Kamis, 25 April 2013

Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Pemerintah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama pada Idul Fitri 2004 menjadi sembilan hari, karena hari besar Islam itu jatuh pada tanggal 14 dan 15 November 2004, atau hari Minggu dan Senin.

Dalam kondisi demikian pemerintah memundurkan hari libur menjadi 15 dan 16 November atau Senin dan Selasa, ditambah cuti bersama selama tiga yakni 17-19 November 2004 (Rabu, Kamis dan Jumat) dan ditambah libur Sabtu dan Minggu dan Sabtu dan Minggu sebelumnya, menjadikan libur Idul Fitri 2004 menjadi sembilan hari.

Menko Kesra Jusuf Kalla mengatakan di Jakarta, Kamis, seusai menyaksikan menandatanganan surat keputusan bersama Menag, Menakertrans, dan Menpan tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Selama 2004 di Jakarta.

Dikatakan bahwa libur sembilan hari itu sebenarnya efektif lima hari, yakni dua hari libur resmi, tiga hari cuti bersama, dan empat hari libur Sabtu Minggu yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta swasta di seluruh Indonesia.

Sedangkan libur hari besar di luar hari Sabtu dan Minggu untuk tahun 2004, jumlahnya tetap 14 hari kerja dengan catatan hari libur yang jatuh pada Minggu, Selasa, Rabu, dan Kamis dipindahkan ke hari Senin, sehingga tidak mengurangi jumlah hari libur nasional yang sudah ada. Contohnya, tahun baru hijriah yang jatuh pada tanggal 22 Februari (Minggu) dipindah menjadi Senin (23/2).  

Menurut Menko Kesra, tujuan pemindahan hari libur itu agar masyarakat memiliki libur akhir pekan lebih panjang dan memberi kesempatan bersilaturahmi dengan keluarga. 

Selain itu untuk mengefisienkan agar tidak banyak karyawan yang membolos karena adanya hari kerja yang terjepit pada hari libur. Begitui pula untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik.

Sementara Menpan Feisal Tamin, meminta instansi pemerintah untuk menindak atau menjatuhkan sanksi bagi karyawan yang masih membolos. Ia mengatakan bahwa dipercepatnya pengumuman hari libur tersebut untuk memudahkan para penerbit kalender  memberi tanda khusus pada hari-hari libur yang dipindahkan, sehingga tidak membingungkan masyarakat.

Pihak swasta tidak mempermasalahkan pemindahan hari libur itu karena sudah dilaksanakan sejak lama.(ant/mkf)


 

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Lomba, Ubudiyah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari (Sumber Gambar : Nu Online)
Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari (Sumber Gambar : Nu Online)

Libur Idul Fitri 2004 Menjadi Sembilan Hari

Rabu, 24 April 2013

Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pihak yang antara lain sangat membutuhkan perhatian adalah para dhu’afa dan yatim piatu. Memberikan santunan kepada mereka bisa membuat bahagia apalagi saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri.

"Karenanya kami sengaja mengunjungi sejumlah panti asuhan dan memberikan santunan serta berbuka puasa bersama mereka," kata Direktur Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng Khoirur Rozaq saat berada di Pantia Asuhan Hasyimiyah Diwek Jombang, Rabu (29/6) petang.

Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kunjungi Pantia Asuhan, Pesantren Tebuireng Turunkan Bantuan

Ia menyampaikan bahwa beberapa waktu sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di sejumlah panti asuhan di sekitar kota santri tersebut. "Untuk memberikan motivasi dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang memang layak mendapat perhatian," katanya.

Dosen di Universitas Hasyim Asyari (Unhasy) ini mengatakan, di samping bantuan dari LSPT di panti asuhan tersebut juga diserahkan uang tunai yang merupakan zakat dari Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Panti Asuhan Hasyimiyah Ustadz Syamsul Qomar mengatakan, seluruh biaya hidup dan sekolah ditanggung oleh panti. "Bahkan hingga kini sudah ada tiga mahasiswi yang ada di sini dan seluruh kebutuhannya kami sediakan," katanya.

Usia puluhan penghuni baik putra dan putri di panti ini beragam. Dari mulai mereka yang menempuh pendidikan di tingkat dasar, menengah pertama serta atas.

"Untuk yang kuliah masih putri," ungkapnya. Hal tersebut juga lantaran para penghuni panti putra biasanya keluar setelah selesai menempuh pendidikan formal tingkat atas dan enggan untuk kuliah, lanjutnya.

"Kami sangat berterima kasih atas perhatian LSPT dan Pengasuh Tebuireng karena bantuan yang diberikan sangat dibutuhkan para yatim piatu yang ada di sini," ungkapnya.

Sebelum buka puasa bersama, kegiatan diselingi dengan perkenalan baik dari pengurus LSPT dan juga penghuni panti asuhan setempat.

Saat adzan magrib berkumandang, seluruh hadirin menikmati takjil berupa buah kurma dan air putih. Kegiatan dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah dan dipungkasi buka puasa bersama di teras mushala panti. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 13 April 2013

Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah

Blitar, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Ranting NU Gogodeso Kabupaten Blitar bersama aparat desa dan Himpunan Petani Nusantara Jawa Timur menggelar istighotsah untuk tolak bala di jalan lahan sawah desa, Sabtu (8/7) pagi. Mereka berdoa bersama untuk mengatasi serangan hama.

Pertemuan ini merupakan wujud empati atas kegagalan panen warga tani karena serangan hama, utamanya wereng dan tikus.

Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tolak Bala Gagal Panen, Warga NU Blitar Gelar Istighotsah

"Kami ikut prihatin pada warga petani. Karena itulah, kami mengajak warga petani bersama-sama istighotsah, munajat kepada Allah SWT agar dihindarkan dari bala gagal panen," kata Ketua Pengurus Ranting NU Gogodeso Kiai Sulkan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir pada acara istighotsah ini Ketum HPN Hermanu Triwidodo, Ketua LPNU Blitar H Shohib, Kadis Pertanian Blitar Eko, dan warga petani. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Santri PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah