Minggu, 21 Mei 2006

PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah

Lamongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (RNU) Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan membuat terobosan baru dengan menggulirkan program Gerakan Sumberdadi Bersedekah. Digulirkannya program ini dilakukan setelah melaksanakan studi banding ke PRNU Pacarpeluk dan pemaparan ke Pemerintah Desa Sumberdadi.



PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah (Sumber Gambar : Nu Online)
PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah (Sumber Gambar : Nu Online)

PRNU Sumberdadi Gulirkan Sumberdadi Bersedekah



“Gerakan ini diawali dengan sosialisasi kepada jamaah di dusun-dusun sepekan yang lalu. Alhamdulillah malam ini sudah kita tuntaskan semuanya,” terang  Abdudl Majid, Ketua PRNU Sumberdadi, Jumat (22/12) malam.





PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk tahap pertama sosialisasi dilaksanakan kepada jamaah Muslimat dan Fatayat di masing-masing dusun.





"Berikutnya akan kila laksanakan sosialisasi kepada jamaah putra," tambah dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah





Umar Fadholi, Ketua UPZISNU Sumberdadi mengajak seluruh lapisan masyarakat Sumberdadi bergabung dalam Gerakan Sumberdadi Bersedekah.





Gerakan Sumberdadi Bersedekah dilakukan dengan cara yang sangat mudah, yakni peserta atau warga mengambil kaleng sedekah yang disediakan PRNU Sumberdadi, dan memasukkan sedekah minumal Rp500,setiap hari.

"Kaleng sedekah bisa diambil di koordinator tiap-tiap dusun. Dana yang terkumpul nantinya akan dikelola oleh UPZISNU untuk kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan dan menunjang kegiatan jam’iyah Nahdlatul Ulama  guna mewujudkan kemandirian jami;yah dan warga Desa Sumberdadi," papar pria yang juga guru PAI SMK IKIP Surabaya.





Hingga saat ini telah terdaftar sedikitnya 350 warga yang bersedia menjadi donatur (munfiq).





"Dengan hitungan kasar, dapat diprediksi kurang lebih lima juta rupiah dana bisa dikumpulkan pada akhir bulan Januari 2018 untuk kemudian disalurkan secara tepat dan bermanfaat,” pungkasnya (Sukamto/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 11 Mei 2006

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Wakil Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo KH Afifudin Muhajir menjelaskan tentang cara menghentikan ujaran kebencian, termasuk yang marak terjadi di media sosial.

Menurut Kiai Afif, cara yang harus dilakukan terhadap hal-hal yang hanya dianggap maksiat, normatif yang hanya diancam dengan hukuman akhirat, yakni dengan menaikkan statusnya menjadi jarimah atau tindak kejahatan.

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Afifuddin Muhajir Jelaskan Cara Efektif Hentikan Ujaran Kebencian

“Bisa dianggap kejahatan yang bisa diancam mana kala ditingkatkan. Tiap-tiap jarimah itu pasti maksiat, maksiat belum tentu jarimah,” kata Kiai Afif seperti dilansir Wahid Foundation, Selasa (2/18).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengatakan, sesuatu yang dilarang oleh Islam akan meningkat kedudukannya menjadi kejahatan manakala diancam oleh sebuah hukuman positif.

“Secara sederhana ujaran kebencian seolah-olah hanya bisa dilakukan melalui lisan, akan tetapi akhir-akhir ini bukan hanya lisan, tapi tangan melalui media-media sosial. Itu termasuk di dalamnya,” jelasnya.

Untuk itu, menurut kiai yang menulis kitab fikih berjudul Fathul Mujibil Qarib, syarah terhadap kitab At-Taqrib, negara berhak membuat peraturan yang mengancam para pelakunya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Undang-undang melarang sekaligus mengancam dengan sebuah hukuman karena larangan tanpa ada hukuman tidak efektif juga kan?” pungkasnya. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 Mei 2006

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Bojonegoro, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Raudlatul Athfal Fattahul Huda desa Pumpungan kecamatan Kalitidu kabupaten Bojonegoro mengadakan seminar pendidikan di gedung madrasah setempat, Kamis (18/10). Seminar ini membehas peran orang tua untuk mendidik anak yang berakhlaq dan berilmu.

Kepala RA Fattahul Huda, Slamet mengatakan, "Semoga acara ini bisa membekali wali murid untuk diimplementasikan pada anak-anaknya agar tidak terjadi kekeliruan paham antara pembelajaran yang diberikan di lembaga dan pola asuh orang tua di rumah."

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)
Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Kegiatan ini merupakan satu program lembaga yang rutin dilaksanakan, tetapi bergantian dengan program kegiatan edukatif lainnya. "Setiap bulan kita mengadakan kegiatan secara khusus baik untuk anak-anak maupun untuk orang tua siswa," imbuhnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk keluarga lengkap, peran boleh berbagi, tapi tanggung jawab pendidikan tidak bisa dialihkan. "Tetap pada sang ayah sebagai inspirasi, teladan, dan idola bagi putra-putrinya."

Tampak dikegiatan tersebut para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Pasalnya tidak hanya mendengarkan saja tetapi peserta juga diajak Brain Gym dan diberikan terapi bagaimana mengatasi rasa sakit dengan cepat dan dilakukan sendiri. (M Yazid/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa, Quote PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 05 Mei 2006

Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah menyandang Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) berprestasi tingkat Jawa Tengah, Pengurus Lembaga Pendidikan Maarif  NU Kudus Noor Yadi maju pada seleksi serupa di tingkat Nasional, 14-16 Nopember lalu. Dalam seleksi di Hotel Soll Marina Serpong Banten itu, Noor Yadi yang juga kepala MIN Kudus sukses meraih juara ketiga di bawah peserta asal Sulawesi Tengah dan DIY.

Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengurus LP Maarif Kudus Ini Berprestasi di Tingkat Nasional

Ia menuturkan pemilihan kepala MI berprestasi tahun 2014 ini diadakan oleh kementerian agama dengan peserta perwakilan kepala MI dari provinsi seluruh Indonesia. ""Kebetulan saya mewakili Jawa tengah dan alhamdulillah masuk nominasi juara ketiga," katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (22/11).

Ia mengatakan penilaian juara berdasarkan hasil presentasi makalah karya ilmiah dan wawancara di hadapan dewan juri dari kalangan akademisi.  Dalam tingkat Nasional itu, pihaknya memaparkan makalah yang sama berjudul "The profile and improve quality madrasah in MI NU Basyirul Anam Kudus  (profile dan upaya meningkatkan mutu madrasah di MI NU Basyirul Anam Kudus).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Usai meraih juara ketiga Kepala MI berprestasi tingkat Nasional ini, Yadi  berupaya selalu memacu diri untuk selalu belajar, mengevaluasi kekurangan, meningkatkan dan menjaga mutu madrasah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saya juga mendorong teman sejawat memeranan diri sesuai tupoksimasing demi keberhasilan dan kualiatas pendidikan madrasah," tandasnya.

Atas keberhasilannya itu, Yadi mendapat sertifikat penghargaan, piala dan uang pembinaan yang diserahkan oleh Dirjen Kemenag RI H.Nur Kholis Setiawan. (Qomarul Adib/Anam)

Foto : Noor Yadi saat menerima piagam dan piala yang diserahkan Dirjen Kemenag H.Nur Kholis Setiawan.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Hadits, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 25 April 2006

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Bantul, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kesebelasan Pondok Pesantren Al-Asyariyah berhasil menundukkan kesebelasan Pondok Pesantren Darussalam pada Liga Santri Nusantara 2016 dalam pertandingan sepakbola 8 besar seri nasional, Jumat (28/10) malam. Gol diciptakan M Raply pada menit ke-62.

Sampai peluit panjang ditiup wasit Haryadi, kedudukan tetap 1-0 atas keunggulan Al-Asyariyah dalam pertandingan berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta itu.

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)
Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Sejak awal pertandingan, dua kesebelasan bermain cepat dan keras. Beberapa kartu kuning terpaksa dikeluarkan wasit untuk pemain yang melakukan pelanggaran keras. Affan nomor punggung 9 dari Darussalam mendapat kartu kuning pertama pada menit ke-9.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara dari Al-Asyariyah mendapat kartu kuning pada menit ke-8 atas nama Al-Hamra H. Menit ke-40, M Raply mendapat hal serupa. Lalu pada menit ke-68 Al-Hamra kembali diganjar kartu kuning sehingga ia harus keluar lapangan karena akumulasi kartu.

Dengan demikian, Al-Asyariyah maju ke babak selanjutnnya, semifinal esok hari di stadion yang sama, siang hari Sabtu (29/10). (Abdullah Alawi)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 17 Februari 2006

Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kepala Perpustakaan PBNU Ahmad Syatiri menerima para calon volunter di perpustakaan PBNU, Rabu (19/3). Para tenaga sukarela ini rencananya akan membantu proses pendataan arsip, manuskrip, laporan, dan buku-buku koleksi perpustakaan yang berjumlah ribuan itu.

Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja (Sumber Gambar : Nu Online)
Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja (Sumber Gambar : Nu Online)

Calon Volunter Perpustakaan PBNU Siap Bekerja

“Saya berterima kasih kepada teman-teman semua yang siap membantu kami. Kami sedang mengembangkan perpustakaan ini lebih serius. Tidak hanya memperkaya koleksinya, tetapi juga memperbaiki manajemennya,” tutur Syatiri di depan calon volunter.

Lebih lanjut Syatiri menjelaskan, perpustakaan PBNU adalah amanat ulama saat Musyawarah Nasional alim-ulama di Situbondo tahun 1983. Dalam Munas tersebut, ulama menyatakan keprihatinan mengingat banyak dokumen penting NU yang tercecer atau hilang karena tak tersimpan secara baik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keputusan Munas inilah yang kemudian ditindaklanjuti Lakpesdam NU untuk menelusuri kembali naskah-naskah yang pernah dikeluarkan NU. Semula perpustakaan PBNU dikelola di bawah Lakpesdam NU yang berkantor di Tebet sebelum akhirnya pada 2006 dipindahkan di gedung PBNU lantai dua jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kini cita-cita kami, perpustakaan PBNU tidak hanya menjadi tempat penyimpanan dokumentasi laporan-laporan NU, tetapi lebih luas lagi kami bertekad menjadi tempat penyimpanan khazanah peradaban Islam Nusantara,” kata Ahmad Syatiri yang 24 tahun mengabdikan dirinya merawat koleksi perpustakaan PBNU.

Mendengar paparan itu, para volunter terlihat sangat antusias. Dimas, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang tengah meneliti ulama Betawi mengaku ingin segera bekerja. “Saya juga sambil ngerjain skripsi,” ujarnya.

Lain lagi alasan Nurul Hidayah, desainer dari Cileduk dan Dawam Multazam dari Ciganjur. “Energi kami terlalu besar, jadi kami ingin melampiaskannya untuk kegiatan bermanfaat daripada nggak jelas,” katanya disertai derai canda. (M Nurul Huda/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, IMNU, AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 03 Agustus 2005

Ramadhan dan Spirit Peradaban Buku

Oleh M. Haromain

Di antara sekian banyak keistimewaan bulan Ramadhan adalah diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad untuk pertama kalinya pada bulan suci ini. Teristimewanya lagi dan ini juga yang membedakan Al-Qur’an dengan kitab-kitab suci agama lain ialah bentuk atau susunan kalimat pertama dalam Al-Qur’an. Al Quranlah satu-satunya kitab suci yang redaksi kalimat pertamanya menggunakan kata perintah (fiil amar), tidak redaksi kalimat berita (khabariyah). Tidak hanya itu, konten perintah dari kata pertama tersebut sifatnya menggebrak, yaitu perintah membaca. Suatu ajakan yang kini telah terbukti menjadi landasan dan basis untuk membangun peradaban dan kebudayaan.

Perintah membaca ini (iqra) barangkali untuk konteks sekarang terkesan biasa-biasa saja. Tapi pada empat belas abad yang lalu saat Nabi menerima wahyu pertama, perintah tersebut jelas sangat revolosioner, ketika masyarakat Arab jahiliah sama sekali belum mengenal tradisi baca-tulis, melainkan hanya mengandalkan tradisi hafalan. Bahkan Nabi pun dalam menggambarkan kejahiliahan bangsa Arab masa itu pernah bersabda: Orang-orang yang pandai membaca dan menulis dari kalangan bangsa Arab dapat dihitung dengan jari.

Ramadhan dan Spirit Peradaban Buku (Sumber Gambar : Nu Online)
Ramadhan dan Spirit Peradaban Buku (Sumber Gambar : Nu Online)

Ramadhan dan Spirit Peradaban Buku

Secara eksplisit perintah membaca itu sejatinya mengarahkan umat manusia agar membangun peradaban buku, masyarakat yang memuliakan keberaksaraan, bukan kelisanan yang dangkal, kendati penulisan Al-Qur’an secara sistematis dalam bentuk kodifikasi lengkap baru dimulai pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komitmen Nabi Muhammad dalam memperjuangkan dan menyadarkan urgensitas budaya literasi bagi umat manusia bisa dijumpai dalam pelbagai usaha dakwah beliau dalam membumikan risalah Islam, salah satunya pada perang Badar. Nabi Muhammad kala itu mensyaratkan mengajar membaca dan menulis kepada sepuluh anak kaum muslimin sebagai tebusan bagi tawanan perang dari pasukan musuh. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya terang sekali generasi pascawafatnya Nabi, yaitu generasi sahabat, tabiin dan generasi ulama setelahnya, sangat menyadari hakikat perintah membaca itu untuk terus mengembangkan peradaban buku. Berkat upaya para penerus Nabi generasi awal ini, bersumber dari pembacaan Al-Quran lantas mereka berhasil melahirkan bejibun karya dan mengembangkan banyak cabang ilmu. Al-Qur’an menjadi satu kitab yang setelah dieksplorasi kandungannya mampu melahirkan beribu-ribu buku lain dengan aneka disiplin ilmu mulai bahasa, fiqih, tafsir, balaghoh (sastra), usul fiqh, arudh, kalam, tasawuf, dan lain sebagainya.

Pendek kata perintah membaca sebagai wahyu yang pertama kali turun telah menjadi pemantik dan inspirasi bagi lahirnya pelbagai cabang dan disiplin ilmu baru yang tertuang dalam pusparagam khazanah kitab, terlebih puncaknya pada masa periode khalifah Al Mamun dari Daulah Abbasiah. Al-Ma’mun yang memang sangat gandrung pada ilmu, terutama filsafat, mencanangkan proyek besar-besaran penerjemahan literatur Yunani ke dalam bahasa Arab, yang pada akhirnya Islam berhasil menjadi kiblat peradaban dunia berkat penghargaan yang sangat tinggi pada budaya literasi.

Penulis bergiat di "Rumah Pena" NU Temanggung dan Kontributor NU online kawasan Kedu



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, IMNU, Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah