Minggu, 13 Juli 2014

Dakwah dan Politik Tak Bisa Disamakan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas’udi memahami keresahan warga Muhammadiyah dengan maraknya dakwah berlabel partai politik. Masdar mengakui fenomena gerakan dakwah yang menggunakan label parpol memang terjadi.

Menurutnya, partai politik yang menggunakan dakwah umat untuk tujuan politik tidaklah ‘jantan’. ”Kalau dakwah, ya dakwah saja, jangan diarahkan dengan parpol. Sebab keduanya memiliki tujuan berbeda,” ujarnya menanggapi hasil Tanwir Muhammadiyah.

Dakwah dan Politik Tak Bisa Disamakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dakwah dan Politik Tak Bisa Disamakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dakwah dan Politik Tak Bisa Disamakan

Pendiri Perhimpunan Pemberdayaan Pesantren dan Masyarakat (P3M) itu menambahkan, tujuan dakwah adalah memberikan pengetahuan tentang pemahaman keagamaan.

Dalam aktivitasnya, dakwah tidak mengharapkan imbalan tertentu. Hal itu berbeda dengan parpol yang bertujuan meraih kekuasaan. Karena itu, keduanya tidak bisa dicampuradukkan. Ia mengakui pula adanya gerakan dakwah tertentu yang telah mempergunakan sarana peribadatan umat untuk perekrutan dan sarana mencapai tujuan parpol. Munculnya fenomena ini sangat memprihatinkan.

Selama bertahun-tahun, lanjutnya, sarana ibadah merupakan infrastruktur kemaslahatan bersama. ”Masjid, ya milik umat, bukan kelompok atau partai tertentu,” ungkapnya.

Meski demikian, dia tidak bersedia menyebutkan parpol yang dimaksud. Dia hanya berharap sebaiknya dakwah ditujukan untuk dakwah, bukan untuk politik. ”Ini lebih tegas dan masyarakat juga bisa menilainya,” terangnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan keresahan organisasinya itu dialami pula oleh ormas lain, seperti NU dan kelompok-kelompok takmir dan pengajian masjid di berbagai daerah. Menurutnya, bukan masalah dakwahnya, yang menjadi persoalan bagi warga Muhammadiyah dan umat Islam lain, melainkan kekhawatiran terseretnya mereka ke dalam wilayah politik. (gpa/rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Anggota Banser Siap Kawal Siak-Riau sebagai Bumi Aswaja

Siak, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebanyak 105 peserta Diklatsar I Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dinyatakan lulus dan diberi tugas mengawal Kabupaten Siak, Riau sebagai bumi Aswaja (Ahlusunnah wal Jamaah) sebagaimana ketika masih berada dibawah kekuasaan Kesultanan Melayu Siak Sri Indrapura.

Anggota Banser Siap Kawal Siak-Riau sebagai Bumi Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Anggota Banser Siap Kawal Siak-Riau sebagai Bumi Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Anggota Banser Siap Kawal Siak-Riau sebagai Bumi Aswaja

Tugas itu secara khusus disampaikan Ketua PW Ansor Riau, Purwaji yang menjadi instruktur Diklatsar bersama Dansatkornas Banser, Alfa Isnaini, Satkorwil Banser Riau, Ibadullah SE, Slamet Riyadi, Ketua PC Ansor Siak, Agus Mudhofar, dan para kiai NU Riau.

Menurut Purwaji, dalam praktik keagamaannya, Kesultananan Siak Sri Indrapura adalah penganut paham Ahlusunnah wal Jamaah yang dibuktikan dengan masih digelarnya Haul Sultan Sultan Siak sampai sekarang ini oleh keluarga kerajaan. Ditambah lagi dengan masih eksisnya tradisi ziarah ke makam para Raja dan ulama penyebar Islam di kabupaten itu seperti Makam Raja Kecik, Makam Syech Abdurrahman, Makam Sultan Syarif Kasim, dan lainnya.

"Kabupaten Siak ini tanah Aswaja yang harus kita jaga dengan sekuat tenaga. Bentengi agama kita dan amaliyah-amaliyahnya dari serangan paham radikal yang tidak toleran dan suka mengafirkan orang lain," kata Purwaji.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pantauan PW Ansor Riau, paham Islam radikal sudah masuk ke Siak dan semakin berani menunjukkan aksi melarang amaliyah-amaliyah orang NU dan orang Siak seperti yasinan, tahlilan dan maulidan.?

"Padahal Kerajaan Siak dulu Aswaja tulen, dan banyak keturunan Baginda Nabi Muhammad SAW yang berdakwah dan menjadi keluarga Kerajaan Siak. Amaliyah mereka adalah Aswaja yang sama dengan apa yang diamalkan warga NU. Karena itu Ansor dan Banser harus ikut menjaganya," kata Purwaji.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diklatsar Banser Siak pertama ini digelar di Pondok ? Pesantren Al-Muttaqin Desa Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya selama tiga hari dari Jumat sampai Ahad (5-7/2/2016). Selama Diklat peserta diberi materi ke-NU-an, ke-Ansor-an, ke-Banser-an, Aswaja dan materi lapangan seperti baris-berbaris, tata upacara Banser, bela diri, serta latihan ketahanan fisik. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 01 Juli 2014

Bupati Buka Acara Rakercab LP Ma’arif Banjarnegara

Banjarnegera, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Kabupaten Banjarnegara mengadakan Rapat Kerja Cabang Tahun 2016 dengan mengusung tema “Mewujudkan Pendidikan yang Mandiri, Berkualitas dan Profesional dalam Bingkai Faham Islam Ahlussunah wal Jama’ah” pada Sabtu, 13 Februari 2016 bertempat di RM. Saung Bu Mansur.

Bupati Buka Acara Rakercab LP Ma’arif Banjarnegara (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Buka Acara Rakercab LP Ma’arif Banjarnegara (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Buka Acara Rakercab LP Ma’arif Banjarnegara

?

Hadir dalam acara Rakercab LP Ma’arif ini, Sutedjo Slamet Utomo Bupati Banjarnegara, H Taufiq R. Abdullah DPR RI Fraksi PKB, beberapa anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara dari Fraksi PKB, PW LP Ma’arif Jawa Tengah, Kepala Dikdikpora, Kepala Kemenag, Pengurus PCNU Kabupaten Banjarnegara beserta banomnya, PC Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, dan IPPNU.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Rakercab ini adalah momentum yang sangat stategis untuk menyusun program kerja ke depan sehingga apa yang dicita-citakan sebagaimana dituangkan dalam tema Rakercab ini bisa tercapai,” kata Hendro Cahyono selaku ketua PC LP Ma’arif Kabupaten Banjarnegara dalam sambutannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia juga mengingatan bahwa dalam penyusunan program, harus jelas dan fokus, terukur, bisa tercapai, sesuai dengan NU dan Aswaja serta melihat waktu. Ia pun yakin bahwa program yang dicanangkan bisa tercapai asalkan segenap pengurus mempunyai loyalitas, komitmen dan dedikasi yang tinggi kepada lembaga disertai rasa yakin dan optimis.?

H Zahid Khasani selaku ketua PCNU Kabupaten Banjarnegara dalam sambutannya mengingatkan bahwa dalam raker ini harus bisa dipetakan potensi yang dimiliki dengan jelas demi kemajuan NU di Banjarnegara. Dia juga meminta kepada pihak Kemenag agar ijin operasional pendidikan untuk warga NU dimudahkan.?

“Besarnya NU itu tidak perlu ditakuti. Akan tetapi besarnya Gafatar dan aliran-aliran baru lah yang harus diwaspadai karena mengusung negara khilafah, sedangkan NU dan banomnya dari Muslimat, Fatayat dan Ansor selalu bersinergi dengan negara bahwa NKRI adalah harga mati,” katanya mengakhiri sambutanya.?

Acara yang dihadiri oleh semua kepala sekolah dan madrasah di bawah naungan LP Ma’arif ini mendapat apresiasi dari Bupati Banjarnegara. Ia menyadari bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting. Karena apapun kekeyaan yang dimiliki tanpa didukung dengan sumber daya manusia yang memadai maka semua itu tidak ada artinya.?

“Selamat atas terselenggaranya Rapat Kerja Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Kabupaten Banjarnegara ini, semoga menelorkan program-program yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Banjarnegara, khususnya pendidikan agama,” katanya mengakhiri sambutan yang dilanjutkan dengan memukul bedug untuk membuka acara. (Mad Solihin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Tegal PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 25 Juni 2014

Pelajar NU Kraksaan Programkan Usaha Mandiri Pelajar

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pada tahun 2017, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo memprogramkan usaha mandiri bagi pelajar NU. Program digagas pada Rapat Kerja Cabang (Rakercab) IPNU Kota Kraksaan, Sabtu (4/2).

Kegiatan yang dilaksanakan di kediaman Penasehat GP Ansor Kota Kraksaan Gus Nuris Zamzami ini diikuti oleh puluhan pengurus PC IPNU Kota Kraksaan masa khidmat 2016-2018.

Pelajar NU Kraksaan Programkan Usaha Mandiri Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Kraksaan Programkan Usaha Mandiri Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Kraksaan Programkan Usaha Mandiri Pelajar

Selain usaha mandiri bagi pelajar NU, Rakercab IPNU Kota Kraksaan juga memutuskan tentang penguatan internal pengurus melalui kegiatan beberapa diskusi serta Turba (turun ke bawah) ke Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Komisariat (PK) dan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) se-Kota Kraksaan.

“Kami juga tidak lupa membuat program wajib berupa pengkaderan pengurus. Jika program ini tidak dilaksanakan, maka dikhawatirkan keberlangsungan roda organisasi tidak akan berjalan dengan baik,” kata Ketua IPNU Kota Kraksaan Khairul Imam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Imam, Rakercab bertujuan untuk memantapkan program kerja yang akan direalisasikan oleh para pengurus IPNU Kota Kraksaan ke depannya. “Harapan dari kami bagaimana sekiranya pengurus IPNU Kota Kraksaan bisa menghasilkan program yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pelajar di Kota Kraksaan,” harapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari sekian banyak program yang dihasilkan, jelas Imam, IPNU Kota Kraksaan akan fokus dan memprioritaskan kepada pengkaderan. Karena inilah salah satu wadah untuk menghasilkan pengurus yang benar-benar andal yang mampu membawa kemajuan organisasi.

“Banyak yang menganggap pengkaderan ini adalah sebuah program yang tidak terlalu penting. Padahal pengkaderan ini merupakan sebuah upaya yang sangat penting dalam menyelamatkan roda organisasi. Kalau pengkaderan berhenti, maka lambat laun organisasi akan mati suri bahkan tidak akan aktif,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 23 Juni 2014

Nuansa Budaya Meriahkan Takbir Keliling IPNU-IPPNU

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah . Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU desa Petekeyan bekerja sama dengan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU-IPPNU MTs-MA NU Nahdlatul Fata desa Petekeyan kecamatan Tahunan kabupaten Jepara menyelenggarakan Takbir Keliling malam 1 Syawal 1435 H yang dilaksanakan Ahad (27/7) malam.

Tahun ini kegiatan yang sudah berjalan 10 kali ini akan mengusung tema Budaya. Dipilihnya tema tersebut menurut ketua panitia, Muhammad Damar Utomo lantaran untuk menyukseskan Petekeyan sebagai kampung sembada ukir.

Nuansa Budaya Meriahkan Takbir Keliling IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Nuansa Budaya Meriahkan Takbir Keliling IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Nuansa Budaya Meriahkan Takbir Keliling IPNU-IPPNU

“Jadi nuansa budaya yang kami usung misalnya peserta membuat miniatur ukir. Hal itu dalam rangka menyongsong desa swasembada ukir. Disamping itu peserta juga boleh mengangkat budaya Islami. Intinya bertema budaya,” jelas Utomo.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rencananya ada 30 peserta yang merupakan perwakilan tiap RT maupun Musholla se-desa Petekeyan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan kegiatan yang juga didukung Pimpinan Ranting (PR) NU Desa Petekeyan tersebut bertujuan menyiarkan agama Islam dengan takbir kemenangan. (Syaiful Mustaqim/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Sunnah, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 16 Juni 2014

Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah

Pagi dan sore merupakan waktu di mana warga bumi sibuk. Pagi ialah waktu matahari mengintip. Lazimnya orang-orang mengawali aktivitas. Sementara sore kawanan burung bergegas pulang. Dan orang-orang membawa pulang keletihannya seharian.

Namun demikian, dua waktu ini bisa diisi dengan wiridan singkat yang diharapkan memberikan manfaat besar. Tentu pahala penting, tetapi siapa berani menyalahkan Allah bila Dia hendak memberikan anugerah-Nya kepada hamba yang dikehendaki.

Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah (Sumber Gambar : Nu Online)
Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah (Sumber Gambar : Nu Online)

Bocoran dari Allah agar Selamat di Hari Qiyamah

Bujairimi dalam Hasyiyah alal Iqna’ menceritakan pengalaman Imam Hanafi RA yang melihat Allah SWT dalam mimpi. Ketika sudah 99 kali bermimpi melihat Allah, Imam Hanafi RA berencana menanyakan sebuah amal yang menyelamatkan seorang hamba dari siksa dahsyat hari Qiyamah. Allah kemudian menjawab pertanyaan sang Imam RA di mimpinya yang ke-100.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ?: ? ? ? ? "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" ? ? ?. ? ? ? ?.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Allah berfirman, “Siapa saja yang membaca di pagi dan sore ‘Subhanal abadiyyil abad, subhanal wahidil ahad, subhanal fardis shomad, subhana man rofa’as sama’a bi ghoiri ‘amad, subhana man basathol ardho ‘ala ma’in jamad, subhana man khalaqol khalqo wa ahshohum ‘adad, subhana man qosamar rizqo wa lam yansa ahad, subhanal ladzi lam yattakhidz shohibatan wa la walad, subhanal ladzi lam yalid wa lam yulad wa lam yaqul lahu kufuwan ahad’, maka akan selamat dari siksa-Ku.” Demikian disebutkan oleh penulis Mu’jamul Ahbab.

Sepadat apapun, kita sebaiknya tidak membiarkan pagi dan sore meluncur tanpa mengucapkan pujian tasbih ini. Untuk menambah manis pagi dan sore, perlu juga menebarkan senyum kepada sesama makhluq. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 05 Juni 2014

Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak warga NU untuk mengibarkan Panji NU di Masjid-masjid NU. 

Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid

Demikian pokok pengarahan Rapimda Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) yang dilaksanakan di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51, Ahad (10/3). Menurut Kiai Masdar sudah saatnya simbol-simbol NU dipajang agar nantinya tidak dikuasai oleh kelompok-kelompok lain. 

“Mari kita bersaksi tempat peribadatan kita adalah masjid-masjid NU. Kita tancapkan jimat—(tanda-red) yang merupakan tangan panjang NU,” ajak kiai asal Purwokerto, Jawa Tengah.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menyontohkan kalender, doa, jadwal shalat terbitan NU agar dipasang di masjid, musholla dan langgar milik warga NU. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya yakin kelompok-kelompok lain yang hendak mengambil alih rumah Allah milik NU akan berpikir ulang. Eee…masjidnya ada Banser-nya,” cetus kiai Masdar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan memasang tanda sambung penulis buku “Membangun NU berbasis Masjid dan Umat” merupakan bentuk ke-pede-an kepada organisasi dan khalayak.

Disamping itu ia juga memaparkan program memakmurkan masjid “Dari Rumah-Nya Kita Makmurkan Bumi-Nya” untuk menyongsong 100 tahun kebangkitan NU. Harapannya NU melayani umat dalam berbagai bidang kesehatan, ekonomi, lingkungan dan masih banyak lagi. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Syaiful Mustaqim     

 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah