Senin, 14 November 2011

Dakwah Perlu Kontektualisasi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Perubahan situasi dan lingkungan masyarakat perlu diantisipasi oleh para dai dalam menjalankan dakwahnya. Ajaran agama harus dikontekstualisasi sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.

Wakil Rais Aam PBNU KH Tolchah Hasan menjelaskan terdapat ayat-ayat yang memang sifatnya permanent, namun juga terdapat ayat yang dipengaruhi oleh kondisi tempat dan waktu.

Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI

Blitar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Moh Bakir terpilih kembali menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2016-2021 Kota Blitar, Jawa Timur dalam Musyawarah Daerah yang berlangsung di Ruang Audio Visual Perpustakaan Proklamator Bung Karno.

Bakir yang saat ini menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar itu sebelumnya juga terpilih sebagai ketua MUI Kota Blitar, pada Musda tahun 2011 lalu.

Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI

Musda Rabu (20/7) kali ini dibuka Wakil Wali Kota Blitar Santoso dan diikuti sekitar 50 orang terdiri dari pengurus MUI Kota Blitar periode 2011-2016, beserta para tokoh agama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wakil Wali Kota Blitar Santoso saat memberikan kata sambutan berharap para pengurus terpilih mampu melanjutkan tugas kepengurusan sebelumnya yang ia nilai lumayan bagus. Menurutnya, kepengurusan masa khidmah 2011-2016 mampu menjaga kondusivitas Kota Blitar di tengah keberagaman baik agama, suku, dan lain-lain. “Pengurus lama udah baik. Program kegiatan juga jalan,” katanya.

Ketua panitia Musda, KH Abdul Basyid mengatakan bahwa melalui forum ini dipilih ketua umum dan tim formatur, yang selanjutnya akan menyusun secara lengkap kepengurusan MUI periode 2016-2021. Selain itu juga disusun berbagai program kerja lima tahun ke depan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun kriteria bagi calon ketua umum adalah memiliki ilmu keulamaan, mengerti organisasi dan kemampuan manajerialnya tinggi. “Berdasarkan hasil musyawarah mufakat terpilih calon incumbent, yakni Pak Subakir kembali menjadi ketua umum MUI Kota Blitar periode 2016-2021,” ungkap Abdul Basyid.

Adapun tim formatur terdiri dari 7 orang, di antaranya Subakir, Abdul Basyid, Moh.Sidik, KH Rusdi Rianto, KH Abdul Karim Muhaimin, Mashudi, dan Didik Suharmanto. “Kami sudah persiapkan beberapa prioritas program lima tahun ke depan. Di antaranya pengaderan,” ungkap Subakir di sela-sela acara.

Selain itu, ia akan melakukan kerja sama dengan pihak kelurahan di Kota Blitar untuk menyelenggarakan kegiatan bersama. Yakni mengadakan pengajian atau majelis taklim yang difokuskan untuk pemuda agar tidak terjerumus pada paham aliran sesat. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Pesantren, Warta PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 13 November 2011

GP Ansor Gelar Dua Pelatihan Sekaligus

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Departemen Lingkungan Hidup Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pekalongan menggelar dua kegiatan pelatihan sekaligus yakni Pelatihan Juru Sembelih Hewan Halal (JULEHA) dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Bank Sampah kemarin (7/7) berlangsung di Masjid Jami Desa Kwayangan dan MI Walisongo Kwayangan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.

GP Ansor Gelar Dua Pelatihan Sekaligus (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Gelar Dua Pelatihan Sekaligus (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Gelar Dua Pelatihan Sekaligus

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pekalongan M. Azmi Fahmi mengungkapkan bahwa program pelatihan ini merupakan wujud kontribusi dan kepedulian GP Ansor terhadap lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

Lebih lanjut Azmi mengatakan, saat Idul Adha, banyak kader Ansor yang terlibat menangani hewan kurban, untuk itu perlu dibekali agar penanganan hewan kurban tidak hanya memenuhi syarat secara syari tetapi perlakuan terhadap hewan sembelihan juga harus "hewani" sehingga terpenuhi syarat aman, sehat, utuh serta halal."

Terkait pengelolaan sampah, Azmi menambahkan bahwa ? kader GP Ansor diharapkan menjadi pioner dalam menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan dan lingkungan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Peduli terhadap lingkungan adalah bagian dari membela agama dan negeri, untuk itu adanya dampak sampah bagi lingkungan harus disikapi dengan mengelolanya dengan prinsip reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya akan memberikan dampak kebersihan dan kesehatan lingkungan tetapi juga dampak ekonomi bagi kader sendiri" tegasnya.

Sementara itu, M. Suyanto selaku panitia penyelenggara pelatihan menjelaskan bahwa target dari pelatihan ini adalah tersedianya juru sembelih hewan halal dari kader Ansor yang handal dan penggerak pengelola bank sampah di daerah masing-masing.

Suyanto yang juga praktisi pengelola Bank Sampah ini menambahkan bahwa pelatihan didesain antara teori dan praktik dan menghadirkan narasumber yang berkompeten. Untuk pelatihan "JULEHA" peserta dibekali materi tata cara penyembelihan hewan halal, penyembelihan hewan dalam tinjuan kesehatan serta praktik penyembelihan dengan menghadirkan narasumber dari Ketua MUI Kabupaten Pekalongan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta praktisi profesional Juru Sembelih hewan halal.

Adapun untuk pelatihan Bank Sampah, peserta pelatihan dibekali materi Kebijakan pengelolaan sampah, manajemen bank sampah, serta praktik pembuatan pupuk organik dengan narasumber Dinas Perkim dan LH, Praktisi Bank Sampah M. Syuron Makmur, serta praktisi pertanian H. Nasokha. (Red: Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 31 Oktober 2011

Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok

Cirebon, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus IPNU-IPPNU kabupaten Cirebon tengah mempersiapkan konferensi cabang yang dilangsungkan di Gedung PCNU Cirebon jalan Dewi Sartika, Sumber, Cirebon, Ahad (23/11) siang. Pada kesempatan itu, mereka menyerahkan bantuan buku tulis kepada para santri pesantren Amparan Djati Cisaat, Dukupuntang, Cirebon.

Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Cirebon Berbagi Buku Pada Konferensi Besok

Konferensi IPNU masa bakti 2012-2014 dan IPPNU masa bakti 2013-2015 ini mengambil tema “Wujud Nyata Kaderisasi NU untuk Bangsa”. Peserta konferensi terdiri atas utusan pengurus anak cabang, komisariat, dan ranting.

"Kesempatan ini diadakan untuk menilai pertanggungjawaban pengurus pimpinan cabang, menetapkan program kerja, memilih pengurus baru, dan mengambil keputusan-keputusan lainnya," kata Ketua IPNU Cirebon Wahyono.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berharap, konferensi berjalan baik dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bisa membawa perubahan dan perbaikan dalam pengelolaan organisasi di masa mendatang. Ia ingin pelajar NU tetap mewarnai pembangunan dunia pelajar di Indonesia. (Imam Baehaqi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Nasional, AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 29 Oktober 2011

Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik

Makassar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sesepuh NU, Anregurutta H Muhammad Sanusi Baco mengimbau umat Islam untuk menjaga ukhuwah atau persaudaraan dan persatuan disamping memperbaiki akhlak.

Pada tahun politik, kata dia, banyak sekali kebohongan, fitnah, bahkan kampanye hitam yang menyebabkan perpecahan umat.

Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pentingnya Menjaga Persaudaraan di Tahun Politik

“Nahdlatul Ulama, menyatukan kita sehingga sama-sama memperjuangkan nilai-nilai aswaja dan kebangsaan,” katanya pada lailatul ijtima keluarga besar NU Sulawesi Selatan di kediaman Prof H Natsir Hamzah, Komp Perdos UMI Makassar pada Kamis malam ini (5/6).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Al-Quran, kata dia, terdapat banyak ayat yang menyinggung tentang akhlak, hal ini menunjukkan betapa agama menuntut umatnya untuk memperbaiki akhlaknya. “Diantara tokoh yang tinggi akhlaknya bahkan diabadikan dalam Al-Quran yaitu Lukman,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lukman, kata dia, senantiasa diejek, namun karena kebersihan dan kesucian hatinya itulah, nama lukman diabadikan sebagai bentuk pelajaran bagi umat manusia. Gurutta pun mengimbau untuk memilih pemimpin yang punya akhlak yang baik.

Hadir beberapa tokoh Anregurutta H Abdurrahman K, Mochtar Noer Jaya, Iskandar Idy Ketua Tanfidziyah, Ruslan Katib Syuriyah, Andi Majdah M Zain Rektor Universitas Islam Makassar, Masrurah Mochtar Rektor Universitas Muslim Indonesia, para guru besar NU, Ketua-ketua Lembaga/lajnah dan banom.

Lailatul ijtima’ ini sebagai bentuk silaturrahim sesama pengurus dan warga Nahdliyin untuk mempererat atau menyambung silaturrahim. (Andy muhammad idris/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Jadwal Kajian, Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 22 Oktober 2011

Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses

Lombok Tengah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj membuka acara pra muktamar NU yang dihelat di Pesantren NU Al-Manshuriyah Talimusshibyan Jl TGH Moh Shaleh Hambali Sangkong, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/4).

Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses (Sumber Gambar : Nu Online)
Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses (Sumber Gambar : Nu Online)

Pembukaan Pra-Muktamar NU di Lombok Sukses

Upacara pembukaan tersebut dihadiri ribuan warga Nahdliyin yang memenuhi halaman pesantren. Selain para pengurus PCNU se-Provinsi NTB, sebagian besar pengurus PBNU tampak hadir.

Di tribun utama, antara lain Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), KH Chalid Mawardi, KH Saifuddin Amsir, Tuan Guru Turmudzi Badaruddin, KH Ishomuddin, KH Artani Hasbi, KH Ubaidillah, dan KH Musthofa Aqil Siroj.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bupati Lombok Tengah, Sekda Provinsi NTB mewakili gubernur, dan para pejabat dinas serta kepolisian setempat tampak antusias mengikuti jalannya upacara pembukaan pra-muktamar.

Dalam sambutannya selaku tuan rumah sekaligus Ketua PWNU NTB, AGH A Taqiuddin Mansur menyatakan kegembirannya menyambut kedatangan para ulama di pesantrennya. “Kami bangga, Pondok Pesantren NU Al-Manshuriyah Ta’limusshibyan diberi amanah untuk menyelenggarakan agenda muktamar

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meski demikian, Tuan Guru Taqiuddin menyebut pemberitahuan dari PBNU sangat mendadak. Padahal, jika diberitahu sebulan sebelumnya, dipastikan pesantrennya tidak bisa menampung ribuan warga NU.

“Sebab, rakyat NU yang begitu besar di NTB ini. NU di sini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari watak dan akhlak masyarakat. Menyebut NU sudah tak asing lagi, karena sama saja menyebut dirinya sendiri. Inilah yang membahagiakan kami warga Nahdliyin di sini,” ujarnya bangga.

Ia menambahkan, antara NU dengan ormas lain telah seirama memandang bahwa Ahlussunnah wal Jamaah sebagai pandangan hidup mereka. “Oleh karena itulah, kegiatan seperti ini kendati hanya dua minggu pemberitahuannya, alhamdulillah kami tetap bisa melaksanakannya,” katanya disambut gemuruh tepuk tangan ribuan hadirin.

Sementara itu, dalam pidato pembukaan pra-muktamar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kembali mengulas tentang Islam yang tidak hanya membawa akidah dan syariah semata. Namun, Islam sebagai agama ilmu pengetahuan, budaya, peradaban, kemajuan, dan kemanusiaan. “Sungguh Allah dan Rasulullah tidak ridho kalau umat Islam bodoh. Juga tidak ridho kalau umat Islam biadab seperti ISIS,” ujarnya yang langsung disambut aplaus panjang.

Kiai Said juga menyinggung tema muktamar ke-33 NU Agustus mendatang. Ia menegaskan bahwa Islam Nusantara yang kini diusung sebagai tema muktamar merupakan Islam penebar kasih sayang.

“Islam Nusantara itu identik dengan Ahlussunnah Wal Jamaah, Islam yang beradab, Islam sebagai din al-rahmah wa al-hidayah. Bukan Islam yang membawa doktrin kekerasan, ekstrim radikal, apalagi terorisme,” tegasnya.

Sebelum mengakhiri pidatonya dan membuka acara, Kiai Said berharap Muktamar ke-33 NU di Jombang sukses seperti pra-muktamar di Lombok. “Dengan ini, saya selaku Ketua Umum PBNU membuka seminar pra-muktamar dengan tema ‘Penguatan Ulama melalui Ahlul Halli Wal Aqdi dengan ucapan bismillahi Allahu Akbar saya buka secara resmi,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Kajian Islam, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 21 Oktober 2011

Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Musyawarah Nasional (Munas) ke-1 Ikatan Seni Hadrah indonesia (Ishari) Nahdatul Ulama dibuka Wakil Gubenur (Wagub) Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul). Pembukaan ini ditandai bacaan alfatihah dan tabuhan alat terbang, Jumat (20/10) malam.

Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)
Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)

Munas Pertama Ishari Digelar di Jombang

Kegiatan pembukaan yang berpusat di Alun-alun Kabupaten Jombang dihadiri ribuan nahdliyin. Tak hanya dari sejumlah Pengurus Ishari, dari tokoh masyarakat serta unsur pemerintah setempat juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

"Semoga acaranya sukses dari awal sampai akhir," jelasnya.

Gus Ipul sapaan akrabnya mengapresiasi para peserta Munas yang datang dengan biaya pribadi. Ia menyebutkan hal tersebut sebagai bukti kecintaan yang luar biasa kepada Nahdatul Ulama.

Selain itu, Gus Ipul juga menyebutkan jika Ishari bagian dari seni. Sedangkan seni membuat hidup bertambah indah dan bermakna.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup menjadi terarah dan dengan seni hidup menjadi indah," papar Ketua PBNU ini.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Jombang lewat Wakil Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, menyebutkan ISHARI menjadi Banom NU dalam Muktamar ke-33 Jombang dan Munas pertamanya juga di Jombang.

Hal ini menjadi sebuah penghargaan bagi kota santri, dimana salah satu pencetus ISHARI merupakan tokoh Jombang, KH Wahab Chasbullah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ishari resmi menjadi banom NU pada Muktamar ke-33 di Jombang tahun 2015. Atas kesepakatan para sesepuh ISHARI maka Jombang jadi tuan rumah Munas 1," paparnya.

Ishari, aku Wabup, merupakan salah satu kesenian yang bisa jadi alternatif bagi anak muda untuk mengisi waktu kosong atau bersosialisasi dengan masyarakat.

Lanjut Wabup, dengan semakin banyaknya anak muda memanfaatkan waktu kosongnya pada kegiatan positif, maka akan terhindar dari narkoba dan kenakalan remaja.

"Pemerintah Kabupaten Jombang akan menggalakkan pembangunan dalam bidang seni dan olahraga untuk anak muda," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah