Hal ini dikemukakan dalam seminar Pendidikan Madrasah dan Tantangan Global yang diselenggarakan oleh Departemen Agama di gedung MK, Jakarta, Rabu (23/7).
![]() |
| Anak Indonesia Lebih Kenal Sincan dan Teletabis daripada Nabi (Sumber Gambar : Nu Online) |
Anak Indonesia Lebih Kenal Sincan dan Teletabis daripada Nabi
“Perilaku anak Indonesia, saat ini kondisinya memprihatinkan, ini dampak globalisasi sangat berpengaruh sehingga anak Indonesia tak mengenal kebanggaan pada nabi Muhammad. Idolanya Sincan dan Telebutis,” katanya.PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Gaya tayangan TV saat ini menurut pakar psikologi ini sama sekali tidak mencerminkan budi pekerti bangsa Indonesia. Tayangan yang bernuansa Islam kesannya juga pada hal-hal yang berbau mistik.PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
“Kita perlu bersikap kritis, karena menyangkut moral adil, anak sampai dengan cucu kita yang akan mengalami degradasi. Orang jadi gampang bunuh diri, unggah-ungguh juga hilang,” terangnya.Tayangan asing yang memiliki latar belakang budaya yang bertolak belakang dengan Indonesia juga banyak disukai masyarakat. Ia menceritakan saat mengisi sebuah acara di Sumatra Barat harus ditunda sebenar karena bertepatan dengan tayangan Maria Mercedes.
“Padahal budaya kita jauh berbeda, disana orang kumpul kebo dianggap biasa, selingkuh biasa, punya anak tanpa punya kawin juga dianggap wajar dan perkawinan hanya nomor dua,” imbuhnya.
Salah satu upaya untuk mengurangi dampak buruk globalisasi pada anak-anak adalah pendidikan di madrasah yang memberikan bekal agama. Sayangnya, berdasarkan pengalamannya mengajar di berbagai tempat, lembaga pendidikan Islam ini sangat ketinggalan.
“Sekolah di madrasah tak ada kebanggaan, padahal madrasah itu lapisan dasar bagi pembinaan akhlak bagi anak yang mengenalkan mereka pada agama,” katanya.
Dan yang paling diperlukan, terutama bagi para pengambil kebijakan adalah keberanian untuk mengambil sikap tegas terhadap tayangan yang merugikan masyarakat. Ia mengaku dipecat dari lembaga sensor film gara-gara banyak menggunting film yang mengandung unsur pornografi. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id
PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah
