Program tahunan ini diinisiasi Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag. Menurut Tarif, salah seorang peneliti Puslitbang Penda, pengembangan karya tulis ilmiah santri sudah dilaksanakan sejak tahun 2008. "Memang pernah terputus, namun itu tidak mengurangi semangat kami untuk tetap melaksanakan program tersebut," ujarnya.
| Ini Karya Ilmiah 10 Santri yang Lolos LKTIS Kemenag 2015 (Sumber Gambar : Nu Online) |
Ini Karya Ilmiah 10 Santri yang Lolos LKTIS Kemenag 2015
Sementara itu, Kepala Puslitbang Penda, HM Hamdar Arraiyyah berpesan, khusus kepada para santri agar terus belajar menulis baik dari segi kebenaran isi dan logika kalimatnya. "Sebab, jika ada pernyataan yang salah lalu dipoles sedikit saja kalimat yang salah bisa jadi benar," ujarnya.PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Terkait rencana Kepala Bidang Litbang Nonformal-Informal Muhamad Murtadho yang akan menerbitkan karya para santri tersebut menjadi buku atau bunga rampai pesantren, Hamdar mengaku sangat senang. "Saya termasuk orang yang gembira jika naskah karya santri ini benar-benar dibukukan," tandasnya.PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Sepuluh santri penelitiBerikut ini sepuluh santri berikut karya risetnya yang dipilih oleh para peneliti Puslitbang Penda. Pertama, Muhamad Risqil Azizi (Mahad Aly Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur). Judul risetnya: "Nuansa Toleransi dalam Fiqih Kaum Santri: Kajian atas Pandangan Pesantren tentang Relasi Muslim dan Nonmuslim”. Kedua, Ardi Putra (PP Lingkar Studi Al-Quran Ar-Rahmah Yogyakarta): "Implementasi Pendidikan Karakter Toleransi di PP LSQ Yogyakarta."
Ketiga, Asror Basuki (Mahad Aly Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur): "Penanaman Karakter Moderat di Pesantren: Studi Kasus Pembelajaran Pesantren di Mahad Sukorejo Situbondo". Keempat, Laili Nur Azizah (PP Nawesea Yogyakarta). "Pendidikan Karakter Kemandirian Finansial berlandaskan Prophetic Intelligence: Studi Kewirausahaan di PP Raudlatul Muttaqien Kalasan Sleman”.
Kelima, tiga serangkai terdiri atas Syihabuddin Alwy, Ahmad Mushonnif Alfi, dan M Akrom Adabi (PP Al-Anwar 1 Sarang, Rembang, Jawa Tengah): "Nilai Kepedulian Sosial di Pesantren Al-Anwar 1 Sarang Rembang”. Keenam, Siti Nurul Marifah dan Ahmad Riyadi (PP Al-Muayyad Windan, Sukoharjo, Jawa Tengah): "Pengaruh Urban Farming terhadap Kemandirian dan Kepedulian Lingkungan pada Santri di Pondok Pesantren Al-Muayyad Windan”.
Ketujuh, Sahal Mahfudh (PP Mathaliul Huda Pusat, Kajen, Pati, Jawa Tengah): "Model Pembentukan Karakter Religius (Religious Character Building) Santri Tahfidz al-Quran di Pesantren Mathaliul Huda Pusat Kajen”. Kedelapan, Nur Amanah (PP Al-Hidayah, Cibiru Wetan, Bandung, Jawa Barat): "Implementasi Pendidikan Karakter Kejujuran dan Tanggung Jawab di Pesantren Al-Hidayah Kabupaten Bandung”.
Kesembilan, Feny Nida Fitriyani dan Dede Sukirah (PP Az-Zahra Purwokerto, Jawa Tengah): "Pengembangan Kreativitas Bahasa dan Warna di Pesantren Az-Zahra Karanglesem, Purwokerto, Jawa tengah”. Kesepuluh, Risdianto (PP Mahasiswa An-Najah Purwokerto): "Pengembangan Pesantren Hijau: Upaya Meningkatkan Environment Enterpreneur Santri, Studi Kasus pada PP Mahasiswa An-Najah Purwokerto, Jawa Tengah”. (Musthofa Asrori/Fathoni)
Foto: Usai presentasi hasil riset di Pusdiklat Kemenag Ciputat, Rabu (2/12), sebagian santri berpose dengan para narasumber dan peneliti.
Dari Nu Online: nu.or.id
PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Humor Islam, Kiai PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah