Sabtu, 08 Juni 2013

PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkomitmen terus mengawasi dan memberi masukan kepada DPR dan pemerintah dalam proses menjelang pengesahan rancangan undang-undang (RUU) Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji.

Komitmen tersebut direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) secara berkala yang dimulai Senin (14/9) di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, dengan tema “Penyelenggaraan Ibadah Haji yang Ideal dan Efisien”.

PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji

Hasil diskusi akan dibukukan sebagai naskah akademik yang bisa dipertimbangkan para pemangku kebijakan atas RUU tersebut. “Saya sendiri yang akan mengawal naskah akademik ini nanti untuk dipasarkan kepada fraksi-fraksi mainstream,” kata Helmy Faisal Zaini, Sekjen PBNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir dalam forum tersebut Achmad Djunaidi, mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenag dan mantan Direktur Pengelola Dana Haji Dirjen Pelaksanaan Haji dan Umroh (PHU); Ahmad Kartono, mantan Direktur Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah di Direktorat Jenderal PHU Kemenag; serta para ketua PBNU antara lain H marsudi Syuhud, H Eman Suryaman, H Andy Najmi, dan H Abdul Manan A Ghani. Forum juga diikuti perwakilan dari lembaga di PBNU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Helmy, diskusi akan diselenggarakan secara tematik. Selain soal efisiensi, PBNU akan menyoroti misalnya tentang relevansi haji dikelola swasta, dan lainnya. Ia meyakinkan, sumbangan pikiran PBNU ini memiliki nilai signifikan.

“Kita harus optimis bahwa apa yang kita lakukan ini akan membawa perbaikan tata kelola ibadah haji ke depan,” ujarnya. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Halaqoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 04 Juni 2013

Begini Cara Pelajar NU Probolinggo Bangun Soliditas

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Probolinggo memunyai cara tersendiri dalam meningkatkan kebersamaan di antara sesama pengurus. Mereka mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (9/1). Kegiatan yang digelar di aula Kantor PCNU Kota Probolinggo di Kelurahan Kedopok Kecamatan Kedopok ini diikuti oleh seluruh pengurus IPNU Kota Probolinggo.

Uniknya selesai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, para pengurus makan bersama-sama dengan menu seadanya. “Di sinilah letak kebersamaan kami. Walaupun menunya sederhana, kami tetap bersyukur karena bisa memakannya bersama-sama. Kebersamaan inilah salah satu kekuatan untuk membesarkan organisasi,” kata Ketua IPNU Kota Probolinggo Abdul Jalal.

Begini Cara Pelajar NU Probolinggo Bangun Soliditas (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Cara Pelajar NU Probolinggo Bangun Soliditas (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Cara Pelajar NU Probolinggo Bangun Soliditas

Kegiatan ini diawali dengan tawasul yang dilanjutkan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan membaca Diba’iyah secara bersama-sama. Peringatan ini diakhiri dengan makan bersama-sama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dimaksudkan untuk selalu menanamkan rasa cinta kepada sang revolusioner dunia. Tujuannya untuk melestarikan tradisi ? NU yang harus selalu dan tetap lestari,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesan moral yang ingin disampaikan melalui kegiatan ini, jelas Jalal, tawasul. Semoga ke depan pengurus bisa lebih baik lagi dan solid. Pasalnya saat ini sudah banyak paham-paham baru yang bertentangan dengan aqidah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) dan mengancam masa depan generasi muda NU.

“Menyikapi banyaknya paham-paham baru yang bertentangan dengan Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja), kita harus mengawal pengurus dari komisariat sampai cabang. Hal ini penting karena maraknya hiburan malam di Kota Probolinggo dan purel yang merajalela. Kita harus membentengi diri dulu dari pengurus sendiri, baru setelah itu pada pelajar dan pemuda yang ada di Kota Probolinggo,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini Jalal mengharapkan pengurus IPNU Kota Probolinggo ke depan semakin solid dengan terus meningkatkan kebersamaan. “Karena dengan kita selalu kompak, kesulitan dan seberat apapun dalam proses perjuangan ini akan terasa lebih ringan,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 31 Mei 2013

MWCNU Minta Polsek Sebut Nama Ormas Radikal di Kecamatan Bulu

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua MWCNU KH Sarkowi meminta muspika sepetempat untuk menunjuk ormas yang mengarah radikal dan patut diwaspadai oleh masyarakat. Penyebutan nama ini menjadi penting untuk diketahui masyarakat agar mereka dapat mengantisipasi pengaruh propaganda kelompok tersebut.

Demikian disampaikan Kiai Sarkowi saat sambutan pembukaan PKD terpadu yang digelar oleh GP Ansor dan Fatayat di Madrasah Diniyah An-Nurroniyah Desa Ngulaan Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang, Jumat (22/7).

MWCNU Minta Polsek Sebut Nama Ormas Radikal di Kecamatan Bulu (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU Minta Polsek Sebut Nama Ormas Radikal di Kecamatan Bulu (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU Minta Polsek Sebut Nama Ormas Radikal di Kecamatan Bulu

Kiai Sarkowi meminta pihak TNI dan Polsek Bulu untuk menyebut saja ormas mana yang masuk dalam kelompok radikal. Informasi ini dirasa penting diketahui masyarakat untuk meminimalisasi bergabung dan masuknya masyarakat awam ke dalam kelompok radikal.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saya memohon dengan sangat agar pemerintah mau menyebut organisasi mana yang kelompok radikal yang membahayakan masyarakat,” kata Kiai Sarkowi.

Ketua GP Ansor Rembang Gus Hanies menyambut baik usulan MWCNU Bulu. Gus Hanies menyebut ormas yang harus diwaspadai adalah organisasi atau kelompok yang mendukung berdirinya negara khilafah dan anti-Pancasila.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ini penting diketahui oleh masyarakat kalau kalau kelompok pro-khilafah dan mendukung berdirinya negara khilafah merupakan kelompok yang sangat perlu diwaspadai,” kata Gus Hanies. (Ahmad Asmui/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Halaqoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 26 Mei 2013

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser

Tulungagung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Meski kiprah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) hadir di hampir semua lini, tak sedikit dari masyarakat yang belum mengenal nama-nama, tugas dan fungsi beberapa santuan khusus yang dimiliki organisasi semiotonom Gerakan Pemuda Ansor ini.

Dalam Peraturan Organisasi (PO) Pasal 23, Banser disebut sebagai organisasi yang bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial kemasyarakatan, dan bela negara. Untuk melaksanakan itu, Banser telah memiliki beberapa satuan khusus, di antaranya Densus 99 Asmaul Husna, Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Relawan Kebakaran (Balakar), Banser Relawan Lalulintas (Balantas), Banser Kesehatan (Banser Husada), Banser Maritim (Baritim), dan Banser Protokoler.

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Nama dan Tugas 6 Satuan Khusus yang Dimiliki Banser

Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Tulunggung, Jawa Timur, yang berlangsung 5-7 Agustus 2016, PO untuk keenam satuan khusus itu juga menjadi bahan pembahasan. Untuk mengenal lebih jauh, berikut daftar satuan khusus dan unit lain yang sejenis dalam Banser.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

1. Detasemen Khusus 99 Asmaul Husana (Densus 99)



Detasemen Khusus 99 Asmaul Husna selanjutnya disingkat Densus 99 adalah satuan tetap Banser yang bertugas mengamankan program-program keagamaan dan program-program sosial kemasyarakatan sebagai partisipasi GP Ansor kepada negara dalam menghadapi tantangan global dan upaya memerangi radikalisme agama dalam berbagai bentuk.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Satuan ini bertugas mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi kepada pimpinan dan berfungsi untuk melakukan pencegahan dan penangkalan terhadap berbagai upaya yang mengarah pada kekerasan atas nama agama, menjaga, memelihara, dan menjamin keamanan dan kenyamanan setiap warga negara dalam menjalankan agama dan kepercayaannya terutama adalah rasa aman dan nyaman kepada seluruh warga. “Satuan ini hanya berkedudukan di Satkornas saja. Namun anggotanya menyebar ke seluruh tanah air,” ungkap Kasatkornas Alfa Isneini.

2. Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana)



Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana merupakan satuan khusus Banser yang mengemban amanah melaksanakan program-program sosial kemasyarakatan GP Ansor serta memiliki kualifikasi khusus di bidang penanggulangan bencana. Fungsi dan tanggung jawabnya adalah pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.

Sedangkan tugas garapannya, merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan bencana. Satuan ini bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bencana serta pembinaan personel. “Satuan ini dibentuk mulai di tingkat pusat hingga kekecamatan-kecamatan. Satuan ini sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu dan sudah terjun di mana-mana. Misalnya ketika Merapi erupsi, Gunug Kelud meletus, gempa bumi di Banjarnegara, dan lainnya. Bahkan sebelum itu Banser selalu kirim relawan bila ada bencana alam. Misalnya gempa bumi di Maumere Flores 12 Desember 1992. Banser waktu itu juga menurunkan tim relawannya. Begitu juga dengan tsunami Aceh,” papar Alfa.

3. Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penanggulangan Kebakaran (Balakar)



Satuan ini berfungsi dalam penanggulangan bahaya kebakaran, tanggap darurat dan rehabilitasi. Tugasnya melaksanakan fungsi tanggap darurat dan kemanusiaan dalam rangka penanggulangan bahaya kebakaran dan bertanggung jawab melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bahaya kebakaran serta pembinaan personel. “Mengingat mahalnya peralatan. Maka satuan ini baru berdiri di beberapa perkotaan saja. Misalnya DKI Jakarta,” terang Alfa.

4. Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas)



Satuan ini berfungsi dalam penanganan peristiwa lalu lintas dan transportasi jalan, serta pengurangan risiko kecelakaan, guna terwujudnya kelancaran dan ketertiban berlalu lintas. ”Mulai dari pusat hingga desa-desa satuan ini suah terbentuk. Contoh setiap lebaran kita selalu membentuk posko-posko lebaran di semua kabupaten dan kota,” kata Alfa.

5. Barisan Ansor Serbaguna Husada (Basada)



Basada adalah satuan khusus Banser yang mengemban tugas bantuan kemanusiaan di bidang kedokteran, kesehatan, dan norma hidup sehat bagi masyarakat khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor dan masyarakat. “Satuan ini dibentuk mulai pusat sampai kecamatan,” jelas Alfa.

5. Barisan Ansor Serbaguna Protokoler (Banser Protokoler)



Satuan khusus Banser ini memiliki kecakapan dalam manajemen acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi di lingkungan Nahdlatul Ulama, GP Ansor, dan Banser. Satuan ini berfungsi mengatur, menata, dan mengelola acara kenegaraan, organisasi atau acara resmi sesuai dengan perencanaan kegiatan. Dengan tugas merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan keprotokolan di GP Ansor dan Banser. “Satuan Protokoler dibentuk mulai di pusat sampai ke ranting-ranting,” kata Alfa.

6. Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim)



Baritim adalah satuan khusus yang mengemban fungsi dan tugas pengamanan, pemeliharaan, pelestarian, dan konservasi wilayah Maritim NKRI. “Sataun ini dibentuk di pusat dan semua daerah kepulauan dan daerah yang memiliki perairan,” tutur Alfa lagi.

Selain satuan khusus tersebut, lanjut Alfa, Banser memiliki Corp Provost Banser (CPB). Tak seperti enam satuan khusus lainnya, korps pasukan ini lebih berurusan dengan internal organisasi. Ia berfungsi menegakkan marwah, etika dan disiplin organisasi di internal kesatuan Banser. CPB dibentuk dalam rangka upaya menertibkan dan mendisiplinkan jajaran Banser, demi terciptanya pasukan Banser yang semakin baik, taat aturan, dan profesional. “Corp Provost Banser inilah yang mengawasi dan menertibkan semua kegiatan Banser di semua lini,” tegas mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur itu.

Sebenarnya, lanjut Alfa, Banser masih memiliki dua satuan khusus lagi. Yakni, Satuan Khusus Banser Anti-Narkoba (Baanar) dan Banser Kepanduan. Namun, dalam Konbes Ansor lalu, disepakati dua satuan itu masuk di lembaga GP Ansor bersama dengan Rijalul Ansor. “Semua satuan tersebut dibentuk untuk meningkatkan profesionalitas Banser dalam berbakti dan menjalankan fungsi sosial di masyarakat. Jadi Banser memiliki kegiatan yang sangat padat dengan berbagai disiplin kegiatan,” tambahnya. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Meme Islam, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 25 April 2013

Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Pemerintah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama pada Idul Fitri 2004 menjadi sembilan hari, karena hari besar Islam itu jatuh pada tanggal 14 dan 15 November 2004, atau hari Minggu dan Senin.

Dalam kondisi demikian pemerintah memundurkan hari libur menjadi 15 dan 16 November atau Senin dan Selasa, ditambah cuti bersama selama tiga yakni 17-19 November 2004 (Rabu, Kamis dan Jumat) dan ditambah libur Sabtu dan Minggu dan Sabtu dan Minggu sebelumnya, menjadikan libur Idul Fitri 2004 menjadi sembilan hari.

Menko Kesra Jusuf Kalla mengatakan di Jakarta, Kamis, seusai menyaksikan menandatanganan surat keputusan bersama Menag, Menakertrans, dan Menpan tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Selama 2004 di Jakarta.

Dikatakan bahwa libur sembilan hari itu sebenarnya efektif lima hari, yakni dua hari libur resmi, tiga hari cuti bersama, dan empat hari libur Sabtu Minggu yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta swasta di seluruh Indonesia.

Sedangkan libur hari besar di luar hari Sabtu dan Minggu untuk tahun 2004, jumlahnya tetap 14 hari kerja dengan catatan hari libur yang jatuh pada Minggu, Selasa, Rabu, dan Kamis dipindahkan ke hari Senin, sehingga tidak mengurangi jumlah hari libur nasional yang sudah ada. Contohnya, tahun baru hijriah yang jatuh pada tanggal 22 Februari (Minggu) dipindah menjadi Senin (23/2).  

Menurut Menko Kesra, tujuan pemindahan hari libur itu agar masyarakat memiliki libur akhir pekan lebih panjang dan memberi kesempatan bersilaturahmi dengan keluarga. 

Selain itu untuk mengefisienkan agar tidak banyak karyawan yang membolos karena adanya hari kerja yang terjepit pada hari libur. Begitui pula untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik.

Sementara Menpan Feisal Tamin, meminta instansi pemerintah untuk menindak atau menjatuhkan sanksi bagi karyawan yang masih membolos. Ia mengatakan bahwa dipercepatnya pengumuman hari libur tersebut untuk memudahkan para penerbit kalender  memberi tanda khusus pada hari-hari libur yang dipindahkan, sehingga tidak membingungkan masyarakat.

Pihak swasta tidak mempermasalahkan pemindahan hari libur itu karena sudah dilaksanakan sejak lama.(ant/mkf)


 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Lomba, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari (Sumber Gambar : Nu Online)
Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari (Sumber Gambar : Nu Online)

Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari

Rabu, 24 April 2013

Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pihak yang antara lain sangat membutuhkan perhatian adalah para dhu’afa dan yatim piatu. Memberikan santunan kepada mereka bisa membuat bahagia apalagi saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri.

"Karenanya kami sengaja mengunjungi sejumlah panti asuhan dan memberikan santunan serta berbuka puasa bersama mereka," kata Direktur Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng Khoirur Rozaq saat berada di Pantia Asuhan Hasyimiyah Diwek Jombang, Rabu (29/6) petang.

Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan

Ia menyampaikan bahwa beberapa waktu sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di sejumlah panti asuhan di sekitar kota santri tersebut. "Untuk memberikan motivasi dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang memang layak mendapat perhatian," katanya.

Dosen di Universitas Hasyim Asyari (Unhasy) ini mengatakan, di samping bantuan dari LSPT di panti asuhan tersebut juga diserahkan uang tunai yang merupakan zakat dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Panti Asuhan Hasyimiyah Ustadz Syamsul Qomar mengatakan, seluruh biaya hidup dan sekolah ditanggung oleh panti. "Bahkan hingga kini sudah ada tiga mahasiswi yang ada di sini dan seluruh kebutuhannya kami sediakan," katanya.

Usia puluhan penghuni baik putra dan putri di panti ini beragam. Dari mulai mereka yang menempuh pendidikan di tingkat dasar, menengah pertama serta atas.

"Untuk yang kuliah masih putri," ungkapnya. Hal tersebut juga lantaran para penghuni panti putra biasanya keluar setelah selesai menempuh pendidikan formal tingkat atas dan enggan untuk kuliah, lanjutnya.

"Kami sangat berterima kasih atas perhatian LSPT dan Pengasuh Tebuireng karena bantuan yang diberikan sangat dibutuhkan para yatim piatu yang ada di sini," ungkapnya.

Sebelum buka puasa bersama, kegiatan diselingi dengan perkenalan baik dari pengurus LSPT dan juga penghuni panti asuhan setempat.

Saat adzan magrib berkumandang, seluruh hadirin menikmati takjil berupa buah kurma dan air putih. Kegiatan dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah dan dipungkasi buka puasa bersama di teras mushala panti. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 13 April 2013

Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah

Blitar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Ranting NU Gogodeso Kabupaten Blitar bersama aparat desa dan Himpunan Petani Nusantara Jawa Timur menggelar istighotsah untuk tolak bala di jalan lahan sawah desa, Sabtu (8/7) pagi. Mereka berdoa bersama untuk mengatasi serangan hama.

Pertemuan ini merupakan wujud empati atas kegagalan panen warga tani karena serangan hama, utamanya wereng dan tikus.

Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah

"Kami ikut prihatin pada warga petani. Karena itulah, kami mengajak warga petani bersama-sama istighotsah, munajat kepada Allah SWT agar dihindarkan dari bala gagal panen," kata Ketua Pengurus Ranting NU Gogodeso Kiai Sulkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir pada acara istighotsah ini Ketum HPN Hermanu Triwidodo, Ketua LPNU Blitar H Shohib, Kadis Pertanian Blitar Eko, dan warga petani. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah