Jumat, 19 Mei 2017

Panduan Memilih Istri Menurut KH Bisri Musthofa dalam Tafsir Al-Ibriz

?? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?(56)

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh manusia maupun jin sebelumnya. (QS. Al Rahman: 56)

Dalam menafsiri ayat tersebut, KH Bisri Musthofa Rembang, berkata dalam kitab tafsirnya yang berjudul Al Ibriz li Marifati Tafsiri Al Quran Al Aziz sebagai berikut:

Panduan Memilih Istri Menurut KH Bisri Musthofa dalam Tafsir Al-Ibriz (Sumber Gambar : Nu Online)
Panduan Memilih Istri Menurut KH Bisri Musthofa dalam Tafsir Al-Ibriz (Sumber Gambar : Nu Online)

Panduan Memilih Istri Menurut KH Bisri Musthofa dalam Tafsir Al-Ibriz

Ana ing suwarga, ana ing panggung-panggunge lan gedung-gedunge, ana wadon-wadon kang ngeringkes paningal (ateges wadon-wadon kang tresna banget marang kakunge. Ora wadon-wadon kang mata keranjang). Selawase ora tahu kagepok dening menungsa sadurunge ahli suwarga, lan ora kagepok dening jin.

Ya, tafsir nusantara yang berbahasa jawa bertuliskan arab pegon itu berbunyi:

Di surga, di panggung-panggung dan gedung-gedungnya, ada wanita-wanita (bidadari) yang membatasi pandangannya (maksudnya, wanita-wanita yang sangat mencintai suaminya, tidak wanita yang mata keranjang). Selama-lamanya (wanita itu) tidak pernah tersentuh oleh manusia sebelum ahli surga, dan tidak (pernah) tersentuh oleh jin.

Kiai Bisri menafsiri bahwa para bidadari-bidadari surga itu saking cintanya yang besar dan tulus terhadap suaminya. Maka mereka semua membatasi pandangannya, tidak pernah melirik sedikitpun terhadap suami ahli surga yang lainnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak pernah tergiur akan kegantengan suami ahli surga lainnya. Dan kesucian wanita-wanita surga itu pun juga terjamin, karena mereka sebelumnya tak pernah tersentuh oleh satu makhluk pun, baik dari golongan manusia maupun jin.

Yang menarik dari tafsir ini, adalah tentang pendapat Kiai Bisri tentang wanita di dunia yang ? ia paparkan kemudian dalam kalam muhimmatun (penting) selanjutnya:

Wong-wong wadon dunya iku biasane lan umume yen banget ayune iku cok bisa gampang kepincut marang wong lanang kang den anggep bagus utawa luwih bagus katimbang kakunge.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menjelasakan bahwa wanita-wanita dunia itu biasanya dan bahkan umumnya, jika kecantikannya di atas rata-rata terkadang mudah terpikat kepada laki-laki lain yang menurutnya ganteng, atau lebih rupawan dari pada suaminya sendiri.

Lebih lanjut dijelaskan:

Sebab wadon kang banget ayune iku sasat angger wong kepingin nyawang, mengko yen kebeneran penyawange wong lanang bagus iku bisa pas tatapan karo panglirike wadon, biasane banjur kaya ana setrume.?

Kiai Bisri kemudian memberikan analoginya. Wanita yang cantiknya di atas rata-rata, sewajarnya setiap manusia memiliki keinginan untuk memandang elok wajahnya. Nah, nanti jika kebetulan bersamaan antara pandangan laki-laki rupawan dengan lirikan mata wanita itu biasanya akan timbul getaran yang menyerupai aliran listrik. Kalau sudah begitu, apa yang terjadi?

Mula wadon nuli arang-arang kang kuat naggulangi coba, mula banjur kedadean kang ora bagus.

Jika sudah seperti demikian. Sudah timbul getaran nafsu antara laki-laki rupawan dengan wanita yang cantik pula. Sangat jarang sekali di dunia ini, didapati wanita yang kuat menanggulangi cobaan berupa getaran nafsu tersebut.?

Maka dari itu, di kemudian hari sering ditemui hal yang kurang baik. Bisa jadi hubungan di luar pernikahan, bagi yang masih perawan. Atau bahkan perselingkuhan bagi wanita yang sudah bersuami. Naudzubillah.?

Ulama kenamaan asal Rembang yang juga ayahanda dari KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) tersebut, kemudian memberikan anjuran kepada para pria dalam tafsirnya:

Mulane para kakung yen milih bojo, aja namung rupa. Senajan mungguhing rupa bijine namung nenem utawa pitu kurang, nanging yen atine patut dibiji songo, sak ora-orane wolu utawa pitu, mungguh aku luwih utama katimbang rupane bijine songo, nanging atine biji lima utawa papat, utawa katimbang rupane biji sepuluh, nanging mata keranjang. Wallahu alam.

Oleh karena itu, para lelaki jika memilih seorang istri jangan hanya menilai tingkat kecantikannya saja. Jika dikalkulasikan, andai ada seorang wanita kecantikannya hanya bernilai enam atau tuju kurang, tapi jika hatinya patut dinilai sembilan atau setidaknya delapan atau tujuh, menurutnya lebih utama.?

Daripada kecantikannya bernilai sembilan, tapi hatinya bernilai lima atau empat. Atau bahkan kerupawanannya bernilai sempurna, sepuluh misalnya, tapi mata keranjang. (itu lebih hina), wallahu alam.

Hal tersebut ternyata juga senada dengan hadits Rasulullah:

? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? : ? ? ? ? ?

Rasulullah menjelaskan bahwasannya wanita itu dinikahi atas empat perkara: adakalanya karena hartanya, karena kecantikannya, ada juga karena nasabnya, dan karena agamanya. Namun dalam hadits lanjutannya beliau berkata:

? ? ? ? ?

Maka nikahilah wanita karena agamanya, maka tanganmu akan dipenuhi dengan debu.

Wanita, memang memiliki sejuta daya tarik terhadap pria. Setiap jengkal sisi tubuhnya, memiliki tingkat ketertarikan bagi kaum adam. Tidak hanya itu, kehidupannya yang penuh warna pun menjadikan daya tarik tersendiri bagi pria.?

Meskipun demikian, tetap para pria hanya dianjurkan untuk memilih wanita atas dasar agama sebagai kesimpulannya, tidak berdasar kecantikannya. Bagaimanapun, kecantikan akan pudar pada masanya. ?

(Ulin Nuha Karim/Mundzir)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Cerita, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 17 Mei 2017

Pakai Seragam Batik, Pelajar NU Ramaikan Gerak Jalan Agustusan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Aktivis Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU di Jombang ikut meramaikan gerak jalan dalam rangka peringatan hari Kemerdekaan Ke-71 RI . Mereka memakai seragam batik IPNU- IPPNU.

"Ini salah satu bentuk partisipasi IPNU dan IPPNU Jombang dalam peringatan kemerdekaan. Kita tahu kemerdekaan diperjuangkan para pahlawan dan juga kiai-kiai NU, " ujar Ketua IPNU Jombang Haris di sela acara yang digelar Pemkab Jombang, Sabtu (13/8).

Pakai Seragam Batik, Pelajar NU Ramaikan Gerak Jalan Agustusan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pakai Seragam Batik, Pelajar NU Ramaikan Gerak Jalan Agustusan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pakai Seragam Batik, Pelajar NU Ramaikan Gerak Jalan Agustusan

Partisipasi IPNU dan IPPNU, lanjut Haris, tidak hanya dilakukan di kota, namun juga dilakukan di kecamatan-kecamatan yang menggelar gerak jalan dalam rangka peringatan kemerdekaan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Rekan-rekan IPNU dan IPPNU di Kudu, Kesamben, Mojowarno, dan beberapa anak cabang lainnya kita instruksikan untuk berpartisipasi ikut gerak jalan," imbuhnya.

Untuk gerak jalan yang digelar Pemkab Jombang IPNU dan IPPNU masing-masing mengirimkan satu regu pasukan. "Agar terlihat kiprahnya kita minta memakai atribut NU yakni seragam batik IPNU dan IPPNU," tambah Haris.

Di samping berpartisipasi dalam peringatan kemerdekaan, banom NU berbasis pelajar ini juga menggelar kegiatan Jumat Bahagia untuk lebih memperkenalkan organisasi IPNU dan IPPNU di kalangan pelajar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Pengajian Jumat Bahagia merupakan kegiatan rutin IPNU dan IPPNU keliling ke sekolah-sekolah. Alhamdulillah selalu dihadiri wakil bupatinya Nyai Hj Mundjidah Wahab, yang juga Ketua IPPNU Jombang era tahun 1965," pungkasnya. (Muslim Abdurrahman/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 16 Mei 2017

Bupati Sukabumi Ingatkan Amanat Ajengan Basith Agar LAZISNU Dibesarkan

Sukabumi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Majelis Silaturahmi Pondok Pesantren dan Majlis Talim (MSSPPM) Kota dan Kabupaten Sukabumi mengadakan halaqah alim ulama dan buka puasa bersama dengan tema "Perkuat Ukhuwah Tingkatkan Kifrah" di aula Pondok Pesantren Al-Amin Kp. Karangsirna, Nanggerang, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (10/6). ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Bupati Sukabumi Ingatkan Amanat Ajengan Basith Agar LAZISNU Dibesarkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Sukabumi Ingatkan Amanat Ajengan Basith Agar LAZISNU Dibesarkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Sukabumi Ingatkan Amanat Ajengan Basith Agar LAZISNU Dibesarkan

Hadir dalam acara tersebut Bupati Kabupaten Sukabumi H. Marwan Hamami. Ia mengatakan, silaturahim adalah kegiatan yang sangat penting dan menjadi dasar yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umat Islam, terutama dalam masalah kebersamaan. “Dengan silaturahim juga akan menjadi modal bahagia bagi kemajuan umat,” katanya. ? ?

Ia mengatakan, Sukabumi tidak akan maju jika hanya mengandalkan seorang bupati, DPRD, dan Kapolres semata. “Di sini memerlukan sinergitas antara ulama dan umaro,” katanya.?

Ia juga mengingatkan atas amanah dari almarhum Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Ajengan KH R. Abdul Basith yang wafat beberapa waktu lalu. Amanat Ajengan Basith di bidang zakat yaitu dengan LAZISNU harus menjadi besar jika warga NU tidak ingin termarjinalkan. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena, kata dia, dengan konsep LAZISNU ini sangat menjanjikan. “Jika seandainya berjalan di seluruh wilayah Sukabumi seperti yang terjadi di desa Nanggerang,” lanjutnya.?

Sekadar diketahui, di desa Nanggerang tersebut berhasil menjalankan konsep LAZISNU yang membuahkan sebuah klinik, ambulans dan beragam pemberdayan di masyarakat. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Oleh karena itu, Marwan menekankan agar menjalankan apa saja yang telah diamanatkan oleh KH R. Abdul Basith, terutama dalam pemberdayaan pesantren salafi dan majlis talim. Keduanya harus tumbuh karena dari kedua lembaga tersebut banyak hal yang bisa dilakukan untuk pembangunan bangsa ini.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir dalam acara tersebut Wakil Rais Syuriah KH Hikmatullah, Plt. PCNU Kab Sukabumi KH Tatang Rosyidi, Ketua DPRD Sukabumi H. Agus Mulyadi dan Kapolres Mohammad Syahdudi. (Sofyan Syarif/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Halaqoh, Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 13 Mei 2017

Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan

Sarat Wajib adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum melaksanakan suatu ibadah. Seseorang yang tidak memenuhi syarat wajib, maka gugurlah tuntutan kewajiban kepadanya. Sedangkan rukun adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam sebuah ibadah.

Adapun Syarat pertama seseorang itu diwajibkan menjalankan ibadah puasa, khususnya puasa Ramadhan, yaitu ia seorang muslim atau muslimah. Karena puasa adalah ibadah yang menjadi keharusan atau rukun keislamannya, sebagaimana termaktub dalam hadits yang diriwayat kan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim:



Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ

Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: saya mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya hajji di Baitullah (Ka’bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syarat yang kedua seseorang itu berkewajiban menjalankan ibadah puasa ramadhan, yaitu ia sudah baligh, dengan ketentuan ia pernah keluar mani dari kemaluannya baik dalam keadaan tidur atau terjaga, dan khusus bagi perempuan sudah keluar haid. Dan syarat keluar mani dan haid pada batas usia minimal 9 tahun.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dan bagi yang belum keluar mani dan haid, maka batas minimal ia dikatakan baligh pada usia 15 tahun dari usia kelahirannya. Dengan syarat ketentuan baligh ini, menegaskan bahwa ibadah puasa ramadhan tidak diwajibkan bagi seorang anak yang belum memenuhi cirri-ciri kebalighan yang telah disebutkan di atas.

Syarat yang ketiga bagi seorang muslim dan baligh itu terkena kewjiban menjalankan ibadah puasa, apabila ia memiliki akal yang sempurna atau tidak gila, baik gila karena cacat mental atau gila disebabkan mabuk.

Seseorang yang dalam keadaan tidak sadar karena mabuk atau cacat mental, maka tidak terkena hukum kewajiban menjalankan ibadah puasa, terkecuali orang yang mabuk dengan sengaja, maka ia diwajibkan menjalankan ibadah puasa dikemudian hari (mengganti di hari selain bulan ramadhan).



رُفِعَ اْلقَلَمُ عَنْ ثَلَاثٍ عَنْ النّائِمِ حَتّى يَسْتَيْقِظُ وَعَنِ اْلمَجْنُوْنِ حَتّى يُفِيْقَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَبْلُغَ

Tiga golongan yang tidak terkena hukum syar’i: orang yang tidur sapai ia terbagngun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh. (Hadits Shahih, riwayat Abu Daud: 3822, dan Ahmad: 910. Teks hadits riwayat al-Nasa’i)

Syarat keempat adalah kuat menjalankan ibadah puasa. Selain islam, baligh, dan berakal,  seseorang harus  mampu dan kuat untuk menjalankan ibadah puasa. Dan apabila tidak mampu maka diwajibkan mengganti di bulan berikutnya atau membayar fidyah. Untuk keterangan lebih detailnya akan dijelaskan pada fasal selanjutnya yang insyaallah akan diterangkan pada pasal permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan ibadah puasa.

Syarat kelima Mengetahui Awal Bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan diwajibkan bagi muslim yang memenuhi persyaratan yang telah diuraikan di atas, apabila ada salah satu orang terpercaya (adil) yang mengetahui awal bulan Ramadhan dengan cara melihat hilal secara langsung dengan mata biasa tanpa peralatan alat-alat bantu. Dan persaksian orang tersebut dapat dipercaya dengan terlebih dahulu diambil sumpah, maka muslim yang ada dalam satu wilayah dengannya berkewajiban menjalankan ibadah puasa. Dan apabila hilal tidak dapat dilihat karena tebalnya awan, maka untuk menentukan awal bulan Ramadlon dengan menyempurnakan hitungan tanggal bulan sya’ban menjadi 30 hari.

Sebagaimana hadits Nabi Muhammad s.a.w, yang diriwayatkan oleh Imam Buchori, r.a:



صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُواعِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ 



Berpuasa dan berbukalah karena melihat hilal, dan apabila hilal tertutup awan maka sempurnakanlah hitungannya bulan menjadi 30 hari (H.R. Imam Buchori)



عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: جَاءَ اَعْرَبِيُّ اِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: اِنِّي رَاَيْتُ اْلهِلَالَ فَقَالَ: اَتَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلّاَ اللهَ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: اَتَشْهَدُ اَنْ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ؟ قَالَ: يَا بِلَالُ اَذِّنْ فِى النَّاسِ فَلْيَصُوْمُوْا غَدًا 

Dari ‘ikrimah, ia dapatkan dari Ibnu Abbas, berkata: datanglah orang Arab Badui menghadap Nabi s.a.w, ia berkata: sesungguhnya aku telah melihat hilal. Nabi menjawab: apakah kamu akan bersaksi (bersumpah) “sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah”, orang Arab Badui tadi menjawab; “ia”. Lalu Nabi bertanya lagi: apakah kamu akan bersaksi (bersumpah) “ sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah”, dan Orang Arab Badui menjawab “ia”. Lalu Nabi bersabda; “wahai Bilal perdengarkanlah adzan ditengah-tengah kerumunan manusia, dan perintahkanlah mereka untuk mengerjakan puasa pada esok hari” (Hadits Shahih diriwayatkan oleh lima Imam, kecuali Ahmad)

Adapun Rukun puasa hanya dua, pertama Niat. Niat puasa Ramadhan merupakan pekerjaan ibadah yang diucapkan dalam hati dengan persyaratan dilakukan pada malam hari dan wajib menjelaskan kefarduannya didalam niat tersebut, contoh; saya berniat untuk melakukan puasa fardlu bulan Ramadhan, atau lengkapnya dalam bahsa Arab, sebagai berikut:



نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ

Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan keajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah s.w.t, semata.

Sedangkan dalil yang menjelaskan niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari adalah sabda Nabi Muhammad s.a.w, sebagai berikut:



 Ù…َنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ 



Siapa yang tidak membulatkan niat mengerjakan puasa sebelum waktu hajar, maka ia tidak berpuasa. (Hadits Shahih riwayat Abu Daud: 2098, al-Tirmidz: 662, dan al-Nasa’i:2293).

Adapun dalil yang menjelaskan waktu mengucapkan niat untuk puasa sunnah, bisa dilakukan setelah terbit fajar, yaitu:



عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : دَخَلَ عَلَّيَّ رَسُولُ اللهِ صَلِّي اللهُ عَلَيْهِ ÙˆÙŽ سَلّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ: هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ شَيْءٍ ØŸ فَقُلْنَا لَا فَقَالَ: فَاِنِّي اِذًنْ صَائِمٌ. ثُمَّ اَتَانَا يَوْمًا اَخَرَ، فَقُلْنَا: يَارَسُوْلَ اللهِ اُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ فَقَالَ: اَرِيْنِيْهِ فَلَقَدْ اَصْبَحْتُ صَائِمًا فَاَكَلَ 

Dari Aisyah r.a, ia menuturkan, suatu hari Nabi s.a.w, dating kepadaku dan bertanya, “apakah kamu punya sesuatu untuk dimakan?”. Aku menjawab, “Tidak”. Maka Belaiu bersabda, “hari ini aku puasa”. Kemudian pada hari yang lain Beliau dating lagi kepadaku, lalu aku katakana kepadanya, “wahai Rasulullah, kami diberi hadiah makanan (haisun)”. Maka dijawab Rasulullah, “tunjukkan makanan itu padaku, sesungguhnya sejak pagi aku sudah berpuasa” lalu Beliau memekannya. (Hadits Shahih, riwayat Muslim: 1952, Abu Daud: 2099, al-Tirmidzi; 666, al-Nasa’i:2283, dan Ahmad:24549)

Dan rukun kedua adalah Menahan Diri Dari Segala Sesuatu Yang Membatalkan Puasa. Untuk detailnya apa-apa yang membatalkan puasa akan dijelaskan pada pasal sesuatu yang membatalkan puasa.



...فَاْلئَنَ باَشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ اْلخَيْطُ اْلاَبْيَضُ مِنَ اْلخَيْطِ اْلاَسْوَدِ مِنَ اْلفَجْرِ ثُمَّ اَتِّمُوْا الصِّيَامَ اِلَى اللَّيْلِ...

“…maka sekarang campurilah, dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, serta makan dan minumlah sampai waktu fajar tiba dengan dapat membedakan antara benang putih dan hitam. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai waktu malam tiba...(QS. al-Baqarah, 2: 187) 

(Penulis: KH.Syaifullah Amin/Red: Ulil H). Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bakti Sosial, Ansor Mojogedang Gelar Aksi Donor Darah

Karanganyar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menggelar bakti sosial sebagai salah satu rangkaian acara “Ansor Bershalawat” yang diselenggarakan di Masjid Darul Muttaqin, Pulosari, Kaliboto, Mojogedang, Ahad (28/9).

Bakti Sosial, Ansor Mojogedang Gelar Aksi Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)
Bakti Sosial, Ansor Mojogedang Gelar Aksi Donor Darah (Sumber Gambar : Nu Online)

Bakti Sosial, Ansor Mojogedang Gelar Aksi Donor Darah

Acara bakti sosial tersebut diisi dengan kegiatan donor darah. Ketua PAC Ansor Kecamatan Mojogedang Danang Warsito menyatakan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud pengabdian dan kepedulian GP Ansor terhadap masyarakat setempat.

“Donor darah merupakan proses sirkulasi yang mudah, praktis namun sangat besar manfaatnya baik bagi kesehatan si pendonor maupun bagi orang yang membutuhkan donor,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Aksi donor darah GP Ansor ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Karanganyar. “Bagi mereka yang dinyatakan sehat dan memenuhi syarat, langsung menuju dalam Bus Tranfusi Darah milik PMI dan masing-masing orang diambil darahnya rata-rata sebanyak 250 cc,” tambah Danang.

Selanjutnya bagi pendonor yang telah selesai mendonorkan darah diberikan multivitamin, susu dan makanan ringan agar kondisi badannya pulih kembali. Bakti sosial donor darah ini merupakan kegiatan yang pertama kali di perkampungan oleh GP Ansor Mojogedang, dan diharapkan bisa menjadi kalender rutin tahunan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 12 Mei 2017

PCNU Jember Fasilitasi Pengadaan Listrik di Dusun Curahlembu

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kendati Indonesia sudah lama merdeka, namun masih banyak rumah warga yang belum teraliri listrik. Salah satunya di Dusun Curahlembu, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur. Untuk itu, PCNU Jember memfasilitasi pemasangan listrik di dusun yang terletak sekitar 25 kilometer ke arah utara Kota Jember itu.?

PCNU Jember Fasilitasi Pengadaan Listrik di Dusun Curahlembu (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Jember Fasilitasi Pengadaan Listrik di Dusun Curahlembu (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Jember Fasilitasi Pengadaan Listrik di Dusun Curahlembu

Tim PCNU yang terdiri dari Sekretaris PCNU Jember, Pujiono Abd. Hamid, Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Jember, H. Zainal Marzuki dan pengurus LDNU Jember, Moch. Kholili mengunjungi warga di dusun tersebut ? untuk silaturrahim sekaligus memastikan kesungguhan mereka dalam mendapatkan aliran listrik.?

Letak dusun tersebut agak menjorok kedalam melewati perbukitan, dengan akses jalan sempit, yang maksimal hanya bisa dilewati motor. Tim diterima oleh warga di sebuah mushola milik salah satu pengurus Ranting NU Plalangan, Ustadz Hasan. "Insyaallah akan kita tindak lanjuti ke PLN, dan mudahan-mudahan berhasil," ujar Pujiono Abd. Hamid, Jumat (29/7).

Hasan juga mengungkapkan, selama ini sebagian warga Dusun Curahlembu memang teraliri listrik dengan cara melilitkan kabel yang cukup panjang melewati petak-petak sawah, yang diujung kabel tersebut terkoneksi dengan alat kilometer di pinggir jalan. "Jadi kilometer itu kita titipkan di rumah warga di pinggir jalan. Tapi itu sangat beresiko, dan rawan diputus oleh orang yang tidk bertanggung jawab," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan yang sama, Zainal Marzuki menegaskan akan mengupayakan semaksimal mungkin agar listrik masuk ke Dusun Curahlembu secara normal. Untuk itu, katanya, dia siap membantu segala sesuatunya yang terkait dengan pembiayaan tiang listrik menuju dusun tersebut.?

"Insyaallah kami, PCNU siap membantu kekurangan pembiayaan terkait tiang yang dibutuhkan untuk sampai di dusun ini," ungkapnya. (Aryudi A. Razaq/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perempuan Lebih Utama Shalat di Rumah atau Masjid?

Assalamualaikum ustadz. Saya ingin bertanya mengenai hukum sebenarnya tentang seorang wanita (istri) shalat di masjid? Saya pasangan suami-istri yang baru menikah, saya dengan istri kebetulan mempunyai pemahaman yang berbeda, saya ingin setiap hari bisa shalat berjamaah di masjid bersama istri, namun istri saya mempunyai pemahaman bahwa shalat wanita lebih afdhol di rumah.

Bagaimana jika seperti itu ustadz? Apa sebenarnya hukum wanita di masjid? apa pula hukum wanita pergi ke pasar/mall? Wassalamualaikum ….. Mulyadi Agung

Jawaban :

? ? ? ? ?.
Perempuan Lebih Utama Shalat di Rumah atau Masjid? (Sumber Gambar : Nu Online)
Perempuan Lebih Utama Shalat di Rumah atau Masjid? (Sumber Gambar : Nu Online)

Perempuan Lebih Utama Shalat di Rumah atau Masjid?

Bapak Mulyadi yang kami hormati. Dalam pertanyaan yang disampaikan di atas ada dua poin pembahasan. Pertama, tentang shalat berjamaah bagi wanita di masjid. Kedua, tentang wanita pergi ke pasar/mall. Dalam kesempatan ini, kami akan menjawab poin pertama terlebih dahulu yaitu shalat berjamaah bagi wanita di masjid.

Bapak Mulyadi yang baik, shalat berjamaah memang lebih utama 27 derjat dari pada shalat munfarid (sendirian). Begitulah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits. Dalam masalah keutamaan ini tidak ada perbedaan antara yang didapatkan laki-laki dan perempuan.

Kemudian, bagaimana dengan pelaksanaannya? Apakah harus di masjid atau cukup di rumah? Dalam hal ini ulama menjelaskan, laki-laki lebih utama melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid dan perempuan lebih utama melaksanakan shalat fardhu berjamaah di rumah. Penjelasan ini dapat kita lihat dalam kitab Ianatut Tholibin karya Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Ad-Dimyathi juz 2 hal. 5 sebagai berikut ;

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?: ? ? ? ? ? ?-- ? ?: ? - ? ? - ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. …….. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. Artinya : (Ungkapan Syaikh Zainuddin Al-Malibari : Shalat Fardhu berjamaah di masjid lebih utama bagi laki-laki)hal tersebut berdasarkan hadits : shalatlah kalian di rumah-rumah kalian karena shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang di rumahnya kecuali shalat fardhu……dan di sini terdapat pengecualian bagi perempuan. Untuk perempuan shalat berjamaah lebih utama dilaksanakan di rumahnya dari pada di masjid.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemudian, terkait shalat berjamaah untuk suami istri, dalam kitab Hasyiyah Al-Bajuri Ala Syarhi ibn Qosim karangan syaikh Ibrahim Al-Baijuri juz 1 hal. 250 disebutkan : 

 ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: Seorang laki-laki juga mendapatkan keutamaan shalat berjamaah dengan melaksanakannya bersama istri atau keluarga yang lain, bahkan pelaksanaan shalat berjamaah bersama keluarga di rumahnya lebih utama.

Bapak Mulyadi yang budiman, perlu diingat bahwa paparan di atas terkait masalah lebih utama atau tidak, bukan masalah boleh atau tidaknya perempuan melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Jadi, perbedaan pemahaman Bapak dengan istri tentang hal tersebut tidak perlu disikapi dengan kaku. Mudah-mudahan jawaban ini memberikan pencerahan bagi Bapak dan keluarga. Semoga kita selalu mendapat taufiq dan hidayah dari Allah Ta’ala untuk melaksanakan ibadah dengan sempurna. Aaamiin…

? ? ?

? ? ? ? ?

 

Ihya’ Ulumuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah