Jumat, 21 April 2017

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Indonesia didirikan dengan kompromi-kompromi antara kaum islamis yang ingin mendirikan negara agama dan kaum nasionalis yang ingin mendirikan negara sekuler.

“Melihat fakta sejarah, kalau waktu itu, islamis dan nasionalis sama-sama ngotot dan tidak mau kompromi, mungkin sampai sekarang Indonesia belum lahir," tutur Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Surakarta Kiai Abdul Aziz Ahmad, usai mengikuti acara Apel Nusantara Bersatu yang diadakan di Lapangan Kota Barat Solo, Rabu (30/11).

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Ditambahkan kiai yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surakarta itu, para ulama akhirnya tetap konsekuen dengan kompromi tersebut dan memiliki semboyan NKRI harga mati. "Maka lahirlah Pancasila, yang menyerap ajaran-ajaran keduanya,” kata dia.

Acara Apel Nusantara Bersatu ini, turut dihadiri kurang lebih 7.000 peserta dari berbagai elemen, di antaranya jajaran Pemkot, TNI, Polri, organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan, serta tokoh masyarakat di Solo.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perwakilan dari berbagai elemen masyarakat tersebut menandatangani Ikrar Kesepakatan Bersama dalam rangka menjaga kebhinekaan dan antisipasi bahaya terorisme, paham radikalisme dan separatisme di Kota Surakarta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ikrar Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh berbagai elemen masyarakat berisi lima poin. Pertama, setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, menghormati keberagaman suku, agama, ras dan budaya, dan siap bersama-sama menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Poin ketiga, mengamalkan prinsip sikap toleran dan menjaga kerukunan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan adil. Keempat, menolak segala bentuk gerakan anarkisme dan radikalisme yang ingin memecah- belah persatuan bangsa, mengadu domba dengan provokasi SARA.

Poin kelima, menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Purwakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejuknya udara pagi di wilayah Kota Purwakarta, Jawa Barat berhasil membakar semangat lebih terhadap puluhan aktivis Ikatan Pelajar NU (IPNU), Gerakan Pemuda Ansor, dan jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) untuk mendatangi Taman Makam Pahlawan Purwakarta, Ahad (16/08).

Kedatangan mereka ke Taman Makam Pahlawan Purwakarta ini dalam rangka merayakan HUT Ke-70 Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-146 Kabupaten Purwakarta.

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersama Pemuda NU, Jemaat Kristen Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Di tempat tersebut, para aktivis ini melakukan bersih-bersih, pengecatan ulang, dan tahlil bersama untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan kemudian pada pukul 11.30 WIB acara ditutup dengan prosesi tabur bunga yang dipimpin oleh Pdt. T Adama Sihite.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adi Setiawan (23) selaku Ketua PC IPNU Kabupaten Purwakarta menuturkan, acara ini merupakan tindak lanjut dari acara buka bersama lintas keyakinan yang diprakarsai Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Purwakarta pada bulan Ramadhan kemarin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memupuk tali persaudaraan antar umat beragama di Purwakarta, mengingat teror dan konflik horizontal atas nama agama masih terjadi dibelahan bumi pertiwi," katanya.

Selain itu, sambung dia, acara ini juga merupakan bentuk aktualisasi semangat nasionalisme kami untuk menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa yang berjuang demi merebut kemerdekaan Indonesia.

"Kita wajib menghargai sejarah kalau hidup kita ingin bersejarah," tandasnya.

Sementara itu, KH. Anwar Nasihin selaku Ketua GP Ansor Purwakarta mendorong kepada IPNU agar tetap mampu meneguhkan kembali nilai-nilai dan semangat patriotisme di kalangan pelajar sebagai medan gerak IPNU.

"Kondisi pelajar saat ini sangatlah jauh dari cita-cita kemerdekaan terutama dari aspek moral," tutupnya. (Aiz Luthfi/Mahbib)

?







Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi

Bangkalan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Terobosan baru dilakukan pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Bangkalan, selain fokus pada bidang garap yang menjadi program dasar gerakan pemuda Ansor, mulai Jumat 19 April, Ansor Bangkalan mulai merambah bidang ekonomi, menggandeng Koperasi Bumi Permata Hati Bangkalan, dibuka layanan  kebutuhan ATK, foto copy, dan penjilidan. 

Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Bangkalan Ikhtiarkan Kemandirian Organisasi

“Ini ikhtiar kita agar organisasi ke depan mampu membiayai operasionalnya, minimal mengurangi gerakan proposal,” papar H Hasani Zubair, ketua Ansor Bangkalan.

Masih menurut Ra Zani panggilan akrabnya, ke depan Ansor akan mendorong anak cabang agar juga mempunyai unit usaha sesuai dengan kemampuan dan potensi daerahnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait pimpinan anak cabang yang telah siap, putra rais syuriyah PCNU Bangkalan ini menyatakan PAC Tragah sudah mempersiapkan badan usaha yang bergerak dibidang simpan pinjam. Terkait permodalan, sesuai laporan pengurus Tragah sudah siap lima puluh juta, dan diusahakan segera beroperasi.

Sementara Abdul Hamed kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Bangkalan selaku Pembina Koperasi Bumi Permata Hati merasa bersyukur koperasinya memperoleh kepercayaan dari pimpinan cabang Ansor Bangkalan, bahkan pejabat yang juga pernah memimpin Satpol PP Bangkalan ini juga berharap agar kerjasama ini bisa dalam bentuk lain, apalagi anggota koperasi milik Dishubkominfo ini anggotanya luar biasa banyak.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Langkah PC Ansor Bangkalan direspon dan didukung wakil bupati Bangkalan. Dalam arahannya pada acara tasyakkuran yang digelar di aula Dishubkominfo Wabup Mondir A. Rofii menyatakan bahwa terobosan ini sungguh luar biasa dan mungkin pertama kali dilakukan banom NU di Bangkalan.

“Ke depan hal ini harus dipromosikan sehingga unit usaha ini bisa diketahui banyak pihak, datangi saja instansi yang ada di Bangkalan, prospek dan tanya kebutuhan administrasi mereka, siapa tahu mereka bersedia dengan tawaran tersebut,” katanya.

Namun demikian Wabup yang alumni Universitas Indonesia Jakarta ini juga berpesan bahwa yang tidak kalah pentingya adalah mengelola secara profesional unit usaha ini.

“Biasanya budaya kita (orang pesantren; red ) sering mencari tenaga kerja berbayar ikhlas, inilah yang sering menjadi kendala untuk maju papar wakil bupati yang juga ketua tanfidz PKB Bangkalan. 

Mengawali pembukaan usai sambutan dan pengarahan dilakukan potong tumpeng oleh ketua cabang Ansor yang diserahkan kepada wakil bupati Mondir Rofii. Unit usaha foto copy, penjilidan dan lainnya ini berada di komplek Dishubkominfo kabupaten Bangkalan yang secara kewilayahan cukup strategis. Selain bergandengan dengan kantor uji kelayakan dan trayek, di wilayah ini juga ada tiga kampus yang jumlah mahasiswanya termasuk paling banyak di Bangkalan. 

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Meme Islam, Aswaja PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 20 April 2017

Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri

Banyuwangi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PC IPNU-IPPNU Kabupaten Banyuwangi kembali dipercaya menjadi tuan rumah dalam agenda-agenda regional. Setelah sukses melaksankan Latihan Kader Utama IPPNU se-Tapal Kuda di  pertengahan tahun 2017 lalu, kali ini Banyuwangi diberi kesempatan menjadi panitia lokal pelaksanaan Pendidikan Pelatihan Kader Madya (Diklamdad) Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri.

Ketua Stering Comite Komandan Wawan, menjelaskan pemilihan Banyuwangi sebagai tuan rumah merupakan keputusan bersama panitia. Banyuwangi dianggap sebagai tempat yang paling strategis untuk melaksankan agenda ini. Kesiapan SDM panitia yang mumpuni juga menunjang terpilihnya Banyuwangi sebagai panitia lokal.

Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri (Sumber Gambar : Nu Online)
Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri (Sumber Gambar : Nu Online)

Banyuwangi Jadi Tempat Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri

"Banyuwangi merupakan daerah yang strategis. Di sini banyak tempat yang bisa dijadikan opsi. Selain itu juga didukung oleh personil CBP-KPP di Banyuwangi yang cukup solid, menjadi faktor paling menentukan", ujar pemuda yang akrab disapa Ndan Wawan.

Ketua PC IPNU Banyuwangi, Yahya Muzakky berjanji selama proses kegiatan berlangsung, PC IPNU maupun IPPNU Banyuwangi siap member dukungan sepenuhnya. 

"Alhamdulilah, kami kembali dipercaya menjadi tuan rumah. Insyaallah sebagai tuan rumah kita kan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu," ungkap Yahya.

Diklamdad Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri merupakan jenjang kaderisasi kedua pasca Diklatama.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peserta tidak hanya harus menyiapkan fisik, namun juga siap psiskis karena nantinya mereka dicetak menjadi leader-leader yang tangguh, tanggap dan sigap.

Diklamdad dibuka Kamis (20/09). Sebanyak 25 peserta dari perwakilan DKC CBP se-Tapal Kuda akan mengikuti pelatihan hingga Ahad (24/09) sore. (Ibnu/Kendi Setiawan)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 18 April 2017

Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi hadir di acara Haul ke-22 Mahbub Djunaidi yang diselenggarakan oleh Komunitas Omah Aksoro dan PMII Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Kamis (5/10) malam.

Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi (Sumber Gambar : Nu Online)
Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi (Sumber Gambar : Nu Online)

Imam Nahrawi Mengenang Sosok Mahbub Djunaidi

Even bertajuk Mahbubian Nge-Jazz: Jazz dan Esai-esai Mahbub Djunaidi itu disambut dan diapresiasi penuh oleh Imam Nahrawi. Dirinya merasa beruntung bisa hadir dalam kegiatan tersebut.

“Malam ini saya merasa beruntung bisa hadir di sini. Mahbub adalah sosok yang menginspirasi. Mahbub adalah guru kita, inspirator bagi anak-anak muda. Pemikirannya ia tuliskan dengan tinta yang kritis dan menjadi torehan sejarah. Karena itu, kini ia melegenda di kalangan anak muda, di anak-anak PMII khususnya,” ungkapnya disambut meriah tepuk tangan hadirin.

Pada kesempatan itu, pria yang belum lama mendapat gelar doktor honoris causa di UIN Sunan Ampel Surabaya ini membacakan manakib melalui esai untuk almarhum Mahbub yang berjudul “Manusia Ruang”.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mahbub adalah manusia ruang yang bisa menampung kebencian, kekecewaan, keindahan, dan segalanya. Dunia berada dalam genggamannya, bukan di dalam hatinya. Ia ubah tragedi menjadi komedi. Tulisannya tajam, aktual, dan terpercaya. Mirip slogan Liputan Enam. Bedanya, Liputan Enam tidak lucu,” papar pria kelahiran Bangkalan Madura yang pernah menjadi Ketua PC PMII Surabaya dan Ketua PKC PMII Jawa Timur ini.

Acara yang diselenggarakan oleh PMII Komisariat Unusia dan Komunitas Omah Aksoro itu juga berbarengan dengan peluncuran buku karya Isfandiari MD (putra Mahbub Djunaidi) dan Iwan Rasta, berjudul Bung: Memoar tentang Mahbub Djunaidi dan buku kumpulan esai dengan judul Simulakra Republik Tagar buah karya Komunitas Omah Aksoro.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menyoal buku Bung: Memoar tentang Mahbub Djunaidi, Imam Nahrawi berniat untuk meresensinya.

“Jujur, saya memang belum baca buku (Bung, red.) ini. Tapi, saya akan membaca dan berniat untuk meresensinya,” ujar Menpora, yang juga pernah menjabat sebagai Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995.

Usai pembacaan manakib pertama oleh Imam Nahrawi, acara dilanjutkan dengan pembacaan manakib dari berbagai tokoh dan aktivis, diiringi dan diselingi penampilan musik jazz dari Beben Jazz dan Komunitas Jazz Kemayoran (KJK).

Selain Menpora, hadir pula pada kesempatan itu Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU M. Sulton Fatoni, Ketua PBNU Syahrizal Syarif, dan Maksum Machfoedz selaku Rektor Unusia. Sedang dari pihak almarhum Mahbub, hadir putranya Isfandiari Mahbub Djunaidi dan Yuri Mahatma beserta keluarga. (Wahyu Noerhadi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menyayangkan masih adanya sekolah di Indonesia yang melarang siswanya berjilbab. Hal ini menyusul kasus siswi SMAN 2 Denpasar Bali yang mengaku disuruh pindah sekolah gara-gara ingin mengenakan jilbab.

Seperti diwartakan, pihak sekolah melarang Anita, seorang siswi SMAN 2 Denpasar, mengenakan jilbab dengan alasan tidak sesuai dengan ketentuan mengenai seragam yang berlaku. Kasus mencuat setelah Anita melaporkan kejadian itu ke sejumlah lembaga advokasi dan bantuan hukum.

IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Sayangkan Masih Ada Sekolah yang Melarang Jilbab

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU Farida Farichah kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (7/1) mengatakan, berjilbab merupakan hak warga negara karena menyangkut keimanan seseorang. Para kaum terdidik harus memahami Indonesia ini adalah multi agama dimana semua warga negara bebas menjalankan ajaran agama yang diyakininya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Munculnya pelarangan berjilbab di kalangan kaum pendidik ini harus menjadi perhatian dan harus diwaspadai karena ini akan memberikan dampak panjang pada mindset siswanya yang nantinya akan berpengaruh kepada mindset generasi penerus bangsa,” kata Farida.

Dikatakannya, IPPNU mendukung langkah dan tindakan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim untuk memberikan sanksi terhadap sekolah SMAN 2 Denpasar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Semoga kasus ini jadi pembelajaran bagi semua sekolah dimanapun diseluruh Indonesia. Pemahaman tentang Indonesia merupakan negara multi agama, multi etnis dan multi budaya ini merupakan kerangka dasar pembentukan karakter kebangsaan. Dan ini harus dipahamkan kepada kaum pendidik dan yang dididik,” kata Farida.

Pihaknya berharap kalangan LSM dan organisasi perempuan yang mau menyuarakan kebebasan berjilbab, seperti halnya mereka menyuarakan dan menuntut kebebasan berekspresi termasuk  kebebasan berpakaian seperti beberapa waktu lalu.

Sementara itu terkait ketentuan penggunaan jilbab di lingkungan kepolisian, IPPNU berharap pihak Polri tidak menunda-nunda ketentuan mengenai jilbab bagi polisi wanita. “Tidak ada alasan yang mendasar bagi Polri untuk menunda keputusan tersebut,” katanya.

“Dukungan kami untuk kebebasan berjilbab bukan karena semata-mata hanya perintah agama tetapi ini salah satu dukungan terbentuknya Indonesia yang demokratis dimana masyarakatnya bisa menjalankan perintah agamanya dan tidak mengganggu kepentingan orang lain,” tambahnya. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 17 April 2017

Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia!

Beirut, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Organisasi Tajamo Ulama Muslimin Lebanon berharap Indonesia berkiprah lebih banyak di tengah kondisi umat Islam di berbagai belahan dunia, khususnya Timur Tengah, yang dilanda perpecahan dan konflik.

Tajamo Ulama Muslimin Lebanon merupakan wadah perkumpulan ulama-ulama Sunni dan Syiah di Lebanon yang mempromosikan “Muslim Unity” atau persatuan umat Islam.

Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia! (Sumber Gambar : Nu Online)
Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia! (Sumber Gambar : Nu Online)

Organisasi Ulama Lebanon: Indonesia, Jadilah Orang Tua Muslimin Sedunia!

Harapan kepada Indonesia tersebut mengemuka saat delegasi dari Tajamo Ulama Muslimin Lebanon mengunjungi Kedutaan Besar RI setempat di Beirut, Lebanon. Delegasi tersebut dipimpin oleh Syekh Hassan Abdallah selaku ketua organisasi itu, dan didampingi Syekh Maher Mozher sebagai humasnya, dan beberapa ulama lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pertemuan yang berlangsung Selasa pagi (4/10) itu para delegasi datang untuk mendiskusikan perkembangan dunia Islam terkini dengan Duta Besar Achmad Chozin Chumaidy, khususnya mengenai apa yang terjadi di kawasan Timur Tengah.

Syekh Hassan Abdallah menjelaskan bahwa kondisi menyedihkan umat Islam saat ini menjadi tanggung jawab para ulama untuk memperbaikinya. Indonesia, katanya, sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar diharapkan dapat menjadi pemeran utama dalam merekatkan kembali barisan umat Islam tidak hanya di dalam negerinya tapi juga di dunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Indonesia harus menjadi orang tuanya umat Islam di dunia yang mengayomi semua madzhab dan kelompok yang ada,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Chozin Chumaidy juga berharap semua konflik dan permasalahan di negara-negara Islam segera berakhir. Duta Besar juga menyakinkan bahwa umat Muslim di Indonesia sangatlah moderat dan toleran yang berpegang teguh dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini menegaskan bahwa pemikiran-pemikiran yang ekstrem tidak dapat diterima di Indonesia.

“Sikap dan pemahaman Islam Indonesia, Insyaallah akan terus ditransformasikan kepada masyarakat dunia,” kata Chozin Chumaidy sebagaimana dalam siaran pers yang diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari KBRI Beirut, Jumat (7/10).

Kunjungan ini bukan merupakan yang pertama kalinya. Sebelumnya juga telah diadakan pertemuan-pertemuan yang membahas kerja sama antara KBRI dan Tajamo Ulama Muslimin. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah