Kamis, 08 Maret 2007

Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara

OKU Selatan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - PCNU OKU Selatan menggelar apel Hari Santri Nasional di Desa Gunung Raya Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten OKU Selatan, Sumsel, Sabtu (5/11). Apel ini diadakan untuk memperingati dan meneladani perjuangan para kiai dan santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Tampak ribuan santri berbaur dengan masyarakat sekitar di lapangan apel. Sebelumnya mereka melakukan kirab dengan finish di lokasi apel.

Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejarah Catat Santri Wakafkan Hidupnya untuk Negara

Apel ini terselenggara atas kerja sama PCNU OKU Selatan dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten OKU Selatan. Bendera, baliho, dan baner bertema Hari Santri dan lambang Nahdlatul Ulamabertebaran di sekitar lokasi.

Para santri beserta kiai dan ustadz-ustadznya dari pesantren se-Kabupaten OKU Selatan mengenakan seragam sebagai tanda semangat mereka. Resolusi Jihad pendiri NU Hadratus Syekh Hasyim Asyari dibacakan oleh Bupati OKU Selatan Popo Ali sebagai pembina upacara. Popo Ali yang mengenakan kain sarung khas santri ini menyatakan bahwa peringatan Hari Santri adalah peristiwa penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sejarah mencatat bahwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut," terang Popo.

Santri dengan caranya masing-masing bahu-membahu bersama seluruh elemen bangsa melawan penjajah, baik di daerah maupun di Surabaya dengan puncaknya adalah peristiwa perang 10 November yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

"Semua itu tak lepas dari peran KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama bersama para kiai lainnnya dengan dicetuskannya Resolusi Jihad yang membakar semangat para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan," ungkapnya.

Hari Santri ditetapkan agar kita meneladani semangat juang keindonesiaan dan kebhinekaan para pendahulu bangsa.

Tampak di panggung kehormatan seluruh kiai pimpinan pesantren se-kabupaten, Kepala Kantor Kementerian Agama OKU Selatan, para pejabat daerah termasuk unsur kepolisian, dan tamu undangan lainnya yang mayoritas mengenakan kain sarung.

Setelah apel selesai, Ketua PCNU OKU Selatan Sholehien Abuasir melantik beberapa ranting yang di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Warkuk Ranau Selatan. Di Warkuk Ranau Selatan dibentuk dua MWCNU mengingat luasnya wilayah kecamatan ini. Padahal lazimnya setiap kecamatan satu MWCNU. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, AlaSantri, Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 22 Desember 2006

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah

Seluruh amal ibadah harus melibatkan niat. Bukan hanya ibadah wajib tapi juga ibadah sunnah. Niat merupakan bagian dari penentu sah atau tidaknya suatu amalan. Tak terkecuali pada pelaksanaan zakat fitrah yang wajib ditunaikan oleh setiap individu Muslim, baik laki-laki, perempuan, dewasa, anak-anak, merdeka, atapun hamba sahaya.

Niat adalah iktikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) akan membantu seseorang untuk menegaskan niat tersebut. Talaffudh berguna dalam memantapkan iktikad karena niat terekspresi dalam wujud yang konkret, yaitu bacaan atau lafal.

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)
Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah (Sumber Gambar : Nu Online)

Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah

Berikut beberapa lafal niat zakat fitrah dalam bahasa Arab:

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah





Niat Zakat Fitrah untuk Istri



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki



? ? ? ? ? ? ? ... ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan



? ? ? ? ? ? ? ... ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”





Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan



? ? ? ? ? ? (..…) ? ? ? ?

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”



Saat menerima zakat fitrah, seorang penerima disunnahkan mendoakan pemberi zakat dengan doa-doa yang baik. Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa pun. Di antara contoh doa tersebut adalah seperti di bawah ini:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

(Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 18 November 2006

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air

Makkah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kejadian jatuhnya alat berat proyek (crane) di Masjidil Haram, Makkah, Jumat (11/9) hendaknya menjadi spirit untuk terus pasrah dan hanya beribadah. Pada saat yang sama, doa dari tanah air juga sangat penting demi keselamatan seluruh jamaah.

Harapan ini disampaikan H Farmadi Hasyim saat dihubungi media ini, Sabtu (12/9) waktu setempat. "Saat itu saya dan rombongan masih berada di hotel," katanya. Namun demikian, meskipun dari kamar, dapat dilihat dengan jelas kedahsyatan badai pasir, ? disusul hujan deras serta kilat yang terus menyambar.

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)
Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)

Pasca Musibah Jamaah Haji Harapkan Dukungan Doa dari Tanah Air

"Meski dari kamar hotel, mendengar cerita jamaah yang melihat langsung kejadian di Masjidil Haram, kami jadi merinding," kata Kasi Haji Kemenag Kota Surabaya ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Apalagi setelah kejadian, masih terlihat sisa-sisa kejadian yang memilukan tersebut. Banyaknya korban berjatuhan, baik yang wafat, terluka parah dan ada juga yang tersesat karena berhamburan lari menyelamatkan diri. "Belum lagi sirine ambulans dan mobil polisi yang hilir mudik di jalan menuju Masjidil Haram untuk mengevakuasi korban wafat maupun luka," ungkapnya.

"Kejadian ini menyadarkan kita bahwa pasrah sebagai jalan terbaik," kata Wakil Ketua 1 PW Lembaga Dakwah NU Jatim ini. Bagi korban yang sedang dalam perawatan semoga bisa segera sembuh sehingga bisa mengikuti seluruh rangkaian haji maupun umrah, lanjutnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dan kepada para korban meninggal, semoga husnul khatimah dan tercatat sebagai syuhada karena meninggal saat beribadah di Masjidil Haram," harapnya.

Ustadz Farmadi, sapaan akrabnya juga mendoakan agar keluarga korban di tanah nair diberikan ketabahan menerima kenyataan ini. "Rasanya tidak akan ada yang menginginkan kejadian seperti ini menimpa jamaah," ungkapnya. Namun inilah takdir dan ketentuan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak zaman ajali, lanjutnya.

"Peristiwa ini kian menebalkan kepasrahan kita kepada Allah SWT untuk mengembalikan dan tawakkal kepada-Nya," katanya. Karenanya, Ustadz Farmadi berharap agar keluarga di tanah air berkenan terus mendoakan jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji dan umrah agar bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dengan aman dan nyaman.

Seperti diberitakan sejumlah media, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 17.30 waktu Makkah jelas. ? Dua jamaah haji Indonesia dikabarkan wafat dalam kecelakaan jatuhnya crane di Masjidil Haram. Sementara korban luka dari Indonesia berjumlah puluhan orang. (Ibnu Nawawi/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 03 November 2006

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis

Kudus,PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menghadapi kelompok radikalisme agama tidak harus dengan cara kekerasan, melainkan? pendekatan dialogis. Dengan demikian, mereka tidak lari menjauh dari jalan yang benar.

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadapi Radikalisme Agama dengan Pendekatan Dialogis

“Jangan dijauhi atau dijustifikasi sehingga mereka tidak semakin menjauh. Kita harus mendekati dan selalu mengajak diskusi tentang ajaran-ajaran yang benar.”

Hal itu dikemukakan Lukman Hakim pada seminar bertema Penguatan Islam Toleran, Menepis Radikalisme. Kegiatan tersebut diselenggarakan Lembaga Pusat Kajian Multikultural (PUSAKA) di Aula Balai Desa Rendeng Kudus, Jawa Tengah, pada Sabtu (28/12).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lukman menyatakan ideologi radikalisme telah menjadi bahaya laten yang mengancam bangsa Indonesia. Oleh karenanya semua komponen bangsa harus bersinergi melakukan upaya deradikalisasi secara menyeluruh bukan? hanya terhadap penganutnya semata.

“Deradikalisasi harus terus digiatkan, tidak hanya disuarakan. Tetapi harus melalui pendekatan bil hikmah wal mauidhotil hasanah wajadilhum billati hiya ahsan,” ujar Lukman yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Tani Nusantara (Astanu).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Idoologi radikalisme agama, papar Lukman, akan lebih mudah merasuki jiwa masyarakat labil. Hal ini menunjukkan adanya kondisi sosial yang bermasalah dalam masyarakat yang disebabkan oleh kesenjangan sosial, ketidakadilan, kemiskinan maupun frustasi sosial yang komplek.

“Pelumpuhan ideologi ini harus dilakukan dimulai dari lingkup keluarga, lembaga pemerintaah, ormas agama dan lembaga pendidikan harus bersatu padu,” tegasnya lagi.

Peran pemerintah, kata dia, mempunyai tanggung jawab membasmi tindakan radikalisme dengan cara menegakkan kepastian hukum. Diantaranya menghukum siapa saja yang bertendak kekerasan dan perusakan. “Negara mempunyai tugas melindungi segenap warga negara Indonesia tidak memandang mayoritas maupun minoritas,” tandas Lukman.

Disamping itu, tokoh agama harus berperan aktif dalam memberikan penafsiran ajaran agama yang baik. Sebab, radikalisme yang berkembang akhir-akhir ini ditengarai juga adanya salah penafsiran terhadap ajaran agama tertentu.

“Tokoh agama harus bisa mengajarkan agama dengan baik seperti menumbuhkan semangat perdamaian, budaya saling menghormati adanya perbedaan agama dan cinta tanah air,” ajaknya. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 22 Oktober 2006

Program Ranting Harus Kongkrit

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama dua malam, Senin-Selasa (27-28/05), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima’ (Malam Konsolidasi). 

Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Ranting Harus Kongkrit (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Ranting Harus Kongkrit

Pada Senin (27/05) pelaksanaan Lailatul Ijtima’ dilakukan di pengurus MWC Peterongan, dan bertempat di Masjid Roudlatul Muttaqin Mancar Peterongan. Sedangkan pada Selasa (28/05) dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas Karangmojo Plandaan, yang dilaksanakan oleh pengurus MWC Plandaan.

Lailatul ijtima’ di Peterongan diikuti oleh sekitar 100 orang dari pengurus MWC dan Ranting yang ada di kecamatan Peterongan, Mojoagung, Jogoroto, Kesamben dan Sumobito. Sedangkan dari pengurus cabang NU Jombang hadir Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang, KH Wazir Ali dan KH Abdussalam Sochib beserta jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu lailatul ijtima di Plandaan dihadiri sekitar 150 orang dari pengurus MWC dan Ranting serta Banom NU yang ada di kecamatan Plandaan, Ploso, Kudu, Kabuh dan Ngusikan. Dari PCNU Jombang tampak hadir Rais Syuriyah, KH Abd Nashir Fattah, beserta jajaran syuriyah, dan jajaran pengurus tanfidziyah.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Materi yang disampaikan meliputi materi Aswaja, sosialisasi hasil Bahtsul Masail NU Jombang dan materi keorganisasian.

Materi Aswaja membahas sunnah dan bid’ah yang disampaikan oleh KH Abdussalam Sochieb dan KH Kholiq Hasan. Dalam paparannya kedua pemateri menyampaikan tentang definisi dan perbedaan sunnah dan bid’ah, pembagian bid’ah, pengelompokan bid’ah, dalil bid’ah hasanah dan lain-lain.

Menurut Gus Kholiq, bid’ah tidak selamanya madzmumah (buruk), karena ada juga bid’ah yang hasanah (baik). “Nahdlatul Ulama memiliki dasar-dasar kuat dalam menjalankan bid’ah hasanah,” kata Gus Kholiq.

Sementara itu, materi keorganisasian disampaikan tentang tujuan Nahdlatul Ulama, tujuan strategis dan program Nahdaltul Ulama Jombang selama 5 tahun ke depan, serta indikatr tujuan strategis selama lima tahun. Program NU Jombang sudah disusun secara kongkrit, riil dan integral melalui proses perencanaan strategis yang melibatkan MWC, Ranting dan semua pemangku kepentingan utama. Karena itu diharapkan MWC dan Ranting bisa menyesuaikan programnya dengan program PCNU.

Serta yang terpenting adalah, program Ranting harus disusun secara kongkrit untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan riil anggota NU, terutama anggota pemegang Kartanu. Sedangkan program MWC adalah dalam rangka memfasilitasi Ranting agar bisa menyusun dan menjalankan program-program. Kenapa demikian? Karena kegiatan riil warga NU adalah di Ranting.

Lailatul ijtima’ di dua tempat tersebut memasuki putaran III, bulan depan PCNU Jombang sudah masuk putaran IV. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dalam menjalankan program konsolidasi organisasi, PCNU Jombang melalui lailtaul ijtima’ telah menyusun kurikulum yang berkesinambungan, baik dalam hal penguatan Aswaja maupun dalama hal keorganisasian. 

Redaktur   : Mukafi Niam

Kontributor: Muslimin Abdilla

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 11 Juli 2006

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Usai khotbah di masjid An-Nahdyiyah PBNU, sebelum mengimami shalat Jum’at KH A. Nuril Huda diam sejenak menghadap para jamaah. “Nanti kita akan membacakan qunut nazilah untuk kaum Muslimin di Mesir dan Suriah,” katanya. Tatapan matanya seperti kosong, menerawang jauh.

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Qunut Nazilah untuk Mesir dan Suriah

“Marilah kita mendoakan saudara-saudara kita sesama muslim di Mesir dan Suriah yang saat ini kondisinya tidak karu-karuan itu,” kata sesepuh Lembaga Dakwah NU itu, sambil menjelaskan singkat teknis pelaksanaan qunut nazilah, Jumat (16/8).

Pada rakaat kedua shalat Jum’at itu, usai ruku’, Kiai Nuril Huda memimpin para jamaah membacakan qunut nazilah, doa qunut yang persis dibaca ketika shalat subuh dengan sedikit tambahan. “Allahumma sallimna wal Muslimin.” Ya Allah selamatkan kami dan kaum Muslimin.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diwartakan, konflik dan perang saudara di Suriah belum selesai. Kini Mesir diumumkan berada dalam kondisi darurat. Pemerintah sementara pascakudeta militer mengumumkan bahwa negara dalam keadaan bahaya selama sebulan ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemerintah mengklaim para demonstran telah melakukan tindakan anarkis dengan merusak banyak fasilitas negara, yang berbuntut pembubaran paksa dengan senjata di titik-titik kerumunan massa. Ratusan orang dikabarkan tewas, dan ribuan luka-luka.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Kamis (15/8) kemarin telah mengimbau umat Islam di Indonesia untuk membacakan qunut nazilah untuk kaum Muslimin di Mesir. Doa qunut nazilah dibaca ketika umat Islam dirundung bencana yang sangat berat. “Umat Islam itu satu tubuh, jika ada yang sakit yang lain ikut merasakan," katanya. 

Terlepas dari tarik-menarik politik antar kekuatan di Mesir yang notabene sama-sama muslim, ia menyerukan umat muslim di Indonesia untuk memberikan solidaritasnya terhadap para korban. "Sekurang-kurangnya melalui doa, karena kekuatan doa itu sangat dahsyat," ujarnya.

Namun, sebelumnya PBNU telah menghimbau warga negara Indonesia, terutama para mahasiswa yang berada di Mesir untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Mesir.

“Tidak perlu berkomentar secara lisan atau tertulis. Nanti kalau ketahuan malah jadi problem. Keadaan di sana masih tidak kondusif,” kata KH Said Aqil Siroj di kantor PBNU pertengahan Ramadhan lalu. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Sejarah, Ahlussunnah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 09 Juli 2006

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setiap negara mempunyai ciri khas dan pengalaman yang berbeda-beda dalam hal beragama. Maka, keinginan mendirikan khilafah Islamiyah atau negara bagi umat Islam sedunia dinilai tidak realistis dan terlalu memaksa.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Nuril Huda saat berbicara dalam seminar sehari tentang "Wawasan Kebangsaan Menuju Kokohnya Kesatuan dan Persatuan" yang selenggarakan oleh Ikatan Masjid dan Musholla (IMAMI) DKI Jakarta, di gedung PBNU, Senin (30/7).

Dikatakan Kiai Nuril, Khilafah Islamiyah itu lebih kental nuansa politiknya, daripada aspek keagamaannya. Sementara umat Islam Indonesia sudah merumuskan garis politik yang sudah final, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)
Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)

Setiap Negara Punya Ciri Khas dalam Beragama

"Para ulama yang mendirikan negara ini menamakan darus salam yang berarti negara atau rumah tangga yang tentram, bukan negara Islam," katanya sembari menjelaskan bahwa kewajiban menjalankan "hukum Allah" sebagaimana tersebut dalam beberapa ayat Al-Quran lebih ditujukan kepada "man" atau pribadi-pribadi umat Islam, bukan institusi negara.

"Di dalam Deklarasi Madinah itu Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyebut ada negara Islam. Semua orang beragama hidup bersama, dan kalau ada musuh dihadapi bersama," kata Kiai Nuril Huda? di hadapan ratusan pengurus masjid dan musholla se-DKI Jakarta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun demikian, Kiai Nuril menegaskan, tanggung jawab pribadi-pribadi warga negara dalam beragama tidak berarti merujuk kepada bentuk negara sekuler yang benar-benar terlepas dari tuntunan agama-agama. "Yang penting saling menghormati ajaran agama masing-masing, dan kita punya salurannya yakni Departemen Agama," katanya.

Ketua IMAMI DKI-Jakarta HM Ihwanuddin DM mengajak umat Islam untuk menjadikan era reformasi sebagai starting poin bagi perubahan yang lebih baik, dan jangan malah menimbulkan keterasingan dari falsafah negara.

"Nilai-nilai kebangsaan yang dibangun dengan susah payah oleh pendiri bangsa jangan sampai hancur oleh hiruk-pikuknya euforia demokrasi dan kebebasan yang bisa berakibat terjadinya disintegrasi," katanya.(nam)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah