Rabu, 15 November 2017

IIQ Jakarta Gelar Wisuda ke-15, Rabu

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta akan menyelenggarakan prosesi wisuda sarjana ke-15 untuk tingkat S1 dan wisuda sarjana ke-8 untuk tingkat S2, Rabu (25/6), di Gedung Pusbangpendik Kemdikbud, Jalan Raya Cinangka, Sawangan Depok. Wisuda akan diikuti oleh 214 wisudawan.

Wisuda digelar bersamaan dengan peringatan hari lahir atau milad ke-37 Yayasan IIQ. Sebanyak 214 wisudawan yang akan dikukuhkan sebagai sarjana IIQ terdiri dari 34 wisudawan dari dari Fakultas Syariah, 26 wisudawan Fakultas Ushuluddin, 77 wisudawan Fakultas Tarbiyah, dan 77 wisudawan Pascasarjana IIQ.

IIQ Jakarta Gelar Wisuda ke-15, Rabu (Sumber Gambar : Nu Online)
IIQ Jakarta Gelar Wisuda ke-15, Rabu (Sumber Gambar : Nu Online)

IIQ Jakarta Gelar Wisuda ke-15, Rabu

Ketua panitia acara, Dr. Hj. Ui Husnul Khotimah mengatakan, kegiatan juga diselingi dengan orasi ilmiah yang dsampaikan oleh KH Ma’ruf Amin (Ketua MUI) dengan tema “Membangun Harmoni Keberagaman di NKRI: antara Al-Qur’an, Fiqih dan Realitas".

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wisuda dan Milad IIQ Jakarta juga akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Dirjen Diktis Kemenag RI, dan Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal (PDT).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ket Gambar: Rektor IIQ Jakarta KH Akhsin Sakho Muhammad yang juga Rais Majelis Ilmi Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) NU. (Red: Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Obama Sampaikan Selamat Idul Adha

Kairo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Presiden AS Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama menyampaikan salam kepada Idul Adha pada umat Islam dan ucapan selamat pada ziarah tahunan haji sebagai pertemuan yang paling beragam yang terbesar di dunia.?

"Muslim Amerika adalah salah satu dari jutaan peziarah yang bergabung dengan salah satu pertemuan terbesar dan paling beragam sedunia," kata Obama dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Harian Sabah pada hari Ahad, 5 Oktober.?

Obama Sampaikan Selamat Idul Adha (Sumber Gambar : Nu Online)
Obama Sampaikan Selamat Idul Adha (Sumber Gambar : Nu Online)

Obama Sampaikan Selamat Idul Adha

"Haji menyatukan umat Islam dari seluruh dunia -Sunni dan Syiah- untuk berdoa bersama, berdampingan."?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pesan khususnya, Obama mengatakan bahwa “perayaan Idul Adha berfungsi sebagai pengingat bahwa tak peduli suku atau sekte, ras atau agama, jenis kelamin atau usia, kita sederajat dalam kemanusiaan.”?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Pada Idul Adha, umat Islam melanjutkan tradisi berbagi kepada orang miskin dan bergabung dengan komunitas agama lain dalam upaya memberikan bantuan kepada mereka yang menderita kelaparan, penyakit, penindasan, dan konflik," kata Obama dalam pernyataannya.?

"Layanan mereka adalah contoh yang kuat dari akar bersama agama-agama Ibrahim di dunia dan bagaimana masyarakat kita bisa bersama-sama dalam damai, dengan martabat dan rasa keadilan." (onislam.net/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Internasional, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Muslim Kamboja fokus memberdayakan umatnya melalui bidang pendidikan. Selain belajar di universitas dalam negeri, mereka mengirim anak mudanya untuk menimba ilmu di luar negeri seperti Malaysia dan Indonesia. 

Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslim Kamboja Minta Dukungan untuk Pendidikan Islam

Demikian disampakain Nos Sles, atau dalam bahasa Indonesia bisa dipanggil Nuh Saleh. Ia adalah Director of Deparatment of Education and Human Resources Departemen di lembaga umat Islam Kamboja yaitu Cambodian Muslim Development Foundation.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nos Sles mengatakan, Muslim Kamboja sudah memiliki lima lembaga pendidikan. Satu didirikan Muslim kamboja sendiri, sisanya bantuan dari luar negeri.  

“Selama ini, yang banyak memberikan bantuan dalam pendidikan adalah Malaysia dan negara-negara Timur Tengah,” ucap Nos Sles, diungkapkan seorang penerjemah, di kantor redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, gedung PBNU, Jakarta, Jumat, (5/10). 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Nos Sles, Indonesia adalah negara Muslim terbesar dan bertetangga dengan Kamboja, “Sangat mungkin bekerjasama dalam pendidikan.” 

Karena itulah, mewakili Muslim Kamboja, ia berkunjung ke beberapa lembaga pendidikan di Indonesia. Di antaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta. 

Ia berharap, lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia bisa memberikan beasiswa kepada anak-anak muda Muslim Kamboja. 

Nos Sles mengaku baru pertama kali mewakili lembaganya berkeliling ke Indonesia, “Persoalannya adalah biaya perjalanan. Muslim Kamboja masih hidup di bawah garis kemiskinan. Rata-rata adalah petani, dan sebagian menjual kue kecil-kecilan,” jelasnya. 

Lebih jauh, Nos Sles menceritakan umat Muslim di Kamboja. “Kami minoritas, sekitar 4 persen dari 14 juta penduduk Kamboja. Tersebar di masing-masing provinsi, dan muslim terbesar di daerah Campa.”

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis   : Abdullah Alawi 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Gebyar Muharram ke-10 yang diselenggarakan Koordinator Cabang (Korcab) Qiraati kabupaten Jepara yang berlangsung di alun-alun Jepara, Sabtu (25/10) pagi berlangsung meriah. Kegiatan dalam rangka memperingati tahun baru 1436 H itu diikuti ribuan peserta dari Koordinator Kecamatan (Korcam) Qiraati dari 14 kecamatan yang ada di Jepara.

Dalam kegiatan tersebut diisi dengan hiburan balasik El-Kautsar, dongeng Kak Bimo dan kesenian Wahyu Budoyo Mudo (WBM) dari Magelang serta pembagian bingkisan.

Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)
Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara (Sumber Gambar : Nu Online)

Meriah, Gebyar Muharram Qiraati Jepara

Koordinator Qiraati Cabang Jepara, H Zainal Marlis menyebutkan kegiatan menunjukkan umat Islam mempunyai tahun baru yang layak diperingati. “Tahun baru Hijriyah adalah tahun baru kita yang wajib kita rayakan,” katanya kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah di sela-sela kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagai bentuk merayakannya pihaknya mendatangkan guru bersama santri TPQ se-kabupaten Jepara yang pagi itu tumplek-blek memadati alun-alun Jepara.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lewat momen tersebut Qiraati Jepara juga mengenalkan sejak dini tahun baru hijriyah kepada murid. Sehingga anak-anak semakin mafhum tahun baru agama yang dianutnya.

Di hari sebelumnya, Jumat (24/10) juga digelar Tahtiman Al-Quran bil-ghaib, tahtiman Al-Qur’an bin-nadlor 3000 guru serta pengajian umum bersama KH Marzuki Mustamar dari Malang, Jawa Timur. (Syaiful Mustaqim/Anam) ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 14 November 2017

Al-Fayyadl: Hapus Trauma Sejarah dengan Shalawat Rekonsiliasi

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hampir dapat dipastikan pada akhir bulan September, selalu ramai dibicarakan peritiwa pemberontakan Gerakan 30 September/PKI. Berbagai kalangan mengingatkan bahaya bangkitnya kembali PKI, dan pada saat yang sama mengemukakan sebaliknya. Lantas apa yang bisa dilakukan warga NU?

Al-Fayyadl: Hapus Trauma Sejarah dengan Shalawat Rekonsiliasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Al-Fayyadl: Hapus Trauma Sejarah dengan Shalawat Rekonsiliasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Al-Fayyadl: Hapus Trauma Sejarah dengan Shalawat Rekonsiliasi

Bagi Muhammad Al-Fayyadl, kalangan NU (khususnya yang lahir belakangan, red) serta warga bangsa untuk segera melakukan rekonsiliasi horisontal. "Dengan demikian ketegangan yang pernah terjadi dapat segera diurai serta menemukan titik temu," katanya, Ahad (1/10).

Dan media yang dapat dijadikan sarana untuk rekonsiliasi tersebut adalah shalawat. "Karena shalawat adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari warga NU," ungkap alumni magister di Universite Paris 8 pada jurusan Filsafat dan Kritik Kontemporer Kebudayaan tersebut.

Mencari solusi dengan shalawat rekonsiliasi baginya bisa menjadi salah satu jalan tengah. "Akan baik kalau ada bacaan atau amalan shalawat yang mengarah kepada rekonsiliasi," terang alumnus Pondok Pesantren An-Nuqayah, Guluk-guluk Sumenep tersebut.

Pria yang kini tinggal di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini tidak menampik kalau peristiwa berdarah G30S PKI terus menjadi perdebatan. "Lantaran selama ini, peristiwa tersebut ditutup-tutupi," katanya. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagaimana mungkin kekuasaan Soeharto dengan Orde Barunya telah mendesain sedemikian rupa kejadian tersebut sehingga yang mengemuka hanya versi pemerintah. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sehingga kalau sebagian masyarakat mempersoalkan dan ujungnya menjadi pro dan kontra seperti selama ini, hal tersebut adalah hal yang wajar," ungkapnya.

Bagi Al-Fayyadl, kejadian ini memberikan banyak pelajaran kepada bangsa. "Anak bangsa harus bisa memilih dan mempelajari fase hubungan antar golongan yang pada akhirnya untuk bersama mendiskusikan perjalanan yang terjadi," katanya. 

Mereka yang terlibat dalam sebuah peristiwa masa lalu, lanjutnya, dapat bertemu untuk mendiskusikan peristiwa yang pernah terjadi secara lebih terbuka.

Di ujung penjelasannya, Al-Fayyadl mengajak kalangan terpelajar di NU untuk banyak menulis buku sejarah. Ini untuk melengkapi buku dan catatan yang sudah ada. "Yang diwariskan jangan semata sejarah lisan," sergahnya. 

Manfaat dari menulis buku adalah agar semakin banyak sudut pandang yang bisa dijadikan rujukan dalam menilai sebuah peristiwa. "Dengan demikian akan semakin banyak misteri yang bisa diungkap," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemenag Tetapkan Idul Adha 17 November

Jakarta,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kementerian Agama (Kemenag RI) menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada hari Rabu (17/11). Sedangkan pemerintah Arab Saudi dan Muhammadiyah menetapkan pada Selasa (16/11). Karena itu Kemenag RI berharap perbedaaan ini jangan sampai membuat perpecahan.



Kemenag Tetapkan Idul Adha 17 November (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Tetapkan Idul Adha 17 November (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Tetapkan Idul Adha 17 November

Perbedaan adalah hal yang biasa. Pemerintah juga tidak bisa memaksakan keyakinan masyarakat agar mengikuti ketetapan pemerintah untuk merayakan Idul Adha pada 17 November tersebut.

Demikian hasil sidang istbat Kementerian Agama bersama sejumlah ormas Islam menetapkan perayaan Idul Adha jatuh pada hari Rabu (17/11). Pemerintah mengimbau kepada umat Islam agar memilih pelaksanaa Idul Adha sesuai keyakinannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Majelis Ulama, ormas Islam, dan pemerintah menetapkan tanggal 17 November. Berbeda dengan Muhammadiyah. Tergantung keyakinannya masing-masing untuk memilih," tandas Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Prof Dr Nasaruddin Umar pada wartawan di Gedung Depag RI Jakarta, Senin (8/11).

Menurut Mustasyar PBNU ini pada Sabtu 6 November lalu, pemerintah sudah melakukan rukyat di 36 titik. Namun tidak ada satu pun yang melihat hilal. Begitu juga dengan seluruh menteri-menteri agama di berbagai negara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tidak ada satu pun yang melihat bulan. Karena posisi bulan yang disepakati ormas Islam itu 2 derajat. Sedangkan posisi hilal kemarin itu hanya 0 derajat 19 menit sampai ke Indonesia bagian barat 1 derajat 21 menit,”ujar Guru Besar UIN Syahid Ciputat Jakarta itu.

Pemerintah Arab Saudi menetapkan hari raya Idul Adha (korban) jatuh pada hari Selasa, tanggal 16 November 2010. Kantor berita Arab Saudi, SPA menyebutkan, penetapan itu dilakukan setelah otoritas berwenang di Saudi setelah melakukan pengamatan bulan pada Sabtu (6/11) malam lalu yang diperkuat dengan hasil perhitungan para astronom resmi di Saudi Arabia.

Dengan demikian, sekitar 1,5 juta jamaah calon haji dari seluruh dunia akan memulai ritual haji diawali dengan wukuf di Arafah pada  hari Senin, tanggal 15 November 2010. Saat ini sebagian besar calon jamaah haji Indonesia telah berada di Makkah untuk menunggu hari puncak haji, atau haji di Arafah tersebut.

Kedatangan terakhir jamaah haji Indonesia di bandara King Abdul Aziz, Jeddah pad Rabu (10/11), bersamaan dengan closing date bandara tersebut bagi kedatangan jamaah haji pada pukul 24.00 WAS. (amf)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wabup Jombang: Saya Belajar Organisasi dari IPPNU

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Jombang Hj Munjidah Wahab mengajak kepada kader-kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) setempat siap berada di berbagai sektor penting, baik di elemen masyarakat ataupun di pemerintahan.

Menurut Munjidah, kader IPNU-IPPNU adalah selain kader NU, juga sebagai kader bangsa, mereka hendaknya belajar dengan baik dan memaksimalkan waktunya untuk mengabdi kepada NU dan bangsa.

Wabup Jombang: Saya Belajar Organisasi dari IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Wabup Jombang: Saya Belajar Organisasi dari IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Wabup Jombang: Saya Belajar Organisasi dari IPPNU

Mantan ketua IPPNU tahun 1966 itu mengungkapkan bahwa dirinya bisa menjadi Wakil Bupati Jombang karena banyak belajar dari organisasi ke-NU-an hingga sekarang ini. Pengalaman-pengalaman berorganisasi tersebut menjadi salah satu modal mendasar dirinya untuk memimpin kota Jombang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya tahu betul keberadaan IPPNU. Saya mengenal awal organisasi itu adalah IPPNU. Jadi modal awal saya bisa seperti sekarang ini dari IPPNU,” ungkapnya saat memberikan arahannya di Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU-IPPNU Cabang Jombang, Kamis (31/12).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di sisi lain ia menuturkan bahwa perjuangan tidak boleh dilandasi pamrih dan mencari kedudukan atau jabatan, melainkan keikhlasan dan ketekunan. “Semuanya karena ketekunan kita, karena istiqomah kita, jadi berjuang itu tidak untuk pamrih untuk mencari jabatan, kedudukan, harus jadi ketua dan lain sebagainya. Tidak. Saya tidak mengira sama sekali akan jadi Wakil Bupati Jombang, dan sebelumnya tidak ada arah ke sana,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah