Sabtu, 10 Juni 2017

Gus Sholah Ajak Santri Kampanyekan Makan Ikan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap protein masih memprihatinkan. Karenanya, diperlukan peran berbagai kalangan agar menambah konsumsi protein ? lewat makan ikan menjadi salah satu tradisi di masyarakat.

Ajakan tersebut disampaikan Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid. Dalam pandangan Gus Sholah, sapan akrabnya, peran tersebut dapat diambil ? d oleh santri untuk turut berperan aktif mengkampanyekan budaya makan ikan di tengah masyarakat.

Salah satu caranya, kata Gus Sholah, adalah dengan meningkatkan budidaya perikanan air tawar berbasis pesantren. Dengan meningkatnya budaya makan ikan, diharapkan akan turut meningkatkan konsumsi protein masyarakat.

Gus Sholah Ajak Santri Kampanyekan Makan Ikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Sholah Ajak Santri Kampanyekan Makan Ikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Sholah Ajak Santri Kampanyekan Makan Ikan

Hal itu disampaikan Gus Sholah saat membuka Pelatihan Pembesaran Ikan Lele dengan Sistem Bioflok di Gedung Diklat Pesantren Tebuireng II di Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Jombang, Senin (24/7) awal pekan ini. Pelatihan yang diikuti peserta dari beberapa pesantren di Jombang ini merupakan kerjasama antara Pesantren Tebuireng dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan menghadirkan instruktur dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi.

Gus Sholah menuturkan, pelatihan yang telah diikuti empat angkatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada pertengahan November 2016 lalu. "Saat itu, Bu Susi mengajak Pesantren Tebuireng untuk turut berperan aktif membantu pemerintah dalam kampanye budaya makan ikan dan menantang para santri untuk merintis usaha budidaya ikan air tawar," ungkap Gus Sholah.

Usai pembukaan pelatihan untuk angkatan ketiga dan keempat tersebut, para peserta juga diajak mengikuti panen perdana hasil kegiatan peserta pelatihan angkatan sebelumnya. Panen perdana dipimpin oleh Nyai Hj. Farida Salahuddin (istri Gus Sholah) didampingi beberapa pejabat dari BPPP Banyuwangi dan Dinas Perikanan Jombang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kepada para santri, Nyai Farida berpesan agar kepercayaan sekaligus tantangan yang diberikan oleh KKP dapat dijaga dengan baik dan amanah. "Minimal, hasil budidaya ikan lele ini nanti harus bisa memenuhi kebutuhan Jasa Boga di Pesantren Tebuireng. Jadi, pondok tidak perlu lagi memesan ikan lele dari luar," harapnya.

Mudir Pesantren Tebuireng Lukman Hakim menuturkan, ikan lele yang dipanen secara perdana merupakan hasil budidaya peserta pelatihan angkatan pertama dan kedua. "Secara keseluruhan, sudah ada 120 orang yang ikut pelatihan. Mereka berasal dari Pesantren Tebuireng dan sembilan pesantren lainnya," ungkap pria kelahiran Banten ini.

Saat ini, tutur Lukman, Pesantren Tebuireng sedang menyiapkan 24 buah kolam lele berdiameter tiga meter bantuan dari KKP. "Mulai awal Agustus, akan ada 40 kolam yang dikelola untuk usaha budidaya ikan lele," ujarnya. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Anti Hoax, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

TV Anti Imperialisme Diluncurkan

Venezuela, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Presiden Venezuela Hugo Chavez meresmikan stasiun televisi baru Amerika Latin hari Minggu untuk memerangi apa yang disebut pemerintahnya sebagai "imperialisme kebudayaan" dari media AS dan Eropa.
   
Telesur (Telesouth), stasiun televisi berbahasa Spanyol yang  didirikan pemerintah Venezuela, Argentina, Kuba dan Uruguay, mulai menyiarkan komentar dari para pejabat stasiun televisi itu dan  badan penasehat yang terdiri atas para intelektual sayap kiri dan selebriti internasional.
   
"Kami meluncurkan Telesur untuk mematahkan rejim komunikasi ini dan menyampaikan satu visi, satu suara yang sampai kini masih diam. Telesur adalah satu prakarsa untuk menandingi imperialisme kebudayaan," kata Andres Izarra, Direktur utama Telesur dan menteri komunikasi Venezuela.
    
Tujuan usaha yang dibiayai Venezuela itu adalah untuk memberikan satu perspektif Amerika Latin, mempromosi kebudayaan yang beragam dan melawan apa yang disebut para penciptanya sebagai "hegomoni" jaringan internasional dan komersial lokal dalam liputan mereka tentang kawasan itu.
    
Chavez, pemimpin nasionalis berhaluan kiri yang sering menuduh Presiden AS George W. Bush melakukan persekongkolan untuk menggulingkannya, menyebut peluncuran itu sebagai "keberhasilan" dan mengatakan Telesur penting bagi visinya tentang integrasi Amerika Latin dan Karibia.
    
Ia mengatakan saluran itu dapat menarik para pamirsa dari seluruh kawasan dan bahkan Bush "terpaku menonton Telesur. Hubungan dengan AS, pembeli utama minyak Venezuela, memburuk sejak Chavez memerintah tahun 1998 dan memperkokoh hubungan dengan Kuba yang komunis. AS mengimpor 15 persen minyaknya dari Venezuela, pengekspor minyak mentah terbesar kelima di dunia.
    
Chavez mengatakan jaringan televisi itu merupakan pukulan terhadap usaha sejumlah anggota parlemen AS yang berusaha melakukan apa yang idisebut sebagai "perang elektronik."
    
Pekan lalu, DPR AS menyetujui rancangan undang-undang dengan satu amandemen yang memberikan wewenang penyiaran ke Venezuela untuk menghadapi apa yang disebut Washington sebagai retorika anti-Amerika dan anti-kebebasan" ujar Chavez.
   
"AS mengancam kami dengan siaran untuk menetralkan Telesur. Kami telah memperoleh tujuan pertama," kata Chavez dalam percakapan telepon dengan televisi itu sewaktu acara peresmiannya.
   
Chavez juga membela Telesur dalam menghadapi para pengamat yang mengatakan jaringan itu akan menjadi alat propaganda bagi pemerintah "revolusioner’nya  dan bagi sekutu Karibianya, Presiden Kuba Fidel Castro.
   
"Saya yakin Telesur akan mampu mempertahankan independensinya.Telesur tidak akan tergantung pada pemerintah manapun, ia bebas melayari perairan kebenaran dan membantu pembangunan sebuah dunia baru," kata Chavez.
   
Saluran yang berpusat di Caracas itu akan menyiarkan berita melalui satelit dari biro-biro di Buenos Aires (Argentina), Brasilia (Brazil), Montevideo (Uruguay), La Paz (Bolivia), Bogota (Colombia), Caracas (Venezuela), Havana (Kuba), Kota Meksiko (Meksiko) dan Washington.(reuters/atr/cih)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

TV Anti Imperialisme Diluncurkan (Sumber Gambar : Nu Online)
TV Anti Imperialisme Diluncurkan (Sumber Gambar : Nu Online)

TV Anti Imperialisme Diluncurkan

Kamis, 01 Juni 2017

Asad: Indonesia Sedang Alami Liberalisasi

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Asad Said Ali mengingatkan kepada warga NU untuk mengantisipasi paham-paham liberal baik di sektor ekonomi maupun agama. Paham tersebut, menurutnya, telah menyiapkan skenario terjadinya perang peradaban.

Asad:  Indonesia Sedang Alami Liberalisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Asad: Indonesia Sedang Alami Liberalisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Asad: Indonesia Sedang Alami Liberalisasi

"Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU) harus menjadi ujung tombak untuk melakukan pembenahan-pembenahan organisasi. Jangan sampai kita kemasukan paham-paham seperti itu dan dianggap sebagai liberal," katanya saat menjadi pembicara kunci dalam acara Program Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) yang diselenggarakan PC Lakpesdam Kudus bekerja sama dengan PP Lakpesdam di Pesantren Raudlatul Mutaallimin, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (20/3).

Asad menyatakan belakangan ini bangsa Indonesia telah mengalami gerakan liberalisasi pada sektor ekonomi. Menurutnya, kekayaan negara sudah dikuasai pihak asing sehingga berdampak pada  masyarakat menjadi terpinggirkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk melawan liberalisasi ekonomi itu, ia menegaskan NU harus bisa mengembangkan etos kewirausahaannya dan menciptakan banyak pedagang andal dan besar untuk kemajuan Nahdaltul Ulama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"NU harus membangun kembali Nahdlatut Tujjar untuk menjadikan seorang saudagar maupun pedagang. Bukan berbentuk koperasi, karena koperasi terlalu lama," ujarnya.

Di samping pada sektor ekonomi, kata Asad, agama juga ingin diliberalkan. Kelompok liberal  menyebarkan konsep tasamuh (toleransi) ala Barat yang membolehkan menghujat agama lain.

"Indonesia mau diadakan untuk menjadi liberal terkait penistaan agama yang UU-nya mau dihapuskan. Termasuk contoh lain membolehkan pernikahan sejenis. Kita harus perhatikan hal ini," tandas Asad.

Asad menilai pemahaman tentang toleransi masih terjadi perbedaan pandangan di antara kelompok. Karenanya keduanya perlu dirumuskan terlebih dahulu. "Sekarang ini belum ada rumusannya terhadap orang yang menyebarkan dakwah secara pura-pura, menyinggung perasaan orang dan mengkafir-kafirkan," tegasnya.

Ia menengarai ada upaya kelompok lain yang ingin selalu memprovokasi NU  agar orang-orang NU melakukan kekerasan. "Maka harus kita hadapi dengan dialog dan memperkuat pengetahuan kita tentang dalil-dalil agama yang kuat untuk menghadapi mereka," ungkapnya.

Kegiatan  PPWK ini berlangsung mulai Jumat-Ahad (20-22/3) dan diikuti 45 peserta dari kalangan kiai muda pengasuh pesantren se-Kabupaten Kudus. Selain H Asad Said Ali (Wakil Ketum  PBNU), turut hadir sebagai narasumber H. Abdul Ghafur Maimun (Pengasuh Pesantren Sarang, Rembang), H. Abudl Munim DZ (Wakil Sekjen PBNU), H Abu Hafsin (ketua PWNU Jateng), serta dari tim PP Lakpesdam NU, yakni Yahya Mashum, Marzuki Wahid, dan Ahmad Baso. (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Halaqoh, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 30 Mei 2017

Bentengi Pelajar, IPNU-IPPNU Wonoasih Gelar Kajian Aswaja

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo menyadari bahwa perkembangan zaman yang cukup pesat akan berpengaruh kepada masa depan pelajar.

Bentengi Pelajar, IPNU-IPPNU Wonoasih Gelar Kajian Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Bentengi Pelajar, IPNU-IPPNU Wonoasih Gelar Kajian Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Bentengi Pelajar, IPNU-IPPNU Wonoasih Gelar Kajian Aswaja

Oleh karena itu dibutuhkan upaya nyata agar pelajar tetap berpegang teguh kepada aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Menyadari hal tersebut, PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Wonoasih menggelar kajian Aswaja bagi seluruh pengurus hingga pelajar se-Kecamatan Wonoasih.

Ketua PAC IPNU Kecamatan Wonoasih Hijjul Baiti Manis Tatok mengungkapkan kajian Aswaja ini dilakukan untuk semakin mempererat tali silaturahim diantara sesama pelajar NU. Disamping untuk semakin menguatkan pemahaman Aswaja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kajian Aswaja ini sangat penting diberikan kepada para pelajar. Pasalnya, masih banyak pelajar NU yang belum mengenal dan bahkan belum memahami aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Jika tidak diberikan pemahaman maka dikhawatirkan pelajar mudah terpengaruh paham-paham lain di luar NU,” ungkapnya, Ahad (30/11).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hijjul mengharapkan melalui kajian Aswaja ini para pengurus IPNU-IPPNU dan pelajar NU menyadari bahwasanya sebagai warga NU harus paham dengan Aswaja yang merupakan ruh dari perjuangan ulama-ulama NU.

”Kajian Aswaja ini bertujuan supaya kader IPNU-IPPNU dapat memperkuat dan memperbaiki pemahaman tentang Aswaja sehingga mampu menghadapi paham-paham lain yang bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” jelasnya.

Dalam kajian Aswaja ini ada beberapa hal yang menjadi topik pembahasan. Meliputi masalah aqidah, fiqih dan tasawuf. Sehingga para pengurus IPNU-IPPNU serta pelajar NU memahami paham Aswaja.

“Mudah-mudahan pemahaman pelajar terhadap aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) semakin kuat sehingga tidak mudah terpengaruh paham lain di luar NU. Agar pemahamannya lebih mendalam, kajian Aswaja ini akan kami gelar secara istiqomah,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Pendidikan, Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Mei 2017

Pemikiran Bung Karno Bisa Menjadi Tonggak

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pokok-pokok pikiran presiden pertama Republik Indonesia Soekarno (Bung Karno) adalah inspirasi penting untuk merumuskan strategi kebudayaan baru agar bangsa Indonesia tidak terombang-ambing oleh kepentingan global.

”Indonesia saat ini hampir kehilangan identitas diri sebagai bangsa. Pemikiran Bung Karno dapat dijadikan sebagai tonggak,” kata Ketua Lembaga Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Ngatawi Al-Zastrow, saat memberikan kata pembuka pada acara bedah buku bertajuk "Bung Karno, Islam, Pancasila, NKRI" di gedung PBNU, Jakarta, Jum’at (22/6).

Pemikiran Bung Karno Bisa Menjadi Tonggak (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemikiran Bung Karno Bisa Menjadi Tonggak (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemikiran Bung Karno Bisa Menjadi Tonggak

Tokoh nasionalis Bondan Gunawan dalam kesempatan itu menyampaikan, salah satu inti pemikiran Bung Karno adalah penolakannya terhadap berbagai bentuk penjajahan atau kolonialisme. ”Makanya faham neoliberalisme oleh Bung Karno disebut sebagai neokolonialisme, kolonialisme baru,” katanya.

Menurutnya, hubungan dekat Bung Karno dengan kalangan NU dan pesantren disemangati oleh kepentingan bersama untuk menghancurkan kolonialisme itu.

Pimpinan Redaksi NU Onlne Abdul Mun’im DZ menegaskan, hubungan dekat Bung Karno dengan NU tidak hanya berlangsung secara paragmatis dan oportunistik, untuk kepentingan politik praktis, namun karena kedekatan kultural.”Bahkan lebih tepat disebut hubungan ideologis,” katanya.

Dikatakan, para tokoh NU dan soekarno berangkat dari kesadaran yang sama bahwa Indonesia mempunyai latar belakang sejarah yang panjang dan berhak menyusun sejarah kedepannya sendiri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

”Sebelumnya, tidak ada itu sejarah Indonesia. Yang ada hanyalah sejarah Eropa.? NU dan Bung Karno sama-sama punya kesadaran sejarah, bahwa Indonesia ini besar dan berdaulat. Kedaulatan itu yang membuat masyarakat sejahtera,” Mun’im DZ.

Dikatakan Ketua Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU itu, Bung Karno tidak pernah mengadopsi konsep-konsep dari luar negeri tanpa dinasionalisasikan terlebih dahulu, disesuaikan dengan kebutuhan bangsa Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

”Bung Karno tidak pernah teksbook menyebut konsep secara verbal. Hak Asasi manusia atau HAM dia bahasakan sebagai kemanusiaan. Demokrasi dia bahasakan dengan kedaulatan. Ini yang lebih substansial,” katanya.

Sementara itu Rais Syuriah PBNU KH Ma’ruf Amin lebih menghawatirkan adanya gelombang baru nasionalisme yang dia sebut sebagai nasionalisme kosmopolit, yakni model nasionalisme yang sekuler dan ditunggangi oleh kepentingan negara-negara maju.

”Redefinisi nasionalisme seperti ini yang perlu kita waspadai. Ini namanya nasionalisme kesurupan. Perlu diakui bahwa nasionalisme sebagaimana dirumuskan oleh Bung Karno, para tokoh NU dan pendiri bangsa ini adalah nasionalisme religius,” katanya.(nam)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 26 Mei 2017

PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII

Rengasdengklok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan pengurus harian Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk mentradisikan spiritual NU. Tradisi spiritual itu diingatkan dalam kegiatan Kaderisasi Penggerak NU di Rengasdengklok, pusat kaderisasi PBNU, Ahad-Kamis (21-25/4) malam.

Sejumlah 27 pengurus harian PB PMII bangun dari tidur setiap jam 3 dini hari. Mereka melakukan sholat Tahajjud, mujahadah, munajat, dan zikir bersama yang dipandu oleh KH Nur Muhammad. Ritual itu berlangsung selama pengkaderan berlangsung.

PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Kembalikan Semangat Spiritualitas PMII

“Pendidikan spiritual itu merujuk pada slogan PMII sendiri, ‘zikir, pikir, dan amal saleh’,” kata Wasekjen PBNU Abdul Mun‘im DZ di Pusat Kaderisasi PBNU Rengasdengklok, Selasa (23/4) malam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Waseksen PBNU Adnan Anwar menambahkan, kegiatan ini dimasukkan dalam pengkaderan ketat PBNU, menjadi bagian dari aspek spiritualitas yang sudah lama ditinggalkan PMII.

Pembangunan aspek spiritual PMII dalam kaderisasi ketat PBNU, diharapkan dapat diteruskan oleh PB PMII ke PKC dan PC PMII di seluruh Indonesia. Karena, kader PMII merupakan tonggak kader inti pengurus NU mendatang, tambah Adnan Anwar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kaderisasi ketat PBNU dengan memasukkan aspek spiritualitas di dalamnya, tidak lain adalah kaderisasi khas ahlusunnah wal jama‘ah NU, tutup Abdul Mun‘im.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 23 Mei 2017

Ramadhan di Piala Dunia Jadi Tantangan Pemain Muslim

Kairo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Seiring dengan dibukanya pagelaran Piala Dunia 2014 di Brazil, beberapa kalangan melihat para bintang sepak bola Muslim dalam beberapa tim berbeda yang akan berlaga dalam bulan Ramadhan, yang pertama kali terjadi pada 1986.

Secara kebetulan, Piala Dunia tahun ini yang dimulai pada 12 Juni bersamaan dengan Ramadhan yang akan datang pada 27 Juni, sehingga menjadi dilemma bagi pemain bola Muslim. Bulan suci tersebut akan jatuh pada hari pertama putaran kedua pada 28 Juni.

Ramadhan di Piala Dunia Jadi Tantangan Pemain Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)
Ramadhan di Piala Dunia Jadi Tantangan Pemain Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)

Ramadhan di Piala Dunia Jadi Tantangan Pemain Muslim

Turnamen tersebut melibatkan partisipasi sejumlah besar pemain Muslim di berbagai tim negara Eropa dan Afrika yang mewakili enam negara mayoritas Muslim.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para bintang tersebut meliputi skuad Perancis, termasuk pemain Real Madrid Karim Benzema, pemain Liverpol Mamadou Sakho, bek Arsenal Bacary Sagna and pemain Newcastle Moussa Sissoko, semuanya Muslim.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, pemain Manchester City dan Liverpool, dua bersaudara dari Pantai Gading Yaya dan Kolo Toure, mantan striker Arsenal Gervinho dan gelandang Newcastle Cheick Tiote juga Muslim.

Mayoritas kesebelasan Bosnia yang dipimpin oleh pemain Manchester City Edin Dzeko, juga Muslim.

Demikian pla pemain liga Premier Belgia duo Marouane Fellaini dan Moussa Dembele, pemain kunci Swiss Xherdan Shaqiri dan playmaker Arsenal dan timnas Germany Mesut Ozil, semuanya Muslim.

Algeria, Iran, dan Bosnia dan Herzegovina semuanya merupakan negara-negara Muslim yang timnya ikut bertanding dalam Piala Dunia 2014.

Di Rio de Janeiro, puasa hanya akan berlangsung selama 11 jam sehari, dibandingkan dengan 17-18 jam di bagian lain di dunia.

Ujian

Saat banyak pemain memutuskan untuk tidak berpuasa selama Ramadhan, beberapa pemain lainnya seperti Kolo Toure, menyatakan untuk menjalani puasa.

“Anda membutuhkan disiplin. Bagi saya, lima hari pertama merupakan hari yang sulit, tetapi setelah itu, tubuh anda akan menyesuaikan dan anda akan merasa bahagia,” kata Toure dalam sebuah wawancara tahun lalu yang dikutip Daily Mail.

“Anda membersihkan badan anda dan merasa lebih kuat setelah Ramadhan. Saya pikir, ini menakjubkan bagaimana Ramadhan dapat membuat anda sungguh kuat.”

“Saya telah menjalani Ramadhan selama setelah tahun-tahun saya di sepak bola. Sangat penting untuk makan makanan yang tepat karena anda dapat memperoleh tambahan makanan atau kekurangan dalam tubuh anda.”

“Juga penting untuk minum dengan baik. Anda harus sadar apa yang anda lakukan karena tubuh anda kehilangan sesuatu. Dengan bantuan dokter dan orang-orang di klub, kami mencoba untuk itu. Mereka memberi saya sesuatu yang dapat membantu menjadi lebih baik,” katanya. (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah