Sabtu, 02 Desember 2017

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan

Solo,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pasca-kegiatan UAS I dimanfaatkan para murid kelas I SD Ta’mirul Islam Surakarta untuk menambah ketrampilan mereka dengan berlatih membuat batik teknik jumputan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman sekolah, Selasa (9/12).

Kegiatan pada pagi hari itu diawali dengan mendengarkan penjelasan dari seorang trainer, tentang cara membuat batik teknik jumputan. Dijelaskannya, terlebih dahulu kain mesti dicelupkan ke dalam air untuk kemudian di beberapa titik diikat menjadi sebuah simpul.

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan (Sumber Gambar : Nu Online)
Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan (Sumber Gambar : Nu Online)

Murid SD Belajar Membatik Teknik Jumputan

Usai mendengarkan penjelasan dari trainer, para siswa mulai praktik. Berbekal kuas dan pewarna, tangan-tangan mungil mereka mulai menari di atas kain putih. Alhasil, terciptalah paduan warna yang varian nan menarik.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hasil akhir tidak terlalu penting, yang paling penting dari kegiatan ini anak dapat mengeksplorasi kreativitas mereka. Rencananya karya dari anak ini juga akan kita tampilkan dalam pameran anak” terang koordinator kegiatan, Esti Indriani, saat ditemui di sela kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan kesenian budaya lokal kepada anak seadari dini. “Kesenian batik ini sebuah budaya yang mesti kita kenalkan kepada para siswa, agar mereka mengenal akan budaya mereka sendiri,” jelas dia.

Salah satu siswa, Danica Felda, mengaku senang dapat mewarnai kain batik meski bajunya juga ikut belepotan warna. “Tadi warnanya aku campur, ada merah kuning hijau,” ujarnya.

Selain kegiatan berlatih membuat batik jumputan, pada jeda UAS kali ini, SD Ta’mirul Islam menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain pasar anak, fun games, dan kunjungan ke Techno Park. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Aswaja, Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan

Kata puasa dalam bahasa Arab adalah “Shiyam atau shaum”, keduanya merupakan bentuk masdar, yang bermakna menahan. Sedangkan  secara istilah fiqh berarti menahan diri sepanjang hari dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu, menahan dari segala sesuatu yang menyebabkan batalnya puasa bagi orang islam yang berakal, sehat, dan suci dari haid dan nifas bagi seorang muslimah. 

Puasa ramadhan hukumnya wajib untuk semua muslim yang memenuhi syarat untuk melakukannya. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berdasarkan nash al-Qur’an yang sifatnya qot’i dalam kajian ilmu fiqh.



Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan

يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ...

Hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagimu ibadah puasa, sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa...(QS. al-Baqarah, 2: 183)



PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى اَنْزَلَ فِيْهِ الْقُرْاَنُ هُدًى للِّنَّاسِ وَبَيِنَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ... 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,..(QS. al-Baqarah, 2:185) 

(Penulis: KH. Syaifullah Amin/Red: Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 01 Desember 2017

Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PC IPNU-IPPNU Kabupaten Brebes resmi melantik PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Paguyangan masa khidmah 2016-2018, Ahad (7/2/2026). Kepengurusan yang vakum selama 2 tahun ini telah dioptimalisasikan kembali. Pelantikan dilaksanakan di Aula SMK Ma’arif NU Paguyangan Desa Cilibur ini dilanjutkan dengan rapat kerja kepengurusan.?

Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat (Sumber Gambar : Nu Online)
Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat (Sumber Gambar : Nu Online)

Dilantik, Pelajar NU Paguyangan Fokus Dirikan Ranting dan Komisariat

Acara dilaksanakan mulai pagi hingga sore yang dipandu oleh pengurus cabang. Susunan Kepengurusan yang baru ini yaitu antara lain Untuk IPNU, Ketua Muhammad Shofani, Sekretaris Riza Juliyanto, dan Bendahara Dasmun. Sedangkan untuk IPPNU Ketua Ratih Wulandari, Sekretaris Nurlaila dan Bendahara Nok Evi. ?

Ketua IPNU Paguyangan M Shofani mengungkapkan rasa syukur karen setelah sekian lama berupaya untuk mengaktifkan kembali PAC Paguyangan, kini bisa terealisasi. “Semoga ini langkah awal yang baik untuk kita,” ujar Shofani di hadapan para pengurus lain.

Wakil Ketua Bidang Organisasi PC IPNU Brebes Riko Junaedi yang melantik langsung dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar IPNU Paguyangan maksimal dalam berorganisasi. “Sehingga bisa melakukan kaderisasi dengan baik di Paguyangan," harapnya.?

Riko menjelaskan. dari jumlah 17 kecamatan di Brebes, kini tinggal dua kecamatan lagi yang belum ada kepengurusan IPNU-IPPNU. Sehingga hal ini menjadi garapan terdekat IPNU-IPPNU Brebes. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah prosesi pelantikan dari pagi hingga siang, dilanjut dengan Rapat Kerja. Persoalan yang jadi fokus pembahasan adalah tentang penanggulangan radikalisme pada generasi muda dan pelajar. ?

Atas dasar itulah, fokus garapan yang akan dilaksanakan di awal kepengursan IPNU-IPPNU Paguyangan adalah mendirikan kepengurusan IPNU-IPPNU di ranting dan komisariat di Paguyangan. Sehingga generasi muda dan pelajar NU khususnya memiliki pehamahaman agama yang baik dan benar.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kesempatan itu hadir pula Sekretaris MWCNU Paguyangan Khoeroni. "Kami sangat berharap pergerakan IPNU-IPPNU yang baru ini bisa maksimal. Kami tunggu kerjanya,” harap Khoeroni. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Galang Solidaritas atas Pembantaian di Azerbaijan

Depok, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyerukan umat Muslim untuk menggalang bantuan untuk warga Azerbaijan dalam kasus pembantaian di Khojali.

Galang Solidaritas atas Pembantaian di Azerbaijan (Sumber Gambar : Nu Online)
Galang Solidaritas atas Pembantaian di Azerbaijan (Sumber Gambar : Nu Online)

Galang Solidaritas atas Pembantaian di Azerbaijan

"Umat Islam harus memberi dukungan dan solidaritas sebagai sesama Muslim untuk membantu mengungkap kejahatan pembantaian di Khojali," kata Said Aqil, dalam sambutannya pada acara seminar "21 Commemoration of Khojali Genocide" di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Kamis (28/2).

Menurut dia, saat ini PBNU menggalang dukungan dengan mengumpulkan tandatangan anggota DPR untuk memberi dukungan kepada Azerbaijan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak bereaksi atas adanya pembantaian kemanusiaan di negara tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Azerbaijan merupakan negara yang 100 persen penduduknya Muslim. Negara kaya raya dengan sumber mineral dan juga sumber daya manusia ini mendapat serangan dari tentara Armenia dan membantai penduduk Khojali.

Sementara itu, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, pembantaian yang dilakukan oleh tentara Armenia terhadap warga Khojali di Azarbaijan harus dipertanggungjawabkan di hukum internasional.

Ia mengatakan genosida bertentangan dengan hukum internasional dan akal sehat manusia dan nilai agama.

"Untuk mencegah pembantain kembali maka proses hukum pelaku kejahatan harus ditegakkan," ujarnya.

Menurut dia, penegakan hukum perlu terus disuarakan di forum-forum interasional.?

"Bukan tak mungkin tanpa hukum yang tegas maka dipandang masyarakat internasional merupakan kejahatan biasa, dan bisa terulang kembali,"" katanya.?

?

Redaktur: Mukafi Niam

Sumber ? : Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sarbumusi: Serikat Buruh Indonesia Alami Paradoks

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Presiden Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (DPP K Sarbumusi) Nahdlatul Ulama, Sukitman Sudjatmiko, di Jakarta, Ahad (7/8) menyatakan serikat pekerja (SP) atau serikat buruh (SB) di Indonesia mengalami paradoks dan itu merupakan pekerjaan rumah (PR) besar seluruh organisasi buruh.

"Ada paradoks dalam konteks tumbuh dan berkembangnya SP atau SB. Satu sisi ditandai dengan semakin banyaknya pendirian SP atau SB, tapi sisi lain presentasi jumlah buruh yang menjadi anggota semakin sedikit," ungkapnya.

Sarbumusi: Serikat Buruh Indonesia Alami Paradoks (Sumber Gambar : Nu Online)
Sarbumusi: Serikat Buruh Indonesia Alami Paradoks (Sumber Gambar : Nu Online)

Sarbumusi: Serikat Buruh Indonesia Alami Paradoks

Berdasarkan data verifikasi keanggotaan SP atau SB yang dilakukan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) pada 2014-2015 berjumlah 2.717.961 orang dari 40 jutaan angkatan kerja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sungguh PR besar seluruh serikat buruh dalam merekrut jumlah anggota. Ada beberapa kemungkinana yang menggambarkan kenapa hal tersebut terjadi. Pertama masalah teknis dari serikat buruh itu sendiri. Seperti kurang massifnya sosialisasi organisasi, kapasitas manajerial dan finansial serikat buruh sehingga banyak buruh yang tidak tahu bagaimana cara bergabung dengan serikat buruh," kata Sukitman lagi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya yang kedua, masalah reputasi dan kredibilitas serikat buruh yang belum kuat di mata publik dan masyakat. Lalu ketiga, pengalaman masa lalu dan serikat buruh warisan orde baru yang memberikan pengalaman pahit terhadap buruh.

Kemudian yang keempat, imbuhnya, buruknya penampilan serikat buruh di media massa, hanya buruh yang seolah-olah selalu memblokir jalan, sweeping dan lain-lain saat demonstrasi.

Kelima, kecenderungan aktivis buruh memanfaatkan kasus buruh untuk mendapatkan uang "success fee" yang menjadi kuasa hukum buruh. Banyaknya aktivis buruh yang membuat kegiatan utamanya seperti pengacara, setiap harinya mencari kasus untuk dijadikan masalah di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dan mendorong setiap kasus berakhir dengan merekomendasikan buruh di PHK agar mendapatkan dana success fee.

Dan yang keenam, kata Sukitman menambahkan, banyak juga buruh yang takut bergabung dengan serikat buruh dengan pemahaman keliru, yakni akan mengalami masalah dalam pekerjaannya. Bergabung dengan serikat buruh bukannya melindungi kepentingannya, malah menjadi masalah untuk diPHK (pemutusan hubungan kerja). Dan pemberangusan serikat buruh dan menjadi ancaman bagi eksistensi buruh dalam hubungannya dengan manajemen perusahaan.

Untuk diketahui, Sarbumusi NU merupakan organisasi profesional yang beretika dan bertujuan meningkatkan taraf hidup, perlindungan dan kesejahteraan kaum buruh serta keluarganya, guna mewujudkan martabat kehidupan manusia yang layak, damai, adil dan sejahtera lahir dan batin serta diridhoi Allah SWT. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Forum Komunikasi Antarumat Beragama Diaktifkan Kembali

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Forum Komunikasi Antarumat Beragama (FKUB) yang telah ada selama ini akan diaktifkan kembali karena lembaga ini diharapkan dapat menjadi simbol persatuan antarumat beragama di DKI Jakarta serta sebagai simbol persatuan.

"Kita akan aktifkan kembali FKUB, agar silaturahmi antarumat beragama terjalin dengan baik. Selain itu, ke depan setiap pembangunan rumah ibadah kita juga akan minta pertimbangan dari FKUB," jelas Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dalam acara Pembukaan Sidang Istimewa Gereja Masehi Injili Indonesia (Gemindo) 2007, di Jakarta, Selasa.

Forum Komunikasi Antarumat Beragama Diaktifkan Kembali (Sumber Gambar : Nu Online)
Forum Komunikasi Antarumat Beragama Diaktifkan Kembali (Sumber Gambar : Nu Online)

Forum Komunikasi Antarumat Beragama Diaktifkan Kembali

Ia mengatakan, kebebasan memeluk agama dan menjalankan ibadah harus mendapat prioritas perlindungan hukum dari pemerintah daerah. Sebab, sesuai dengan yang tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945, setiap warga negara dijamin untuk memeluk satu agama tertentu dan bebas menjalankan ibadah.

Keberagaman etnis, suku, dan agama, kata Fauzi, merupakan keberagaman yang paling menonjol yang ada di kota Jakarta sejak tahun 1930-an, dan keberagaman itu harus tetap dipelihara dalam kerangka kebhinekaan negara kesatuan Republik Indonesia. "Oleh karena itu, hubungan antarsesama harus tetap dijaga melalui wadah Forum Komunikasi Antarumat Beragama," katanya.

Dengan wadah pembinaan agama yang baik, kata Fauzi Bowo, akan mampu untuk meningkatkan dimensi spiritualitas diantara umat beragama. "Dengan pembinaan agama yang baik dan kerukunan antarsesama pemeluk agama akan memperkaya khasanah keragaman kita," jelasnya.

Ia menuturkan, sesuatu yang memiliki tujuan yang baik harus diorganisasikan. Sebab, dengan berorganisasi akan mudah untuk menyebarkannya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Fauzi, yang juga sebagai Ketua PWNU DKImengatakan, semua organisasi masyarakat maupun organisasi keagaamaan tidak ada yang kebal hukum, dan kuasa penegak hukum sudah jelas berada ditangan Polisi. Oleh karena itu, setiap pelanggaran hukum akan dikenakan sanksi oleh penegak hukum. (ant/mad)



PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara

Subang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Upacara apel senin pagi di MTs dan MA Terpadu Daarul Ikhlash (MTs-MA TDI) Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat terlihat berbeda dari biasanya, sebab para petugas upacara yang biasanya diisi oleh para pelajar kali ini diisi oleh para dewan guru, Senin (1/9)

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara

Para petugas upacara tak biasa ini terdiri dari para pengajar yang biasanya mengisi mata pelajaran Aqidah-Akhlak, Biologi, Bahasa Inggris, Qur’an-Hadits, PKn, dan seni budaya. Menurut Fatah Yasin Ekayana, selaku Ketua Umum Yayasan Islamic Center Daarul Ikhlas (Yicdai) yang menaungi MTs dan MA TDI mengungkapkan bahwa kegiatan upacara ini merupakan salah satu terobosan manajamen yayasan.

"Pertama, tujuannya adalah memberikan contoh kepada para siswa, kedua yaitu penyegaran agar dalam upacara kita tidak terjebak pada siswa saja, ketiga agar guru bisa napak tilas ketika dulu masih menjadi siswa dan yang keeempat menjadikan sekolah berkarakter bahwa karakter harus tumbuh dari guru," papar Fatah yang juga Pengurus MWCNU Kalijati ini

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rencananya, tambah alumni Uninus Bandung ini, dalam satu semester upacara seperti ini minimal dilaksanakan? satu kali. "Upacara ini kita latihannya satu kali, kemarin," tuturnya.

Sementara itu, Evi Haryati, siswa kelas 12 MA TDI mengungkapkan bahwa upacara kali ini sangat spesial bahkan para dewan guru yang bertugas tidak kalah dengan para siswanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Keren, sejak kelas 1 SD sampai kelas 12 aliyah baru kali ini saya lihat upacara petugasnya guru semua, ini sangat kreatif, inovatif dan juga menyegarkan," ujar Evi yang juga aktivis Ikatan Pelajar Putri Nu (IPPNU) Kalijati ini. (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Kajian Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah