Senin, 06 Juli 2015

Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Santri harus bisa memposisikan sebagai pengawas sekaligus penggerak sistem perekonomian yang terjadi sekarang ini. Hal ini yang menjadi tema penting dalam kegiatan seminar umum ekonomi oleh himpunan mahasiswa jurusan Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Tambakberas, Jombang.

Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Dituntut Mandiri Secara Mental dan Ekonomi

Pengasuh pondok pesantren AL Azhar Darul Ulum Peterongan Agus Zahrul Azhar Hans, yang didapuk sebagai pembicara seminar menjelaskan pentingnya peran santri dalam sistem perekonomian di Indonesia ini.

Kenapa peran santri penting? Istilah syariah yang digunakan oleh berbagai lembaga intermediasi keuangan (bank) atau usaha modal di sebuah kelompok tidak semuanya paham terkait sistem perekonomian syariah yang sebenarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kondisi semacam ini, menurut pria yang kerap disapa Gus Han, menuntut para santri untuk mengambil peran penting, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi bagian pengelola sistem keuangan tersebut.

"Sistem usaha model syariah yang berlaku di lapangan kini hanya topengan saja. Oknum yang berkecimpung di dalamnya kebanyakan tidak paham Al-Quran, hadits dan fiqih. Sehingga akad yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan bank pada umumnya. Ini peluang bagi santri untuk berkarya dan berpartisipasi," kata Gus Han, Jumat (27/1) di aula kampus setempat.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijelaskan Gus Han, peran santri demikian sesuai dengan salah satu tujuan pesantren didirikan, yaitu mencetak kader bangsa yang mandiri, terlebih mandiri secara mental dan ekonomi. "Tujuan pendirian pesantren adalah mencetak kader bangsa yang mandiri. Mandiri secara mental dan finansial. Santri selayaknya jadi pilar utama kebangkitan umat," tambahnya.

Gus Han menyayangkan jika istilah syariah hanya digunakan pemancing nasabah maupun konsumen. Namun pada kenyataannya tidak jauh beda dengan bank konvensional pada umumnya.

Istilah syariah yang digunakan di jalur perekonomian menurut Gus Han harus memiliki lima prinsip. "Diantaranya persaudaraan (ukhwah), keadilan (adala), kemashlahatan (mashlahah), keseimbangan (tawadzun), universalisme," pungkas kiai muda yang juga aktif di berbagai stasiun televisi dan kegiatan sosial itu. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 30 Juni 2015

GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN

Kupang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur Abdul Muis APS mengutuk keras insiden ledakan bom di kawasan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Ledakan dikabarkan memakan korban sebanyak 26 orang, yang terdiri dari tujuh orang meninggal dunia dan 19 luka-luka. Dari tujuh korban meninggal, lima orang adalah pelaku serangan, sementara dua orang adalah warga sipil. Satu dari warga sipil tersebut adalah warga negara asing.

GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor NTT Pertanyakan Kerja BIN

"PW GP Ansor NTT mengutuk dengan keras adanya tindakan teroris yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak manusiawi, " tegas Muis usai rapat perdana tahun 2016 di sekretariat PWNU NTT, Kupang, Kamis (14/1).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia juga mempertanyakan tugas Badan Intelejen Negara (BIN) terkait upaya penanggulangan peristiwa yang menurutnya merusak citra bangsa dan mengganggu stabilitas negara. Ia menilai tak seharusnya tindakan teror semacam itu luput dari deteksi BIN.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Masyarakat akan pertanyakan gerakan Badan Intelejen Negara jika ancaman terhadap warga terus berdatangan," imbuh Muis.

Atas kejadian tersebut, PW GP Ansor NTT mengimbau Barisan Serbaguna (Banser) se-NTT untuk melakukan koordinasi dengan sejumlah ormas, dan tokoh pemuda lintas agama demi mengawal isu-isu ekstremisme. (Ajhar Jowe/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, AlaSantri, Sholawat PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 29 Juni 2015

Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu

Jepara, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah tahun 2015 ini membangun Rumah Sakit Islam (RSI) Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu). Agenda tersebut diawali dengan peletakan batu pertama di lokasi RSI Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Sabtu, (17/1) lalu.?

Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu (Sumber Gambar : Nu Online)
Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu (Sumber Gambar : Nu Online)

Unisnu Jepara Bangun RSI Yaptinu

Dalam kesempatan itu, hadir Dewan Penyantun Unisnu H. Muhammad Maftuh Basyuni, Rektor Unisnu Jepara Prof. Muhtarom, Ketua Yaptinu Jepara H. Ali Irfan Muhtar, dan Bupati Jepara H. Ahmad Marzuqi.?

H. Abdul Kohar, pengurus Yaptinu mewakili Ketua Yaptinu dalam sambutannya mengatakan, gagasan mendirikan RSI Yaptinu merupakan salah satu perwujudan Tridarma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. “Gagasan ini Alhamdulilah mendapatkan dukungan dari masyarakat sehingga harus kami realisasikan,” paparnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mulanya, ucap Kohar, Unisnu hanya berkeinginan mendirikan klinik, namun keinginan tersebut diubah menjadi mendirikan rumah sakit. Kohar menambahkan, untuk pembangunan sebuah rumah sakit sesuai persyaratan harus berukuran kurang lebih 2000 meter. Dari syarat yang ada, lanjutnya Unisnu sudah memenuhi persyaratan. Pihaknya sudah mengantongi 3200 meter dari wakaf dermawan Arif Zubaidi Ali maupun pembelian tanah sendiri.?

Pendirian rumah sakit, tambah Kohar, dananya berasal dari sumbangan masyarakat, pemerintah anggaran belanja kampus. Disamping itu, masih Kohar, upaya ini juga untuk mengembangkan sayap pendidikan yakni membuka program studi kesehatan. “Harapannya rumah sakit ini menjadi rujukan masyarakat Jepara,” ujarnya.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dewan penyantun Unisnu, H Muhammad Maftuh Basyuni menambahkan kesehatan merupakan harga termahal. Mantan Menteri Agama itu berharap, rumah sakit turut membantu masyarakat yang membutuhkan pengobatan. ?

Basyuni melanjutkan, Negara Tiongkok berhasil mempopulerkan pengobatan tradisionalnya. Pengobatan tersebut juga diakui bangsa Indonesia. “Karena itu, kepada Unisnu Jepara agar mengembangkan pengobatan tradisional Indonesia dan tibbun nabawi,” ujarnya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni) ?

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 21 Juni 2015

“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara”

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam, Senin (26/10). Didampingi Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Singkil Syafriadi. Menag bertemu sejumlah? tokoh dari majelis-majelis agama untuk mendialogkan persoalan kerukunan antar umat beragama di daerah tersebut.

Menag Lukman mengingatkan para pemuka agama bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk. Namun kemajemukan itu telah dirangkai dalam Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun beragam, tapi hakikatnya kita satu juga. Setajam apa pun perbedaan, masyarakat Indonesia diikat dengan persaudaraan.

“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara” (Sumber Gambar : Nu Online)
“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara” (Sumber Gambar : Nu Online)

“Setajam Apa Pun Perbedaan, Masyarakat Indonesia Bersaudara”

Sejak dulu, kata Menag, kultur masyarakat Indonesia, baik Aceh, Batak, Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Papua, Maluku, dan lainnya selalu ingin menghindari konflik. “Kita adalah bangsa yang senantiasa berupaya menjaga dan memelihara harmoni,” tegas Menag dalam siaran pers, Selasa (27/10).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena itu, Menag menyayangkan terjadinya pembakaran gereja di Aceh Singkil, Selasa (13/10) oleh kelompok orang yang tak puas dengan kesepakatan pemerintah dan masyarakat terkait penertiban bangunan gereja tak berizin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menag berharap semua pihak dapat mengambil hikmah dari kejadian itu dan dapat mencari solusi bersama. Pemerintah pusat, kata Menag, tentu akan mendukung upaya tersebut dengan mengedepankan dialog. Sebab, dialog dapat menjadi sarana untuk saling mengungkapkan keinginan dan jalan mencapai kesepakatan demi kepentingan bersama.

Menag mengingatkan semua pihak agar menghindari konflik. Sebab, konflik bukan saja berpotensi memecah belah bangsa Indonesia, daya rusaknya akan terasa hingga generasi mendatang.

"Kita semua tentu tidak ingin dicatat sejarah bahwa pada masa kita hidup telah terjadi konflik akibat gagal merawat keberagaman dan persaudaraan," katanya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 16 Juni 2015

PCNU Nias Selatan Gelar Khitanan Massal

Telukdalam, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nias Selatan menggelar kegiatan bakti sosial dan khitanan massal yang digelar yang berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Telukdalam, Ahad (1/7).

Kegiatan khitanan massal ini ditujukan untuk membantu meringankan beban anak-anak yatim dan fakir miskin di Kabupaten Nias Selatan yang masih belum dikhitan.

PCNU Nias Selatan Gelar Khitanan Massal (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Nias Selatan Gelar Khitanan Massal (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Nias Selatan Gelar Khitanan Massal

Ketua PCNU Kabupaten Nias Selatan Bpk. Mustapid, MA dalam arahannya mengatakan, menjelang setahun kepengurusan PCNU Kabupaten Nias Selatan, PCNU telah melakukan berbagai macam kegiatan keagamaan, tetapi untuk bakti sosial baru kali ini dilaksanakan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan terus menerus dan mendapat dukungan dari masyarakat muslim Kab. Nias Selatan dan juga non muslim, karena NU selalu berada di tengah-tengah kaum lemah dan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. NU menganggap bahwa seluruh makhluk adalah ciptaan Allah maka sebagai sesama makhluk mari sama-sama membantu sesuai dengan prinsip-prinsip NU,” katanya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan, bahwa NU hidup di tengah-tengah umat maka nilai-nilai toleransi harus dijaga.

Kegiatan khitanan masal ini, menurut Ketua PCNU Nias Selatan kegiatan ini dapat terlaksana atas dukungan berbagai pihak, yakni pengurus NU Nians Selatan, para tokoh masyarakat dan kaum muslimin serta muslimat. Pihaknya berharap PBNU dan PWNU dapat memperhatikanPCNU Nias Selatan yang ada di Pulau Nias ini.

Ahd. Dahlan Siregar, Sekretaris Panitia pelaksana dalam laporannya pada acara pembukaan khitanan massal mengatakan, kegiatan khitanan masal ini sudah lama direncanakan dan dinanti, akan tetapi baru terlaksana karena menunggu liburan anak-anak sekolah dengan jumlah yang dikhitan 26 orang yang terdiri dari anak-anak yatim dan fakir miskin. 

Pada kegiatan ini lanjut sekretaris panitia akan dibagikan bingkisan berupa sarung dan peci atau lobe serta makanan bagi anak-anak yang dikhitan dan kegiatan ini mengambil tema “NU Menuju Khaira Ummah.”

Kegiatan Pembukaan khitanan massal ini juga diisi Tausyiah oleh Ustad. Suherman. Dalam ceramahnya ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan NU saat ini adalah sesuatu yang bermanfaat bagi umat.

“Kepada anak-anak yang dikhitan supaya setelah khitan ini rajin-rajinlah shalat dan berbakti kepada Orang Tua dan jangan lupa kepada NU, serta mengajak umat Islam untuk sama-sama membesarkan,” tambahnya.

Acara khitanan massal ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, Sholawat Badriyah, Ceramah Agama, Arahan PCNU dan kemudian dilanjutkan dengan acara Khitan Massal. Turut hadir pada kegiatan ini Pincapem BRI Telukdalam, tokoh agama dan pemuka masyarakat setempat, para mustasyar NU, sekretaris PCNU Dedi Rahmin Tanjung, Wkl Ketua Amsir Siregar dan beberapa pengurus, serta puluhan tamu lainnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Dedi Tanjung

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 12 Juni 2015

Grup Jatibarang Raih Juara Pelantun Mars Muslimat NU

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Jatibarang meraih juara pertama setelah berhasil menyisihkan 11 grup peserta lomba Mars Muslimat NU tingkat kabupaten Brebes bagian utara di Gedung NU jalan Yos Sudarso 36 Brebes, Sabtu (1/3).

Grup Jatibarang Raih Juara Pelantun Mars Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Grup Jatibarang Raih Juara Pelantun Mars Muslimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Grup Jatibarang Raih Juara Pelantun Mars Muslimat NU

Sedangkan juara kedua diraih grup dari PAC Muslimat NU Kersana. Sementara juara ketiga direbut grup PAC Muslimat NU Wanasari.

Ketua Panitia Hj Chulasoh menjelaskan, lomba Mars Muslimat NU digelar dalam rangka peringatan hari lahir ke-68 Muslimat NU.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Piagam, piala, dan sejumlah uang pembinaan kepada para pemenang akan diberikan pada puncak peringatan harlah Muslimat NU Brebes yang rencananya digelar di PAC Wanasari pada 9 Maret 2014,” terang Chulasoh yang juga Wakil Ketua PC Muslimat NU Brebes.

Selain lomba mars, di tempat yang sama digelar Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ). Sebagai pemenang, juara 1 utusan dari PAC Muslimat NU Banjarharjo, juara 2 PAC Muslimat NU Larangan dan juara 3 PAC Muslimat NU Tanjung. (Wasdiun/Alhafiz K)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Meme Islam, Doa PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 02 Juni 2015

Serahkan Naskah Akademik, NU Minta Presiden Tetapkan Harlah Pancasila 1 Juni

Pasuruan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Apel Besar Hari Lahir Ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Candrawilwatikta, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4), menjadi momen bersejarah. Dalam apel tersebut NU mengusulkan secara resmi kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

NU sudah melakukan kajian akademik dan hasilnya menentukan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Hal itu sesuai dengan kesaksian dan pernyataan Ketua PBNU Almarhum KH Masykur bahwa kelahiran Pancasila dimulai dari pidato Bung Karno.

Serahkan Naskah Akademik, NU Minta Presiden Tetapkan Harlah Pancasila 1 Juni (Sumber Gambar : Nu Online)
Serahkan Naskah Akademik, NU Minta Presiden Tetapkan Harlah Pancasila 1 Juni (Sumber Gambar : Nu Online)

Serahkan Naskah Akademik, NU Minta Presiden Tetapkan Harlah Pancasila 1 Juni

"NU berpendapat bahwa Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 adalah fakta sejarah yang tak dapat disangkal, dan Soekarno adalah penggali Pancasila," jelas Komandan Apel Besar Harlah, H Saifullah Yusuf.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Naskah akademik yang menguatkan pendapat tersebut telah diberikan secara langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kepada putri Bung Karno yang juga Presiden RI ke-5 Hj Megawati Soekarnoputri. "Nantinya Naskah akademik akan diserahkan kepada Presiden Jokowi," jelas Gus Ipul, Wakil Gubenur Jatim tersebut.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah saat mengatakan, saat ini hanya ada Hari Kesaktian Pancasila, sedangan hari lahirnya Pancasila belum ada. Menurutnya, usaha NU membuat kajian dan naskah akademik sangat tepat. "Yayasan dan pesantren saja punya tanggal lahir, lah kok bisa Pancasila, puluhan tahun menjadi ideologi dan dasar negara kok tidak punya harlah. Inikan sebuah keniscayaan," terang Kiai Mutawakkil.

"Pancasila terbukti mampu menjadi perekat bagi masyarakat dan membawa ketenteraman di tengah warga Indonesia yang berbeda suku, agama dan kepentingan," lanjutnya.

Dalam apel tersebut dihadiri oleh 10 ribu lebih kader NU, perwakilan organisasi masyarakat, dan sejumlah partai politik. ABG (Anak Buah Gus Dur) dan ABM (Anak Buah Mega) berbaur jadi satu. Terlihat merah, putih, dan hijau menjadi satu. ?

Dalam kesempatan itu, hadir beberapa tokoh antara lain Hj Megawati Soekarnoputri, Wakil Rais Am KH Miftachul Akhyar, Rais Syuriah PBNU KH Mas Subadar, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Pangdam V Brawijaya, Wakil Gubenur DKI Djarot Saifullah, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan utusan PCNU se-Jatim serta pengasuh pesantren se-Jatim turut hadir. (Rof Maulana/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah