Rabu, 29 Juli 2015

Rais Aam: Jangan Cederai Karakter Islam dengan Egosentrisme

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Aam PBNU KH Maruf Amin mengungkapkan, Islam di Indonesia harus menjadi tenda besar bagi segenap lapisan masyarakat yang beraneka ragam budaya. Karakter Islam adalah mengayomi dan menjadi tempat berteduh bagi siapa pun dengan latar belakang etnis dan suku apa pun. Sebagai agama dengan pemeluk mayoritas di negeri ini, umat Islam tak perlu mencederai lebel tersebut dengan mengedepankan sifat ananiyah (egosentrisme, keakuan). Sebab, hal itu bisa mengusik kenyamanan dan ketenangan penganut agama lain, selain berpotensi mengacaukan internal umat Islam.

"Bahaya kalau sampai kita menonjolkan sifat ananiyah," kata KH Maruf Amin saat peresmian Masjid Roudhotul Muchlisin di Jember, Jawa Timur, Ahad (15/4).

Menurut Kiai Maruf, toleransi umat Islam di Indonesia sudah diakui dunia. Ia bercerita tentang seorang peneliti Eropa yang pernah berkunjung ke kediamannya, dan menyampaikan kekaguman tentang kerukunan yang terjadi dalam kehidupan antarumat beragama di Indonesia. Itulah yang dia korek saat bertemu dengan Kiai Maruf. Akhirnya, dia menyimpulkan bahwa kerukunan tersebut tercipta dengan kata kunci, Islam mayoritas.

Rais Aam: Jangan Cederai Karakter Islam dengan Egosentrisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Aam: Jangan Cederai Karakter Islam dengan Egosentrisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Aam: Jangan Cederai Karakter Islam dengan Egosentrisme

Untuk membuktikan itu, kata Kiai Maruf, si peneliti lalu mendatangi sejumlah lokasi yang di situ terdapat budaya dan penduduk non-Muslim sebagai minoritas seperti di Banten, Borobudur dan sebagainya. Faktanya, mereka yang berada di tengah-tengah umat Islam itu, hidupnya tenang, tak terusik, budaya dan aktifitas keagamaannya juga jalan. ? Dia menyaksikan sendiri tempat-tempat itu, dan ternyata aman-aman saja.?

"Akhirnya dia pulang ke Eropa dan menyatakan akan membuat film tentang itu (toleransi Islam) yang akan ditayangkan untuk masyarakat Eropa," jelasnya. (Aryudi A. Razaq/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 19 Juli 2015

IPNU-IPPNU Bolaang Mongondow Utara Gelar Makesta

Bolaang Mongondow, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bolmong Utara menggelar pengkaderan tingkat Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Kecamatan Bintauna. (29/01/16).

IPNU-IPPNU Bolaang Mongondow Utara Gelar Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Bolaang Mongondow Utara Gelar Makesta (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Bolaang Mongondow Utara Gelar Makesta

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini bertemakan "Pelajar Nahdlatul Ulama yang Berbudaya untuk Toleransi dan Persatuan Menuju Bolaang Mongondow Utara yang Berprestasi".?

Ketua PC IPNU Bolmong Utara Kamil Buhohang dalam sambutannya mengatakan, persatuan dan kesatuan menuju Bolmong Utara yang berprestasi adalah misi besar IPNU-IPPNU Bolmong Utara sebagai tolak ukur berkembangnya pelajar Nahdlatul Ulama yang berbudaya untuk toleransi sehingga mampu membawa Bolmong utara lebih baik.

Kegiatan dibuka oleh Asisten 1 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Faridudin Gumohung, juga dihadiri oleh Ketua PC. GP Ansor Bolmong Utara Donal Lamunte dan para pengurus IPNU-IPPNU Bolmong Utara. Para peserta Makesta terdiri dari para siswa siswi SMK, SMA dan madrasah Aliyah se-Kabupaten Bolmong Utara. (Taufik Paputungan/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 16 Juli 2015

Sebagian Pengurus Berangkat Haji, Fatayat NU Rembang Tunda Pelantikan

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Fatayat NU Rembang menunda prosesi pelantikan sampai musim haji usai. Hal tersebut dilakukan mengingat sebagian pengurus berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun ini, termasuk ketua cabangnya.?

Ketua PC Fatayat Rembang, Bisriyah mengungkapkan, ada sejumlah agenda cabang yang ditunda salah satunya pelantikan. Selain menghormati pengurus cabang yang sedang menunaikan ibadah haji, putri ke-4 KH Ahmad Musthofa Bisri ini juga mengaku dirinya juga akan berangkat menunaikan ibadah haji pada 27 Agustus mendatang bersama ? 215 jamah calon haji dibawah bimbingan Al Ibriz.?

Sebagian Pengurus Berangkat Haji, Fatayat NU Rembang Tunda Pelantikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebagian Pengurus Berangkat Haji, Fatayat NU Rembang Tunda Pelantikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Sebagian Pengurus Berangkat Haji, Fatayat NU Rembang Tunda Pelantikan

"Maunya sih kita pelantikan setelah saya pulang haji. Dan terpaksa menunda pelantikan untuk sementara," jelasnya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (23/8).?

Selama menunaikan ibadah haji, Bisriah mengaku sudah menyerahkan kepengurusan kepada Wakil Ketua, Muchsinah Afifa, dan Eva Nur Latifa sebagai Ketua Dua.

Sebelum berangkat kegiatan yang dilakukan Bisriyah sebagai ketua terpilih pada konferensi 6 Mei 2016 di gedung serbaguna YKM NU melakukan ziarah haji ke sejumlah kiai dan sesepuh NU Rembang, serta pengurus dan anggota Fatayat yang akan berangkat haji pada tahun ini. (Asmui/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah, IMNU PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 Juli 2015

Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Santri harus bisa memposisikan sebagai pengawas sekaligus penggerak sistem perekonomian yang terjadi sekarang ini. Hal ini yang menjadi tema penting dalam kegiatan seminar umum ekonomi oleh himpunan mahasiswa jurusan Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Tambakberas, Jombang.

Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi

Pengasuh pondok pesantren AL Azhar Darul Ulum Peterongan Agus Zahrul Azhar Hans, yang didapuk sebagai pembicara seminar menjelaskan pentingnya peran santri dalam sistem perekonomian di Indonesia ini.

Kenapa peran santri penting? Istilah syariah yang digunakan oleh berbagai lembaga intermediasi keuangan (bank) atau usaha modal di sebuah kelompok tidak semuanya paham terkait sistem perekonomian syariah yang sebenarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kondisi semacam ini, menurut pria yang kerap disapa Gus Han, menuntut para santri untuk mengambil peran penting, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi bagian pengelola sistem keuangan tersebut.

"Sistem usaha model syariah yang berlaku di lapangan kini hanya topengan saja. Oknum yang berkecimpung di dalamnya kebanyakan tidak paham Al-Quran, hadits dan fiqih. Sehingga akad yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan bank pada umumnya. Ini peluang bagi santri untuk berkarya dan berpartisipasi," kata Gus Han, Jumat (27/1) di aula kampus setempat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijelaskan Gus Han, peran santri demikian sesuai dengan salah satu tujuan pesantren didirikan, yaitu mencetak kader bangsa yang mandiri, terlebih mandiri secara mental dan ekonomi. "Tujuan pendirian pesantren adalah mencetak kader bangsa yang mandiri. Mandiri secara mental dan finansial. Santri selayaknya jadi pilar utama kebangkitan umat," tambahnya.

Gus Han menyayangkan jika istilah syariah hanya digunakan pemancing nasabah maupun konsumen. Namun pada kenyataannya tidak jauh beda dengan bank konvensional pada umumnya.

Istilah syariah yang digunakan di jalur perekonomian menurut Gus Han harus memiliki lima prinsip. "Diantaranya persaudaraan (ukhwah), keadilan (adala), kemashlahatan (mashlahah), keseimbangan (tawadzun), universalisme," pungkas kiai muda yang juga aktif di berbagai stasiun televisi dan kegiatan sosial itu. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 30 Juni 2015

GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN

Kupang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur Abdul Muis APS mengutuk keras insiden ledakan bom di kawasan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Ledakan dikabarkan memakan korban sebanyak 26 orang, yang terdiri dari tujuh orang meninggal dunia dan 19 luka-luka. Dari tujuh korban meninggal, lima orang adalah pelaku serangan, sementara dua orang adalah warga sipil. Satu dari warga sipil tersebut adalah warga negara asing.

GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN

"PW GP Ansor NTT mengutuk dengan keras adanya tindakan teroris yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak manusiawi, " tegas Muis usai rapat perdana tahun 2016 di sekretariat PWNU NTT, Kupang, Kamis (14/1).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia juga mempertanyakan tugas Badan Intelejen Negara (BIN) terkait upaya penanggulangan peristiwa yang menurutnya merusak citra bangsa dan mengganggu stabilitas negara. Ia menilai tak seharusnya tindakan teror semacam itu luput dari deteksi BIN.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Masyarakat akan pertanyakan gerakan Badan Intelejen Negara jika ancaman terhadap warga terus berdatangan," imbuh Muis.

Atas kejadian tersebut, PW GP Ansor NTT mengimbau Barisan Serbaguna (Banser) se-NTT untuk melakukan koordinasi dengan sejumlah ormas, dan tokoh pemuda lintas agama demi mengawal isu-isu ekstremisme. (Ajhar Jowe/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, AlaSantri, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Juni 2015

Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah tahun 2015 ini membangun Rumah Sakit Islam (RSI) Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu). Agenda tersebut diawali dengan peletakan batu pertama di lokasi RSI Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Sabtu, (17/1) lalu.?

Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu (Sumber Gambar : Nu Online)
Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu (Sumber Gambar : Nu Online)

Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu

Dalam kesempatan itu, hadir Dewan Penyantun Unisnu H. Muhammad Maftuh Basyuni, Rektor Unisnu Jepara Prof. Muhtarom, Ketua Yaptinu Jepara H. Ali Irfan Muhtar, dan Bupati Jepara H. Ahmad Marzuqi.?

H. Abdul Kohar, pengurus Yaptinu mewakili Ketua Yaptinu dalam sambutannya mengatakan, gagasan mendirikan RSI Yaptinu merupakan salah satu perwujudan Tridarma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. “Gagasan ini Alhamdulilah mendapatkan dukungan dari masyarakat sehingga harus kami realisasikan,” paparnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mulanya, ucap Kohar, Unisnu hanya berkeinginan mendirikan klinik, namun keinginan tersebut diubah menjadi mendirikan rumah sakit. Kohar menambahkan, untuk pembangunan sebuah rumah sakit sesuai persyaratan harus berukuran kurang lebih 2000 meter. Dari syarat yang ada, lanjutnya Unisnu sudah memenuhi persyaratan. Pihaknya sudah mengantongi 3200 meter dari wakaf dermawan Arif Zubaidi Ali maupun pembelian tanah sendiri.?

Pendirian rumah sakit, tambah Kohar, dananya berasal dari sumbangan masyarakat, pemerintah anggaran belanja kampus. Disamping itu, masih Kohar, upaya ini juga untuk mengembangkan sayap pendidikan yakni membuka program studi kesehatan. “Harapannya rumah sakit ini menjadi rujukan masyarakat Jepara,” ujarnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dewan penyantun Unisnu, H Muhammad Maftuh Basyuni menambahkan kesehatan merupakan harga termahal. Mantan Menteri Agama itu berharap, rumah sakit turut membantu masyarakat yang membutuhkan pengobatan. ?

Basyuni melanjutkan, Negara Tiongkok berhasil mempopulerkan pengobatan tradisionalnya. Pengobatan tersebut juga diakui bangsa Indonesia. “Karena itu, kepada Unisnu Jepara agar mengembangkan pengobatan tradisional Indonesia dan tibbun nabawi,” ujarnya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni) ?

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 21 Juni 2015

“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara”

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam, Senin (26/10). Didampingi Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Singkil Syafriadi. Menag bertemu sejumlah? tokoh dari majelis-majelis agama untuk mendialogkan persoalan kerukunan antar umat beragama di daerah tersebut.

Menag Lukman mengingatkan para pemuka agama bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk. Namun kemajemukan itu telah dirangkai dalam Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun beragam, tapi hakikatnya kita satu juga. Setajam apa pun perbedaan, masyarakat Indonesia diikat dengan persaudaraan.

“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara” (Sumber Gambar : Nu Online)
“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara” (Sumber Gambar : Nu Online)

“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara”

Sejak dulu, kata Menag, kultur masyarakat Indonesia, baik Aceh, Batak, Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Papua, Maluku, dan lainnya selalu ingin menghindari konflik. “Kita adalah bangsa yang senantiasa berupaya menjaga dan memelihara harmoni,” tegas Menag dalam siaran pers, Selasa (27/10).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena itu, Menag menyayangkan terjadinya pembakaran gereja di Aceh Singkil, Selasa (13/10) oleh kelompok orang yang tak puas dengan kesepakatan pemerintah dan masyarakat terkait penertiban bangunan gereja tak berizin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menag berharap semua pihak dapat mengambil hikmah dari kejadian itu dan dapat mencari solusi bersama. Pemerintah pusat, kata Menag, tentu akan mendukung upaya tersebut dengan mengedepankan dialog. Sebab, dialog dapat menjadi sarana untuk saling mengungkapkan keinginan dan jalan mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama.

Menag mengingatkan semua pihak agar menghindari konflik. Sebab, konflik bukan saja berpotensi memecah belah bangsa Indonesia, daya rusaknya akan terasa hingga generasi mendatang.

"Kita semua tentu tidak ingin dicatat sejarah bahwa pada masa kita hidup telah terjadi konflik akibat gagal merawat keberagaman dan persaudaraan," katanya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah