Senin, 15 September 2014

Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ansor sebagai salah satu komponen bangsa diminta turut aktif mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi bangsa ini. Demikian diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika membuka Kongres XIII Gerakan Pemuda Anshor XIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (1/4).

Menurut Kalla, masalah yang dihadapi bangsa ini banyak. Selain soal politik, juga ada masalah sosial ekonomi dan lainnya. Dan, sebagian besar yang menghadapi adalah umat Islam, mayoritas di negeri ini. "Bukan hanya soal Ambalat," kata Jusuf Kalla.

Soal Ambalat ini disinggung menanggapi pidato sambutan Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Anshor Syaifullah Yusuf. Dalam sambutan sebelumnya, Syaifullah menyatakan Anshor mendukung langkah pemerintah mempertahankan kedaulatan. Saat itu dia menanyakan kepada peserta kongres apakah siap jika dikirim ke Ambalat. Serempak peserta menjawab "Siap."

Kalla mengatakan, peran pemuda, termasuk Anshor sangat penting pembangunan bangsa. Karena itu, Kalla mengajak Anshor serta organisasi pemuda lainnya untuk bersama ikut mencari soluasi atas masalah tersebut. Kepada peserta kongres yang akan mengikuti acara ini dari 1 - 5 April, Kalla berharap agar masalah yang dihadapi bangsa ini juga dibahas dalam kongres ini.

Dalam pembukaan, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang ikut hadir antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Daud, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Subiyanto, Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Anshari. Beberapa anggota DPR juga tampak dalam acara ini. (Ti/cih)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Diminta Cari Solusi Persoalan Bangsa

Rabu, 10 September 2014

Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah

Awalnya, kepercayaan masyarakat atas MTs NU Pakis ini nyaris hilang. Apalagi prestasi siswanya cenderung menurun. Pada 2005, saat Ujian Nasional, madrasah ini hanya bisa meluluskan hanya 8 siswa dari 55 siswa kelas IX. Di puncak krisis kepercayaan masyarakat, Naj’mah Katsir hadir membuat trobosan. Apa yang dilakukannya?

Najmah diangkat menjadi Kepala Sekolah di pertengahan 2005. Ia tetap optimis bisa memajukan madrasahnya kala itu, karena MTs NU Pakis sudah cukup tua sejak beroperasi tahun 1967 dan berada di lingkungan warga NU (Nahdliyin). Sebenarnya madrasah ini sudah memiliki “hati” di tengah masyarakat.

“MTs NU memiliki potensi untuk berbenah bahkan berprestasi di kemudian hari.”? Keyakinan itulah yang terus memacu Naj’mah untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas siswa yang waktu itu hanya tinggal 152 orang.

Tak mudah memang di akui Naj’mah berbenah dari mulai administrasi yang tidak tertata, semangat siswa yang tinggal sisah karena harus masuk siang (harus berbagi tempat dengan MI), dan guru-guru yang hanya menerima apadanya.

Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Kepala MTs NU Ini Membuat Masyarakat Percaya Madrasah

Langkah pertama yang dibangun Naj’mah di kalangan guru dan siswa ada membangun kepercayaan diri dan menunjukkan eksistensi di tengah massyarakat.

Najmah kemudian membentuk group drum band. Ia datangkan pelatih. Para siswanya pun senang. Beberapa bulan kemudian setelah menjalani masa latihan, grup ini berkeliling kampung, berbarengan dengan launching seragam baru para siswa.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nahmah mengumumkan, tidak boleh ada siswa yang datang kesiangan. Rupanya di sinilah kecerdikan Naj’mah. Para siswa tidak akan malas-malas lagi jika mereka memiliki kegiatan yang disukai dan membuat mereka sibuk. Yang lebih penting dari berbagai kegiatan adalah membuat anak-anak percaya diri.

Satu tahun berlalu, dimulailah event kompetisi pertama ajang pramuka se-Malang Raya. Tak banyak yang dituntut Naj’mah kepada siswanya. Tak harus menang katanya. Cukup mereka tahu bagaimana berhadapan dengan sekolah-sekolah lain. Praktis, event pertama itu tak membuahkan apa-apa.

Namun jangan salah, pada ajang-ajang yang sama berikutnya pantang MTs NU Pakis tak membawa Tropi piala. Hingga saat ini sosok kepala sekolah yang dicintai siswa dan masyarakat itu menargetkan 100 tropi dalam setahun.

Bersamaan dengan itu drum band dikembangkan lebih serius lagi. Naj’mah menghubungi pelatih yang sudah tersohor dikawasan itu. Terbentuklah sesuai harapan Naj’mah hingga grup drum band dari madrasah ini kualahan jadwal “manggung” dalam acara-acara besar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Naj’mah teringat akan muridnya dulu di SMP NU yang mahir sekali dalam musik. Abdul Rokim namanya. Sosok satu ini terkatagori kurang mampu dalam hal ekonomi, hingga semua bakat musiknya harus mandek dan dia bekerja sebagai kuli tukang gali gorong-gorong pinggir jalan. Saat dipanggil dan ditawari untuk menjadi team Naj’mah, guru musik di MTs NU Pakis, dia langsung menerima meski Naj’mah sudah memarparan diawal jika gaji hanya 70 ribu sebulan.

Disinilah Rokim dengan bakatnya membuat drum band “Kyai Madu” memasuki puncak karirnya yang ingin mengejar tropi-tropi yang telah diperoleh Anakonda dan Pakis Saji. Dan hal ini rupanya bukan bualan semata, sekarang Drum Band ini tak hanya jago panggung namun juga mampu menciptakan Himne dan Mars MTs NU Pakis, Malang. Mimpi Naj’mah benar-benar tergandakan sekarang.

Diawali dengan menunjukkan eksistensi di tengah masyarakat dan prestasi di setiap kompetisi, Naj’mah menumbuhkan rasa percaya diri dan menciptakan citra MTs NU yang lebih baik di tengah masyarakat. Semangat dan rasa percaya diri para siswa meningkat. Pengurus dan tenaga didik menjelma menjadi team hebat. (Diana Manzila)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Makam, Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 07 September 2014

Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta

Tangerang Selatan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lapangan Triguna di samping UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dipadati kaum muslimin. Spanduk-spanduk bertajuk shalawat dan Majelis Rasulullah bertebaran di sekitar area kampus. Malam itu Tabligh Akbar “UIN Jakarta Bershalawat dan Santunan Anak Yatim” diselenggarakan CSSMoRA (Community Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs) UIN Jakarta dan Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN, bekerja sama dengan Majelis Rasulullah SAW.

Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Komunitas Santri Gemakan Shalawat di UIN Jakarta

Menurut Widya Prayoga selaku perwakilan panitia penyelenggara dari CSSMoRA, acara yang berlangsung Jumat (25/03) tersebut merupakan bentuk silaturrahim komunitas penerima beasiswa santri Kementerian Agama RI kepada mahasiswa UIN Jakarta serta kepada khalayak luas.

“Semoga lewat acara UIN Bershalawat ini kita juga bisa menjalin perdamaian dan persaudaraan, serta mengambil hikmah dari Syekh Syarif Hidayatullah yang menjadi nama universitas kita ini,” ujar Widya.

Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Rektor UIN Jakarta, yang diwakili oleh Kepala Subbagian Administrasi dan Alumni, Rohmatullah. Selain menyampaikan amanat Rektor, Rohmatullah juga mengulas sejarah Syarif Hidayatullah sebagai cikal bakal nama institusi UIN yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan itu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Syarif Hidayatullah, yang juga dikenal dengan Sunan Gunung Jati ini merupakan seorang pemimpin yang memiliki peran penting dalam perkembangan daerah Jakarta, yang waktu itu masih bernama Jayakarta. Karena hubungan itulah, Syarif Hidayatullah terpilih menjadi nama universitas ini,” terangnya.

Jamaah tampak khidmat menyimak dan melantunkan Simthud Duror bersama pemimpin majelis. Di panggung hadir Kapolsek Ciputat, Ketua PCNU Tangerang Selatan H Muhammad Tohir, serta pejabat dari Kelurahan Cempaka Putih. Tausiyah dan doa diisi oleh Habib Abdurrahman bin Ahmad Al Habsyi, dan acara ditutup dengan penyerahan santunan secara simbolis kepada anak yatim oleh Bapak Rohmatullah.

CSSMoRA adalah organisasi berbasis pesantren yang berusaha turut melestarikan budaya Islam di Indonesia, dan berorientasi untuk pengembangan dunia pesantren. Organisasi ini beranggotakan penerima beasiswa santri dari Kemenag RI, dan tersebar di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 04 September 2014

Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi

Banyuwangi, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Baksos Kesehatan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Banyuwangi memasuki pelaksanaan di titik ketiga dari lima titik kegiatan yang direncanakan. Pada kegiatan yang berlangsung di pesantren Minhajut Thulab, Sumber Beras, Muncar, Banyuwangi, Sabtu (28/2), ribuan pasien tampak mengantre untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Mereka yang tidak mendapatkan kupon panitia, bisa membawa KARTANU.

Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pasien Akses Layanan Gratis LKNU Banyuwangi

Layanan semula direncanakan berlangsung sejak pukul 09.00 hingga pukul 13.00. namun pihak panitia bakti sosial LKNU Banyuwangi dengan senang hati memperpanjang waktu layanan hingga 1,5 jam dari jadwal yang ditentukan. Perpanjangan waktu ini dilakukan mengingat antusias warga yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan gratis tersebut.

Mobil yang disediakan panitia, sibuk hilir-mudik mengantarkan calon pasien dari tempat tinggalnya menuju lokasi layanan. Tingginya frekuensi arus hilir-mudik mobil itu sempat membuat panitia dan petugas medis kewalahan. Namun dengan jumlah tenaga medis yang memadai, antrean yang sempat mengular bisa segera teratasi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua panitia Baksos Kesehatan dr H Mufti Anam menyatakan, pihaknya hanya menyebarkan 750 kupon pengobatan gratis dalam setiap kegiatan. Namun pihak panitia tidak menjadikan jumlah kupon sebagai patokan untuk melayani warga yang ingin berobat. Pasalnya, meskipun tanpa membawa kupon, warga tetap mendapatkan layanan kesehatan dengan berbekal KTP atau KARTANU.

“Meskipun baksos kesehatan telah ditutup namun masih ada warga yang datang. Alhamdulillah, masih terlayani karena ada petugas medis yang belum meninggalkan lokasi,” ujar dr H Mufti sambil membantu memeriksa pasien yang datang terlambat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PCNU Banyuwangi H Masykur Ali dalam kesempatan ini mengingatkan bahwa kegiatan ini telah memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat kurang mampu di Banyuwangi. Kiai Masykur berpesan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan itu untuk senantiasa sabar dan ikhlas dalam melayani warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Dengan kesabaran dan keikhlasan, semoga kegiatan ini dapat menjadi amal sholeh bagi kita semua,” kata Kiai Masykur yang turut mengarahkan warga yang ingin berobat.

Selain pengobatan gratis, tim medis juga melayani pemeriksaan gigi, penyuluhan kesehatan reproduksi wanita, penyuluhan pola hidup sehat, penyuluhan HIV/AIDs, khitanan, donor darah, santunan anak yatim, dan pemberantasan sarang nyamuk. (Fandi Ahmad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 30 Agustus 2014

ISNU Sijunjung Peringati Maulid dengan Berbagai Lomba

Sijunjung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Kabupaten Sinjunjung Provinsi Sumatera Barat turut untuk membangun nagari secara totalitas melalui kegiatan penguatan moral spiritual umat. Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H dimanfaatkan untuk pergerakan muammalah dalam bermasyarakat. Ibarat pepatah Minang yang mengatakan, tigo tunggu sajarangan yang artinya adanya keterpaduan unsur ulama, adat dan pemerintah bersatu padu membangun peradaban rahmatan lil alamain.

Ketua ISNU ? Kabupaten Sijunjung, Fadhlur Rahman Ahsas, mengungkapkan hal itu pada peringati Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan ISNU Sijunjung bersama masyarakat Nagari Bukit Bual Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Jumat-Sabtu (15-16/12) di Masjid Nurul Islam Nagari Bukit Bual. Rangkaian kegiatan yang dilakukan ISNU Kabupaten Sijunjung bekerja sama dengan ? Asosiasi TPQ/TPSQ Nagari Bukit Bual dan pemerintahan nagari Bukit Bual diantaranya lomba antarsuku atau kaum se-Nagari Bukit Bual. Acara ditutup Sabtu (16/12) dengan taushiyah agama dari ustadz Kementrian Agama Kabupaten Sijunjung dan penyerahan hadiah yang dilaksanakan.?

ISNU Sijunjung Peringati Maulid dengan Berbagai Lomba (Sumber Gambar : Nu Online)
ISNU Sijunjung Peringati Maulid dengan Berbagai Lomba (Sumber Gambar : Nu Online)

ISNU Sijunjung Peringati Maulid dengan Berbagai Lomba

"Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat. Tiadalah apa yang dibawa oleh sang Nabi Muhammad SAW terkecuali kasih sayang dan akhlaq mulia. Makanya ISNU dan Asosiasi TPQ/TPSQ Nagari Bukit Bual menemakan kesolehan keluarga menjadi penentu bagi tegaknya suatu bangsa yang aman, makmur dan sejahtera, sebab rasullah selalu menjaga umatnya terutama keluarganya dari aklakul karimah atau kesolehan umatnya, itulah kunci kesatuan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jelas Fadhlur.

Dari kepedulian yang kuat dari Walinagari, pemangku adat dan tokoh masyarakat, pemenang lomba selain mendapatkan medali, sertifikat juga tabanas. Apresiasi ? kepada peserta lomba tersebut, bonus bagi juara 1 mendapatkan 1 ekor kambing betina.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Walinagari Bulit Bual Otriwandi menjelaskan bentuk apresiasi itu guna memberikan daya dorong semangat berjuang dalam peningkatan moral spritual masyarakat tentang amalan pentingya adzan dan imam bagi kaum Adam. “Kami bersyukur yang tidak terhingga dengan bantuan semua pihak, khususnya kepada ? ISNU Sijunjung yang ? mensukseskan kegiatan hari besar Islam ini,” kata Otriwandi didampingi Ketua Asosiasi TPQ/TPSQ Nagari Bukit Bual, Bujang.

Perlombaan yang diselenggarakan ? diantaranya azan tingkat anak- anak, dan azan tingkat ? remaja, dengan jumlah peserta 14 orang. Lomba imam untuk umum 14 orang dari perwakilan suku atau kaum Nagari Bukit Bual.? (armaidi tanjung/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelajar MA Raudlatusy Syuban Donorkan Darah

Pati, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pelajar Madrasah Aliyah Raudlatus Syuban Desa Sekarjalak, Margoyoso, Pati, mengadakan safari dakwah di desa Sumber, Rembang, Ahad, (15/2). Dalam safarai dakwah ini, mereka mengadakan bakti sosial mulai dari donor darah, pengobatan gratis, santunan yatim, hingga kerja bakti di masyarakat setempat.

Pelajar MA Raudlatusy Syuban Donorkan Darah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar MA Raudlatusy Syuban Donorkan Darah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar MA Raudlatusy Syuban Donorkan Darah

Menurut Waka Kesiswaan Maslahul Fuad, kegiatan ini merupakan rutinitas MA Raudlatus Syuban dalam mengembangkan khazanah keilmuan siswa di bidang keagamaan serta menjalin ukhuwah islamiyah.

Dalam kesempatan ini siswa benar-benar aktif berinteraksi dengan masyarakat seperti pengajian, Barzanjian, baca-tulis Al-Qur’an, ceramah agama serta kegiatan keagamaan lainnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hanya saja Safari Dakwah kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada kegiatan kali ini sasarannya tidak hanya lembaga sekolah, tetapi juga masyarakat sekitar desa Sumber,” kata M Fuad.

Kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan kepedulian sosial siswa serta melatih peserta didik dengan berbagai keterampilan baik keagamaan maupun kepekaan sosial, tandas M Fuad. (Siswanto/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Pertandingan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 23 Agustus 2014

LP Ma’arif Babat Wajibkan Seluruh Madrasah Dirikan Komisariat IPNU-IPPNU

Lamongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, mewajibkan semua madrasah NU untuk mendirikan Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) sebagai pengganti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

"Jangan takut untuk para kepala madrasah. Sebagai awal kaderisasi di NU harus ada komisariat IPNU IPPNU di madrasah sebagai pengganti OSIS,” ucap Ketua PC LP Ma’arif NU Babat H. Sufa’at di hadapan ratusan kepala sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU setempat, dalam acara pelantikan PC IPNU-IPPNU Babat, Ahad (24/1).

LP Ma’arif Babat Wajibkan Seluruh Madrasah Dirikan Komisariat IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
LP Ma’arif Babat Wajibkan Seluruh Madrasah Dirikan Komisariat IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

LP Ma’arif Babat Wajibkan Seluruh Madrasah Dirikan Komisariat IPNU-IPPNU

Ia menegaskan akan menjamin dan mengawal penuh perjalanan PC IPNU IPPNU Babat dalam proses pendirian PK IPNU-IPPNU. Dalam acara itu juga ditandatangani surat kesepakatan (MoU) tentang wajibnya mendirikan komisariat IPNU-IPPNU sebagai ganti OSIS, memasang badge IPNU di seragam siswa dan badge IPPNU di seragam siswi, mengganti istilah MOS (Masa Orientasi Siswa) menjadi MOP (Masa Orientasi Pelajar), serta mengadakan Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) sebagai jenjang kaderisasi formal setiap tahun.

Pelantikan PC. IPNU-IPPNU Babat yang berlangsung di GOR Madrasah Aliyah Negeri Babat dihadiri sekitar 1250 pelajar dari 14 kecamatan dan melibatkan semua sekolah di bawah naungan LP Maarif NU Babat dan bebrapa sekolah negeri.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir pula 189 kepala madrasah di bawah naungan LP Maarif NU Babat dan sekitar 400 utusan dari Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, juga OSIS dari berbagai sekolah. Staf khusus Kemenpora dan sejumlah pengurus Pimpinan Wilayah IPNU-IPPNU Jatim tak ketinggalan dalam forum itu.

Ketua PC IPNU-IPPNU Babat 2013-2015 Muhammad juga berjanji akan turut mendampingi ketua baru PC IPNU Babat Muwasshola dan pengurus lainnya untuk fokus mendirikan pimpinan komisariat di SMP dan SMA di bawah naungan LP Ma’arif NU.

Ia mengatakan, hal ini sebagai proses kaderisasi NU tingkat pelajar dalam rangka pengembangan ilmu dan ketakwaan. “Dawuh Imam Syafii bahwa ‘Hidupnya seorang pemuda demi Allah tergantung ilmu dan ketakwaanya’. Maka, kader IPNU-IPPNU diupayakan berkembang di bidang tersebut sesuai dengan moto ‘Belajar, Berjuang, Bertakwa’,” ujar Muhammad. (Muad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah