Minggu, 27 Mei 2007

Kemenag Dorong Islam Indonesia sebagai Kiblat Kajian Islam Dunia.

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam menyelenggarakan Student Mobility Program (SM-PRO) Tahun 2015. Sebanyak 27 mahasiswa terbaik sudah terpilih dan akan diberangkatkan ke Australia pada Kamis (17/12).

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin meminta ? peserta SM-PRO 2015 dapat menjadi agen yang mengabarkan potensi Islam Indonesia ke Australia dan negara manapun di dunia.?

Kemenag Dorong Islam Indonesia sebagai Kiblat Kajian Islam Dunia. (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Dorong Islam Indonesia sebagai Kiblat Kajian Islam Dunia. (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Dorong Islam Indonesia sebagai Kiblat Kajian Islam Dunia.

“Student Mobility Program ini dapat menjadi saluran penting bagi aktivitas kemahasiswaan yang positif di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam,” tegas Dirjen saat bertemu peserta Predeparture Orientation ? SM-PRO 2015 yang dilaksanakan Subdit Kelembagaan Direktorat Diktis, di Denpasar, Rabu (16/12) sebagaimana dikutip dari klaman kemenag.go.id.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam arahannya Guru Besar hadits UIN Alaudddin Makassar itu kembali menekankan pentingnya Islam Indonesia sebagai kiblat kajian Islam dunia. Menurutnya, ada banyak alasan kenapa dunia harus belajar Islam ke Indonesia. Pertama, Indonesia adalah the most moslem countries in the world. Kedua, Islam Indonesia dikenal moderat dan demokratis, damai, dan menghargai perbedaan (diversity).?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Islam dan demokrasi bertemu, compatible,” terangnya.?

“Ketiga, Indonesia memiliki modal sosial-kultural yang banyak, antara lain lembaga pendidikan Islam yang jenis dan jumlahnya terbanyak di dunia,” tambahnya bersemangat.

Kamaruddin Amin mengapresiasi pelaksanaan SM-PRO dan menilai program rintisan ini penting untuk dilanjutkan sebagai salah satu program unggulan Ditjen Pendis. ? Direktorat Diktis telah melakukan seleksi yang sangat ketat terhadap 2000 lebih calon pendaftar SM-PRO 2015. Dari jumlah tersebut, setelah dilakukan wawancara kemampuan bahasa dan akademik, diperoleh 27 mahasiswa terbaik yang hari ini ikut Predeparture.?

Menurut Mastuki, penanggung jawab kegiatan sekaligus Kasubdit Kelembagaan Diktis, 27 orang mahasiswa S1 ini akan mengikuti student camp and leadership training serta cultural benchmark di Perth, Australia selama 8 hari.

“Ada yang menarik bahwa peserta SMPRO 2015 ini adalah mahasiswa S1 dari perguruan tinggi Islam dengan jurusan/prodi yang beragam. Ada yang jurusan tafsir/hadits, tarbiyah, dakwah, hubungan internasional, dan pendidikan Bahasa Inggris. Artinya, kemampuan Bahasa Inggris dan akademik merata di seluruh program studi dan jurusan di PTKI. Apalagi di antara peserta ada yang hafidz Al-Qur’an 30 juz, pinter bahasa Arab, dan talenta lainnya,” papar Mastuki di sela-sela Predeparture yang dilaksanakan di Hotel Eden Kuta Bali.

Peserta yang mengikuti SM-PRO 2015 berasal dari berbagai PTKI negeri dan swasta. Tersebar dari Aceh, Makassar, Watampone, Bandung, Medan, Palembang, Jakarta, Jogja, Surabaya, Malang dan Semarang. Mereka take off ke Perth kamis sore, (16/12) dan langsung menuju Curtin University untuk mengikuti berbagai kegiatan sampai 23 Desember 2015. Pendamping kegiatan ini dihandle oleh Jarot Wahyudi (UIN Jogja) dan Yeni Ratnayuningsih (UIN Jakarta). Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Warta, Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 12 April 2007

Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Desakan sejumlah kelompok agar NU mau melakukan rekonsiliasi dengan mantan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan keturunannya dinilai tidak relevan. NU selama ini tidak menyimpan dendam dan usaha rekonsiliasi sudah dipraktikan kiai-kiai NU sejak dulu dengan penuh kesadaran.

Demikian pandangan sejarawan NU Agus Sunyoto di sela acara Tahlil dan Doa Bersama untuk Para Kiai dan Santri Korban Kekejaman PKI Tahun 1948-1965 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (1/10) malam. Turut berbicara dalam forum ini, Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali dan sejumlah aktivis senior NU, seperti Khalid Mawardi, Baidlawi Adnan, dan Abdullah Syarwani.

Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)
Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)

Rekonsiliasi NU-PKI Sudah Lama Terjadi

Agus menyatakan, fakta itu bisa ditelusuri setelah maraknya janda-janda dan anak-anak yatim dari keluarga PKI akibat Operasi Trisula di Blitar, Jawa Timur. Kiai-kiai NU secara bijak mengambil anak tanpa ayah itu untuk dipesantrenkan, disekolahkan, dan dibesarkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Anak-anak inilah yang akhirnya, karena walinya atas nama kiai-kiai tadi, ya mereka bisa jadi pegawai negeri, di departemen agama, di mana-mana,” imbuhnya.

Rekonsiliasi, demikian Agus, juga bisa ditemukan di Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, yang saat itu seratus persen warganya anggota PKI. Karena trauma, penduduknya tak menerima ormas apapun masuk ke desa itu. Namun, KH Ishom Hadziq justru berhasil mengikat persaudaraan dengan membentuk ranting NU Trisulo dan ranting Ansor Trisulo pada tahun 1997.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penulis buku Banser Berjihad Menumpas PKI ini merasa janggal ketika sejumlah media mendorong rekonsiliasi, sebuah ajakan yang sebetulnya sudah dilakukan sejak lama. “Itu fakta. Jadi nggak usah ngomong rekonsiliasi. Yang dilakukan para kiai sudah seperti itu,” tegasnya.

Agus menduga ada kepentingan pihak ketiga yang sedang menunggangi tuntutan ini, termasuk upaya pembelokkan sejarah kekejaman PKI. “Kalau ada yang seperti ini mereka (keluarga PKI, red.) pasti ketakutan. Karena setting ini pasti bukan keinginan dari anak-anak PKI itu. Pasti ada pihak lain.”

?

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Quote, Pemurnian Aqidah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 08 Maret 2007

Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara

OKU Selatan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - PCNU OKU Selatan menggelar apel Hari Santri Nasional di Desa Gunung Raya Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan, Sumsel, Sabtu (5/11). Apel ini diadakan untuk memperingati dan meneladani perjuangan para kiai dan santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Tampak ribuan santri berbaur dengan masyarakat sekitar di lapangan apel. Sebelumnya mereka melakukan kirab dengan finish di lokasi apel.

Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara

Apel ini terselenggara atas kerja sama PCNU OKU Selatan dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten OKU Selatan. Bendera, baliho, dan baner bertema Hari Santri dan lambang Nahdlatul Ulamabertebaran di sekitar lokasi.

Para santri beserta kiai dan ustadz-ustadznya dari pesantren se-Kabupaten OKU Selatan mengenakan seragam sebagai tanda semangat mereka. Resolusi Jihad pendiri NU Hadratus Syekh Hasyim Asyari dibacakan oleh Bupati OKU Selatan Popo Ali sebagai pembina upacara. Popo Ali yang mengenakan kain sarung khas santri ini menyatakan bahwa peringatan Hari Santri adalah peristiwa penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sejarah mencatat bahwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut," terang Popo.

Santri dengan caranya masing-masing bahu-membahu bersama seluruh elemen bangsa melawan penjajah, baik di daerah maupun di Surabaya dengan puncaknya adalah peristiwa perang 10 November yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

"Semua itu tak lepas dari peran KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama bersama para kiai lainnnya dengan dicetuskannya Resolusi Jihad yang membakar semangat para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan," ungkapnya.

Hari Santri ditetapkan agar kita meneladani semangat juang keindonesiaan dan kebhinekaan para pendahulu bangsa.

Tampak di panggung kehormatan seluruh kiai pimpinan pesantren se-kabupaten, Kepala Kantor Kementerian Agama OKU Selatan, para pejabat daerah termasuk unsur kepolisian, dan tamu undangan lainnya yang mayoritas mengenakan kain sarung.

Setelah apel selesai, Ketua PCNU OKU Selatan Sholehien Abuasir melantik beberapa ranting yang di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Warkuk Ranau Selatan. Di Warkuk Ranau Selatan dibentuk dua MWCNU mengingat luasnya wilayah kecamatan ini. Padahal lazimnya setiap kecamatan satu MWCNU. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, AlaSantri, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 22 Desember 2006

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah

Seluruh amal ibadah harus melibatkan niat. Bukan hanya ibadah wajib tapi juga ibadah sunnah. Niat merupakan bagian dari penentu sah atau tidaknya suatu amalan. Tak terkecuali pada pelaksanaan zakat fitrah yang wajib ditunaikan oleh setiap individu Muslim, baik laki-laki, perempuan, dewasa, anak-anak, merdeka, atapun hamba sahaya.

Niat adalah iktikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut. Talaffudh berguna dalam memantapkan iktikad karena niat terekspresi dalam wujud yang konkret, yaitu bacaan atau lafal.

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah

Berikut beberapa lafal niat zakat fitrah dalam bahasa Arab:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah





Niat Zakat Fitrah untuk Istri



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki



? ? ? ? ? ? ? ... ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan



? ? ? ? ? ? ? ... ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”





Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan



? ? ? ? ? ? (..…) ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Saat menerima zakat fitrah, seorang penerima disunnahkan mendoakan pemberi zakat dengan doa-doa yang baik. Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa pun. Di antara contoh doa tersebut adalah seperti di bawah ini:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

(Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 18 November 2006

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air

Makkah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kejadian jatuhnya alat berat proyek (crane) di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/9) hendaknya menjadi spirit untuk terus pasrah dan hanya beribadah. Pada saat yang sama, doa dari tanah air juga sangat penting demi keselamatan seluruh jamaah.

Harapan ini disampaikan H Farmadi Hasyim saat dihubungi media ini, Sabtu (12/9) waktu setempat. "Saat itu saya dan rombongan masih berada di hotel," katanya. Namun demikian, meskipun dari kamar, dapat dilihat dengan jelas kedahsyatan badai pasir, ? disusul hujan deras serta kilat yang terus menyambar.

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air

"Meski dari kamar hotel, mendengar cerita jamaah yang melihat langsung kejadian di Masjidil Haram, kami jadi merinding," kata Kasi Haji Kemenag Kota Surabaya ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Apalagi setelah kejadian, masih terlihat sisa-sisa kejadian yang memilukan tersebut. Banyaknya korban berjatuhan, baik yang wafat, terluka parah dan ada juga yang tersesat karena berhamburan lari menyelamatkan diri. "Belum lagi sirine ambulans dan mobil polisi yang hilir mudik di jalan menuju Masjidil Haram untuk mengevakuasi korban wafat maupun luka," ungkapnya.

"Kejadian ini menyadarkan kita bahwa pasrah sebagai jalan terbaik," kata Wakil Ketua 1 PW Lembaga Dakwah NU Jatim ini. Bagi korban yang sedang dalam perawatan semoga bisa segera sembuh sehingga bisa mengikuti seluruh rangkaian haji maupun umrah, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dan kepada para korban meninggal, semoga husnul khatimah dan tercatat sebagai syuhada karena meninggal saat beribadah di Masjidil Haram," harapnya.

Ustadz Farmadi, sapaan akrabnya juga mendoakan agar keluarga korban di tanah nair diberikan ketabahan menerima kenyataan ini. "Rasanya tidak akan ada yang menginginkan kejadian seperti ini menimpa jamaah," ungkapnya. Namun inilah takdir dan ketentuan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak zaman ajali, lanjutnya.

"Peristiwa ini kian menebalkan kepasrahan kita kepada Allah SWT untuk mengembalikan dan tawakkal kepada-Nya," katanya. Karenanya, Ustadz Farmadi berharap agar keluarga di tanah air berkenan terus mendoakan jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji dan umrah agar bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan aman dan nyaman.

Seperti diberitakan sejumlah media, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 17.30 waktu Makkah jelas. ? Dua jamaah haji Indonesia dikabarkan wafat dalam kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram. Sementara korban luka dari Indonesia berjumlah puluhan orang. (Ibnu Nawawi/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 03 November 2006

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis

Kudus,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menghadapi kelompok radikalisme agama tidak harus dengan cara kekerasan, melainkan? pendekatan dialogis. Dengan demikian, mereka tidak lari menjauh dari jalan yang benar.

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis

“Jangan dijauhi atau dijustifikasi sehingga mereka tidak semakin menjauh. Kita harus mendekati dan selalu mengajak diskusi tentang ajaran-ajaran yang benar.”

Hal itu dikemukakan Lukman Hakim pada seminar bertema Penguatan Islam Toleran, Menepis Radikalisme. Kegiatan tersebut diselenggarakan Lembaga Pusat Kajian Multikultural (PUSAKA) di Aula Balai Desa Rendeng Kudus, Jawa Tengah, pada Sabtu (28/12).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lukman menyatakan ideologi radikalisme telah menjadi bahaya laten yang mengancam bangsa Indonesia. Oleh karenanya semua komponen bangsa harus bersinergi melakukan upaya deradikalisasi secara menyeluruh bukan? hanya terhadap penganutnya semata.

“Deradikalisasi harus terus digiatkan, tidak hanya disuarakan. Tetapi harus melalui pendekatan bil hikmah wal mauidhotil hasanah wajadilhum billati hiya ahsan,” ujar Lukman yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Tani Nusantara (Astanu).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Idoologi radikalisme agama, papar Lukman, akan lebih mudah merasuki jiwa masyarakat labil. Hal ini menunjukkan adanya kondisi sosial yang bermasalah dalam masyarakat yang disebabkan oleh kesenjangan sosial, ketidakadilan, kemiskinan maupun frustasi sosial yang komplek.

“Pelumpuhan ideologi ini harus dilakukan dimulai dari lingkup keluarga, lembaga pemerintaah, ormas agama dan lembaga pendidikan harus bersatu padu,” tegasnya lagi.

Peran pemerintah, kata dia, mempunyai tanggung jawab membasmi tindakan radikalisme dengan cara menegakkan kepastian hukum. Diantaranya menghukum siapa saja yang bertendak kekerasan dan perusakan. “Negara mempunyai tugas melindungi segenap warga negara Indonesia tidak memandang mayoritas maupun minoritas,” tandas Lukman.

Disamping itu, tokoh agama harus berperan aktif dalam memberikan penafsiran ajaran agama yang baik. Sebab, radikalisme yang berkembang akhir-akhir ini ditengarai juga adanya salah penafsiran terhadap ajaran agama tertentu.

“Tokoh agama harus bisa mengajarkan agama dengan baik seperti menumbuhkan semangat perdamaian, budaya saling menghormati adanya perbedaan agama dan cinta tanah air,” ajaknya. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 22 Oktober 2006

Program Ranting Harus Kongkrit

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama dua malam, Senin-Selasa (27-28/05), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima’ (Malam Konsolidasi). 

Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Ranting Harus Kongkrit

Pada Senin (27/05) pelaksanaan Lailatul Ijtima’ dilakukan di pengurus MWC Peterongan, dan bertempat di Masjid Roudlatul Muttaqin Mancar Peterongan. Sedangkan pada Selasa (28/05) dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas Karangmojo Plandaan, yang dilaksanakan oleh pengurus MWC Plandaan.

Lailatul ijtima’ di Peterongan diikuti oleh sekitar 100 orang dari pengurus MWC dan Ranting yang ada di kecamatan Peterongan, Mojoagung, Jogoroto, Kesamben dan Sumobito. Sedangkan dari pengurus cabang NU Jombang hadir Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang, KH Wazir Ali dan KH Abdussalam Sochib beserta jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu lailatul ijtima di Plandaan dihadiri sekitar 150 orang dari pengurus MWC dan Ranting serta Banom NU yang ada di kecamatan Plandaan, Ploso, Kudu, Kabuh dan Ngusikan. Dari PCNU Jombang tampak hadir Rais Syuriyah, KH Abd Nashir Fattah, beserta jajaran syuriyah, dan jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Materi yang disampaikan meliputi materi Aswaja, sosialisasi hasil Bahtsul Masail NU Jombang dan materi keorganisasian.

Materi Aswaja membahas sunnah dan bid’ah yang disampaikan oleh KH Abdussalam Sochieb dan KH Kholiq Hasan. Dalam paparannya kedua pemateri menyampaikan tentang definisi dan perbedaan sunnah dan bid’ah, pembagian bid’ah, pengelompokan bid’ah, dalil bid’ah hasanah dan lain-lain.

Menurut Gus Kholiq, bid’ah tidak selamanya madzmumah (buruk), karena ada juga bid’ah yang hasanah (baik). “Nahdlatul Ulama memiliki dasar-dasar kuat dalam menjalankan bid’ah hasanah,” kata Gus Kholiq.

Sementara itu, materi keorganisasian disampaikan tentang tujuan Nahdlatul Ulama, tujuan strategis dan program Nahdaltul Ulama Jombang selama 5 tahun ke depan, serta indikatr tujuan strategis selama lima tahun. Program NU Jombang sudah disusun secara kongkrit, riil dan integral melalui proses perencanaan strategis yang melibatkan MWC, Ranting dan semua pemangku kepentingan utama. Karena itu diharapkan MWC dan Ranting bisa menyesuaikan programnya dengan program PCNU.

Serta yang terpenting adalah, program Ranting harus disusun secara kongkrit untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan riil anggota NU, terutama anggota pemegang Kartanu. Sedangkan program MWC adalah dalam rangka memfasilitasi Ranting agar bisa menyusun dan menjalankan program-program. Kenapa demikian? Karena kegiatan riil warga NU adalah di Ranting.

Lailatul ijtima’ di dua tempat tersebut memasuki putaran III, bulan depan PCNU Jombang sudah masuk putaran IV. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dalam menjalankan program konsolidasi organisasi, PCNU Jombang melalui lailtaul ijtima’ telah menyusun kurikulum yang berkesinambungan, baik dalam hal penguatan Aswaja maupun dalama hal keorganisasian. 

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Muslimin Abdilla

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah