Rabu, 29 Agustus 2012

Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo

Solo, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Peserta Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXXVIII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Surakarta mempercayai kandidat yang diusung Komisariat Kentingan UNS, Ahmad Rodif Hafidz sebagai ketua.

Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Baru Tegaskan Nilai Aswaja PMII Solo

Ketua terpilih pada Konfercab yang berlangsung Gedung NU Center Boyolali Sabtu-Senin (13-15/9) menyatakan vis dan misinya.

Menurut dia, kepemimpinannya akan melakukan penguatan kaderisasi dan penyeimbangan spiritualitas, gerak, dan wacana untuk mendorong PMII Cabang Kota Surakarta sebagai pilar teladan bagi organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di lingkup kota dalam nilai serta dinamika bernapaskan Aswaja.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lewat visi yang diterjemahkan ke dalam 10 misinya itu, Rodif menegaskan agar ke depan PMII Kota Solo harus kembali mengedepankan nilai-nilai keaswajaan yang menjadi ciri dari PMII.

“Belakangan PMII sering disebut sebagai anak haramnya NU, kelompok liberal, dan lupa dengan tradisi keislaman Nusantara. Sekarang harus ditunjukkan kembali bahwa PMII adalah ujung tombak dakwah Aswaja di kampus dan kaum muda,” ujarnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua demisioner, Zainal Airifin menitipkan kepada ketua umum terpilih agar bisa membawa perubahan bagi PMII Kota Solo menjadi lebih baik.

Konfercab tersebut diikuti peserta dari tiga komisariat, yakni Komisariat Dr Wahidin UNU, Kentingan UNS, dan Pabelan UMS. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 26 Agustus 2012

Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Anggota Lembaga Pengkajian MPR RI Slamet Effendy Yusuf yang juga Wakil Ketua Umum PBNU meninggal dunia usai melaksanakan tugasnya di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/12) malam.

Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas (Sumber Gambar : Nu Online)
Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas (Sumber Gambar : Nu Online)

Slamet Effendy Yusuf Wafat Saat Bertugas

"Benar, beliau ditemukan meninggal dunia usai melaksanakan kegiatan di Gedung Merdeka sekitar jam 11 malam," kata Kabag Set Lembaga Pengkajian MPR Anwar Syaddad, Rabu (2/12).

Ia mengatakan, usai melaksanakan rangkaian kegiatan Lembaga Pengkajian MPR RI di Gedung Merdeka Bandung, almarhum Slamet Effendy bergegas menuju hotel tempat menginap yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi kegiatan.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jadi waktu itu sopirnya dan anggota Pengkajian MPR lainnya sempat mencari-cari almarhum Pak Slamet. Dan setelah di cek di hotel, kamarnya terkunci dari dalam namun atas persetujuan pihak hotel, kita buka paksa dan di dalam sudah ditemukan Pak Slamet ternyata telah wafat," kata dia.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, Rabu dini hari jenazah Slamet Effendy Yusuf sudah diserahkan kepada pihak keluarganya di rumah duka yakni di Citra Grand Blok H Nomor 4 Casttil Garden Cibubur, Bogor, Jabar. Dan sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah langsung dibawa ke Kota Kelahiran Slamet Effendy, Purwokerto sebagai tempat peristirahatan terakhir almarhum.

"Menurut informasi yang kami dapat, rencananya almarhum Pak Slamet akan dimakamkan di Purwokerto," ujar dia. (Antara/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 20 Agustus 2012

Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri

Jember, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah di Twitter berbuntut panjang. Ia yang menyebut sinting gagasan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional menuai unjuk rasa santri di beberapa daerah.

Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri

Ratusan santri yang tergabung dalam aliansi santri Rembang, Jawa Tengah, Jumat sore (4/7) menggelar aksi sebagai bentuk protes . Mereka berorasi sambil berjalan dari alun-alun kota Rembang menuju depan kantor DPRD Kabupaten Rembang. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Fahri Hamzah meminta maaf di hadapan publik secara jantan.

Salah seorang santri, Agus Prihatmojo, saat di temui PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan, tidak seharusnya wakil rakyat menngeluarkan celetukan seperti itu, meski hanya dalam kicauan jejaring sosial. Hal itu menurut Agus, sangat menyakiti hati para santri di Rembang kususnya dan umumnya di Indonesia. "Kami sangat tidak menerima apa yang dikatakan oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera itu,” tegasnya.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Winardi, santri asal Desa Trembes Gunem Rembang berpendapat, santri merupakan garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter bangsa. Tidak semestinya seorang politisi dari partai mengaku Islam seperti PKS berkata seperti itu.

Tak hanya di Rembang, sebelumnya, Kamis sore, (3/7) Ratusan santri dan tokoh masyarakat Jember yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara berunjuk rasa di depan kantor Dewan Pengurus Daerah PKS Jember,? Jl. Danau Toba, Tegalgede, Jember, Jawa Timur.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mereka menuntut DPD PKS Jember, meminta maaf secara terbuka kepada santri dan kiai pondok pesantren di seluruh Indonesia terkait kicauan Twitter Fahri Hamzah,yang dinilai telah menghina santri dan? kiai.

“Apa yang dikatakan Fahri Hamzah telah melukai hati kami para santri. Untuk itu kami minta Fahri dan pengurus DPD PKS Jember? meminta maaf sekarang juga,” ujar koordinator aksi, Farhan.

Menurut Farhan, Fahri Hamzah tidak pernah belajar dari sejarah bahwa peran santri sangat besar terhadap perjuangan merebut kemerdekaan negeri ini.

Pernyataan pribadi

Para pengunjuk rasa ditemui sekretaris umum DPD PKS Jember, Ahmad Rusdan. Menurutnya, apa yang disampaikan Fahri Hamzah merupakan pernyataan pribadi, bukan mewakili lembaga. Ia pun menolak jika secara kelembagaan PKS Jember harus meminta maaf. “Kalau secara pribadi saya minta maaf, tetapi saya tidak mewakili lembaga,” katanya.

Aksi para laskar santri nusantara tersebut, mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polres Jember. Sampai-sampai polisi harus menutup total arus lalu lintas ke arah kantor DPD PKS Jember. (Ahmad Asmui/Aryudi A Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 12 Agustus 2012

Kisah Petani dan Pamong Desa

Sekira tahun 1980, pemerintah orde baru menggembor-gemborkan keberhasilan swasembada pangan. Namun di balik hal tersebut terdapat beragam peristiwa yang menunjukkan tidak keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, khususnya para petani.

Salah satu kisahnya seperti yang pernah dipaparkan oleh KH Muhammad Yahya, salah satu tokoh sepuh Desa Japurabakti Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Ia menceritakan tentang sebuah kebijakan pemerintah pusat yang diinstruksikan secara terstruktur hingga ke wilayah desa.

Kisah Petani dan Pamong Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Petani dan Pamong Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Petani dan Pamong Desa

“Masa itu, pemerintah pusat menginstruksikan agar para petani yang sawahnya berada di sekitaran pabrik gula wajib merelakan tanah atau sawahnya untuk ditanami tebu,” katanya.

Kebetulan saja, Desa Japurabakti terletak di wilayah yang dekat dengan Pabrik Gula Sindanglaut, peninggalan Belanda yang masih beroperasi hingga kini. Kiai Muhammad melanjutkan, dengan dalih untuk memenuhi pasokan gula negara, pemerintah pusat cenderung bersikap memaksa para petani padi untuk beralih menanam tebu.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Suatu hari, Kiai Muhammad menceritakan sebuah dialog antara pamong desa dan salah seorang petani bersikukuh untuk tetap menanami sawahnya dengan tanaman padi, padahal hampir semua sawah yang terletak di sekitarnya sudah menjulang pohon-pohon tebu yang siap pangkas.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hei, Hasan! Kalau sampai besok kamu tidak juga menanami sawahmu dengan tebu, maka kamu tidak boleh bersawah di sini!,” ketus pamong desa.

“Loh, kenapa?, ini kan sawah saya sendiri?,” jawab Hasan, petani Japura.

“Ya ini memang sawahmu, tapi wilayahnya masuk ke pemerintahan desa, makanya, kalau tidak mau nurut, silakan keruk ? tanah dari sawahmu ini, terus pindahkan kemana pun kau suka, asal jangan di desa ini.”

“Oh, begitu, Bapak Pamong yang terhormat, begini, jika sawah ini tanahnya saya keruk, kan pasti berubah jadi kolam? Nah, kolam itu tetap milik saya dong?,” timpal Hasan sembari tersenyum.

Mendengar jawaban Hasan, menurut Kiai Muhammad, sang pamong desa rupanya perlu menyiapkan argumen yang lebih jitu lagi, hingga akhirnya dia berbalik badan tanpa pamit undur diri. (Sobih Adnan)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah