Kamis, 06 November 2008

KH Said Aqil : Tahlilan Itu Sakti

Bandung, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tahlilan, siapa Nahdliyin yang tidak pernah mendengar kata itu? Pasti semuanya pernah mendengar bahkan rutin melaksanakan kegiatan tahlilan ini. Meskipun akhir-akhir ini berbagai ormas islam di luar NU teriak-teriak bahwa tahlilan itu bid’ah, kaum Nahdliyin ini tetap rutin dilaksanakan.

KH Said Aqil : Tahlilan Itu Sakti (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Said Aqil : Tahlilan Itu Sakti (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Said Aqil : Tahlilan Itu Sakti

Ada satu hal yang cukup menarik mengenai tahlil yang disampaikan oleh KH Said Aqil Siroj dalam seminarnya di acara Munas ? ke-2 KMNU di Auditorium FPMIPA UPI. Ia menjelaskan bahwa Indonesia bisa tetap berdaulat sampai saat ini salah satunya adalah karena adanya tahlilan.?

Ketua Umum PBNU itu mengisahkan bahwa zaman revolusi kemerdekaan dulu salah seorang tentara menghianati Jendral Sudirman dengan memberi tahu tempat persembunyian sang Jenderal. Dikarenakan ? insting sang Jenderal tajam, akhirnya beliau memilih berdoa dengan cara tahlilan bersama prajuritnya. Begitu para tentara musuh menyergap persembunyian Jenderal Sudirman, mereka tidak percaya bahwa yang sedang tahlilan itu adalah Jenderal Sudirman.

Mosok Jenderal panglima perang tahlilan,” pikir tentara sekutu, hingga selamatlah panglima perang yang berkonstribusi besar untuk kemerdekaan NKRI ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari situ bisa diambil dua ? kesimpulan. Yang pertama, tahlilan itu sakti, bisa menyelamatkan kemerdekaan republik ini dan yang kedua, Jendral Sudirman itu orang NU karena ia ikut tahlilan. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Tegal, Anti Hoax PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 02 November 2008

Muslimat NU Jombang Segera Bentuk Desa Aswaja

Jombang, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rencana Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU untuk mendirikan Desa Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di Indonesia akan segara ditindaklanjuti oleh Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.?

Muslimat NU Jombang Segera Bentuk Desa Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Jombang Segera Bentuk Desa Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Jombang Segera Bentuk Desa Aswaja

Hal ini disampaikan Ketua PC Muslimat NU Jombang Hj Munjidah Wahab saat menghadiri kegiatan bedah buku Khazanah Aswaja di aula Kantor Muslimat NU setempat, Ahad (15/1).?

Ia menjelaskan Desa Aswaja yang direncanakan PP Muslimat itu memang membutuhkan waktu yang cukup panjang, hingga Ketua PP Muslimat NU, Khafifah Indar Parawansah beserta para timnya, kata putri Mbah Wahab ini mentargetkan sampai tahun 2026 mendatang.

Secara umum, gambaran Desa Aswaja adalah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan yang diselenggarakan. "Jadi Aswaja tidak hanya dipelajari dan dibedah saja, namun kita aplikasikan pada kehidupan sehari-hari, baik dalam berumah tangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Bu Munjidah menambahkan, hal itu juga akan digagas olehnya dengan para Pengurus Muslimat NU yang lain. Digagasnya Desa Aswaja di Jombang sebagai percontohan untuk daerah-daerah yang lain.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Nah ini merupakan suatu harapan dan keinginan dari PP Muslimat untuk menjadikan Desa Aswaja, kayak apa bentuknya, itu masih direncanakan, di Kabupaten Jombang untuk menjadi percontohan, nanti akan kita siapkan juga yang bekerja sama dengan berbagai pihak di elemen NU," tuturnya.

Namun demikian, terkait kapan didirikannya dan bagaimana konsepnya, serta siapa saja pihak yang terlibat, Bu Munjidah belum bisa memastikan, pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan sejumlah Pengurus Muslimat NU di Kota Santri ini.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wakil Bupati Jombang itu juga mengingatkan kepada seluruh warga nahdhiyin Jombang bahwa Konferensi Cabang (Konfercab) NU Jombang semakin hari semakin dekat. Ia berharap Konfercab yang akan berlangsung 22-23 April 2017 mendatang di Pondok Pesantren Tebuireng bisa berjalan sesuai rencana dan muncul sosok pemimpin yang dapat membawa perubahan yang lebih baik lagi.

"NU di Jombang itu besar, semoga nantinya mendapatkan pemimpin yang bisa mengayomi, dan yang bisa mengarahkan kita semua," tutupnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah