Minggu, 29 Mei 2011

Orang NU Harus Kaya!

Pekalongan, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam Al-Quran disebutkan “Berjunglah kamu di jalan Allah dengan hartamu dan dirimu” (At-Taubah: 41). Dalam ayat ini, Allah langsung menyebut harta dalam berjuang.

Menurut Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) KH Mansur Syerozi, ayat ini adalah konstruksi bahwa orang Islam itu seharusnya kaya. Kalau tidak kaya, akan susah berjuang.

Orang NU Harus Kaya! (Sumber Gambar : Nu Online)
Orang NU Harus Kaya! (Sumber Gambar : Nu Online)

Orang NU Harus Kaya!

“Duit disebut nomor pertama, baru kemudian berjuang dengan diri sendiri,” katanya pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) koordinasi dan konsolidasi para imam, khotib, dan DKM, digelar PC LTMNU Pekalongan, di gedung NU Pekalongan pada Ahad, (31/3).

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada ayat lain disebutkan, “Dirikan shalat, dan tunaikan zakat.” Begitu Allah menyuruh shalat, langsung menyuruh zakat. “Tetapi kenapa kebanyakan orang Islam dan khususnya orang NU miskin-miskin?” tanyanya di hadapan 300 orang peserta.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Mansur menjawab sendiri, karena orang Islam kurang benar kelakuannya. Kepada Allah percaya. Tapi tidak percaya janji-janji-Nya. Dalam Al-Quran dijanjikan jika bersedekah akan dilipatgandakan hartanya. Tapi betapa susahnya memercayai ayat itu.

Ia kemudian mengisahkan Nabi Muhammad. Menurutnya, seperti dikatakan sejarah, Nabi adalah pedagang. “Karena itulah Nabi Muhammad itu kaya, tapi hidup sederhana,” ujarnya.

Jika dihitung, Nabi berdagang sejak usia 13. Kemudian diangkat jadi rasul usia 40 tahun. Berarti ia berdagang selama 27 tahun. Sementara menjadi rasul selama 23 tahun. Lebih lama jadi pedagang daripada jadi rasul. “Jadi, supaya kaya, salah satu caranya berdagang.”

 

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji

Rembang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengajak kepada calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini untuk menjaga sikap dan perilaku selama berada di Tanah Suci. Hal itu disampikan Gus Yahya pada pengajian di aula Pondok Pesantren Raudlatut Tholibien Leteh Rembang, Jawa Tengah.

Menurut Gus Yahya, musim haji merupakan memontum para kekasih Allah untuk berkumpul. Tentunya saat itu banyak wali Allah berkumpul di Tanah Suci, untuk bersama-sama beribadah menunaikan rukun Islam yang kelima.

Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Yahya: Banyak Wali Allah di Tanah Suci, Jaga Sikap Saat Haji

"Dalam hal ini tentu kita harus menjaga sikap, karena kita tidak tau mana wali Allah dan mana yang bukan, karena yang tau itu wali, hanya sesama wali,” jelasnya

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Yahya juga sempat menceritakan sejumlah pengalaman dalam mendampingi jamaah haji. Menurutnya, semua itu di luar nalar manusia.

"Jadi saya pernah punya pengalaman mendampingi jamaah, di mana seluruh jamaah terpisah satu sama lain. Saya pun bingung, bagaimana cara mengumpulkan orang satu bus. Lalu saya berdoa memohon kepada Allah, dengan harapan ada wali yang lewat mengamini doa saya,” kata Gus Yahya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jika mengalami kondisi apa pun, katanya, saat untuk berserah diri kepada Allah, jangan lupa berdoa, dengan harapan ada kekasih Allah yang ikut mengamini doa. (Ahmad Asmui/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 25 Mei 2011

Ribuan Pelajar Padati Masjid Agung Ar-Raudlah

Probolinggo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan pelajar tingkat SLTA se-Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Sabtu (6/4) memadati Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan. Bukan untuk melakukan unjuk rasa, mereka mengikuti istighotsah dan do’a bersama menjelang Ujian Nasional (UN) 2013.

Acara istighotsah dan do’a bersama yang diprakarsai oleh Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kraksaan itu disambut antusias oleh pelajar tingkat SLTA yang ada di wilayah Kecamatan Kraksaan. 

Ribuan Pelajar Padati Masjid Agung Ar-Raudlah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Pelajar Padati Masjid Agung Ar-Raudlah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Pelajar Padati Masjid Agung Ar-Raudlah

Hal itu terlihat dari banyaknya pelajar yang mengikuti acara do’a dan zikir tersebut. Selain pelajar, para orang tua dan guru juga tampak hadir mendampingi putra-putrinya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PC GP Ansor Kraksaan Nuriz Zamzami menuturkan kegiatan itu dilakukan dalam upaya memberikan semangat kepada pelajar, terutama yang sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional. 

“Istighotsah ini sangat penting dilakukan untuk memberikan motivasi dan sebagai ikhtiar batin siswa dalam menghadapi UN,” jelasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut Gus Nuriz menjelaskan terkait dengan digelarnya dzikir dan do’a bersama tersebut tidak lain karena Ansor memiliki tanggung jawab terhadap pelajar sebagai generasi penerus bangsa yang dituangkan dengan memberikan wadah pendidikan penguatan iman.  

“Selain usaha belajar yang telah dilakukan oleh pelajar dalam menghadapi Ujian Nasional wajib diimbangi dengan do’a dan keyakinan,” tuturnya.

Menariknya, dalam  majelis dzikir dan do’a bersama ribuan pelajar yang dimulai sekitar pukul 09.15 itu dipandu langsung oleh Gus Ali Mustofa selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum Kacuk Malang.

Mengawali acara tersebut, Gus Ali Mustofa sedikit memberikan gambaran agar semua peserta para pelajar mengingat semua apa yang telah dilakukan. Terlebih perbuatan terhadap para orang tua, guru dan di lingkungan masyarakat.  Bercerita terkait dengan jasa dan perjuangan yang telah dilakukan oleh orang tua terhadap putra-putrinya.

Begitu dzikir dimulai, sontak para pelajar langsung tertunduk. Tidak hanya itu, tampak para peserta terlihat banyak yang meneteskan air mata dan tersedu-sedu menangis. Bukan hanya pelajar yang terlihat menangis histeris, para orang tua dan guru yang mendampingi tak kalah harunya, juga menangis. 

Gus Ali Mustofa berharap dengan dilangsungkannya do’a dan dzikir bersama itu, nantinya ke depan pelajar selaku generasi penerus akan menjadi generasi yang lebih baik dalam segala hal. Selain, dalam bidang pelajaran hal yang tak kalah pentingnya, pelajar memiliki akhlakul karimah yang lebih baik, perilaku yang lebih baik, baik terhadap sesama pelajar, dengan orang tua, dengan para guru, serta di lingkungan masyarakat. 

“Hal yang terpenting adalah memberikan pembekalan terhadap pelajar dengan iman dan taqwa, sehingga mencetak generasi muda yang berahlakul karimah,” ujar Gus Ali. 

Lebih lanjut, pengasuh Pesantren Nurul Ulum Kacuk Malang ini berharap kepada para pelajar yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional agar menumbuhkan rasa keyakinan pada diri sendiri bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini semata-mata berkat Allah SWT. Sehingga, mengajak kepada pelajar agar selain berupaya dengan melalui usaha belajar yang rajin dan penuh semangat. Pelajar hendaknya, selalu berdo’a dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.  

“Tumbuhkan rasa yakin bahwa kalian mampu mengerjakan soal-soal ujian nanti,” tegasnya. 

Bukan hanya kepada siswa, kepada para orang tua Gus Ali Mustofa berharap agar para orang tua semakin sadar akan amanat Allah SWT, kewajiban sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan kepada putra-putrinya dan memberikan bekal iman dan taqwa. 

“Bimbing dan terus bekali putra-putri dengan ilmu pendidikan umum. Dan bekalilah pendidikan agama Islam sebagai pembentukan insan yang berakhlakul karimah,” tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo H. Tutug Edy Utomo menyambut baik dengan digelarnya do’a dan dzikir bersama pelajar yang diprakarsai oleh PC GP Ansor Kraksaan tersebut. Pasalnya, kegiatan tersebut dapat memberikan bekal ketenangan jiwa dan hati bagi pelajar yang sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional. 

Tutug berharap kepada pelajar agar terus berusaha meningkatkan jam belajar, selain dengan memperbanyak latihan-latihan soal pelajaran. Dan hal yang tak kalah pentinya, pelajar hendaknya terus mendekatkan diri kepada Allah SWT, meminta, berdo’a agar di beri kemudahan, kesuksesan didalam mengerjakan soal-soal Ujian Nasional nanti. Sehingga, dapat lulus 100% dengan nilai yang baik. 

“Semoga Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran sekarang hasilnya baik,” harapnya.

Redaktur     : Mukafi Niam

Kontributor : Syamsul Akbar

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Amalan, News PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 02 Mei 2011

Abuya Muhtadi Banten: HTI Haram Hukumnya

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rois Am Majelis Muzakaroh Muhtadi Cidahu Banten (M3CB) Abuya Muhtadi Dimyathi menyatakan, keinginan dan upaya kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara merupakan salah satu bentuk pemberontakan.

Pernyataan disampaikan secara tertulis dalam satu surat pernyataan tertanggal 21 Agustus 2013. Surat pernyataan disampaikan langsung oleh beberapa murid Abuya Muhtadi ke kantor redaksi PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (3/8) kemarin. Sebelumnya surat pernyataan itu juga sudah dikirimkan ke PBNU.

Abuya Muhtadi Banten: HTI Haram Hukumnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Abuya Muhtadi Banten: HTI Haram Hukumnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Abuya Muhtadi Banten: HTI Haram Hukumnya

Abuya Muhtadi menyatakan, HTI adalah ormas Islam dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan ingin menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara.

“Perbuatan tersebut salah satu macam dari pemberontakan, padahal memberontak negara itu dosa besar, maka dari itu HTI harom hukumnya dalam berbagai keadaan” demikian dalam pernyataan tersebut.

Abuya Muhtadi adalah seorang ulama kharismatik di Pandeglang dan mempunyai banyak murid di wilayah Banten. Terkait surat pernyataan ini, menurut beberapa muridnya, Abuya gerah dengan gerakan kelompok HTI di wilayah Banten. Selain itu, informasi yang diterima PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah, putra tokoh besar Abuya Dimyathi ini merasa dirugikan oleh HTI karena namanya sering dicatut dalam berbagai aktifitas mereka. (A. Khoirul Anam)

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah