Minggu, 13 September 2015

Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menghidupkan Nahdlatul Ulama sama dengan menghidupkan agama. Begitu juga dengan menghidupkan banom NU semisal Gerakan Pemuda Ansor. Karena inti dari perjuangan di NU maupun GP Ansor sama dengan menegakkan Agama, bahkan sangat riil. NU menjadikan pedoman Islam Ahlusunah wal Jamaah karena merupakan amanat dari para ulama atau kiai, titipan para wali, dan wasiat dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Demikian disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Nadlatul Ummah-Buntet-Cirebon DR KH Muhammad Abbas Billy Yachsi Fuad Hasyim saat mengisi Ansor Bershalawat PAC Ansor Ketanggungan, Selasa (28/3) lalu.

Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah (Sumber Gambar : Nu Online)
Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah (Sumber Gambar : Nu Online)

Menghidupkan NU Sama dengan Menghidupkan Agama Allah

Pada taushiyahnya, Kang Babbas, sapaan akrabnya, berpesan agar para pengurus yang telah dilantik segera membangkitkan ranting-ranting. “Baiat bukanlah janji kosong, namun juga harus dipertanggungjawabkan kepada anggota dan Allah SWT untuk menegakkan Islam .

“Dengan menghidupkan Ansor, menghidupkan NU, kalian sama halnya menghidupkan agamanya Allah. Jangan ragu ikut NU. Jangan ragu berjuang membesarkan NU," ajak Kang Babbas dengan lantang.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Panitia Ahmad Fauzan El Azizi mengatakan, Ansor Bersholawat merupakan agar Ansor makin dikenal masyarakat dan dicintai masyarakat. Di Brebes, pada umumnya Nahdliyin kultural secara amaliyah, namun kurang paham apa itu Ansor dan Banser. Untuk itu, Ansor harus merangkul masyarakat dalam berbagai kegiatan, dan peduli pada masyarakat.

Ansor Bersholawat yang dimeriahkan group hadrah Al-Munsyidin dari Kota Pekalongan itu sekaligus pelantikan Pengurus PAC GP Ansor Ketanggungan masa khidmah 2017-2019, pelantikan Pengurus Pimpinan Ranting Fatayat NU Desa Kubangsari dan peresmian mushala Babussalam Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan Brebes.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelantikan Pengurus PAC Ansor Ketanggungan dilakukan Ketua PC Ansor Brebes Ahmad Munsip Maksudi. Mereka yang dilantik antara lain Ketua Arif Rahman, Slamet dan Bendahara Misbahudin.

Ahmad Munsip berpesan agar jajaran pengurus yang dilantik bisa mengemban amanah organisasi, mampu mengembangkan kader, dan jangan tunggu waktu untuk bergerak. “Bergeraklah, kalau bisa lari mengapa kita hanya terdiam,” pesannya. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Kajian, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 11 September 2015

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peringatan Harlah ke-71 sekaligus pelantikan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) periode 2016-2021, Selasa (28/3) di Masjid Istiqlal Jakarta diikuti antusias oleh 23.000 kader Muslimat dari sejumlah daerah. Istiqlal dipenuhi oleh ibu-ibu yang kompak mengenakan batik hijau, seragam khas Muslimat NU.

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Keprihatinan Ibu Pertiwi Jadi Dasar Realisasi Program Muslimat NU

Dalam pidatonya sesaat setelah dilantik Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa banyak realisasi dari program-program Muslimat berangkat dari kerpihatinan yang dialami ibu pertiwi.

“Saat ibu pertiwi bersedih banyak anak-anak yang perlu asuhan, Muslimat hadir mendirikan panti asuh yang di dalamnya ada sekolah untuk mereka antara lain TQP, TK RA, dan PAUD,” kata Khofifah.

Dia menambahkan, saat ini Muslimat NU telah memiliki sekitar 16.300 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), 13.000 lebih Raudlatul Athfal (RA), 9.800 RA, dan 4.600 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).?

Ketika ibu pertiwi bersedih karena maraknya penyalahgunaan Narkoba, kata dia, Muslimat hadir untuk menanggulangi penyebaran Narkoba di kalangan anak dengan gerakan aktif Laskar Antinarkoba.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Laskar Antinarkoba telah dideklarasikan pada 2016 lalu di Malang dan telah meraih penghargaan MURI. Saat ini Laskar tersebut dikomandani oleh setiap Ketua Pimpinan Wilayah di daerahnya masing-masing. Mari kita jaga NKRI dengan merawat anak-anak dari ancaman Narkoba,” urai Menteri Sosial RI ini.

Kepriahtinan ibu pertiwi juga diraskan betul oleh Muslimat NU ketika banyak anak-anak terlantar. Pihak telah melakukan langkah nyata dengan mendirikan sejumlah panti asuhan.

“Saat ini ada 144 panti asuhan di lingkungan Muslimat NU. Bukan hanya itu, Muslimat NU juga memiliki 134 panti yang diperuntukan bagi orang lanjut usia (Lansia) ,” terang perempuan kelahiran Surabaya 51 tahun lalu ini.

Hingga sekarang ini, Muslimat NU juga terus melakukan pemberdayaan ekonomi melalui maksimalisasi pusat-pusat koperasi (Puskop) yang dikelola oleh pengurus dan kader Muslimat NU di setiap tingkatan. Muslimat juga memiliki induk koperasi yaitu Inkopan (Induk Koperasi Annisa).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Begitu juga di bidang kesehatan dengan mendirikan sejumlah rumah sakit dan klinik. “Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Jombang yang dikelola oleh Muslimat NU bahkan mendapatkan penghargaan nasional. Lalu kami juga medirikan Klinik Haemodialisis yang saat telah berjalan dengan baik,” jelas Khofifah. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 07 September 2015

Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dede Kurniawan dinobatkan sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Brebes untuk periode 2009-2010 menggantikan Afifudin El Jufri. Dia memperoleh suara 20 sehingga mengungguli rivalnya Sholikhin AP dengan 11 suara dan Ahmad Jauhari Amin 1 suara dalam Konferensi Cabang (Konfercab) III PMII Kabupaten Brebes Sabtu Malam (26/12).



Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)
Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes (Sumber Gambar : Nu Online)

Dede Kurniawan, Ketua Cabang PMII Brebes

Ketua Terpilih, dalam programnya antara lain ingin meningkatkan intelektual kader PMII. Antara lain melalui penyelenggaraan diskusi dan debat publik. “Untuk tampil ke muka, kader PMII harus memiliki intelektual yang tinggi selain kadar keimanan dan ketakwaan yang membaja,” jelasnya.

Konfercab yang berlangsung di gedung Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jalan Raya Klampok Brebes itu dibuka Bupati Brebes Indra Kusuma S Sos yang diwakili Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Drs. Rais Khana. Dalam kata sambutannya, Bupati berharap, organisasi mahasiswa ini bisa menjadi spirit pembangunan di Kabupaten Brebes. “Tanpa kawalan mahasiswa, pembangunan tidak bisa berjalan dinamis,” ungkapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk itu, dia berharap kepekaan PMII untuk bersama-sama membangkitkan pembangunan daerah. “Saatnya PMII turut serta membangun masyarakat,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam Konfercab, juga diisi dengan bedah buku. Buku yang dibedah karya Addien Jauharudin dengan judul Menggerakan Nahdlatut Tujjar. Sang Penulis hadir dalam kesempatan tersebut dengan pembanding Budayan Atmo Tan Sidik serta di Moderatori Redaktur Radar Tegal Muamar Riza Pahlevi.

Menurut Addien, Nahdlatut Tujjar atau kebangkitan para saudagar era kini sedang diperbincakan banyak orang. Terkait dengan besarnya potensi NU dan adanya keterputusan Indonesia sebagai bangsa saudagar. Maka membincangkan model ekonomi yang harus di bangun oleh NU, pada dasarnya sama dengan membincangkan bagaimana model ekonomi Indonesia yang harus dibangun.

Semua model ekonomi yang dibangun oleh pemerintahan Indonesia baik melalui Repelita maupun Musrenbang belum mampu menjawab kebutuhan dasar ekonomi rakyat. Nahdlatut Tujjar hanyalah formula awal dalam membangun kesadaran ekonomi NU. “Artinya, bagaimana seharusnya NU berperan dalam pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Addien, sembilan puluh tahun yang lalu Nahdlatut Tujjar telah merintis jalan pembangunan ekonomi masyarakat nahdliyin. “Dengan kehadiran Nahdlatut Tujjar, diharapkan mampu menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat Nahdliyin,” tandasnya. (was)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 05 September 2015

Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care”

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Surabaya merekrut dan melatih kader dari kalangan mahasiswa untuk menjadi petugas "NU Care LAZISNU". Langkah ini dilakukan? guna meningkatkan pengelolaan dana dan kegiatan bantuan sosial masyarakat kota Surabaya.

"Saat ini kami melatih sekitar 100 orang kader dari dari berbagai kalangan baik dari warga NU, remaja NU, dan kalangan kampus di Surabaya, seperti ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dan Unair (Universitas Airlangga), yang diharapkan menjadi motor penggerak lembaga," ujar Ketua LAZISNU Kota Surabaya Yusuf Hidayat dalam kesempatan pelatihan Manajemen dan Pengaderan Amil di Hotel Pesona Surabaya, Sabtu (9/4).

Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care” (Sumber Gambar : Nu Online)
Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care” (Sumber Gambar : Nu Online)

Tingkatkan Bantuan Sosial, LAZISNU Surabaya Siapkan Kader “NU Care”

Ia mengatakan, kader tersebut diharapkan menjadi petugas profesional LAZISNU dan Program NU Care di Surabaya dalam pengoperasian dana zakat, nonzakat, infaq, dan shadaqah dari warga NU dan masyarakat untuk kegiatan bantuan sosial di bidang kesehatan, pendidikan, dan bantuan masyarakat yang kurang mampu, serta bantuan sosial lainnya. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Diharapkan mereka menjadi kader yang mampu bekerja secara profesional dalam pengelolaan dana guna memperluas jaringan dan meningkatkan kegiatan bantuan sosial NU Care seperti bantuan pendidikan dan kesehatan masyarakat Kota Surabaya,” tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pelatihan ini, LAZISNU Surabaya mengajarkan peserta pembentukan kepribadian amil, dari aspek penampilan, perilaku profesional ketika menerima tamu, mendatangi muzakki (wajib zakat), serta cara menyapa mustahiq (penerima zakat). "Saya juga mengajak peserta pelatihan dan kader untuk serius bergiat di LAZISNU sebagai jalan untuk mengbdikan diri kepada masyarakat," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Pengurus Pusat LAZISNU Syamsul Huda. Ia berharap dengan pelatihan tersebut, para kader bisa melakukan pengelolaan dana dan memperbanyak kegiatan bantuan NU Care di Surabaya sehingga meningkatkan kepedulian NU terhadap pendidikan, kesehatan masyarakat, maupun mendukung kegiatan keagamaan NU Kota Surabaya.

Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2016 ini PBNU melalui LAZISNU lebih meningkatkan bantuan sosial melalui program NU Care sedangkan untuk urusan zakat LAZISNU tetap bekerja sama dengan Baznas.

"Untuk dana program NU Care dan kegiatan sosial sepenuhnya akan dilakukan oleh NU Cabang masing-masing dan laporan pengelolaan akan disampaikan secara transparan dan terbuka, laporan keuangannya harus bisa diakses siapa saja, kapan saja, dari mana saja," ujarnya.? ?

Sementara ituWakil Rais Syuriah NU Kota Surabaya KH Azhar Sofwan berpesan agar dalam meningkatkan dan mengembangkan manajemen operasional tetap mengedepankan aspek hukum yang sudah ditetapkan oleh Nahdlatul Ulama maupun regulasi dari pemerintah agar LAZISNU tetap menjadi pilihan dalam mengelolah zakat dari warga NU maupun masyarakat.

"Yang perlu diperhatikan oleh LAZISNU bahwa manajemen adalah untuk mempercepat dan mempermudah orang untuk berzakat tapi bukan mengabaikan aspek hukum, mudah-mudahan dengan prinsip ini semangat berzakat semakin tinggi," ujarnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 18 Agustus 2015

Soal 5 Hari Sekolah, LP Ma’arif Jember Siap Laksanakan Instruksi PBNU

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Jember H. Hobri Ali Wafa menyatakan mendukung dan siap melaksanakan instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bahwa hari masuk sekolah tetap enam hari, mulai Senin hingga Sabtu.

Soal 5 Hari Sekolah, LP Ma’arif Jember Siap Laksanakan Instruksi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal 5 Hari Sekolah, LP Ma’arif Jember Siap Laksanakan Instruksi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal 5 Hari Sekolah, LP Ma’arif Jember Siap Laksanakan Instruksi PBNU

“Kami siap mengikuti apa pun perintah PBNU. Kalau memang diinstruksikan tetap 6 hari sekolah, maka sekolah-sekolah di bawah LP Maarif di Jember, ya tetap 6 hari, dan mungkin juga Maarif di seluruh Indonesia sama,” jelasnya.

Kamis (15/6), PBNU secara eksplisit menolak kebijakan baru Kemendikbud tentang pemangkasan hari sekolah yang berakibat penambahan durasi belajar pelajar menjadi delapan jam sehari.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj berpandangan, daripada membuat kebijakan baru yang merugikan, Kemendikbud sebaiknya fokus pada peningkatan kualitas sistem pendidikan yang sudah ada. PBNU bahkan mengancam melakukan boikot bila kebijakan baru tersebut dipaksakan berlaku secara nasional.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

(Baca: Pernyataan Resmi PBNU Menolak Kebijakan Sekolah 5 Hari)



Kebijakan Mendikbud Muhadjir Effendy untuk memberlakukan 8 jam pelajaran perhari atau 40 jam dalam seminggu juga mendapat reaksi keras dari Ketua Ikatan Keluarga Alumni PMII Jember, Akhmad Taufiq. Ahad (11/6), Dosen Universitas Jember itu mengeluarkan rilis menyikapi keputusan sang menteri yang? kontroversial tersebut.

Menurutunya, kebijakan tersebut terlalu dini untuk diterapkan di Indonesia, dan cenderung dipaksakan, karena belum mempertimbangkan secara seksama karakter? dan cakupan wilayah Indonesia yang sangat luas dan beragam. “Mestinya, aspek nasionalitas keindonesiaan menjadi pertimbangan utama dalam segala bentuk kebijakan pendidikan yang dilakukan (Muhadjir Effendy),” tuturnya.

Ia menambahkan, kalau penerapan 5 hari sekolah itu dilandaskan pada alasan untuk memenuhi minimal 40 jam pelajaran dalam seminggu, sungguh merupakan alasan yang tidak mendasar. Alasan tersebut baru pada tataran normatif dan prosedural semata. Sedangkan pada? tataran substantif tidak memenuhi derajat orientasi visional pendidikan nasional. “Karena itu kami menyerukan? agar keputusan 5 hari sekolah itu dibatalkan demi stabilitas dan kondusivitas pendidikan nasional yang sedang berjalan,” lanjutnya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 15 Agustus 2015

GP Ansor Surabaya Lakukan Napak Tilas Pesantren Se-Surabaya

Surabaya, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Sejumlah kegiatan telah disiapkan oleh GP Ansor Kota Surabaya. Kegiatan diawali dengan penyambutan rombongan Kirab Resolusi Jihad NU yang dipimpin oleh PBNU pada tanggal 15 Oktober 2016 dini hari di Makam Sunan Ampel. Setelah Shubuh mereka mengunjungi gedung HBNO (sekarang Kantor PCNU Kota Surabaya) dan Monumen Resolusi Jihad di Jalan Bubutan Surabaya.

Agenda peringatan hari santri nasional dilanjutkan dengan napak tilas ke pesantren-pesantren di Kota Surabaya. “Napak tilas pesantren ini dilaksanakan pada tanggal 17-20 Oktober,” kata Ketua Pelaksana Peringatan Hari Santri M Faridz Afif, Rabu (20/10).

GP Ansor Surabaya Lakukan Napak Tilas Pesantren Se-Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Surabaya Lakukan Napak Tilas Pesantren Se-Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Surabaya Lakukan Napak Tilas Pesantren Se-Surabaya

Pesantren yang dikunjungi antara lain Pesantren An-Najiyah Sidosermo KH Mas Yusuf Muhajir, Pesantren Nurul Huda Sencaki KH Abdurrahman Navis, Pesantren Luhur Al-Husna Wonocolo KH Ali Maschan Moesa, dan Pesantren Al-Muhibbin Asemrowo KH Mas Ali Ja’far.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hari Santri Nasional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 2015 kemarin merupakan momentum bagus yang bisa digunakan para pemuda NU dalam hal ini GP Ansor yang notabene merupakan santri NU untuk menunjukkan perannya di masyarakat, bangsa, dan negara.

“GP Ansor dalam gerakannya tidak boleh terlepas dari apa yang dibutuhkan masyarakat nahdliyyin, bangsa dan negara. Tentunya harus tetap taat patuh pula kepada ulama dan NU,” tutur Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdurrahman Navis dalam kegiatan tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua GP Ansor Kota Surabaya M Asrori Muslich menjelaskan, napak tilas pesantren ini selain bertujuan untuk silaturahmi kepada para ulama dan konsolidasi organisasi dengan pimpinan anak cabang juga memberikan makna bahwa pesantren menjadi ujung tombak terwujudnya masyarakat yang bertakwa, berilmu, dan berakhlakul karimah khususnya para pemuda di kota Surabaya.

“GP Ansor adalah Santri NU. Santri dalam setiap gerakannya harus selalu berbuat mencerahkan dan manfaat untuk orang lain,” kata Asrori Muslich. (M Mundir/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPNU-IPPNU Bergerak di IAIN Sultan Hasanuddin

Serang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kepengurusan baru IPNU-IPPNU IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar rapat kerja di majelis Al-Hidayah KpSumur Putat, Cipocok Jaya, Serang, Sabtu-Ahad (12-13/9). Selama dua hari, mereka membuat rencana kerja dua tahun mendatang dan melakukan pembagian tugas sesuai bidangnya.

Ketua terpilih IPNU IAIN Sultan Hasanudin Sulaiman Rasyid meminta dukungan dari pengurus dengan soliditas di kalangan mereka.

IPNU-IPPNU Bergerak di IAIN Sultan Hasanuddin (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Bergerak di IAIN Sultan Hasanuddin (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Bergerak di IAIN Sultan Hasanuddin

“Ini suatu ujian yang harus dijalani melalui rempugnya pengurus yang dilantik agar bersama-sama menjalankan, menggerakan, dan menyukseskan bersama-sama agar tercapainya harapan.”

Ia mencoba dan mengajak seluruh pengurus agar lebih baik lagi dari kepengurusan sebelumnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Sarbini, mantan Ketua IPNU IAIN Sultan Hasanuddin menyampaikan keinginannya kepengurusan baru PKPT IPNU dan IPPNU untuk selalu menjalin komunikasi melalui koordinasi baik pimpinan cabang dan ormawa yang ada di kampus khususnya PMII.

“Juga harus meningkatkan kualitas selaku kader NU terlebih memantapkan pengetahuan Aswaja, ke-NUan, dan kebangsaaan, dan harus menjalin komunikasi dengan PKPT IPNU dan IPPNU Nusantara.” (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Kiai, Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah