Jumat, 01 Desember 2017

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara

Subang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Upacara apel senin pagi di MTs dan MA Terpadu Daarul Ikhlash (MTs-MA TDI) Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat terlihat berbeda dari biasanya, sebab para petugas upacara yang biasanya diisi oleh para pelajar kali ini diisi oleh para dewan guru, Senin (1/9)

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Para Guru Jadi Petugas Upacara

Para petugas upacara tak biasa ini terdiri dari para pengajar yang biasanya mengisi mata pelajaran Aqidah-Akhlak, Biologi, Bahasa Inggris, Qur’an-Hadits, PKn, dan seni budaya. Menurut Fatah Yasin Ekayana, selaku Ketua Umum Yayasan Islamic Center Daarul Ikhlas (Yicdai) yang menaungi MTs dan MA TDI mengungkapkan bahwa kegiatan upacara ini merupakan salah satu terobosan manajamen yayasan.

"Pertama, tujuannya adalah memberikan contoh kepada para siswa, kedua yaitu penyegaran agar dalam upacara kita tidak terjebak pada siswa saja, ketiga agar guru bisa napak tilas ketika dulu masih menjadi siswa dan yang keeempat menjadikan sekolah berkarakter bahwa karakter harus tumbuh dari guru," papar Fatah yang juga Pengurus MWCNU Kalijati ini

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rencananya, tambah alumni Uninus Bandung ini, dalam satu semester upacara seperti ini minimal dilaksanakan? satu kali. "Upacara ini kita latihannya satu kali, kemarin," tuturnya.

Sementara itu, Evi Haryati, siswa kelas 12 MA TDI mengungkapkan bahwa upacara kali ini sangat spesial bahkan para dewan guru yang bertugas tidak kalah dengan para siswanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Keren, sejak kelas 1 SD sampai kelas 12 aliyah baru kali ini saya lihat upacara petugasnya guru semua, ini sangat kreatif, inovatif dan juga menyegarkan," ujar Evi yang juga aktivis Ikatan Pelajar Putri Nu (IPPNU) Kalijati ini. (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Kajian Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 30 November 2017

Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah merupakan hari istimewa. Di hari-hari itu terkumpul berbagai macam ibadah yang bisa bergabung menjadi satu waktu di mana tidak dimiliki oleh bulan-bulan lain. Di antaranya ada ibadah shalat, puasa, sedekah (kurban) dan haji. Ibadah haji ini tidak bisa didapatkan di bulan lain.

Sepuluh hari awal Dzulhijjah merupakan momen hari penting yang digunakan Allah untuk bersumpah dalam Surat Al-Fajr

Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

? (1) ? ? (2

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, “Demi waktu subuh (1) Dan sepuluh malam (2).”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan sejumlah ulama salaf dan ulama kontemporer lain menaggapi bahwa sepuluh malam yang dimaksud pada ayat ini adalah sepuluh malam pertama pada bulan Dzulhijjah.

Argumentasi ini diperkuat dengan hadis yang dikutip Ibnu Katsir dari Shahih Bukhari.

? ? ? ?: "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" -? ? ? ? -?: ? ? ? ? ? ?: "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?" (2

Artinya, “Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu. Tidak ada hari-hari di mana amal sholih lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzul Hijjah. Kemudian para sahabat bertanya, ‘Dan bukan pula jihad, ya Rasulallah?’ Rasul lalu menjawab, ‘Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa,’" (HR Bukhari 969).

Dengan hadits di atas, cukup jelas bahwa ibadah apapun bentuknya pada sepuluh hari tersebut sangat dianjurkan, termasuk shalat, puasa dan lain sebagainya. Hanya saja, karena puasa dilarang pada hari Idul Adha, maka puasa terhitung sebanyak sembilan hari.

Sungguh tidak tepat jika ada orang yang mengatakan bahwa puasa awal Dzulhijjah tidak ada dalilnya. Keumuman hadits marfu di atas cukup menjadi dasar puasa 9 hari Dzulhijjah di mana Nabi mendorong umatnya untuk berbuat amal saleh.

Ada spesifikasi puasa yang lebih ditekankan oleh Rasul dari pada ibadah 9 hari Dzulhijjah yaitu puasa pada tanggal 9 atau yang terkenal dengan puasa hari Arafah bagi selain orang yang sedang menjalankan ibadah haji.

Orang yang sedang menjalankan ibadah haji tidak disunahkan menjalankan puasa tersebut karena Rasulullah saat haji juga tidak menjalankan puasa Arafah.

? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Pengarang kitab (Al-Muhadzab) berkata, ‘Dan disunahkan bagi selain orang yang berhaji untuk puasa pada hari Arafah, karena mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Qatadah, dia berkata. Berkata Rasulullah SAW, ‘Puasa hari Asyura bisa menghapus dosa selama setahun. Puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun. Setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang.’"

Dan tidak disunahkan (puasa) tersebut bagi orang sedang berhaji karena berdasar pada hadis yang diriwayatkan oleh Umul Fadhl binti Haris. ‘Sesungguhnya para ulama berbeda pendapat mengenai hal tersebut pada hari Arafah tentang apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW.

Sebagian ulama mengatakan bahwa Rasul dulu (saat berhaji) berpuasa sedangkan sebagian yang lain mengatakan tidak berpuasa. Lalu Umul Fadhl menghaturi Rasul segelas susu sedang beliau masih duduk di atas ontanya pada padang Arafah, lalu Rasul meminumnya. Karena berdoa pada hari ini (Arafah) adalah sangat besar pahalanya sedang puasa itu melemahkannya, maka tidak puasa itu lebih utama. (Al-Majmu, juz 6, halaman 379).

Dengan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan. Pertama, puasa sembilan hari pertama Dzulhijjah adalah sunah berdasar atas keumuman hadits Rasulullah tentang keutamaan hari-hari tersebut untuk menjalankan ibadah sunah apapun bentuknya.

Kedua, puasa tanggal sembilan Dzulhijjah atau puasa Arafah adalah kesunahan yang lebih spesifik lagi dengan pahala seperti puasa dua tahun. Setahun di masa lampau dan setahun yang akan datang. Wallahu a‘lam. (Ahmad Mundzir)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Fragmen PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah ?

?
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengikuti konsolidasi dalam upaya menekan balik ekstremisme di The Akmani Hotel. Peserta terdiri dari aktivis perempuan, aktivis muda dan kampus, IPNU, media, duta besar, perwakilan jaringan kerja AMAN Indonesia, serta lainnya.

"Indonesia masih darurat ancaman dan kekerasan dari kelompok ekstremis, IPNU akan siap membentengi dengan pemahaman Islam Nusantara, "? ucap Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid di Jakarta Kamis (29/9).

Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Strategi IPNU Tekan Ekstremisme di Kalangan Pelajar

?IPNU, kata pria yang akrab disapa Asmoez, ini akan menerapkan? strategi yang tidak langsung, dengan lebih menekankan pada aspek pendidikan dan pendampingan secara berkelanjutan. ?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"IPNU akan membangun gerakan untuk mengikis akar radikalisme, ekstremisme, dan terrorisme di Indonesia. IPNU akan melakukan penguatan secara pendidikan, terutama meminta pertanggungjawaban pemerintah dengan buku yang berbau ekstrimisme," katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan, akan melakukan penerapan pendekatan kontraideologi yang menjadi bagian dari Countering Violent Extremism (CVE), sebagai spirit melawan ideologi kekerasan dari kelompok ekstremis. Pendekatan CVE dalam jangka waktu panjang tidak hanya bertumpu pada pemerintah politik, melainkan bisa memaksimalkan peran serta kekuatan civil society.

"Semua unsur masyarakat harus mampu menahan paham extremisme sehingga Indonesia dalam keadaan aman," tuturnya.

Menurutnya,? target kelompok ekstremis pada anak muda usia sekolah ditambah dengan menggunakan media pendidikan. IPNU akan ? fokus pada pendidikan serta perlindungan anak untuk tidak menjadi radikal bahkan teroris.

"Pada usia muda atau sekolah harus dibentengi dengan kuat sehingga paham tersebut dapat dicegah secara dini," katanya.

?Asmoez mengatakan, PP IPNU akan langsung menerapkan strategi tersebut, sehingga semua kader dapat membentengi dirinya dengan segera. PP IPNU akan melakukan komunikasi dengan pemerintah, terutama membentuk pelatihan dalam rangka mencegah paham tersebut.

"Kita akan komunikasi dengan pemerintah terkait, terutama dalam membuat pelatihan yang serupa," tegasnya. (Benny Ferdiansyah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebagai upaya untuk membantu mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia, PBNU bersama dengan Departemen Kehutanan RI mengembangkan program Hutan Rakyat di sejumlah daerah.

Jazim dari Gerakan Nasional Kehutanan dan Lingkungan (GNKL) NU kepada PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis, menjelaskan bahwa konsep hutan rakyat adalah pengembangan kawasan hutan di lahan yang dimiliki masyarakat.

“Departemen Kehutanan akan membantu bibit, pembinaan, pelatihan serta dana insentif untuk penanaman dan perawatan,” tandasnya.

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Hutan Rakyat, Upaya PBNU Perbaiki Lingkungan

Dijelaskannya program ini sangat menguntungkan bagi masyarakat karena selama beberapa tahun ke depan, pohon yang ditanam tersebut sudah bisa menghasilkan. “Dephut tidak minta apa-apa, ini merupakan program kemitraan untuk perbaikan lingkungan,” imbuhnya.

Beberapa daerah yang disasar untuk program ini diantaranya adalah seluruh kawasan di Pulau Jawa, Lampung, Sulsel, NTB, Kaltim, dan Batam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mereka yang bisa mengikuti program ini adalah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Rakyat (KTHR) yang nantinya difasilitasi oleh GNKL dimasing-masing cabang NU untuk berhubungan dengan Dephut setempat.

Beberapa jenis bibit pohon yang diberikan adalah Jati, Sengon, Suren, Pinus, Akasia dan tanaman buah-buahan. “Untuk tanaman sengon, 4 tahun sudah panen dan petani bisa menikmati hasilnya,” katanya.

“Program ini sekaligus pemberdayaan jamaah dan jamiyyah NU sampai ke daerah-daerah. NU juga akan menikmati persentasi hasil keuntungan dari program ini yang nantinya bisa memberdayakan jamiyyah,” tandasnya.

Dijelaskannya, Dephut akan bekerjasama mengembangkan program ini sampai tahun 2011 mendatang. Dengan penanaman yang berlangsung setiap tahun, maka pada tahun 2011 mendatang, sudah akan diperoleh hasilnya secara berkelanjutan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Siapapun boleh ikut, asal membentuk kelompok Hutan Rakyat dan memiliki lahan,” katanya ditanya mengenai persyaratan untuk bisa bergabung. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 November 2017

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Jombang menggelar doa bersama di kantor PCNU setempat, Sabtu (20/8). Mereka mendoakan bangsa Indonesia yang berdaulat, bermartabat dan berintegritas untuk membangun persatuan.

Tak lupa, mereka juga mendoakan para pahlawan yang gugur sebab merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Bagi mereka, kemerdekaan Indonesia yang dirasakan oleh bangsa saat ini adalah hasil perjuangan berdarah para pahlawan saat mengusir penjajah dari tanah air ini.

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Kenang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan

Abdul Haris, Ketua PC IPNU Jombang berharap kader IPNU-IPPNU dapat berkontemplasi dari sejumlah perjuangan yang telah ditorehkan para pahlawan kemerdekaan, termasuk para kiai yang juga berkontribusi besar dalam kemerdekaan Indonesia ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami berharap setelah memperingati kemerdekaan ini, para kader IPNU-IPPNU se-Jombang dapat menghayati makna kemerdekaan yang kemudian dapat berprestasi untuk mengharumkan Indonesia," katanya.

Haris menambahkan, perjuangan para pahlawan saat itu tak bisa diganti dengan apapun oleh bangsa Indonesia saat ini, kecuali hanya bisa mendoakan agar perjuangan mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat dan tergolong para syuhada. Di samping berdoa, katanya, penting juga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dengan segala potensi yang dimiliki bangsa saat ini.

Pada saat yang sama, pihaknya juga menggelar berbagai lomba untuk meriahkan HUT RI. Di antaranya lomba makan pisang, cari koin dalam tepung, dan juga sepak bola contong.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara ini diawali apel sekaligus menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars organisasi IPNU-IPPNU serta lagu "Ya Ahlal Wathan" karya KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai penutupnya. Mereka menyanyikan lagu-lagu itu dengan khidmat. (Syamsul Arifin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Hikmah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Membincang berita palsu (hoaks) yang kian marak menjadi salah satu alasan IPNU-IPPNU Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah untuk menyajikan konten fakta melalui buletin. 

Usai lulus dari LDJ (Latihan Dasar Jurnalistik) yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yakni Inayatun Nimah, Zahra, dan Alya Yusrul Hana berkomitmen untuk istiqamah menulis di buletin yang digagas para Pelajar NU Desa Jepang.

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin (Sumber Gambar : Nu Online)
Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin (Sumber Gambar : Nu Online)

Kembangkan Kemampuan Menulis, Pelajar NU Jepang Terbitkan Buletin

Dari artikel, cerpen dan berita, mereka menyempatkan waktu untuk menulis dari kesibukan sekolah disela-sela pemadatan pra-ujian nasional tahun depan yang tinggal menghitung bulan.

Bahkan di antara mereka dengan lugas menginisiasi untuk membuat tulisan yang nantinya akan menjadi suguhan bacaan bagi masyarakat Desa Jepang. Hingga akhirnya mereka bertiga mendapat partner yang jelas dan mau membudayakan literasi yang santun di antaranya, Ulul, Budi, Ilan, Alfika, Rizqi, Ridwan, dan Irfan.

Mereka dari berbagai latar belakang sekolah di Kabupaten Kudus yaitu dari SMP, MTs, SMK dan MA. 

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ina, Pemimpin Redaksi Buletin Pelajar NU Desa Jepang menjelaskan, pihaknya saling bekerja sama untuk menerbitkan sebuah bacaan, dan tercetuslah Buletin perdua bulan sekali yang akan terbit turut menghiasi informasi yang jelas bagi warga Desa Jepang.

"Untuk itu, kami juga bekerja sama dengan yayasan yatim piatu Al-Kamal  NU Jepang yang sudah berkiprah puluhan tahun dalam ngerumat anak-anak yatim piatu hingga membiayai sekolah mereka," ujar Ina.

Lebih lanjut Ina mengungkapkan, sebagai generasi yang akan mebawa ke mana arah negeri ini berlaju, para pelajar juga harus sadar betapa pentingnya dunia literasi. Karena tanpa literasi, bangsa Indonesia akan lebih ketinggalan jauh dari negara-negara dengan minat baca yang hanya berapa kian persen.

"Ketika banyak peluang di depan kita  untuk menulis, kenapa tidak kita mulai sekarang untuk lebih giat membaca dan menulis," jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Rencananya, pertengahan November buletin yang kami namai Buletin Al-Kamal ini akan beredar dan menjadi suguhan bacaan bagi masyarakat Desa Jepang," tukasnya. (Fakhrudin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal

Semarang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terus melakukan inovasi. Jika sebelumnya menjalin kerjasama dengan Cina dengan mendirikan perpustakaan budaya Islam-Cina, kali ini Dewan Pengelola Pelaksana (DPP) MAJT akan membentuk pusat kajian Islam internasional. "Kita akan bentuk pusat kajian Islam internasional yang bercirikan Indonesia dan Jawa," demikian disampaikan Ketua DPP MAJT Noor Achmad saat membuka acara dzikir akbar dan doa bersama sukses Ujian Nasional (UN) 2016 oleh Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (RISMA JT) di aula ? MAJT, Jumat ? sore (1/4).

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU) itu menjelaskan, wawasan masyarakat Indonesia harus mendunia, tapi juga harus mengedepankan nilai luhur jatidiri bangsa Indonesia. Mengingat MASJT berada di Jawa, maka pusat kajian ini lebih fokus pada seputar Islam dan Jawa.

Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Agung Jawa Tengah Bentuk Pusat Kajian Islam Internasional Berbasis Khazanah Lokal

"Kita kaya akan budaya luhur Bangsa Indonesia dan Jawa, Dari pusat kajian Islam inilah, secara tidak langsung kita turut melestarikan sekaligus mempromosikan khazahnah kekayaan budaya kita," tegas Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang ini.

Pria yang juga Anggota Komisi X DPR RI itu juga menyampaikan, pihaknya akan terus menfasilitasi dan siap menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga atau pihak untuk melakukan atau mengembangkan kajian-kajian keagamaan. "Hari ini, kita bersama dengan para alumni Universitas Al Azhar Mesir Indonesia menggelar seminar kajian keislaman," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta para pelajar untuk berbuat jujur dalam menghadapi UN. Apa artinya nilai baik, namun ditempuh dengan cara-cara yang curang. Seperti menyontek, ngepek, nyogok (menyuap) guru atau membeli kunci jawaban. "Saya mengajak anda semua untuk berlaku jujur dalam UN. Belajar saja tidak cukup, berdoa saja juga tidak cukup. Belajar dan berdoa harus berjalan beriringan. Disinilah pentingnya dzikir dan doa bersama," ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ganjar berharap siswa yang ikut dzikir akbar ini bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. "Semoga di Jateng tingkat kelulusanya tinggi, namun dengan integritas tinggi pula," imbuhnya.

Ustadz Khamami yang ? bertugas memimpin muhasabah, meminta kepada siswa untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Ia juga ? mengajak mengingat segala kesalahan atau dosa yang pernah diperbuat, baik kepada Allah, kepada orang tua dan sesama. "Jangan lupa mohon maaf kepada kedua orang tua dan minta ridha-Nya. Ikhtiar, usaha lahir batin, lalu Tawakkal (berserah diri) kepada Allah," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Multazam Semarang dengan berkaca-kaca.

Salah satu peserta dzikir, Rifki Adi, siswa kelas IX SMP Mardisiswa 2 Semarang yang datang bersama temanya itu berharap bisa lulus dengan nilai memuaskan. ? Di sepanjang doanya ia tak henti-hentinya mengucurkan air mata. "Saya menangis teringat kepada kedua orang tua yang telah tiada. Bapak saya meninggal di tahun 2001 dan Ibu saya meninggal di tahun 2003. Saya mau bersimpuh minta maaf sekaligus minta doa restu, namun sudah tidak bisa," kata Adi seraya sambil mengusap air matanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Secara terpisah, Ketua RISMA JT Anies Muchabak menjelaskan acara dzikir dan doa bersama merupakan acara rutin tahunan yang di gelar jelang UN. "Kita sudah menggelar selama 7 kali. Dan tahun ini merupakan yang ke-8," jelas pria yang juga aktivis IPNU Kabupaten Demak Jateng ini. (Ahsan Fauzi/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah