Senin, 16 Juni 2014

Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah

Pagi dan sore merupakan waktu di mana warga bumi sibuk. Pagi ialah waktu matahari mengintip. Lazimnya orang-orang mengawali aktivitas. Sementara sore kawanan burung bergegas pulang. Dan orang-orang membawa pulang keletihannya seharian.

Namun demikian, dua waktu ini bisa diisi dengan wiridan singkat yang diharapkan memberikan manfaat besar. Tentu pahala penting, tetapi siapa berani menyalahkan Allah bila Dia hendak memberikan anugerah-Nya kepada hamba yang dikehendaki.

Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah (Sumber Gambar : Nu Online)
Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah (Sumber Gambar : Nu Online)

Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah

Bujairimi dalam Hasyiyah alal Iqna’ menceritakan pengalaman Imam Hanafi RA yang melihat Allah SWT dalam mimpi. Ketika sudah 99 kali bermimpi melihat Allah, Imam Hanafi RA berencana menanyakan sebuah amal yang menyelamatkan seorang hamba dari siksa dahsyat hari Qiyamah. Allah kemudian menjawab pertanyaan sang Imam RA di mimpinya yang ke-100.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ?: ? ? ? ? "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" ? ? ?. ? ? ? ?.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Allah berfirman, “Siapa saja yang membaca di pagi dan sore ‘Subhanal abadiyyil abad, subhanal wahidil ahad, subhanal fardis shomad, subhana man rofa’as sama’a bi ghoiri ‘amad, subhana man basathol ardho ‘ala ma’in jamad, subhana man khalaqol khalqo wa ahshohum ‘adad, subhana man qosamar rizqo wa lam yansa ahad, subhanal ladzi lam yattakhidz shohibatan wa la walad, subhanal ladzi lam yalid wa lam yulad wa lam yaqul lahu kufuwan ahad’, maka akan selamat dari siksa-Ku.” Demikian disebutkan oleh penulis Mu’jamul Ahbab.

Sepadat apapun, kita sebaiknya tidak membiarkan pagi dan sore meluncur tanpa mengucapkan pujian tasbih ini. Untuk menambah manis pagi dan sore, perlu juga menebarkan senyum kepada sesama makhluq. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 05 Juni 2014

Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak warga NU untuk mengibarkan Panji NU di Masjid-masjid NU. 

Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid

Demikian pokok pengarahan Rapimda Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) yang dilaksanakan di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51, Ahad (10/3). Menurut Kiai Masdar sudah saatnya simbol-simbol NU dipajang agar nantinya tidak dikuasai oleh kelompok-kelompok lain. 

“Mari kita bersaksi tempat peribadatan kita adalah masjid-masjid NU. Kita tancapkan jimat—(tanda-red) yang merupakan tangan panjang NU,” ajak kiai asal Purwokerto, Jawa Tengah.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menyontohkan kalender, doa, jadwal shalat terbitan NU agar dipasang di masjid, musholla dan langgar milik warga NU. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya yakin kelompok-kelompok lain yang hendak mengambil alih rumah Allah milik NU akan berpikir ulang. Eee…masjidnya ada Banser-nya,” cetus kiai Masdar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan memasang tanda sambung penulis buku “Membangun NU berbasis Masjid dan Umat” merupakan bentuk ke-pede-an kepada organisasi dan khalayak.

Disamping itu ia juga memaparkan program memakmurkan masjid “Dari Rumah-Nya Kita Makmurkan Bumi-Nya” untuk menyongsong 100 tahun kebangkitan NU. Harapannya NU melayani umat dalam berbagai bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan dan masih banyak lagi. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Syaiful Mustaqim     

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 30 Mei 2014

Simbol Harmonis NU-Muhammadiyah dalam Pernikahan

Lamongan,? PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam masyarakat arus bawah, hubungan NU dan Muhammadiyah bisa dikatakan tak seharmonis para elit masing-masing ormas Islam tersebut, terlebih jika dikaitkan dengan urusan ubudiyah. Namun, hal yang unik terjadi di Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan beberapa waktu lalu. Yakni, saat dilangsungkannya akad nikah antara Muhammad Zainudin Alanshori dan Indah Qurniawati pada hari Jum’at (15/4) pekan lalu.

Momen indah tersebut terjadi lantaran rombongan pengantin, mulai dari kedua mempelai, saksi, naib, wali dan tamu yang hadir merupakan warga NU baik struktural maupun kultural, selain itu juga dihadiri oleh takmir masjid Muhammadiyah sekaligus warganya. Namun uniknya, pelaksanaan akad nikah dilaksanakan di Masjid Muhammadiyah yang? sebelumnya? tidak pernah sama sekali? menyelenggarakan akad nikah ala NU.?

Simbol Harmonis NU-Muhammadiyah dalam Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Simbol Harmonis NU-Muhammadiyah dalam Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Simbol Harmonis NU-Muhammadiyah dalam Pernikahan

Pada pernikahan tersebut, dipimpin langsung Prof Dr KH Ali Maschan Moesa, mantan ketua PWNU Jatim dua periode dan disaksikan oleh rombongan dari pengurus MUI Jatim, Pengurus Lakpesdam NU Jatim, pengurus PW IPNU Jatim dan para dosen Universitas Islam Lamongan.

Hasan Arifianto selaku ketua pelaksanaan akad nikah mengakatan, bahwa prosesi akad nikah menjadi signal positif bagi kehidupan kedua ormas ke depan, yang selama ini dikenal sulit menyatu dalam satu rangkaian ibadah. Ia juga menambahkan bahwa dari belasan karangan bunga juga terdapat simbol keharmonisan tokoh muda NU dan Muhammadiyah. Salah satunya adalah ucapan selamat dari Imam Fadlli sebagai Waketum PP IPNU, dan Muhammad Najih sebagai Ketum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jatim.

Masjid Nurul Iman, yang menjadi saksi bisu pernikahan Zen dan Indah menjadi simbol harmonis NU dan Muhammadiyah di masyarakat desa yang notabene terbagi dua kutub yang cukup imbang dalam menjalankan amaliyah keislaman. Sebuah kejadian langkah dan unik, namun sangat positif bagi masyarakat. (Eka Wahyudi/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 29 Mei 2014

Waktu Yang Baik Untuk Ziarah

"Tahu waktu" sangat penting. Kalimat sederhana ini kerap disepelekan. Kendati demikian, kalimat ini masih cukup bertuah. Jangan coba-coba datang terlambat di stasiun kereta api atau bandara, kita akan kehilangan banyak hal. Jangan juga datang ke kantor kelurahan pada jam istirahat, kita akan duduk melongo satu jam lebih hingga loket layanan kembali dibuka.

Namun begitu kita tidak perlu khawatir. Tidak semua hal di dunia ini berlaku berdasarkan jadwal misalnya istighfar, zikir, sholawatan, sedekah, atau ziarah kubur. Tetapi jangan juga zikiran semaunya di masjid. Karena belakangan pintu masjid terbuka pada jam-jam sembahyang lima waktu saja. selebihnya, pintu masjid tertutup rapat.

Waktu Yang Baik Untuk Ziarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Waktu Yang Baik Untuk Ziarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Waktu Yang Baik Untuk Ziarah

Paling ringan ziarah kubur. Pertama tidak ada pintunya. Kedua karena tidak berpintu, maka ziarah kubur bisa kapan saja dilakukan secara swalayan. Dalam ziarah itulah kita bisa mendoakan ahli kubur agar kesejahteraan, keselamatan, ampunan, dan rahmat Allah selalu melimpah kepada penghuninya.

Apakah penghuni kubur tidak tahu kediamannya dikunjungi orang? Wallahu a‘lam. Jelasnya, ada waktu-waktu khusus untuk ziarah kubur agar lebih dekat dengan penghuninya. Demikian disebutkan Sulaiman bin Umar bin Muhammad Al-Bujairimi dalam At-Tajrid li Naf‘il ‘Abid ala Syarhil Manhaj.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Informasi, roh mayit itu memiliki tambatan pada kuburnya. Ia takkan pernah berpisah selamanya. Tetapi, roh itu lebih erat bertambat pada kubur sejak turun waktu Ashar di hari Kamis hingga fajar menyingsing di hari Sabtu. Karenanya, banyak orang melazimkan ziarah kubur pada hari Jum‘at dan waktu Ashar di hari Kamis. Sedangkan ziarah Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada di perang Uhud pada hari Sabtu lebih karena sempitnya hari Jum‘at oleh pelbagai amaliyah fadhilah Jum‘at sementara mereka jauh dari kota Madinah. Demikian keterangan Qaliyubi, Barmawi, dan Ali Syibromalisi atas M Romli.”

Waktu ini para orang tua baiknya memakai kesempatan ini untuk mengenalkan anak-anak berziarah ke makam kakek atau nenek mereka yang sudah wafat. Sementara di hari Ahad anak-anak bisa menggunakannya untuk berlibur atau bertandang ke rumah saudara, kakek atau nenek yang masih hidup. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Doa, Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 28 Mei 2014

Ciptakan Generasi Aswaja Dunia Maya Lewat Pelatihan Blog

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabithah Ma’ahid Islamiyah bersama Lembaga Ta’lif wan Nasyr dan Lembaga Bahtsul Masail PCNU Jepara menggelar Pelatihan dan Lomba Blog dengan peserta dari perwakilan santri, siswa dan Koramil se-kabupaten Jepara.

Kegiatan yang diadakan di Gedung NU, Jalan Pemuda 51 Jepara, Sabtu (26/03) pagi itu diikuti sekitar 50 peserta. Salah satu peserta, Ahmad Alan menyampaikan, dirinya mengikuti pelatihan baru kali pertama. Santri Pesantren Amtsilati Bangsri Jepara ini berharap ia dapat mengembangkan hasil pelatihan tersebut dengan lebih baik.

Ciptakan Generasi Aswaja Dunia Maya Lewat Pelatihan Blog (Sumber Gambar : Nu Online)
Ciptakan Generasi Aswaja Dunia Maya Lewat Pelatihan Blog (Sumber Gambar : Nu Online)

Ciptakan Generasi Aswaja Dunia Maya Lewat Pelatihan Blog

Hal lain diungkapkan Atik Arifatul Ulya, siswi MA Hasyim Asyari Bangsri Jepara. Gadis yang juga mondok di Pesantren Hasyim Asyari ini ingin menulis banyak tentang tokoh-tokoh NU, misalnya KH Abdurrahman Wahid, KH Kholil Bangkalan, dan lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya menerima banyak pengalaman dari mengikuti pelatihan ini,” kata Arifa yang pada kesempatan itu membuat blog dengan alamat biografikyaiku1.blogspot.co.id.

Kegiatan yang berlangsung sehari ini juga mendapat respon dari Koramil untuk bergabung di dalamnya. Suyono dari Babinsa Koramil Batealit ini menyebutkan bahwa mendalami teknologi informasi mempunyai manfaat serta madaratnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Unsur manfaatnya mendapat banyak pengetahuan juga bisa dijadikan untuk mencari sumber perekonomian. Tetapi jika IT digunakan untuk hal negatif akan merugikan segalanya.

Sementara itu, H. Ulul Abshor, Sekretaris PCNU Jepara di sela-sela kegiatan menyatakan, pelatihan ini menurutnya merupakan wahana untuk menciptakan generasi Aswaja di dunia maya.

“Dengan pelatihan ini menunjukkan NU Jepara tidak diam. Tetapi kami berusaha untuk menyuarakan Jepara ke kancah nasional bahkan internasional,” jelas Ulul.

Ia meyakini pemuda yang fokus di dunia maya akan menghasilkan banyak hal di dunia maya. Apalagi jika semua peserta yang ada jika konsisten 1-3 bulan kedepan NU Jepara semakin berkibar di dunia maya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 16 Mei 2014

Tradisi Bersih Sendang Sinongko Disertai Potong Kambing

Klaten, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Warga Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten menggelar tradisi bersih Sendang Sinongko, Jumat (23/8) kemarin. Dalam acara tersebut warga menyembelih puluhan ekor kambing.

Tujuan tradisi bersih sendang dimaksudkan sebagai wujud syukur masyarakat kepada Allah Swt atas karunia berupa mata air sendang yang melimpah, sehingga masyarakat sekitar bisa panen hasil bumi yang melimpah. 

Tradisi Bersih Sendang Sinongko Disertai Potong Kambing (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi Bersih Sendang Sinongko Disertai Potong Kambing (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi Bersih Sendang Sinongko Disertai Potong Kambing

“Perayaan ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten, Sugeng Haryanto.

Selain menyembelih kambing, pada acara yang rutin digelar tiap tahunnya, pada bulan Agustus saat hari Jumat Wage ini, masyarakat juga akan membawa tenong berisi nasi tumpeng, ingkung ayam, lauk pauk dan jajanan pasar yang akan dibawa ke lokasi tradisi pada siang harinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada acara bersih sendang kemarin, penyembelihan kambing dilakukan warga pada Jumat pagi sekitar jam 06.00 WIB. Sejak pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, warga setempat sudah menyembelih puluhan kambing di pinggir sendang.

Satu persatu kambing yang merupakan sumbangan warga langsung disembelih para sesepuh desa. Salah satu sesepuh desa, Warsono mengungkapkan dirinya sudah menyembelih sebanyak 9 kambing. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Untuk jumlah kambing belum bisa dipastikan, karena merupakan sumbangan warga. Untuk tahun lalu ada sebanyak 40 ekor dan yang paling banyak dulu pernah 70 ekor,” ujar Warsono.

Usai disembelih, puluhan kambing dipotong-potong di pinggir sendang. Daging kambing kemudian dimasak gulai dan akan digunakan sebagai santapan saat bersih sendang usai Salat Jumat.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 15 Mei 2014

Muallaf Tidak Mau Sunat

Alkisah ada seorang muallaf yang penuh dengan antusias mendalami agama Islam. Setelah menjalankan syarat masuk Islam yaitu sunat (khitan), dia menemui salah seorang kiai untuk belajar berbagai macam rukun Islam.

Dengan penuh penasaran Muallaf tersebut bertanya kepada kiai, “Pak Kiai, katanya shalat itu lima waktu. Tapi kenapa kok banyak yang shalat lebih dari lima kali dalam sehari?”

Muallaf Tidak Mau Sunat (Sumber Gambar : Nu Online)
Muallaf Tidak Mau Sunat (Sumber Gambar : Nu Online)

Muallaf Tidak Mau Sunat

“Shalat yang hukumnya wajib itu lima kali, yaitu Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’, sedang shalat yang lain hukumnya sunah...” jelas kiai dengan penuh kesabaran.

Si Muallaf kaget dan wajahnya mendadak pucat mendengar penjelasan pak kiai. ”Apa, sunah...?!" “Kalau begitu saya nggak mau shalat yang lain,” tukas Muallaf.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Lho, kenapa?” tanya kiai. “Shalat sunah itu pahalanya sangat besar,” jelas kiai.

“Kapok...pokoknya saya nggak mau dihukum sunah lagi!” jawabnya polos.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai pun tertawa, dan dalam hatinya berkata, “Rupanya Muallaf itu mengira sama antara sunah dan sunat.” (Ahmad Rosyidi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah