Jumat, 27 Oktober 2017

Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Generasi Muda NU Kota Pekalongan yang tergabung dalam Aswaja Community menggelar refleksi tahunan di halaman Gedung Aswaja jalan Sriwijaya 2, Jumat (24/10) malam. Mereka berkaca atas apa yang sudah diberikan PCNU Pekalongan untuk warganya.

Sekretaris PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom mengatakan, kegiatan yang diadakan secara spontan ini menjadi momentum muhasabah pengurus, aktifis dan generasi muda Nahdlatul Ulama. Menurutnya, NU sebenarnya memberi ruang yang cukup bagi pemuda NU di Kota Pekalongan. Hanya saja kesempatan itu belum digarap secara maksimal.

Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah (Sumber Gambar : Nu Online)
Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah (Sumber Gambar : Nu Online)

Aswaja Community Pekalongan Gelar Malam Muhasabah

Wakil Ketua PCNU H Kasiman Mahmud melihat banyaknya pengurus NU bertitel S2 dan S3 di PCNU Kota Pekalongan. “Namun, semua itu ternyata bukan jaminan program PCNU Kota Pekalongan berjalan baik. Ini perlu menjadi cacatan pengurus untuk menyegarkan komitmen mereka kembali.”

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Ketua Nahdliyin Center Abdul Basir menyambut baik acara muhasahab seperti ini. Forum refleksi ini, menurut Basir, perlu dilakukan lebih rutin. Tujuannya, kita akan semakin tahu berbagai persoalan yang ada dan sebisa mungkin mengantisipasinya dengan baik sesuai bidangnya masing masing.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Cholil, salah seorang peserta muhasabah mengajak generasi muda NU untuk memanfaatkan fasilitas yang disediakan PCNU Kota Pekalongan antara lain Radio Aswaja FM, website NUBatik, lapangan bulutangkis, ruang-ruang rapat, kajian, kaderisasi, fasilitas kegiatan ekonomi simpan pinjam syariah BMT SM NU.

Refleksi ini dimeriahkan dengan pementasan musik marawis kompak asal Ranting IPNU Pringlagu kecamatan Pekalongan Barat. Acara ditutup dengan menerbangkan ratusan lampion karya kader IPNU Kota Pekalongan. (Abdul Muiz/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, AlaNu, Khutbah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel

Ramallah, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengingatkan masyarakat internasional dan seluruh negara di dunia tentang bahaya mengabaikan aksi serius Israel yang tampil sebagai kekuatan pencaplok tanah dan berupaya menyelesaikan masalah status akhir kota Yerusalem secara sepihak.

Dalam pernyataan terbarunya, Perdana Menteri Israel Netanyahu meminta pihak Palestina untuk mengenali apa yang disebutnya "pengakuan status quo", di samping kampanye hasutan Israel terhadap Presiden Palestina Mahmoud Abbas, isi pidatonya dan sikap yang telah dideklarasikannya.

Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenlu Palestina Ingatkan Dunia tentang Bahaya Tindakan Israel

"Ini mencerminkan nafsu buas Israel untuk memperdalam kesenjangan antara pihak Palestina dan Amerika dengan tujuan menghadang tanggung jawab rakyat Palestina atas kegagalan yang terus berlanjut selama proses perdamaian," kata siaran pers kementerian luar negeri tersebut, Kamis (14/12), seperti diwartakan kantor berita Palestina WAFA.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina menganggap Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengabaikan reaksi internasional dan cenderung menunjukkan sikap tak butuh negosiasi dengan pihak Palestina.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

(Baca juga: Pemimpin Muslim Dunia Serukan Akui Yerusalem Timur Ibu Kota Palestina)

Rabu kemarin di Istanbul, Turki, sebuah konferensi tingkat tinggi luar biasa digelar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang merespon krisis di Palestina. Para pemimpin Muslim yang datang dari 50 negara lebih member dukungan penuh untuk Palestina.

Mereka mengecam Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendeklarasikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Para pemimpin itu bahkan menyerukan kepada dunia untuk merespon kondisi ini dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Nusantara PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi 212

Oleh Fathoni Ahmad

Tidak ada yang mengetahui persis Presiden RI Joko Widodo akan hadir di tengah ratusan ribu massa aksi damai 2 Desember di Monas dan sekitarnya. Meskipun pada akhirnya, Jokowi sendiri yang memutuskan sangat perlu hadir dan shalat Jumat bersama mereka di detik-detik terkahir menjelang kumandang adzan.

Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi 212 (Sumber Gambar : Nu Online)
Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi 212 (Sumber Gambar : Nu Online)

Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi 212

Di antara alasan Jokowi yaitu akankah menembus hujan deras untuk bergabung dengan mereka. Meskipun pertanyaan ini begitu menggelitik bagi dirinya. Itulah Jokowi, sebuah gorong-gorong saja mampu ditembusnya apalagi sekadar hujan. Hal itu harus dilakukannya, sebab massa yang telah rapi dan tertib sudah tentu menunggu dirinya.

Bagi Mantan Wali Kota Solo ini, tidak menemui pendemo dalam aksi Bela Islam II pada 4 November lalu, bukan berarti ia tidak mau berinteraksi dengan rakyatnya, tetapi tentu hal ini hanya persoalan waktu. Terbukti pada Aksi Bela Islam III pada 2 Desember, ia bersama para menteri dan Jenderal menembus kepungan hujan dan merangsek ke dalam ratusan ribu kermununan massa yang telah memadati Monas dan jalan-jalan di sekitarnya.

Data kepolisian menyebutkan, Aksi 212 ini mencapai 200.000 orang yang datang dari berbagai daerah. Meskipun menurut taksiran penulis, massa yang kompak berkumpul dengan mengenakan dress code putih-putih itu bisa mencapai 450.000 orang. Bahkan ada yang bilang jutaan. Kemungkinan data tersebut jika digabung dengan mereka yang juga mengadakan aksi serupa di berbagai daerah di Indonesia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun demikian, penulis tidak ingin membahas data, melainkan sebuah hujan kerap yang menyapa massa aksi 212 di Monas. Ada yang menyebut bahwa hujan yang turun diawali awan gelap atau mendung pekat itu akan mengganggu massa yang dari awal khidmat mengikuti aksi.

Namun penulis melihat, justru dengan turunnya hujan akan memberikan nuansa lain. Apa itu? Mari sejenak mengingat materi pelajaran kimia di sekolah. Meskipun mengandung unsur asam, air hujan juga membawa partikel yang dapat memunculkan sensasi damai dan sejuk di tubuh manusia sehingga rasa senang dan gembira akan mucul. Tak heran jika anak-anak kecil serasa senang bermain di tengah guyuran hujan.

Sebagian orang juga memaknai turunnya hujan sebagai berkah dari Yang Maha Kuasa. Hal ini karena hujan mampu menyuburkan yang kering dan menumbuhkan yang sedang berkembang. Hujan juga bisa mendatangkan musibah jika intensitasnya berlebihan sehingga dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan lain-lain. Lagi-lagi, hal ini juga bisa dilihat dari sudut pandang berkah karena manusia diajarkan untuk merawat alam.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bagaimana konteksnya dengan aksi 212? Mudah sekali membacanya. Jika manusia berkumpul di satu tempat apalagi dalam jumlah yang sangat banyak, partikel yang ada di tengahnya hanyalah unsur panas karena pada dasarnya manusia adalah makhluk berdarah panas. Hal itu ditambah dengan berbagai tuntutan aksi yang seketika dapat memunculkan suasana lebih panas lagi sehingga bisa meletupkan keributan.

Hujan kerap yang cukup deras mengguyur massa aksi 212 tak terpungkiri adalah berkah dari Allah SWT. Ia membuat ratusan ribu massa yang berkepala panas menjadi dingin, dada yang membara menjadi tenang, otot-otot yang kencang menjadi kendor, dan tulang-tulang kaku menjadi luwes kembali sehingga aksi yang tadinya damai menjadi super damai.

Petunjuk hujan inilah yang tadinya dinilai Jokowi sebagai rintangan untuk bergabung dengan massa, menjadi berkah yang harus ditembus sebagai energi positif untuk menjawab pandangan-pandangan nyinyir yang ditujukan kepadanya yang dinilai tidak berani mendatangi para pendemo ketika aksi 4 November lalu. Lebih dari itu, persatuan dan kesatuan dalam rajutan merah putih dan dekapan NKRI bisa tetap menjadi milik kita bersama selamanya.

Pesan hujan yang diturunkan oleh Allah dalam aksi 212 juga harus menjadi renungan bersama, betapa kepala dingin, kesabaran, dan sikap tidak memaksakan kehendak harus dikedepankan. Proses hukum tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang senantiasa menjadi tuntutan aksi harus dipercayakan penuh pada ranah hukum. Karena hal itulah yang menjadi kesepakatan bersama di negara hukum seperti Indonesia yang sama-sama kita cintai ini.

Jika hukum sudah berjalan, serahkanlah pada prosesnya, toh masyarakat yang menuntut bisa mengawalnya diberbagai tahapan serta mengawasinya sebagai bagian dari transparansi. Upaya ini juga bagian dari perwujudan supremasi hukum itu sendiri. Berbeda jika tuntutan tersebut disertai dengan pemaksaan kehendak, yang ada hanyalah kekacauan proses yang jelas tidak kita inginkan sebagai warga yang taat pada konstitusi.

Para pendiri? bangsa (founding fathers) ini telah bekerja keras merancang pondasi dan dasar negara sebagai konsensus atau kesepakatan bersama dalam membangun bangsa yang beradab. Mereka bukanlah para pemimpin amatir, tetapi mereka adalah pemikir dan pekerja keras yang secara ikhlas mengusir penjajah dan mendirikan negara ini demi kelanjutan generasi yang lebih baik.?

Kita sebagai pewaris para founding fathers harus memperkuat jiwa dan mental bahwa bangsa dan negara ini mesti dijaga kebersamaannya. Problem politik, agama, budaya, dan entitas-entitas lain jangan sampai membuat bangsa yang telah kuat karena kesepakatan bersama ini terpecah belah.?

Kerugian jiwa dan raga yang ditimbulkan oleh berbagai kepentingan sesaat, apalagi begitu gencar mengatasnamakan agama hanya akan membuat Indonesia seperti negara-negara gagal (failed states) di berbagai kawasan di Timur Tengah. Lagi-lagi, hujan yang turun tepat pada aksi 212 di Monas Jakarta cukup memberikan pelajaran bahwa bangsa ini harus terus dijaga kesejukannya. Semoga!

Penulis adalah Pengajar di STAINU Jakarta, Anggota Kaukus Penulis Aliansi Kebangsaan.

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KBRI Damaskus: Kirim TKW ke Suriah Langgar Perikemanusiaan

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kedutaan Besar Damaskus terus melakukan repatriasi warga negara Indonesia (WNI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Tanah Air. Duta Besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto, menegaskan bahwa pemulangan atau repatriasi ini merupakan program yang telah berlangsung sejak tahun 2011 karena situasi keamanan di Suriah yang masih sangat mengkhawatirkan dan tidak mungkin kontrak kerjanya diperpanjang lagi.

“Karena kebijakan pemerintah RI untuk menghentikan secara permanen pengiriman tenaga kerja untuk sektor perorangan ke seluruh negara di Timur Tengah. Oleh sebab itu bagi oknum yang terus-menerus mengirimkan tenaga kerja wanita Indonesia ke Timur Tengah, khususnya ke Suriah harus ditindak tegas, karena terang-terangan melanggar undang-undang dan perikemanusiaan,” katanya dalam siaran pers, Senin (8/8).

KBRI Damaskus: Kirim TKW ke Suriah Langgar Perikemanusiaan (Sumber Gambar : Nu Online)
KBRI Damaskus: Kirim TKW ke Suriah Langgar Perikemanusiaan (Sumber Gambar : Nu Online)

KBRI Damaskus: Kirim TKW ke Suriah Langgar Perikemanusiaan

Sementara itu, PF Protkons I, Makhya Suminar mengatakan, Pemerintah telah menutup pengiriman TKI ke Timur Tengah, apalagi ke Suriah yang tengah dilanda konflik. Oleh karena itu, para TKI yang akan pulang diingatkan agar tidak mudah terkena bujuk rayu agen atau sponsor yang menjanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi untuk dikirim ke Timur Tengah. Karena pada akhirnya janji manis tersebut hanya akan berakhir pada permasalahan yang berkepanjangan di shelter KBRI Damaskus.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin kemarin KBRI Damaskus kembali melakukan repatriasi gelombang ke-277 kepada 25 orang WNI/TKI ke Indonesia secara langsung via Bandara Damascus International Airport. Para TKI yang direpatriasi tersebut sebagian besar berasal dari Jawa Barat, sisanya berasal dari Jateng, Jatim, dan NTB yang berhasil dipulangkan setelah segala permasalahan dan hak-haknya dengan majikan diselesaikan. Repatriasi kali ini didampingi oleh staf KBRI Damaskus, Henri Toga Sinaga.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berikut daftar nama repatrian:

1. Adelah bt Yakub Sarin, Tangerang;

2. Asirah binti Muksin, Benten;

3. Darminih bt Casban Asmir, Karawang;

4. Enday bt Tarwan Kasan, Karawang;

5. Erna Harja, Sukabumi;

6. Eyeh Bt Tarmidi Marhani, Sukabumi;

7. Ika Mulyati Apud, Cianjur;

8. Iswati bt Usman Abidin, Dompu NTB;

9. Julekha bt Rohadi Kasnadi, Brebes Jateng;

10. Junenah bt Jupri Jahara, Serang;

11. Kasminah binti Sarkim, Tangerang;

12. Komariah bt Mamun Suganda, Karawang;

13. Lilik Tajudin, Majalengka;

14. Lusi Ariyani bt Slamet Eriyanto, Jakarta;

15. Megawati bt Sumardi Hamzah, Dompu NTB

16. Muliati bt Munir Kamal, Lombok Tengah NTB;

17. Nurhayati bt Pua ahmad Ikhsan, Ende NTB;

18. Ropiah bt Amin Kandi, Purwakarta;

19. Sema bt Kusan Sunip, Sumbawa NTB;

20. Sriwahyuni bt Jumantre Misbah, Lombok Timur NTB

21. Sugiatmi bt Sarijan karya, Probolinggo, Jawa Timur;

22. Sulimah binti Madsahri Cilacap;

23. Sunaya Mukasan, Indramayu;

24. Susilawati bt Kaswan Mustopa, Karawang;

25. Tafriyah bt Abdullah Dulsamad, Indramayu.

Dengan pemulangan sebanyak 25 WNI/TKI ini, maka sampai dengan 8 Agustus 2016 masih terdapat 27 WNI/TKI di shelter KBRI Damaskus tengah diperjuangkan hak-haknya dan jumlah yang ditampung di shelter masih terus bertambah setiap harinya. Sejak tahun 2012 silam, KBRI Damaskus telah merepatriasi 12.455 WNI dari Suriah dalam 277 gelombang. Sepanjang tahun 2016 ini, KBRI Damaskus telah merepatriasi sebanyak 204 WNI/TKI dari Suriah yang terbagi dalam 7 gelombang. Sebanyak 59 dari 204 WNI/TKI tersebut diduga kuat merupakan korban perdagangan orang. (Red: Mahbib)Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Pesantren, Daerah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Tiga Penyakit Perusak Rumah Tangga

Brebes, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengarungi mahligai rumah tangga, tentu tak luput dari gelombang dan juga dalam perjalanannya tidak sedikit menemui onak dan duri. Sehingga di tengah perjalanan, bahtera itu kadang kandas dan berakhir di meja perceraian. Tentu, hal hal tersebut tidak kita inginkan, untuk itu perlu mewaspadai adanya penyakit nikah.

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Tiga Penyakit Perusak Rumah Tangga (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Tiga Penyakit Perusak Rumah Tangga (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Tiga Penyakit Perusak Rumah Tangga

Atas dasar itu Rais Syuriyah PBNU KH Subhan Makmun mengingatkan, ada tiga penyakit nikah yang bisa memporakporandakan kehidupan rumah tangga. Sebagaimana dikatakannya saat mengisi forum bimbingan mental bagi PNS Kabupaten Brebes di Pendopo Bupati, Jumat (27/1).

Penyakit itu tumbuh, katanya, pertama, ketika suami mencari nafkah yang tidak halal. Hasil yang tidak halal bisa mengakibatkan keluarga menjadi tidak tentram. Termasuk keturunannya juga tidak akan berhasil, sulit mencapai kesuksesan. “Sepahit apa pun, kita harus mencari nafkah dengan hasil yang halal,” ajaknya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bekerjalah dengan sekuat tenaga agar diperoleh hasil yang maksimal dan halal. “Kalau cuma bertopang dagu, bermalas-malasan maka ‘yang siang nanti makan bubur lauknya urab’, suami nganggur, istrinya lari ke Arab,” ucap Kiai disambut tertawa hadirin.

Penyakit kedua, kurang menghibur istri dan tidak menghargai istri. Seorang istri, tidak bisa dipandang sebelah mata meskipun ketika dinikahi suami mengetahui berbagai kelemahan yang dimilikinya. Walaupun istri tidak bisa masak seperti warung sebelah, katanya, tetap harus kita puji bahwa masakan istrilah yang paling enak sedunia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ketika Nabi menghadapi Aisyah tidak menyediakan lauk dan Aisyah berkata hanya ada cuka, maka Nabi berucap bahwa sebaik-baik lauk adalah cuka,” ujar Kiai Subhan menceritakan sebuah kisah.

Penyakit ketiga, lanjutnya, suami-istri meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya. Bila di dalam rumah tangga Muslim tidak mendirikan shalat lima waktu, maka keresahan batin akan terus bergolak. Akibatnya, rumah tangga menjadi goyah, perkawinan tidak bermakna.

Kewajiban lainnya yang perlu diperhatikan, yakni dengan lebih banyak bersedekah dan ngaji. Dengan shalat, sedekah, dan ngaji maka penyakit nikah tidak akan menempel.

Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes ini mengajak kepada para lajang untuk segera menikah dengan memperhatikan penyakit nikah. Jangan takut tidak mendapatkan rezeki, jangan takut dengan kenikmatan yang abadi, berupa istiqamah dalam memegang tali Allah SWT.

“Sejarah membuktikan, tidak ada bujang sugih (kaya). Wujudkanlah rumahku adalah surgaku, dengan membina keluarga yang sakinah mawadah warahmah,” pungkasnya.

Plt Bupati Brebes Budi Wibowo mengungkapkan, berdasarkan data dari Pengadilan Agama Brebes terjadi kasus perceraian selama tahun 2015 sebanyak  5.600. Tahun 2016 meningkat menjadi 6600, dan Januari 2017 ini ada 570 kasus perceraian di Brebes. “Mayoritas, dipicu karena persoalan dunia terbalik, yakni banyak warga Brebes yang menjadi TKI/TKW,” tuturnya. (Wasdiun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 26 Oktober 2017

Dimakamkan di Kajen, Kiai Nafi’ Dapat “Kapling” Istimewa

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah muncul keputusan dibawa pulang dari Turki ke Indonesia pada Selasa, 21 Februari 2017, jenazah KH A Nafi’ Abdillah bakal mendapat “kapling” peristirahatan terakhir istimewa. Yakni di dekat pusara Almaghfurlahuma KH Abdullah Salam dan Nyai Hj Aisyah.

Informasi tentang lokasi makam sebelumnya disampaikan Mujibur Rachman Ma’mun, keponakan almarhum. “Insya Allah, jenazah beliau akan sampai di Kajen pada Selasa malam Rabu, jam 21.00 atau 22.00. Dan langsung dimakamkan di tempat beliau duduk ini, wonten ngandape Mbah Kakung,” tulis Gus Mujib pada foto Kiai Nafi’ yang ia unggah di Facebook, Ahad (19/2) malam.

Dimakamkan di Kajen, Kiai Nafi’ Dapat “Kapling” Istimewa (Sumber Gambar : Nu Online)
Dimakamkan di Kajen, Kiai Nafi’ Dapat “Kapling” Istimewa (Sumber Gambar : Nu Online)

Dimakamkan di Kajen, Kiai Nafi’ Dapat “Kapling” Istimewa

Dikonfirmasi terpisah, Ahmad Nadhif Abdul Mudjib, salah satu putra menantu almaghfurlah Kiai Nafi’, membenarkan hal tersebut. Gus Nadhif mengkonfirmasi hal tersebut di sela perhelatan tahlil malam pertama di kediaman almarhum.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Njih (betul). Posisi Abah agak ke arah selatan bersandingan dengan Mbah Nyai Aisyah, istri Mbah Dullah,” ujar Gus Nadhif saat dihubungi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahad (19/2), melalui telepon pintar.

Almarhum Kiai Nafi’, lanjut dia, meninggalkan satu orang istri, Hj Mahmudah, beserta delapan anak, dua putri dan enam putra. Berturut-turut: Junnatun Muhassonah, Ni’ma Diana, Muhammad Abbad, Nur Dihyah, Muhammad Alauddin Luthfi, Wasi’ Hilmy, Muhammad Athoillah, dan Halim Shidqi.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Gus Nadhif, Kiai Nafi’ hingga akhir hayatnya masih aktif mengasuh Pesantren Mathali’ul Huda Polgarut Selatan (PUSAT) untuk santri putra dan Ponpes Al-Husna untuk putri. Selain itu, almarhum juga aktif mengajar di Madrasah Mathali’ul Falah Kajen dan mengaji di Ahad pagi untuk ribuan jamaah dari berbagai daerah.

Malam pertama sepeninggal almarhum, di kediamannya di kompleks Pesantren Al-Husna digelar pembacaan tahlil yang diikuti ratusan santri dan ribuan jamaah dari sekitar Kajen. “Malam ini, kami tahlil pertama di ndalem beliau yang sederhana,” ujarnya.

Sebelumnya, Kiai Nafi’ dinyatakan meninggal dunia akibat sakit jantung setelah kelelahan usai melaksanakan umroh dilanjutkan lawatan ke Uzbekistan dan Turki. Rombongan mendarat di bandara internasional Istanbul, Jumat (17/2) sore waktu setempat.

Turut serta dalam rombongan tersebut sejumlah keluarga inti almarhum, antara lain Hj Mahmudah (istri), Gus Rozaq (putra menantu), Hj Ishmah (adik), dan sang adik ipar, KH Ulinnuha Arwani Kudus. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Aswaja, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Beda Pilihan Politik Jangan Rusak Persatuan NU

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Warga NU diminta untuk tetap menjaga kekompakan dan persatuan meskipun saling berbeda soal pandangan politik. KH Abdul Ghofur Maimun (Gus Ghofur) mengatakan hal ini di hadapan pengurus Majelis Wakil Cabang NU Sedan, Rembang, Jawa Tengah, Senin (9/9).

Beda Pilihan Politik Jangan Rusak Persatuan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Beda Pilihan Politik Jangan Rusak Persatuan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Beda Pilihan Politik Jangan Rusak Persatuan NU

Gus Ghofur menyampaikan, sebagian masyarakat dengan mudah terprovokasi oleh keadaan yang ditimbulkan situasi politik menjelang pemilihan umum. Nahdliyin diimbau mengendalikan diri dari sikap yang merusak keharmonisan antarsesama.

“Sebagai warga yang menjujung tinggi ajaran Ahlussunnah wal jama’ah, kita harus bisa menentukan sikap tenggang rasa dan saling menghormati,” ucapnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Putra Mustasyar PBNU KH Maimun Zubair ini mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang belum paham tentang arti perbedaan dalam hal menentukan pilihan. Maka, ia mengajak masyarakat bisa keluar dari kondisi semacam ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, ketua MWCNU Sedan Muhktar mengatakan, pihaknya sengaja menggelar dialog bersama Gus Ghofur untuk memperluas kesadaran warga NU dalam menghadapi pemilihan legislatif 2014 mendatang.

Muhtar berharap perbedaan tidak menjadikan Warga NU terpecah belah dan tercerai berarai hanya demi memenuhi ambisi. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah