemimpin menggunakan bahasa yang kasar sampai dengan perpecahan dikalangan para kiai,” imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengenai masalah Ahmadiyah, Hafidz berpendapat fatwa yang dikeluarkan saat ini adalah penegasan kembali fatwa yang sudah dikeluarkan pada tahun 1980. Kesesatan Ahmadiyah yang mengakui adanya nabi setelah nabi Muhammad ini juga diputuskan oleh Rabithah Alam Islami Makkah. Menerutnya, yang penting saat ini adalah ketegasan pemerintah menyelesaikan ini. (mkf)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Kajian Sunnah, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 April 2015

NU Gelar Apel Besar di Surabaya

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah NU Jawa Timur bakal menggelar apel besar untuk memperingati hari lahir ke-93 NU, sekaligus mendeklarasikan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, Sabtu (30/4) malam. Kegiatan yang dipusatkan di Candrawilwatikta Pandaan, Pasuruan ini bakal dihadiri Ketua Umum NU KH Said Aqil Siroj dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.

"NU sudah melakukan kajian akademik menentukan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan akan diusulkan kepada pemerintah bersamaan dengan apel besar," kata Ketua PBNU Saifullah Yusuf kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah,? Jumat (29/4)? di Surabaya.

NU Gelar Apel Besar di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Gelar Apel Besar di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Gelar Apel Besar di Surabaya

Wakil Gubernur Jatim ini menyatakan saat ini hanya ada hari kesaktian Pancasila, sedangan hari lahirnya belum ada sehingga kajian dan naskah akademik yang sudah dilakukan NU dinilainya sangat tepat.

Dalam naskah akademik, kata dia, di antaranya NU berpendapat bahwa pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 adalah fakta sejarah yang tak dapat disangkal.

"Agar momentum kesejarahan itu tidak hilang, maka 1 Juni harus menjadi hari lahir Pancasila," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Naskah akademik itu, lanjut Gus Ipul, akan dibacakan pengurus PBNU di hadapan Megawati Soekarnoputri dan disaksikan 10 ribu kader NU serta sejumlah perwakilan organisasi masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Pancasila terbukti mampu membawa ketenteraman di tengah warga Indonesia yang berbeda suku, agama dan kepentingan," kata Gus Ipul, sembari menambahkan dalam apel besar tersebut juga akan diteguhkan Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi inspirasi dunia pada era globalisasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari mengkonfirmasi bahwa Ketua Umum Megawati akan menghadiri apel besar NU dan Harlah Pancasila.

"Bu Mega diundang dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI ke-5, sekaligus putri sang penggali lahirnya Pancasila 1 Juni, Bung Karno," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, rencananya ribuan kader PDI Perjuangan di Jatim juga dikerahkan dan berbaur bersama puluhan ribu nahdliyin. "Pengurus DPD ke sana dan sudah menginstruksikan DPC sekitar agar mengirimkan kadernya datang ke Pandaan," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim tersebut. (Rofii Boenawi/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Tegal, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 04 April 2015

Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA

Tulungagung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, sebelum? menghadiri? acara Rapat Koordinasi? Nasional (Rakornas) Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser di Tulungagung menyempatkan diri? singgah ke Pesantren Pesulukan Toriqoh Agung (PETA), Tulungagung, Jawa Timur Jumat sore (5/8).

Ketum dan rombongan tiba di Pesantren PETA, langsung disambut KH Saladdin Abdul Djalil Mustaqiem yang juga salah seorang mursyid Thoriqoh Sadziliyah yang berpusat di Kauman Tulungagung.

Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum GP Ansor Gus Tutut Sowan kepada Gus Saladin PETA

Suasana sangat akrab begitu rombongan Gus Tutut dijamu di ruang tamu kediaman kiai yang akrab disapa Gus Saladin. Apalagi yang jadi bahan gojlokan adalah Kepala Satkornas? Banser Alfa Isneini dan Bendahara Umum Zainal Abidin yang memang sudah akrab dengan tuan rumah. Keduanya memang salah aktivis pesantren tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Inti kehadiran rombongan pengurus PP GP Ansor ke pesantren tersebut dalam rangka silaturahim dan ta’aruf pengurus PP dan Satkornas Banser. Selain itu juga mohon dukungan dan masukkan untuk perkembangan orgaanisasi pemuda NU tersebut.

Beberapa masukkan disampaikan kiai muda tersebut. Salah satunya ia mendorang agar Ansor dan Banser bisa berkiprah di semua lini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ansor dan Banser ini masa-masa produktif sehingga bisa lebih giat dalam berkiprah. Kalau mau bisa berkiprah di semua lini ekonomi, politik, pendidikan dan lainnya. Yang terpenting tetap menjaga? marwah NU dan NKRI,’’ ungkap Gus Saladin.

Sebagaimana diketahui, Gus Tutut akan menghadiri Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Banser. Acara bertema “Menyamakan Gerak dan Langkah Guna Mempekokoh NKRI” ini akan berlangsung mulai 5-7 Agustus di Pendapa Agung Mandiri Tulungagung.

Sebelum memberi arahan dan membuka acara tersebut beberapa agenda dilakukan Gus Tutut, salah satunya sowan ke Pengasuh Pesantren PETA Tulungagung tersebut.

“Alhamdulillah? kita diterima dengan penuh keakraban. Masukkan sangat? bagus. Insyaallah nanti akan kita tindak lanjuti,’’ ungkap Gus Tutut? usia sowan.

Sementara hingga tadi peserta yang hadir sudah 98 persen. Ada sebagian pengurus yang belum hadir, khususnya yang dari luar kota. (imam kusnin ahmad/abdulllah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 30 Maret 2015

Sosiolog: Polemik Pesantren Radikal Seharusnya Tak Terjadi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Guru Besar Sosiologi Agama UIN Syarif Hidayatullah Profesor Bambang Pranowo mengatakan polemik terkait pesantren radikal seharusnya tidak terjadi.

Sosiolog: Polemik Pesantren Radikal Seharusnya Tak Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)
Sosiolog: Polemik Pesantren Radikal Seharusnya Tak Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)

Sosiolog: Polemik Pesantren Radikal Seharusnya Tak Terjadi

"Pondok pesantren di Indonesia hampir 50 ribu, sedangkan yang terlibat terorisme mungkin belasan. Itu sangat kecil. Apa yang terjadi kemarin itu sebenarnya soal bahasa dan pengemasan saja," kata dia di Jakarta, Selasa.

Bambang mengemukakan itu menanggapi polemik yang dipicu pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution pada tanggal 2 Februari lalu soal 19 pesantren terindikasi paham radikal.

"Sebenarnya ini psikologis saja. Kalau pernyataan terkait radikalisme ini keluar dari Kementerian Agama, reaksinya biasa saja. Beda kalau lembaga lain seperti BNPT," katanya.

Menurut Bambang, pernyataan Kepala BNPT itu seharusnya dipahami sebagai bagian dari pencegahan terorisme. Sebagai lembaga negara yang bertugas melakukan pencegahan terorisme, BNPT memang harus melakukan program pencegahan di segala lini masyarakat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Apalagi, lanjut Bambang, Kepala BNPT hanya menyebut segelintir orang santri dan guru yang terindikasi radikalisme itu.?

"Ini tidak usah dimasalahkan lagi karena tugas pencegahan terorisme kedepan sangat berat," kata dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ke depan, kata Bambang, soft approach di dalam pencegahan terorisme harus lebih ditingkatkan.?

Untuk itu, BNPT harus lebih erat bergandengan tangan dengan NU dan Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, selain ormas lokal yang bertebaran di seluruh Indonesia.

Ketua Rabithah Mahad Islamiyah atau Asosiasi Pesantren NU Abdul Ghofarrozin Sahal Mahfud mengatakan dari puluhan ribu pesantren di Indonesia hampir semuanya berbasis kultural dan kedaerahan, hanya 19 pesantren yang terindikasi radikalisme.

"Pesantren selalu berhasil untuk berdampingan dengan budaya dan masyarakat setempat. Jadi, kalau ada pesantren terindikasi radikalisme, itu jelas telah menyalahi tujuan dan hakikat keberadaan pesantren," katanya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 26 Maret 2015

Ulama Yordania: Pemuda NU Mampu Pelopori Peradaban Islam Dunia

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejarah perkembangan Islam di Nusantara tak sama dengan perkembangan Islam di Timur Tengah. Jika di sana umumnya Islam disebarkan dengan cara penaklukan (peperangan), maka di Indonesia agama tersebut tersebar melalui jalur yang damai. Sehingga, Indonesia mampu menjadi negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Demikian disampaikan Syekh Aun Al-Qaddoumi, ulama Ahlussunnah wal Jamaah dari Yordania saat memberikan ceramah dalam forum Seminar Internasional “Peran Pemuda dalam Kebangkitan Peradaban Islam di Era Global” di Ruang Sidang Rektorat Universitas Islam Malang, Senin (17/2).

Ulama Yordania: Pemuda NU Mampu Pelopori Peradaban Islam Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama Yordania: Pemuda NU Mampu Pelopori Peradaban Islam Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama Yordania: Pemuda NU Mampu Pelopori Peradaban Islam Dunia

Menurut dia, Indonesia adalah negara dengan tingkat kerukunan hidup beragama yang sangat tinggi. Syekh Aun Al-Qaddoumi melontarkan apresiasinya terhadap Nahdlatul Ulama yang dianggap berperan serta dalam mewujudkan toleransi beragama di Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia juga mendukung usaha NU dalam mengembangkan Islam yang ramah di Indonesia, yang selama beberapa waktu terakhir ini telah diperluas ke lingkup berskala internasional. “Saya melihat Indonesia ini seperti gambaran Islam di Madinah yang dibina oleh Rasulullah,” kata Syekh Aun.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syekh Aun juga memuji pemikiran-pemikiran para ulama pendiri NU. Dia mengaku sangat yakin bahwa Nahdlatul Ulama ke depan akan menjadi pelopor dalam membangun peradaban Islam di dunia.

“Ke depan, Nahdlatul Ulama sangat memungkinkan untuk melanjutkan membangun peradaban Islam di dunia dengan generasi mudanya yang potensial. Dengan bimbingan para Kiai Nahdlatul ulama tentunya,” tambahnya.

“Mulai zaman dulu, sejak Zaman Rasulullah yang membawa sebuah peradaban Islam dalam setiap periode masa, selalu muncul tokoh-tokoh Islam yang membangun peradaban. Seperti Umar bin Al-Khattab, Shalahuddin Al-Ayyubi (dari Dinasti Ayyubiyah) dan Muhammad Al-Fatih (dari Dinasti Turki Utsmani),” kata Syaikh Aun.

Berkali-kali ia menyebutkan dalam ceramahnya bentuk jamak (plural) dari kata ‘kiai’ dengan ‘kiaiat’. Syekh Aun berbicara di hadapan sekitar 60 mahasiswa pascasarjana dan para civitas akademika Universitas Islam Malang (Unisma). Habib Jamal bin Toha Baagil juga hadir dalam kesempatan itu sebagai penerjemah.

Turut hadir dalam forum ini Pembantu rektor I Unisma Badat Muwakhid, Pembantu Rektor III Masykuri Bakri,? Direktur Pascasarjana Unisma Bashori Muchsin, Ketua Program Studi (KPS) Pendidikan Islam Pascasarjana Unisma Ilyas Tohari, dan Dekan Fakultas Agama Islam Unisma Abdul Munir Ilham. (Ahmad Nur Kholis/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 25 Maret 2015

Ratusan Pemuda Bersaing Wakili Indonesia di ASEAN Skills Competition

Bekasi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ratusan pemuda dari penjuru tanah air mengikuti  Seleksi Nasional ASEAN Skills Competition (ASC) 2017 di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi (BBPLK) Bekasi, Jawa Barat, pada 5-9 September 2017. Mereka bersaing untuk menjadi yang terbaik pada 20 bidang kejuruan yang dilombakan.

“Masing-masing kejuruan akan dipilih tiga terbaik, untuk mewakili Indonesia pada ajang ASC XII 2018 di Thailand,” kata Sekretaris Jenderal Kementrian Ketenagakerjaan, Hery Sudarmanto, Kamis (7/9).  

Ratusan Pemuda Bersaing Wakili Indonesia di ASEAN Skills Competition (Sumber Gambar : Nu Online)
Ratusan Pemuda Bersaing Wakili Indonesia di ASEAN Skills Competition (Sumber Gambar : Nu Online)

Ratusan Pemuda Bersaing Wakili Indonesia di ASEAN Skills Competition

ASEAN Skill Competition merupakan kegiatan rutian dua tahunan, yang melombakan berbagai jenis keterampilan. Tujuannya untuk mempererat hubungan antara negara anggota ASEAN, sekaligus untuk mengetahui kompetensi tenaga kerja muda.

Menurut Hary, selain sebagai ajang kompetisi, ASC juga dapat dijadikan ajang untuk mempromosikan kualifikasi tenaga kerja Indonesia di kancah ASEAN. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Direktur Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Sukiyo mengatakan, dua puluh kejuaraan yang dikompetisikan yaitu automobile technology, beauty theraphy, briklaying, cabint marking, cooing, elecical  installation, electronics, fashion technology, graphic design technology, hair dreasing, induatrial automation, IT network system administration, IT sofware solution for bussness, mechanical engineering design, mechatronics, mobile robotics, Refrigeration and Air Conditioning, restaurant service, web design technology dan welding.

“Tiap kejuruan akan dipilih tiga terbaik untuk mewakili Indonesia,” ujarnya. Mereka yang terpilih, selanjutnya akan mengikuti pemusatan latihan dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Seleksi ASC diikuti 300 peserta. Mereka terdiri dari  167 orang juara pertama seleksi daerah tingkat propinsi, 35  orang juara pertama dari Lembaga Ketrampilan Siswa (LKS) dan 98 peserta dari industri/Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). 

 

Seleksi tidak hanya dipusatkan di BBPLK Bekasi, namun juga di BBPLK Serang, BLK Bandung, BLK Semarang, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung,  Pusat Pelatihan Industri Kayu (PPPIK-PIKA) Semarang, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan  (PPPPTK)-BOE Malang, LPP Mooryati Soedibyo Jakarta, Puspita Martha International Beauty School Jakarta dan Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta. (Red: Fathoni)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Nahdlatul Ulama, Sunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah