Sabtu, 15 September 2012

GP Ansor Se-Jatim Agendakan Silaturrahim Bulanan

Malang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pergerakan koperasi NU di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur, perlu diperkuat dan betul-betul menyentuh lapisan masyarakat. Karenanya, Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur menjadwalkan silaturrahim bulanan antar-Pimpinan Cabang.

Hal tersebut disepakati puluhan Pimpinan Cabang GP Ansor se-Jawa Timur menjelang penutupan pelatihan manajemen koperasi di Hotel Maxone, Kota Malang, Selasa (22/3).

GP Ansor Se-Jatim Agendakan Silaturrahim Bulanan (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Se-Jatim Agendakan Silaturrahim Bulanan (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Se-Jatim Agendakan Silaturrahim Bulanan

"Sebagai tahap awal, silaturrahim dimulai dari Surabaya. Setelah itu bisa dirembuk kelanjutannya," terang Bidang Ekonomi PW Ansor Jatim H Budi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diterangkan, ajang silaturrahim penting dibudayakan dengan melibatkan antar-Pimpinan Cabang. Dengan begitu, segala kelemahan pengelolaan organisasi bisa dicarikan solusi dalam ajang silaturrahim tersebut. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Daerah, AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 05 September 2012

Jadikan Masjid dan Mushola sebagai Markas GP Ansor

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Ketua Bidang Kaderisasi Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor M Rizqon Halal Syah Aji menyerukan kepada anggota Ansor dan Banser untuk menjadikan masjid dan mushola sebagai markasnya. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan karena telah terjadi gerakan radikalisme yang menggerogoti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).?

Sikap Ansor harus tegas, tetap menjaga Kiai dan NU yang berarti menjaga NKRI. Masjid dan mushola adalah lambang keunggulan Islam dan harus menjadi pusat kegiatan dan konsolidasi serta membangun kekuatan keimanan maupun pertahanan NKRI.?

Jadikan Masjid dan Mushola sebagai Markas GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadikan Masjid dan Mushola sebagai Markas GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadikan Masjid dan Mushola sebagai Markas GP Ansor

“Bangsa yang berdaulat, jangan seenaknya diinjak-injak dengan mengatasnamakan jihad dan agama. Maka mari jadikan masjid dan mushola sebagai markas Ansor, jangan sampai diduduki mereka,” seru Rizqon saat menyampaikan sambutan Ansor bersholawat dalam rangka Hari Jadi ke-338 Kabupaten Brebes di Lapak Bawang Hj Tiroh Desa Klampok Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, Kamis malam (21/1/16).

Ansor, lanjutnya, wajib menjaga kiai dan NU yang berarti pula menjaga kedaulatan NKRI. Bagi Ansor, NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. “Ansor tidak takut!” teriak Rizqon sambil mengepalkan tangan menonjok angkasa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menghendaki umat untuk bertakwa, sambungnya, tidak perlu dengan tindakan-tindakan teror dan kekerasan. Justru dengan pendekatan budaya, perkembangan dan kemajuan Islam bisa jaya. Terbukti Walisongo telah sukses mengembangkan Islam di tanah jawa antara lain lewat kesenian gamelan, gending jawa. “Maka tidak keliru kalau Ansor bersholawat kali ini juga mengundang Ki Dalang Enthus Susmono dengan wayang santrinya,” ujarnya.?

Hal senada disampaikan Ketua PC GP Ansor Brebes Ahmad Munsip menyatakan, Ansor diharapkan mampu menjadi garda terdepan, dan penjaga kiai. Sedari dulu, Ansor sebagai penolong umat, tidak takut dengan tindakan anarkisme, apalagi terorisme. “Lawan teroris, Ansor tidak takut, ? siap berada di garda terdepan,” tandasnya.

Wakil Rais Syuriah PBNU KH Subhan Makmun menandaskan, keimanan tanpa keamanan tidak akan kokoh. Untuk itu, sangat penting menjaga keamanan dan menciptakan kedamaian ditengah masyarakat agar umat ayem dan khusyu beribadah.?

Ketua Panitia Zaenal Mutaqin menjelaskan, Ansor bersholawat digelar dalam rangka memperingati hari jadi ke-338 Kabupaten Brebes. Kegiatan tersebut dimeriahkan dengan pertunjukan Wayang Santri dengan dalang Ki Enthus Susmono dari Tegal lengkap dengan grup music Satria Laras.?

Dalam penampilannya, dalang Ki Enthus Susmono mengambil lakon Lupit Jaga Putri. Dalang yang juga Bupati Tegal tersebut, tampil sangat kocak sehingga membuat para pengunjung betah hingga acara klar pukul 02.00 dini hari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Alhamdulillah, kami bisa berkontribusi dalam pembangunan rohani, lewat ansor bersholawat," kata ketua panitia Zaenal Mutaqin.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mengapresiasi kegiatan Ansor Bersholawat. Karena disamping bisa mensyiarkan agama juga menjalin silaturahmi dengan seluruh kalangan masyarakat. Bupati juga mengajak kepada para pemuda Brebes yang sudah berumur di atas 17 tahun agar bergabung dengan Ansor. “Bapak, Ibu, kalau punya anak laki-laki di atas 17 tahun silakan bergabung dengan Ansor. Jangan ikut-ikutan organisasi yang tidak jelas,” saran Idza.

Menurut Bupati, kita semua berkwajiban menjaga moral anak bangsa. Ansor juga diharapkan menjadi motivator dalam pembangunan daerah dengan menguatkan karakter pemuda ke jalan yang lurus. “Ayo Kerja, mari bangun Kabupaten Brebes,” ajaknya penuh semangat. (wasdiun/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 Agustus 2012

Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peserta Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXXVIII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Surakarta mempercayai kandidat yang diusung Komisariat Kentingan UNS, Ahmad Rodif Hafidz sebagai ketua.

Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo

Ketua terpilih pada Konfercab yang berlangsung Gedung NU Center Boyolali Sabtu-Senin (13-15/9) menyatakan vis dan misinya.

Menurut dia, kepemimpinannya akan melakukan penguatan kaderisasi dan penyeimbangan spiritualitas, gerak, dan wacana untuk mendorong PMII Cabang Kota Surakarta sebagai pilar teladan bagi organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di lingkup kota dalam nilai serta dinamika bernapaskan Aswaja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lewat visi yang diterjemahkan ke dalam 10 misinya itu, Rodif menegaskan agar ke depan PMII Kota Solo harus kembali mengedepankan nilai-nilai keaswajaan yang menjadi ciri dari PMII.

“Belakangan PMII sering disebut sebagai anak haramnya NU, kelompok liberal, dan lupa dengan tradisi keislaman Nusantara. Sekarang harus ditunjukkan kembali bahwa PMII adalah ujung tombak dakwah Aswaja di kampus dan kaum muda,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua demisioner, Zainal Airifin menitipkan kepada ketua umum terpilih agar bisa membawa perubahan bagi PMII Kota Solo menjadi lebih baik.

Konfercab tersebut diikuti peserta dari tiga komisariat, yakni Komisariat Dr Wahidin UNU, Kentingan UNS, dan Pabelan UMS. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 26 Agustus 2012

Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anggota Lembaga Pengkajian MPR RI Slamet Effendy Yusuf yang juga Wakil Ketua Umum PBNU meninggal dunia usai melaksanakan tugasnya di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/12) malam.

Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas (Sumber Gambar : Nu Online)
Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas (Sumber Gambar : Nu Online)

Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas

"Benar, beliau ditemukan meninggal dunia usai melaksanakan kegiatan di Gedung Merdeka sekitar jam 11 malam," kata Kabag Set Lembaga Pengkajian MPR Anwar Syaddad, Rabu (2/12).

Ia mengatakan, usai melaksanakan rangkaian kegiatan Lembaga Pengkajian MPR RI di Gedung Merdeka Bandung, almarhum Slamet Effendy bergegas menuju hotel tempat menginap yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jadi waktu itu sopirnya dan anggota Pengkajian MPR lainnya sempat mencari-cari almarhum Pak Slamet. Dan setelah di cek di hotel, kamarnya terkunci dari dalam namun atas persetujuan pihak hotel, kita buka paksa dan di dalam sudah ditemukan Pak Slamet ternyata telah wafat," kata dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, Rabu dini hari jenazah Slamet Effendy Yusuf sudah diserahkan kepada pihak keluarganya di rumah duka yakni di Citra Grand Blok H Nomor 4 Casttil Garden Cibubur, Bogor, Jabar. Dan sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah langsung dibawa ke Kota Kelahiran Slamet Effendy, Purwokerto sebagai tempat peristirahatan terakhir almarhum.

"Menurut informasi yang kami dapat, rencananya almarhum Pak Slamet akan dimakamkan di Purwokerto," ujar dia. (Antara/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 20 Agustus 2012

Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah di Twitter berbuntut panjang. Ia yang menyebut sinting gagasan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional menuai unjuk rasa santri di beberapa daerah.

Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri

Ratusan santri yang tergabung dalam aliansi santri Rembang, Jawa Tengah, Jumat sore (4/7) menggelar aksi sebagai bentuk protes . Mereka berorasi sambil berjalan dari alun-alun kota Rembang menuju depan kantor DPRD Kabupaten Rembang. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Fahri Hamzah meminta maaf di hadapan publik secara jantan.

Salah seorang santri, Agus Prihatmojo, saat di temui PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan, tidak seharusnya wakil rakyat menngeluarkan celetukan seperti itu, meski hanya dalam kicauan jejaring sosial. Hal itu menurut Agus, sangat menyakiti hati para santri di Rembang kususnya dan umumnya di Indonesia. "Kami sangat tidak menerima apa yang dikatakan oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera itu,” tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Winardi, santri asal Desa Trembes Gunem Rembang berpendapat, santri merupakan garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter bangsa. Tidak semestinya seorang politisi dari partai mengaku Islam seperti PKS berkata seperti itu.

Tak hanya di Rembang, sebelumnya, Kamis sore, (3/7) Ratusan santri dan tokoh masyarakat Jember yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara berunjuk rasa di depan kantor Dewan Pengurus Daerah PKS Jember,? Jl. Danau Toba, Tegalgede, Jember, Jawa Timur.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mereka menuntut DPD PKS Jember, meminta maaf secara terbuka kepada santri dan kiai pondok pesantren di seluruh Indonesia terkait kicauan Twitter Fahri Hamzah,yang dinilai telah menghina santri dan? kiai.

“Apa yang dikatakan Fahri Hamzah telah melukai hati kami para santri. Untuk itu kami minta Fahri dan pengurus DPD PKS Jember? meminta maaf sekarang juga,” ujar koordinator aksi, Farhan.

Menurut Farhan, Fahri Hamzah tidak pernah belajar dari sejarah bahwa peran santri sangat besar terhadap perjuangan merebut kemerdekaan negeri ini.

Pernyataan pribadi

Para pengunjuk rasa ditemui sekretaris umum DPD PKS Jember, Ahmad Rusdan. Menurutnya, apa yang disampaikan Fahri Hamzah merupakan pernyataan pribadi, bukan mewakili lembaga. Ia pun menolak jika secara kelembagaan PKS Jember harus meminta maaf. “Kalau secara pribadi saya minta maaf, tetapi saya tidak mewakili lembaga,” katanya.

Aksi para laskar santri nusantara tersebut, mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polres Jember. Sampai-sampai polisi harus menutup total arus lalu lintas ke arah kantor DPD PKS Jember. (Ahmad Asmui/Aryudi A Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 12 Agustus 2012

Kisah Petani dan Pamong Desa

Sekira tahun 1980, pemerintah orde baru menggembor-gemborkan keberhasilan swasembada pangan. Namun di balik hal tersebut terdapat beragam peristiwa yang menunjukkan tidak keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, khususnya para petani.

Salah satu kisahnya seperti yang pernah dipaparkan oleh KH Muhammad Yahya, salah satu tokoh sepuh Desa Japurabakti Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Ia menceritakan tentang sebuah kebijakan pemerintah pusat yang diinstruksikan secara terstruktur hingga ke wilayah desa.

Kisah Petani dan Pamong Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Petani dan Pamong Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Petani dan Pamong Desa

“Masa itu, pemerintah pusat menginstruksikan agar para petani yang sawahnya berada di sekitaran pabrik gula wajib merelakan tanah atau sawahnya untuk ditanami tebu,” katanya.

Kebetulan saja, Desa Japurabakti terletak di wilayah yang dekat dengan Pabrik Gula Sindanglaut, peninggalan Belanda yang masih beroperasi hingga kini. Kiai Muhammad melanjutkan, dengan dalih untuk memenuhi pasokan gula negara, pemerintah pusat cenderung bersikap memaksa para petani padi untuk beralih menanam tebu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Suatu hari, Kiai Muhammad menceritakan sebuah dialog antara pamong desa dan salah seorang petani bersikukuh untuk tetap menanami sawahnya dengan tanaman padi, padahal hampir semua sawah yang terletak di sekitarnya sudah menjulang pohon-pohon tebu yang siap pangkas.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hei, Hasan! Kalau sampai besok kamu tidak juga menanami sawahmu dengan tebu, maka kamu tidak boleh bersawah di sini!,” ketus pamong desa.

“Loh, kenapa?, ini kan sawah saya sendiri?,” jawab Hasan, petani Japura.

“Ya ini memang sawahmu, tapi wilayahnya masuk ke pemerintahan desa, makanya, kalau tidak mau nurut, silakan keruk ? tanah dari sawahmu ini, terus pindahkan kemana pun kau suka, asal jangan di desa ini.”

“Oh, begitu, Bapak Pamong yang terhormat, begini, jika sawah ini tanahnya saya keruk, kan pasti berubah jadi kolam? Nah, kolam itu tetap milik saya dong?,” timpal Hasan sembari tersenyum.

Mendengar jawaban Hasan, menurut Kiai Muhammad, sang pamong desa rupanya perlu menyiapkan argumen yang lebih jitu lagi, hingga akhirnya dia berbalik badan tanpa pamit undur diri. (Sobih Adnan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 05 Juli 2012

Giatkan Pramuka, LP Maarif NU Sumedang Dirikan Kemah Terpadu

Sumedang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Kabupaten Sumedang mengadakan kegiatan Kemah Terpadu Gerakan Pramuka di Bumi Perkemahan Cobolang Desa Kebon Kalapa Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang. Perkemahan ini diikuti 28 sekolah/madrasah yang berada di lingkungan LP Maarif Sumedang selama tiga hari, Jumat-Ahad (5-7/8).

"Total peserta yang mengikuti kegiatan kemah terpadu berjumlah 448 siswa. Mereka dibagi ke dalam 56 regu dan mewakili 28 sekolah/madrasah setingkat MI/SD-MTs/SMP, dan MA/SMK," kata Ketua LP Maarif NU Kabupaten Sumedang Cucu Suhayat.

Giatkan Pramuka, LP Maarif NU Sumedang Dirikan Kemah Terpadu (Sumber Gambar : Nu Online)
Giatkan Pramuka, LP Maarif NU Sumedang Dirikan Kemah Terpadu (Sumber Gambar : Nu Online)

Giatkan Pramuka, LP Maarif NU Sumedang Dirikan Kemah Terpadu

Kegiatan kemah terpadu ini dibuka langsung oleh Ketua PCNU Sumedang H Sadulloh, Ketua pengurus santuan komunitas pramuka Maarif NU nasional Muhsin Ibnu Djuhan, dan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Kabupaten Sumedang Atje Arifin Abdullah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

H Sadulloh menyampaikan bahwa kegiatan gerakan pramuka harus terus dikembangkan di setiap lembaga dan banom. PCNU Sumedang mendukung dan mendorong penuh kegiatan pramuka kerana antara NU dan gerakan pramuka ada persamaan visi dan misi. Salah satu visi dan misi yang sama itu yaitu menegakkan dan memperkokoh NKRI yang berlandaskan Pancasila.

Ia juga mengungkapkan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk semua pengurus LP Maarif NU Sumedang, jajaran panitia, dan semua yang terlibat dalam suksesi kegiatan kemah terpadu ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ini merupakan kegiatan kemah terpadu pertama yang diselenggarakan oleh LP Maarif NU Sumedang. Ke depannya mohon untuk dilaksanakan minimal setahun sekali, tutup H Sadulloh. (Ayi Abdul Kohar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Cerita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah