Jumat, 15 Juli 2011

Penerapan PDF di Pesantren Al-Mubarok Manggisan Wonosobo

Pondok Pesantren Al-Mubarook Manggisan, Wonosobo, Jawa Tengah, yang diasuh KH Nur Hidayatullah sudah satu semester ini melaksanakan program Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Jenjang PDF yang sudah berlangsung adalah ulya yang setingkat dengan madrasah aliyah atau SMA.

PDF di Pondok Pesantren Al-Mubarook diluncurkan Menteri Agama Republik Indonesia pada 25 Mei 2015 di pondok pesantren setempat bersamaan dengan rangkaian acara haflah akhir tahun.

Penerapan PDF di Pesantren Al-Mubarok Manggisan Wonosobo (Sumber Gambar : Nu Online)
Penerapan PDF di Pesantren Al-Mubarok Manggisan Wonosobo (Sumber Gambar : Nu Online)

Penerapan PDF di Pesantren Al-Mubarok Manggisan Wonosobo

Menurut Nasir, sekretaris Pesantren Al-Mubarok yang turut menangani PDF, setelah pesantren memiliki PDF, santri yang berminat mengikuti sekolah umum nantinya tidak diperbolehkan sekolah di lembaga pendidikan formal luar pondok, karena sudah mempunyai pendidikan formal sendiri. Hal itu untuk menjaga stabilitas peraturan pondok lantaran terdapat kesamaan jadwal dalam keseharian santri dalam mengikuti pembelajaran di pesantren.

"Bagi santri yang sudah sekolah di luar sejak sebelum berdirinya PDF maka itu mendapat toleransi, dipersilakan melanjutkan hingga selesai," kata pengurus pondok asal Jepara tersebut kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (15/2/2016).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pendidikan Diniyah Formal yang sudah berjalan di Pesantren Al-Mubarok mengajarkan 21 mata pelajaran (mapel). Lima di antaranya merupakan mapel umum, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Bahasa Inggris. Selebihnya adalah mapel dalam pelbagai cabang ilmu Islam yang semuanya berbasis kitab kuning.

Para guru PDF Pesantren Al-Mubarok, lanjut Nasir, untuk mapel keislaman semuanya direkrut dari dalam Pesantren Al Mubarook sendiri, yaitu para santri senior yang sudah kompeten berbagai cabang ilmu Islam meski mereka belum menyandang Sarjana Pendidikan Islam. Sementara untuk pengajar mapel umum pihak pondok merekrut para guru profesional sesuai jurusan bidang mapel masing-masing dari pengajar yang sudah sarjana.

Di antara mapel keislaman yang diajarkan di PDF Pesantren Al-Mubarak antara lain adalah dalam cabang tafsir memakai kitab Tafsir Jalalain, ilmu tafsir (kitab al-Itqaan fii Ulumil-Quran), balaghah (kitab Jauharul Maknun), ilmu kalam (kitab al-Iqtisad fil Itiqad), fiqih (kitab Fathul Muin), nahwu-saraf menggunakan Alfiyah Ibnu Malik, tauhid (kitab Husun al-Hamidiyah), tarikh (kitab al-Rahiqul Makhtum), dan untuk cabang akhlak-tasawuf (kitab Kifayatul Atqiya).

Secara terpisah, Aris, staf pegawai Kemenag Wonosobo bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok pesantren, menyatakan pondok pesantren Al-Mubarak dapat mengikuti bahkan menjadi yang pertama membuka PDF ini karena sudah memenuhi kriteria yang disyaratkan.

"Pertama, Pesantren Al-Mubarok merupakan pesantren salaf murni yang belum memiliki pendidikan formal. Kedua, Al-Mubarok sudah memiliki jumlah santri lebih dari tiga ratus santri yang semuanya mukim di pondok yang dibuktikan dengan grafik perkembangan jumlah santri 10 tahun terakhir," ujar Aris kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah ditemui di ruang kerjanya, Kantor Kemenag Wonosobo, Senin (15/2/2016).

Merujuk pada laman kemenag.go.id, Pendidikan Diniyah Formal (PDF) merupakan lembaga pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama yang diselenggarakan oleh dan berada di dalam pondok pesantren dengan menggunakan kurikulum yang terdiri atas pendidikan keagamaan Islam yang berbasis kitab kuning (75 persen dari seluruh beban pelajaran) dan pendidikan umum (25 persen dari seluruh beban pelajaran).

Jenjang pendidikannya terdiri terdiri PDF Ula selama 6 tahun setara SD, PDF Wustha selama 3 tahun setara SMP, PDF Ulya selama 3 tahun setara SMA. Sedangkan jenjang pendidikan tinggi ditempuh pada mahad ali untuk program sarjana, magister, dan doktor. (M. Haromain/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 12 Juli 2011

Pergunu Berkomitmen Tingkatkan SDM Nahdliyin Lewat Pemberian Beasiswa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Salah satu langkah Persatuan Guru Nahdlatul ulama (Pergunu) dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, khususnya warga NU (Nahdliyin) adalah dengan memberikan beasiswa. Setalah tiga tahun berturut-turut memberikan beasiswa S1, mulai tahun ini dikembangkan memberikan beasiswa S2 dan S3.

Pergunu Berkomitmen Tingkatkan SDM Nahdliyin Lewat Pemberian Beasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Berkomitmen Tingkatkan SDM Nahdliyin Lewat Pemberian Beasiswa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Berkomitmen Tingkatkan SDM Nahdliyin Lewat Pemberian Beasiswa

Sebagaimana penjelasan yang disampaikan Ketua Umum PP Pergunu, KH Asep Saifuddin Chalim dalam Halaqoh Pendidikan yang Rutin digelar di Gedung PBNU.

Pergunu punya komitmen untuk mengawal terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia, masyarakat Indonesia sejahtera, adil dan makmur. Untuk itu, salah satu langkah Pergunu adalah dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia, khususnya Nahdliyin dengan memberikan Beasiswa S1, S2, dan S3. 

“Beasiswa itu kami berikan kepada putra-putri terbaik perwakilan provinsi Se-Indonesia, bahkan kepada dari luar negeri,” ujar Kiai Asep.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Labih lanjut, Kiai Asep menuturkan bahwa penerima beasiswa ke depan dapat berperan dalam menjaga NKRI dalam bingkai nilai ke-NU-an, Islam Rahmatan lil Alamin. Mereka juga diharapkan dapat mewarnai leading sektor kehidupan berbangsa secara profesional, kritis, kreatif, inovatif, serta mandiri. Mereka akan menjadi menanda zaman pada tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.

Sampai saat ini, Pergunu telah memberikan beasiswa S1 kepada 755 mahasiswa, S2 kepada 367 mahasiswa, dan S3 kepada 77 mahasiswa. Angka tersebut untuk mahasiswa aktif, sedangkan yang sudah lulus lebih dari 250 orang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Secara teknis, sebagaimana keterangan yang diberikan Aris Adi Leksono, Wakil Ketua PP Pergunu bahwa penerima beasiswa adalah putra-putri terbaik dari perwakilan setiap Provinsi Se-Indonesia dengan rekomendasi dari PW Pergunu setempat. 

Rekrutmen dilakukan dengan seleksi yang ketat, di antaranya uji akademik, pengetahuan ke-NU-an, hingga kontrak setelah lulus beasiswa untuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya kepada NU. 

Lebih lanjut, Aris menjelaskan untuk menjaga kualitas mutu pada masa studi beasiswa, Pergunu telah melakukan evaluasi berkala terkait kemajuan belajar. Hasil evaluasi disampaikan kepada PW Pergunu yang mengutus, sehingga pembinaan dapat berkesinambungan dan terus terjalin komunikasi dan jejaring mulai maauk kuliah, hingga lulus.

Dalam pelaksanaan program beasiswa tersebut, Pergunu telah kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi ternama diantaranya; Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung Jawa Barat, Universitas Terbuka (UT) Pamulang, Tangerang, Banten. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 10 Juli 2011

KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi

Blora, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Hikmah Ngadipurwo, Blora, Jawa Tengah, Ahad (15/4) malam, menggelar penringatan haul KH M Najib Suyuthi. Haul dihadiri KH Maimun Zubair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang dan KH Abdul Hamid Baedhowi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Wahdah Lasem.?

”Mbah Moen (KH Maimun Zubair) kalih (dan) Mbah Hamid (KH Abdul Hamid Baedhowi) ingkang maringi (yang akan memberi) mauidhoh hasanah,” ujar salah satu putra (Alm.) KH M Najib Suyuthi, Gus Habib, saat ditemui PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di komplek Pondok Pesantren Al-Hikmah, Ngadipurwo.

KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Maimun Zubair Hadiri Haul KH Najib Suyuthi

Gus Habib, yang juga santri di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang itu menambahkan, ada sejumlah rangkaian haul mayayikh. Di antaranya siang hari dilaksanakan temu alumni pesantren. Temu alumni yang dihadiri ? santri berbagai angkatan itu dilaksanakan di salah satu aula pesantren. Dan, selepas sholat dhuhur, dilaksanakan khotimil qur’an dan tahlil di makam KH M Najib Suyuthi. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sedangkan untuk puncak acara haul digelar pengajian akbar. Pengajian akbar dilaksanakan di pelataran pesantren pada Ahad malam. Selain dihadiri kedua ulama tersebut, haul juga dihadiri ribuan kaum muslimin. Mereka datang dari berbagai pelosok desa. Khususnya dari Kabupaten Rembang, Blora dan sekitarnya.

Pesantren Al-Hikmah terletak di Desa Ngadipurwo Kecamatan Blora kota itu, yang lokasinya berada di perbatasan dua kabupaten: Blora dan Rembang. Selain mengelola Madrasah Diniyah (Madin), pesantren tersebut juga mengelola SMK Al-Hikmah dan MTs Ma’arif II. Kedua sekolah itu berada di dalam komplek pesantren.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Sholihin Hasan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Ahlussunnah, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 Juni 2011

Pertemuan di Tengah Hujan

Oleh Ribut Achwandi



bagaimana jika datang padamu

Pertemuan di Tengah Hujan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pertemuan di Tengah Hujan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pertemuan di Tengah Hujan

lelaki penuh kelembutan cinta

memeluk dan mendekapmu erat

di tengah hawa dingin yang gigil

tubuhmu basah oleh tempias air hujan

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

di emperan pertokoan dini hari

lalu, berkata ia padamu

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

wahai, engkau yang kedinginan

di telanjangi oleh hujan,

akan sampai berapa lama lagi

waktu kau butuhkan berkelana

tiada arah tujuan pasti,

sementara telah dititipkan kepadaku

risalah-Nya sebagai cahaya penuntun

yang memberimu kehangatan kala kedinginan

memberimu kesejukan kala panas mendera

juga membuatmu tiada kesepian

dan memberimu kelegaan di setiap tempat?

akankah kau biarkan dirimu terluka

sekalipun tiada engkau sadari

derita yang menggores luka batinmu

adalah buah perbuatanmu,

gelap pandangmu tiada lain

tersebab oleh cahaya batinmu

yang terus engkau padamkan,

pun sesalmu adalah penghambaanmu

kepada segala macam keinginan.

padahal, keinginan tiada bisa menjawab

bahkan dirinya sendiri.

akankah kau biarkan airmataku ini

menderas menganak sungai hanya untukmu?

tidak wahai lelaki malang berjubah kelam,

jangan sampai Tuhan sendiri yang melakukan

menghukummu tiada ampunan.

sungguh, tiada tega aku menyaksikan

penyiksaan yang teramat menimpamu.

kembalilah, wahai lelaki berwajah murung.

kembali. janganlah tanya lagi,

jalan itu lapang dan benderang.

mengapa masih engkau pilihkan

untuk dirimu sendiri, jalan gelap berduri?

lelaki yang diterangi cahaya cinta itu

sejenak terdiam, menyaksikan hujan.

lalu, kembali dalam-dalam menatapmu,

dengan lirih ia berucap:

bersediakah engkau mengusap airmataku ini?

Pekalongan 12 Desember 2016



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Cerita, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 07 Juni 2011

Fatayat NU DIY Gelar Kegiatan Kesehatan Reproduksi untuk Santri Se-DIY

Yogyakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Pimpinan Wilayah Fatayat NU Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kegiatan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk santri usia 12-19 tahun (tingkat SLTP-SLTA/MTs/MA). Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam rentang antara Agustus-September 2016.

Kegiatan ini memiliki dua pelaksanaan. Pertama, kegiatan Lokakarya Kesehatan Reproduksi untuk Tim Fasilitator Fatayat yang telah dilaksanakan pada 5 Agustus 2016 lalu. Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan fasilitator dalam memberi pelatihan kepada para santri. Kedua, kegiatan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Santri di pesantren di Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Fatayat NU DIY Gelar Kegiatan Kesehatan Reproduksi untuk Santri Se-DIY (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU DIY Gelar Kegiatan Kesehatan Reproduksi untuk Santri Se-DIY (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU DIY Gelar Kegiatan Kesehatan Reproduksi untuk Santri Se-DIY

"Tentunya pendidikan kesehatan reproduksi ini juga penting diberikan kepada santri untuk membekali diri mereka agar terhindar dari risiko reproduksi," kata Wiwin? Siti Aminah Rohmawati selaku penanggung jawab dari kegiatan ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kenyataannya risiko-risiko perilaku seksual dan reproduksi yang menyimpang terjadi dan mengancam seluruh lapisan usia, dan kalangan. Seperti Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi tidak aman, kanker rahim, hingga kematian akibat proses reproduksi dan infertilitas. Remaja termasuk salah satu kelompok usia yang berisiko tinggi.

"Memang target kami adalah remaja karena sudah selayaknya pengetahuan seputar kesehatan seksual dan reproduksi dimiliki oleh mereka sebagai bekal keterampilan mengelola perilaku dalam rangka mengurangi risiko-risiko tersebut," jelas Rindang Farihah salah tim fasilitator kegiatan PW Fatayat NU DIY.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan ini sudah terlaksana di dua pesantren. Pada 12 Agustus 2016 kegiatan ini diadakan di Pesantren An-Nur Bantul. Pada 21 Agustus 2016 kegiatan yang sama digelar di Pesantren Darul Quran Gunung Kidul.

"Rencana untuk dua bulan ini, ada 13 pesantren yang akan mengikuti program kami. Ada Pesantren An-Nur, Darul Quran, Krapyak, Sunan Pandanaran, Binaul Ummah, Luqmaniyah, Ulul Albab, Sunni Darussalam, Diponegoro, Wahid Hasyim, Aswaja Nusantara, dan Pesantren Mlangi. Sedangkan yang satu dilaksanakan di Masjid Az-Zahrotun Wonocatur yang targetnya adalah remaja masjid dan warga sekitar masjid," jelas Lien Iffah selaku ketua panitia penyelenggara. (Muyas/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, Nasional, Habib PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 29 Mei 2011

Orang NU Harus Kaya!

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam Al-Quran disebutkan “Berjunglah kamu di jalan Allah dengan hartamu dan dirimu” (At-Taubah: 41). Dalam ayat ini, Allah langsung menyebut harta dalam berjuang.

Menurut Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) KH Mansur Syerozi, ayat ini adalah konstruksi bahwa orang Islam itu seharusnya kaya. Kalau tidak kaya, akan susah berjuang.

Orang NU Harus Kaya! (Sumber Gambar : Nu Online)
Orang NU Harus Kaya! (Sumber Gambar : Nu Online)

Orang NU Harus Kaya!

“Duit disebut nomor pertama, baru kemudian berjuang dengan diri sendiri,” katanya pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) koordinasi dan konsolidasi para imam, khotib, dan DKM, digelar PC LTMNU Pekalongan, di gedung NU Pekalongan pada Ahad, (31/3).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada ayat lain disebutkan, “Dirikan shalat, dan tunaikan zakat.” Begitu Allah menyuruh shalat, langsung menyuruh zakat. “Tetapi kenapa kebanyakan orang Islam dan khususnya orang NU miskin-miskin?” tanyanya di hadapan 300 orang peserta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Mansur menjawab sendiri, karena orang Islam kurang benar kelakuannya. Kepada Allah percaya. Tapi tidak percaya janji-janji-Nya. Dalam Al-Quran dijanjikan jika bersedekah akan dilipatgandakan hartanya. Tapi betapa susahnya memercayai ayat itu.

Ia kemudian mengisahkan Nabi Muhammad. Menurutnya, seperti dikatakan sejarah, Nabi adalah pedagang. “Karena itulah Nabi Muhammad itu kaya, tapi hidup sederhana,” ujarnya.

Jika dihitung, Nabi berdagang sejak usia 13. Kemudian diangkat jadi rasul usia 40 tahun. Berarti ia berdagang selama 27 tahun. Sementara menjadi rasul selama 23 tahun. Lebih lama jadi pedagang daripada jadi rasul. “Jadi, supaya kaya, salah satu caranya berdagang.”

 

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengajak kepada calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini untuk menjaga sikap dan perilaku selama berada di Tanah Suci. Hal itu disampikan Gus Yahya pada pengajian di aula Pondok Pesantren Raudlatut Tholibien Leteh Rembang, Jawa Tengah.

Menurut Gus Yahya, musim haji merupakan memontum para kekasih Allah untuk berkumpul. Tentunya saat itu banyak wali Allah berkumpul di Tanah Suci, untuk bersama-sama beribadah menunaikan rukun Islam yang kelima.

Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji

"Dalam hal ini tentu kita harus menjaga sikap, karena kita tidak tau mana wali Allah dan mana yang bukan, karena yang tau itu wali, hanya sesama wali,” jelasnya

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Yahya juga sempat menceritakan sejumlah pengalaman dalam mendampingi jamaah haji. Menurutnya, semua itu di luar nalar manusia.

"Jadi saya pernah punya pengalaman mendampingi jamaah, di mana seluruh jamaah terpisah satu sama lain. Saya pun bingung, bagaimana cara mengumpulkan orang satu bus. Lalu saya berdoa memohon kepada Allah, dengan harapan ada wali yang lewat mengamini doa saya,” kata Gus Yahya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jika mengalami kondisi apa pun, katanya, saat untuk berserah diri kepada Allah, jangan lupa berdoa, dengan harapan ada kekasih Allah yang ikut mengamini doa. (Ahmad Asmui/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah