Kamis, 02 April 2009

Silaturahim Kebudayaan, Lesbumi Pamerkan 99 Keris

Jakarta, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama menggelar Silaturahim Kebudayaan bertema “Meneguhkan Kebudayaan, Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu” di gedung PBNU, Jumat (28/7). Pada kesempatan itu, Lesbumi memamerkan 99 keris yang diletakkan berjejer di atas meja lengkap dengan warangkanya.?

Menurut salah seorang panitia, Donny Satryowibowo, Lesbumi ingin memulangkan kembali kesadaran masyarakat tentang cinta tanah air. Hal tersebut sangat berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang tidak dapat lepas dari tosan aji termasuk keris. ?

Silaturahim Kebudayaan, Lesbumi Pamerkan 99 Keris (Sumber Gambar : Nu Online)
Silaturahim Kebudayaan, Lesbumi Pamerkan 99 Keris (Sumber Gambar : Nu Online)

Silaturahim Kebudayaan, Lesbumi Pamerkan 99 Keris

"Jadi, kali ini kita bicara budaya, dan kami hendak memulangkan kembali kesadaran tentang keindonesiaan, kenusantaraan. Ibaratnya akar sebagai budaya, sedangkan pohon sebagai bangsa. Bagaimana kita bisa mengharapkan pohon bangsa ini besar jika akarnyatidak subur?" terang Donny.?

Ia menambahkan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari tosan aji, perkerisan. Dari zaman sebelum Wali Songo, Pangeran Diponegoro, bahkan sampai zaman modern pada era Panglima Sudirman, berkaitan dengan keris.?

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Koordinator Divisi Sastra, Folklor, Permainan Dedaktik Lesbumi itu lebih lanjut menjelaskan tosan aji merupakan istilah bahasa Jawa untuk semua jenis pusaka yang melalui proses penempaan. Dapat pula diartikan sebagai besi yang dimuliakan.?

Semua keris yang dipamerkan adalah koleksi pribadi Donny dan rekan-rekannya yang tergabung dalam komunitas Jayakarta. Yakni komunitas yang aktif melakukan kegiatan dalam rangka melestarikan kebudayaan Indonesia melalui tosan aji.?

Ada seratus lebih keris yang dibawa Donny ke lokasi pameran. Namun, hanya 99 yang ditampilkan. "Biar sama dengan jumlah Asmaul Husna yang 99," ujar pria yang mengajar kesenian di Institut Kesenian Jakarta tersebut. (Alika Rukhan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perjuangan Gus Dur Diteladani Semua Kalangan

Kudus, PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada masa hidupnya, sikap kontroversial guru bangsa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang mengundang rasa sinis beberapa kalangan. Namun sekarang, semuanya mengakui dan meneladani perjuangan Gus Dur.?

Perjuangan Gus Dur Diteladani Semua Kalangan (Sumber Gambar : Nu Online)
Perjuangan Gus Dur Diteladani Semua Kalangan (Sumber Gambar : Nu Online)

Perjuangan Gus Dur Diteladani Semua Kalangan

Demikian yang dirasakan seniman lawak asal Kota Kudus Hidayat Marhaban dalam mengenang sosok presiden keempat Gus Dur.

Ditemui PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai acara Haul Gus Dur di Kudus, Ahad (13/12) lalu, Marhaban sangat mengagumi sosok presiden keempat ini. Menurutnya, meski memiliki sikap Kontroversial tetapi Gus Dur sangat dihormati dan disegani.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kita sangat mengakui Gus Dur adalah tokoh yang tidak ada bandingannya. Banyak yang merasa gelo? (menyesal) tidak sejalan dengan perjuangannya,” kata Marhaban.

Ia mengakui ? dirinya selalu meneladani perjuangan Gus Dur terutama pluralisme. Dalam setiap kesempatan melawak, lanjut Marhaban, selalu mengedepankan nilai-nilai pluralism yang dikembangkan Gus Dur.

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ajaran pluralism beliau tidak main-main,karena sangat berarti bagi bangsa ini. Saya sering meniru dengan manggung melawak di kegiatan-kegiatan agama non Islam,” tandas Marhaban.

Pelawak yang kondang lewat kelompok “Kretek Group” ini membenarkan pernyataan Gus Dur tentang islam tidak perlu dibela tetapi dihayati dan diamalkan. Menurut Marhaban, Islam sudah menjadi agama yang benar jadi tidak perlu dibela.

“Kalau dibela berarti Islam itu seakan memiliki kesalahan.Padahal telah menjadi agama yang benar dan rohmatal lil alamin," tambahnya.

Saat ditanya kapan mengenal cucu KH Hasyim Asy’ari ini, Marhaban ? mengaku pada waktu Gus Dur menjadi ketua dewan kesenian Jakarta. (DKJ).

“Ketika saya di Jakarta , Saya pernah manggung satu paket dengan Gus dur yang masih sebagai ketua DKJ,” tuturnya.

Terkait pandangan Gus Dur terhadap kesenian, Marhaban menegaskan Gus dur memiliki prinsip kesenian adalah kedamaian. Barang siapa ? yang melakukan aktifitas kesenian harus membawa kedamaian.

“Semangat kesenian dan kebudayaan belaiau sangat tinggi. Pokoknya tidak ada duanya tokoh sehebat Gus Dur,” kata Marhaban berapi-api.

Di akhir perbincangan, Marhaban berpesan generasi yang memiliki kebenaran ? harus merapatkan barisan untuk merubah kesalahan yang terjadi dinegeri ini.?

“Pandangan dan perjuangan Gus Dur harus ditularkan pada generasi sekarang. Karena kita sangat krisis kepemimpinan seperti sosok Gus Dur,” pungkas Marhaban.

Redaktur ? ? : A.Khoirul Anam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah PP Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah