Kamis, 09 Maret 2017

Tahlilan ala Gorontalo, Meroji dan Langga

Ekspedisi Islam Nusantara mendapat jamuan dari Ketua Muslimat NU Gorontalo. Di situ mereka menyaksikan prosesi tahlilan ala Gorontalo yang biasa dilakukan warga Ahlussunah wal Jamaah. Prosesi dilakukan dimulai dengan membakar kemenyan oleh seorang pemimpin doa.

Kemudian disajikan makanan yang dialasi kain putih. Makanan tersebut disajikan dengan jumlah serba tujuh. Di antaranya tumpeng tujuh piring, tili ayam 7 gelas, garam dan cabe rawit merah 7 piring kecil, air putih 7 gelas, pisang 7 sisir, dan srikaya 7.

Tahlilan ala Gorontalo, Meroji dan Langga (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahlilan ala Gorontalo, Meroji dan Langga (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahlilan ala Gorontalo, Meroji dan Langga

Setelah berdoa, Ekspedisi Islam Nusantara dipersilakan mencicipi sajian tersebut. Sementara makan malam disajikan terpisah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagaimana di daerah-daerah lain, di Gorontalo ada peringatan kematian atau doa arwah atau tahlilan pada hari pertama, ketiga, ketujuh, kesepuluh, kedua puluh, keempat puluh, keseratus, keseribu.

Menurut pemimpin doa, DK Utsman, di Gorontalo upacara semacam itu masih tetap dilakukan karena masyarakat mempercayai bahwa doa kepada arwah akan sampai. “Di sini, yang melakukan silakan yang tidak melakukan silakan,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemudian karena kebetulan malam Jumat, Ekspedisi Islam Nusantara bisa menyaksikan pembacaan Meroji, atau kisah Isra’ Mi’raj dalam bahasa Gorontalo.

Setelah itu menontok pertunjukkan seni beladiri langga. Pelaku seni beladiri tersebut diawali dengan wudlu, shalat sunat, dzikir, berdoa, kemudian beraksi. Seseorang yang sudah melewati prasyarat itu bisa melakukan hal-hal yang di luar nalar dan bisa memiliki kekuatan berlebih.

Aksi yang dipertontonkan kepada Ekspedisi Islam Nusantara seseorang diserang oleh dua orang. Tapi dia tak bisa mendekatinya. Bahkan dua orang itu terjungkal tapa ada kontak fisik.

Kemudian atraksi selanjutnya, orang yang bisa tahan api termasuk pakaiannya, juga kebal senjata tajam. Konon ketika terjadi perkelahian sesungguhnya dengan orang yang memiliki silat langga, ketika tangannya menyentuh kulit musuh, tidak bisa dilepaskan lagi, kecuali kulit itu sendiri yang terbawa.

Puluhan warga, mulai anak-anak sampai dewasa, menonton atraksi tersebut, menyatu bersama tim Ekspedisi Islam Nusantara. Hadir beberapa pengurus PWNU Gorontalo, Muslimat NU, Lakpesdam dan GP Ansor, pengurus Gusdurian, serta beberapa pengurus PMII.

Kemudian ekspedisi dilepas Ketua PWNU Gorontalo H Muhajirin Yanis setelah dijamu makan malam. Lantas bertolak ke kota Manado, Sulawesi Utara, dengan satu armada bus untuk melakukan penjalajahan yang baru. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 Maret 2017

Trenggalek Tuan Rumah Liga Santri Nusantara Jawa Timur 1

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kabupaten Trenggalek Jawa Timur ditunjuk sebagai tuan rumah gelaran Liga Santri Nusantara (LSN) Region Jawa Timur 1, yang meliputi karesidenan Kediri dan Madiun. Keputusan ini dihasilkan dalam bimbingan teknis (bimtek) kesiapan penyelenggaraan LSN yang diadakan oleh oleh Kemenpora bersama Pimpinan Pusat Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU, ? pada tanggal, 14-16 Juni 2017 di Jakarta.

"Perhelatan LSN kali ini akan digelar di Trenggalek dengan melibatkan pesantren-pesantren yang ada. Liga santri digelar sebagai wahana untuk menyalurkan minat bakat santri di bidang sepakbola. Tentunya gelaran kali ini akan dipersiapkan sedemikian rupa agar LSN di Jatim 1 ini berjalan dengan lebih profesional lagi," kata Koordinator Region Jatim 1, Gus Toev, kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Trenggalek Tuan Rumah Liga Santri Nusantara Jawa Timur 1 (Sumber Gambar : Nu Online)
Trenggalek Tuan Rumah Liga Santri Nusantara Jawa Timur 1 (Sumber Gambar : Nu Online)

Trenggalek Tuan Rumah Liga Santri Nusantara Jawa Timur 1

Gus Toev menjelaskan, LSN Region Jatim 1, ? akan diikuti sebanyak 32 peserta. Kick off akan dilaksanakan sekitar bulan Agustus-September.?

"Gelaran ini ? untuk mencari pemenang dari 32 pesantren yang dilibatkan dan nantinya akan dikirimkan pada gelaran nasional pada bulan Oktober di Bandung," sambungnya.

Dihubungi terpisah, Ketua PCNU Trenggalek KH Fathullah menyambut gembira atas ditunjuknya Kabupaten Trenggalek sebagai tuan rumah gelaran LSN Region Jatim 1 yang dioperatori PP RMI NU ? (Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama) itu.

"Alhamdulillah Trenggalek mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah. Tentunya kami akan mendukung dengan segala kemampuan yang ada sekaligus akan menggandeng semua pihak, baik pemerintah daerah, DPRD, TNI, Polri dan juga seluruh lembaga dan Banom NU akan dilibatkan guna mensukseskan gelaran Akbar ini. Karena ini wujud persembahan santri untuk negeri," tuturnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seperti diketahui, Kemenpora bersama PP RMI NU bakal menggelar kembali Liga Santri Nusantara (LSN) mulai Agustus hingga Oktober. LSN 2017 ini akan diikuti setidaknya 1.000 pesantren seluruh Indonesia yang terbagi kedalam 32 Region. (Zaenal Faizin / Muslim Abdurrahman)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 07 Maret 2017

Jelang Harlah NU, Muslimat NU Garut Gelar Lomba Pidato Keagamaan

Garut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Muslimat NU Garut menyelenggarakan lomba pidato keagamaan di SMK Ma’arif Garut, Ahad (15/1). Perlombaan yang diikuti 40 peserta ini dimaksudkan untuk melihat potensi ceramah keagamaan di kalangan remaja NU khususnya pelajar di Garut.

Perlombaan ini diadakan untuk memperingati Maulid Nabi sekaligus menyongsong Harlah Ke-91 NU yang diinisiasi oleh PCNU Kabupaten Garut.

Jelang Harlah NU, Muslimat NU Garut Gelar Lomba Pidato Keagamaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Harlah NU, Muslimat NU Garut Gelar Lomba Pidato Keagamaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Harlah NU, Muslimat NU Garut Gelar Lomba Pidato Keagamaan

Salah seorang panitia, Yayah Haryawati, menegaskan, penyelenggaraan acara ini bertujuan untuk mengembangkan potensi anak muda sehingga pesertanya terbatas pada siswa dan siswi setingkat SLTA atau sederajat di Garut.

“Acara ini diperlukan untuk mencari kader dan mengembangkan potensi anak-anak muda yang nantinya akan jadi penerus,? untuk da’i dan daiyah,” kata Yayah saat diwawancarai di sela-sela kegiatan di SMK Ma’arif Garut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peserta berasal dari berbagai sekolah menengah atas dengan tiga juri, yaitu H Ahmad, H Samhari, dan Neneng. Semua peserta akan dinilai sesuai kebolehan dan penampilannya di panggung. Panitia akan mengumumkan tiga orang pemenang dalam kegiatan jalan sehat pada 29 Januari. Semua pemenang dari berbagai perlombaan akan turut diapresiasi pada hari tersebut.

Sebelumnya pada (11/1) pihak panitia menyelenggarakan musabaqah qira’atul kutub, yang disusul dengan lomba paduan suara dan lomba liwet pada (4/1). Pada 16-28 Januari panitia menggelar olimpiade sains dan seni (O2SNU) dan cerdas cermat. Sementara Musyawarah Kerja Cabang NU Garut II (Mukercab II) digelar pada Selasa (17/1).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada Ahad (15/1) panitia menutup perlombaan untuk mencari MWCNU dan Ranting NU terbaik sekabupaten Garut yang dibuka sejak (25/12/16) lalu. Sementara pada Selasa-Rabu (31/1-1/2) PCNU Garut akan menyelenggarakan puncak peringatan Harlah Ke-91 NU di Gedung PCNU Garut. (Rohmah Nashruddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nusron Wahid: Wahabi Gentayangan di Dunia Maya dan Pendidikan

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gerakan politik khilafah ISIS yang berkembang di Suriah dan Irak hingga saat ini sudah berjalan 15 tahun. Cita-cita gerakan ini sendiri ditargetkan berjalan 50 tahun. Artinya, masih ada waktu 35 tahun untuk melanjutkan cita-cita ini.

Ketua PBNU H Nusron Wahid menyatakan hal ini dalam Pelantikan Lembaga-lembaga PCNU Jepara masa khidmah 2015-2020 dan Pembinaan Keorganisasian NU yang berlangsung di Gedung NU Jepara, Jawa Tengah, akhir pekan lalu (24/1).

Nusron Wahid: Wahabi Gentayangan di Dunia Maya dan Pendidikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Nusron Wahid: Wahabi Gentayangan di Dunia Maya dan Pendidikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Nusron Wahid: Wahabi Gentayangan di Dunia Maya dan Pendidikan

ISIS, menurutnya, tidak pernah menarget orang tua yang sudah sepuh tetapi mereka membidik usia 40 tahun ke bawah. Ustadz-ustadz Wahabi bergentayangan di dunia maya tiada henti. Anak muda yang selalu bersinggungan dengan dunia maya, terutama media sosial, setiap saat sebagai target utama mereka.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Melihat keprihatinan ini, menurut Nusron, elemen-elemen yang menaungi anak muda NU harus dicek keberadaannya. Apakah sekolah-sekolah yang ada sudah ada IPNU-IPPNU-nya? Apakah pemuda dan pemudi yang ada sudah bergabung dengan GP Ansor maupun Fatayat NU? Atau malah generasi muda kini sudah menjadi pemabuk dan problem negatif lainnya. ujarnya. ?

Problem

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Bidang Pengaderan PBNU ini menjelaskan, problem ini terjadi karena kader NU banyak yang masih kurang terdidik, pengangguran dan miskin. Lalu, aktivis muda NU asal Kudus ini mengutip strategi penyelesaian problem ala Hernando Desoto.

Dari lima legal access yang ditawarkan Hernando, yakni akses tanah, akses pendidikan, akses modal, akses teknologi, dan akses pasar. Menurut Nusron, pendidikan merupakan hal utama yang harus diperkuat. “Usia 18-23? biarkan mereka belajar,” katanya.

Untuk usia 25-35 tahun, jelasnya, lebih ditekankan pada penguatan perekonomian. Yang tidak kalah penting lagi, kata Nusron, adalah penataan kelembagaan NU.

Mantan Ketua Umum GP Ansor ini menggarisbawahi lini pendidikan. Bahwa siswa dengan nilai yang bagus biasanya lebih memilih SMA 1. Sisanya yang dengan nilai pas-pasan masuk di sekolah LP Maarif NU.

Nah, tambahnya, di sekolah-sekolah negeri itulah agen Wahabi masuk di kegiatan Rohis yang tutornya berasal dari kampus. Sehingga, tegasnya, perlu pola pendampingan massif. Karena di sekolah umum susah untuk memasukkan IPNU-IPPNU.

Saat ini para pengikut Wahabi di Indonesia bukan dari orang lain. Tetapi bahkan dari warga NU sendiri. Anak warga NU yang menempuh studi di luar kota menjadi salah satu penyebabnya.

Penelitian yang ia lakukan bersama teman-temannya menemukan fakta satu? keluarga NU yang kebetulan kuliah di luar kota menjadi Wahabi. Ia pun prihatin ketika mendengar cerita-cerita dari kawannya di sekolah-sekolah negeri susah ketika akan mengadakan maulid. Alih-alih tradisi NU itu dilarang oleh murid.

Keprihatinan lain, 1600 dari penerima beasiswa LPDP disinyalir yang disiapkan untuk antek Wahabi.? ?

Oleh sebab itu, Nusron mengajak agar NU turut bergerak. Beasiswa-beasiswa yang disediakan oleh pemerintah semacam bidik misi dan LPDP separuhnya harus diambil alih oleh kader NU.

Salah satu cara yang bisa ditempuh, di setiap kecamatan wajib ada Bimbel yang dikelola Maarif maupun Muslimat. Maarif dan Muslimat juga harus punya database murid agar alumni yang “hilang bisa segera dilacak. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kita yang Mati, Bukan Rasulullah

Dua bagian ? terdahulu menjelaskan pada kita semua tentang thariqat dan cinta yag hakikat serta menjadi jelaslah sekarang bagaimana menjaga hubungan dengan Tuhan dan utusannya, Baginda Nabi Muhammad SAW. Simak bagian ketiga dialog Kontributor PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Moh Yasir Alimi dengan Syaikh Mustafa Mas’ud al-Naqsabandi al-Haqqani.

Apa pesan dari cerita Sayidina Abu Bakar, Syaikh?. Rasa cinta Abu Bakar As-Shiddiq ? pelajaran yang sangat essential, bukan textual. Cerita tentang Islam seperti terdeskripsi dalam Al-Quran, dalam hadits, tidak dapat kita tangkap muatan sebenarnya yang ada di dalamnya bila tidak dengan hati, with no sense, with no heart.?

Kita yang Mati, Bukan Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kita yang Mati, Bukan Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kita yang Mati, Bukan Rasulullah

Gaya hidup di dada Abu Bakar dalam bercinta, dalam berkerendahan hati, dalam berketulusan, dalam berkesediaan untuk patuh, dan untuk membuat pengkhidmatan, itu adalah rukun Islam yang tidak tertulis. Semua ini adalah muatan di dalam kehidupan Rasulullah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Iya Syaikh...? . Lihatlah kehidupan sekarang. Aku dan kamu setiap hari secara mauqut diberikan kesempatan untuk mengucapkan "Assalamualaika ya ayyuhan nabiyyu warahmatullah". Tapi with no sense, with no heart, belum sempat Rasulullah kita pindahkan ke perasaan, ke hati kita, belum sempat akhirat kita hadirkan ke dalam rasa kita Bagaimana aku dan kamu bisa menjadi `abid, bagaimana aku dan kamu menjadi shakir, bagaimana aku dan kamu menjadi muttaqiin dan seterusnya dan seterusnya. Itulah persoalan kita. Maha mulia Allah yang memberi kita rahmat dan taufiq, supaya kita semuanya berkhidmad.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saya semakin paham maksud Syaikh. Thariqat adalah tentang azimah keterkaitan dengan Rasulullah. Terangkanlah lebih luas lagi kepadaku tentang hal ini agar kepala dan hati kami menjadi terang? . Azimah adalah lawan kata dari ruskhsah, yaitu keringanan, selanjutnya yang enteng, kemudian dalam praktek bias jadi perilaku atau suasana hati yang ngentengin. Ini salah kaprah dalam ibadah. Bisakah tukmaninah dan khusuk dalam ? bobot enteng-enteng saja, cuma sekilas sambil lalu?

Di situ ada nada yang hilang dan menguap; sejenis kesungguhan, ikhlas, istiqamah, ihsan, hudlur, getar hati. Ini bisa didapatnya melalui thariqat. Nah Rasulullah adalah mainstream kehadiran kita terhadap kehadiran Allah, dalam aneka perspektif yang ada, akhlak, aqidah, syariat, ibadah, sastra. Bukan Al-Quran hadits sendiri.?

Kemasannya musti azimah, jangan sampai cuma suplemen, asesoris, cuma seremoni apalagi dikontroversikan sebagai bidah, perlu rumusan paradigm yang benar-benar akurat. Di sini pentingya istighfar di thariqat: min kulli ma yukholiful azimah.?

Jadi ? saat ini pun, kita semestinya senantiasa menjaga pertalian ruhani dan batin terhadap Rasulullah agar mendapatkan rahmat Allah.?

Ya Yasir, berangkat dari aturan dalam tahiyat shalat, kita diniscayakan untuk direct communication dengan beliau, apakah telah cukup kadar esoteric dan kesungguhan dalam bersalaman kepada beliau? Di tharikat ini justru dijadikan urat nadi ibadah kita, bahkan hidup kita pada dasarnya dan secara menyeluruh bertumpu pada Rasulullah. Ini merujuk pada hadis Qudsi.?

Hadits pertama, Ya Muhammad Aku berkenan untuk mencipta manusia, walau mereka suka seenak sendiri, Aku menjadikan mereka pilihan-Ku karena itu mereka Kuserahkan dan Kutitipkan kepadamu Muhammad, sentuhlah qalbu mereka olehmu agar tak ngaco-ngaco banget, kembalikan mereka kelak pada-Ku di akherat ? dalam keadaan fitri sebagaimana ketika Kuserahkan padamu”.?

Hadis Qudsi kedua. Suatu ketika Rasulullah memampak sosok yang tak beliau kenali, padahal beliau paham semua orang, maka sabda beliau: ?

“Siapa kamu?”

“Aku Iblis” tukas orang asing itu.

“Lho kok ngaku biasanya kan kamu menipu?” Tanya Rasulullah.

“Aku diperintah Allah untuk datang kepadamu dan menjawab secara benar”.?

“Ooo.. “siapa yang paling tak kamu sukai?” tanya Nabi.

“Kamu,” jawab iblis tegas.

“Kenapa,” tanya Rasulullah.?

“Orang yang bersama Kamu tak dapat kugoda,” jawab iblis.?

Banyak orang sulit memahami ini karena menganggap Rasulullah sudah mati, Syaikh?. Yang mati kita, bukan Rasulullah.[]

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Kiai, Lomba PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 Maret 2017

Ke PWNU Sulsel, Ketum Fatayat Ingatkan soal Perbaikan Kaderisasi

Makassar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama Anggia Ermarini berkunjung ke Kantor PWNU Sulawesi Selatan, Sabtu (31/10), seiring dengan pelaksanaan Konferensi Wilayah Fatayat NU Sulsel selama dua hari, 31 Oktober - 01 November 2015 di Makassar.

Anggia dalam kesempatan itu mengingatkan, sebagai organisasi keagamaan NU ke depan mendapatkan banyak tantangan, salah satunya soal penataan organisasi hingga ke tingkat ranting. Selain manajemen, sistem kaderisasi di tubuh NU menurutnya juga perlu diperbaiki.

Ke PWNU Sulsel, Ketum Fatayat Ingatkan soal Perbaikan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ke PWNU Sulsel, Ketum Fatayat Ingatkan soal Perbaikan Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ke PWNU Sulsel, Ketum Fatayat Ingatkan soal Perbaikan Kaderisasi

“Kemudian tantangan lainnya adalah sejauh mana NU merespon isu-isu nasional, misalnya kekerasan terhadap perempuan, radikalisme, kekerasan terhadap anak, dan lingkungan,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di Kantor PWNU Sulsel Lantai 4 itu, Ketua Umum PP Fatayat NU disambut langsung Ketua PWNU Sulsel Prof Iskandar Idy beserta para pengurus lainnya. Iskandar Idy memaparkan capaian-capaian NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keberhasilan tersebut di antaranya dalam pengembangan perguruan tinggi NU di Sulsel, yakni Universitas Islam Makassar (UIM). UIM terbukti banyak diminati calon mahasiswa baru di Sulawesi Selatan. (Andy Muhammad Idris/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 04 Maret 2017

Peraih Nilai UN Tertinggi MTs Terpaksa harus Bekerja

Bondowoso, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peraih nilai ujian nasional tertinggi se-Jatim untuk tingkat MTs Mochamad Adnan Hakiki yang akrab dipanggil Kiki saat ini terpaksa harus bekerja di Surabaya karena himpitan ekonomi keluarga.

"Kiki sekarang tidak ada, berangkat bekerja jadi tukang bersih-bersih rumah di Surabaya. Katanya ngumpulkan uang dulu buat bayar uang sekolah," kata Yakub (61), kakek kandung Kiki, saat ditemui di rumahnya di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Jumat.

Peraih Nilai UN Tertinggi MTs Terpaksa harus Bekerja (Sumber Gambar : Nu Online)
Peraih Nilai UN Tertinggi MTs Terpaksa harus Bekerja (Sumber Gambar : Nu Online)

Peraih Nilai UN Tertinggi MTs Terpaksa harus Bekerja

Kiki yang merupakan siswa MTs Negeri 2 Bondowoso ini memperoleh nilai UN 39,60. Untuk pelajaran Matematika dan IPA ia mendapatkan nilai masing-masing 10 dan Bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia masing-masing 9,80.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selama ini Kiki tinggal bersama kakek neneknya, Yakub dengan Zaenab. Anak pertama dari tiga bersaudara itu hidup di rumah sangat sederhana bersama adiknya yang masih kelas V SD. Yakub sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang becak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kalau bapaknya Budiono bekerja serabutan. Kadang bekerja, kadang tidak. Makanya, Kiki sama adiknya kumpul sama saya. Ibunya Arbaiya, hanya ibu rumah tangga," kata Yakub.

Ia mengaku terkejut dengan perolehan nilai Kiki. Selama ini cucunya tersebut dikenal rajin dalam belajar, meskipun hasilnya tidak terlalu menonjol.

"Saya sebetulnya kasihan dia bekerja, tapi mau bagaimana lagi, keadaan saya seperti ini. Saya inginnya dia paling tidak lulus SMA dulu baru bekerja. Mudah-mudahan dengan prestasinya ini Kiki bisa mendapatkan bantuan beasiswa agar bisa melanjutkan sekolah," katanya.

Yakub menceritakan, selama ini Kiki berangkat ke sekolah yang jarak dari rumahnya sekitar 10 Km dengan menggunakan sepeda pancal.

"Memang anaknya punya niat untuk sekolah. Ia berharap dengan bekerja dulu bisa mendapatkan biaya buat sekolahnya," kata Yakub.

Mendapatkan kabar tersebut, sejumlah tetangganya juga terkejut. Mereka berharap, dengan prestasi itu Kiki bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk melanjutkan sekolah. 

Redaktur: Mukafi Niam

Sumber  : Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah